PENULIS:
PEMBIMBING:
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat-Nya
tinjauan pustaka ini dapat diselesaikan. Tinjauan pustaka ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas di poliklinik (tahap II) oleh residen Program Pendidikan
sebagai salah satu sarana untuk terus belajar serta menambah ilmu pengetahuan
2. Dr. A.A. Sri Wahyuni, Sp.KJ selaku Kepala Bagian Lab/SMF Psikiatri FK
3. Dr. Nyoman Hanati, Sp.KJ (K), Dr. Nyoman Ratep,Sp.KJ (K), Dr. IGA
Endah Ardjana, SpKJ (K) dan Dr. Lely Setyawati, Sp.KJ (K) selaku staff
tinjauan pustaka.
i
4. Seluruh Staf Pengajar Bagian/ SMF Psikiatri FK UNUD/ RSUP Sanglah
yang sudah memberikan dukungan baik berupa ide, bahan referensi, dan
5. Rekan-rekan residen dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu atas bantuan dan dukungan dalam penyusunan tinjauan pustaka ini.
Akhir kata, penulis menyadari tinjauan pustaka ini jauh dari sempurna
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Batasan Pembahasan ......................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan .......................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................3
2.1 Gangguan Cemas............................................................................................3
2.2 Otak manusia ..................................................................................................4
2.3 Memori manusia.............................................................................................5
2.4 Proses mengingat............................................................................................9
2.5 Biologi Cemas dan Gangguan Memori ........................................................14
2.6 Tatalaksana Gangguan Memori ...................................................................17
2.7 Nutrisi yang membantu meningkatkan memori ...........................................20
BAB III RINGKASAN ..........................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................24
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Regio Otak Dan Proses Memori (Amin & Malik, 2013) ...........................7
v
DAFTAR SINGKATAN
2D : 2 Dimensi
5-HT : 5-Hydrotrypthamine
COMT : Catechol-O-Methyl-Transferase
DA : Dopamine
DHA : docosahexaenoic
Hz : Hertz
NE : NoreEphineprine
ACh : Acetylcholine
vi
BAB I
PENDAHULUAN
orang mengalami gangguan cemas. Salah satu dampak gangguan cemas yaitu
Gangguan cemas meliputi gejala psikologis (perasaan cemas atau takut), gejala
autonom (jantung berdebar, berkeringat) dan gejala fisik (kepala dan otot terasa
tegang, tensi dan denyut nadi meningkat). Sebagai tambahan efek motor dan viseral
efektifitas seseorang, dimana seseorang akan menjadi sulit mengingat apa yang
orang terutama orang dengan gangguan cemas tentunya bagaimana agar memori
bisa tetap normal sehingga bisa mengingat informasi penting yang diperlukan
The National Comorbidity Study melaporkan satu dari empat orang masuk
kriteria diagnosis gangguan cemas dan angka prevalensi dalam 12 bulan mencapai
1
17,7 %. Perempuan prevalensinya untuk mengalami gangguan cemas sebesar
30,5% sepanjang hidupnya, lebih sering jika dibandingkan pria dengan prevalensi
pengalaman dengan masa lampau. Apa yang telah diingat adalah apa yang telah
kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran.
memori pada gangguan cemas dan apa saja upaya untuk mengatasinya. Dengan
menjadi kajian pustaka untuk mengatasi masalah yang terjadi pada pasien didalam
praktek sehari-hari.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gangguan cemas adalah salah satu kelompok gangguan jiwa yang paling
umum. Gejala cemas terdiri dari dua komponen yaitu komponen psikis dan
komponen fisik yang ditandai dengan takut, cemas dan tampak adanya gangguan
Gejala psikis pada gangguan cemas misalnya khawatir atau was-was. Gejala
berdebar, nafas cepat sampai sesak, mulut kering, keluhan lambung (maag), tangan
dan kaki terasa dingin dan ketegangan otot. Gejala lainnya yang ditemukan adalah
3
Cemas adalah emosi normal saat kita berusaha untuk bertahan dari situasi yang
tidak menyenangkan. Gejala inti dari gangguan cemas adalah takut dan khawatir
kompulsi, menghindar, phobia, serangan panik, was-was, dan cepat lelah (Stahl,
2013). Salah satu karakteristik gangguan cemas yang akan dibahas dalam tinjauan
Otak adalah pusat dari sistem saraf manusia yang berfungsi untuk
(motor system) dan menyimpan hasil untuk referensi dimasa yang akan datang
Gambar 2 Otak Manusia Yang Sangat Komplek Sebagai Tempat Fungsi Memori
(dikutip dari http://www.human-memory.net/sources.html)
4
Otak manusia dewasa memiliki berat sekitar 1,5 kg dan berbertuk seperti bunga
kembang kol. Otak yang masih hidup berwarna merah muda dan berwarna putih
didalamnya. Bagian dalam yang berwarna putih ini terdiri dari sebagian besar
Sebesar 80% dari otak terdiri dari air (sitoplasma sel) dan 10-12% nya terdiri
dari lemak dan 8% protein. Walaupun otak terhitung hanya 2% dari berat badan,
namun hamper 20-25% memerlukan suplai oksigen, makanan, dan glukosa yang
dialiskan melalui darah. Otak ini merupakan organ yang komplek yang terdiri dari
sekitar 100 juta sel saraf yang saling berkomunikasi satu sama lainnya melaui lebih
dari 1.000 milyar sinaps. Ia terus menerus menganalisis informasi untuk belajar dan
Memori atau daya ingat atau adalah sebuah fungsi dari kognisi yang
pengalaman dengan masa lampau. Apa yang diingat adalah apa yang pernah
dialami, pernah dipersepsi, dan hal tersebut pernah dimasukkan ke dalam jiwanya
dan disimpan kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam
pernah dialami (remembering/ recall) (Amin & Malik, 2013, Halma, 2012).
5
Memori manusia merupakan suatu sistem yang komplek dan sulit untuk
dipisahkan menjadi komponen yang berbeda. Akan tetapi dalam jangka waktu
panca indra yaitu mata, pendengaran, taktil, lidah, dan kulit. Durasi dari
sensor ini sangat pendek dan terjadi dalam beberapa detik. Memori sensor
mata dan telinga). Informasi ini kemudian direkam melalui sensor ke STM
jumlah kecil dan dalam waktu yang singkat, mencapai 15 detik untuk 7 item
ini berupa proses pengumpulan materi dalam durasi yang panjang, yang
beberapa kondisi dan beberapa tipe dari stimulusnya, seperti contoh kata-
kata, gambar 2 dimensi, digits, obyek 3 dimensi, dan suara. Kortek manusia
memori STM. Pada objek ini, stimulus bereaksi 3,5-5,5 detik. Pada EEG
6
menunjukkan selama periode ini gelombang theta (4-6 Hz) ditolak pada
region parietal bilateral dan region frontal kiri. Pada region frontal bilateral
dan region frontal kiri, gelombang alpha rendah (6-8 Hz) berkurang, tetapi
penurunan terjadi pada gelombang alpha tinggi (10-12 Hz) pada otak regio
frontal dan parietal kiri. Ini disimpulkan menjadi bahwa STM dihasilkan
melalui frekuensi theta dan alpha pada region frontal-parietal (Postle, 2015,
Amin & Malik, 2013). Pada studi EEG didapatkan untuk LTM region otak
yang berperan adalah bagian Hipokampus pada kondisi theta, alpha dan
gamma secara visual. Adapun peran region otak yang memiliki fungsi
Tabel 1 Regio otak dan proses memori (Amin & Malik, 2013)
7
4. Memory retention dan recall prosses.
faktor seperti belajar, test, dan batas kapasitas memori, atensi, dan kesulitan
belajar ini melalui belajar (study) dan melalui test. Pembelajaran ini terjadi
saat fase belajar dan retrieval (test) mengukur konten pembelajaran pada
bahwa belajar terjadi pada saat kuliah, membaca dan belajar kelompok. Test
pembelajaran yang dibagi menjadi 2 grup. Satu grup belajar 15 kali dan
dilakukan test sebanyak 5 kali, dan grup yang kedua diberikan pembelajaran
5 kali dan test 15 kali. Fungsi retrieval setelah satu minggu pemantauan
menunjukkan hasil yang lebih baik pembelajaran dan hasil retensi memori
8
pada grup yang lebih banyak mendapatkan pengulangan test dibandingkan
Pada studi lainnya oleh Marois dan Ivanoff mendapatkan bahwa ada 3
hal utama yang membatasi otak dalam visual STM: (a) waktu yang
visual yang dapat ditangkap oleh STM, (c) respon yang cocok untuk
stimulus. Joiner & Smith mempelajari efek belajar yang cepat dan lambat
Kata-kata dan gambar yang disiapkan dalam makna positif, negatif dan
netral dalam 2 grup yang berbeda. Hasil penelitian ini mendapatkan memori
9
1. Proses memasukkan (encoding) yang berarti pengkodean terhadap apa yang
berguling-guling.
tinggi.
sudah diproses dalam encoding, apa yang dipelajari atau apa yang
namun jika tidak sering digunakan maka memori traces tersebut bisa sulit
untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini disebut dengan
penting yang dapat dicatat yaitu mengenai interval atau waktu antara
10
memasukkan dan menimbulkan kembali. Penyimpanan disini sesuai
cara :
dimaksud.
11
kompleks. Proses mengingat reintegrative terjadi bila seseorang
akan teringat banyak hal dari tokoh tersebut karena orang tersebut
4. Kelupaan
Kelupaan terjadi karena materi yang disimpan dalam ingatan itu jarang
kelupaan. Hal itu dikarenakan interval merupakan titik pijak dari teori-teori
2. Teori Inferensi : teori ini menitikbertkan pada isi interval. Teori ini
Bila memori baru yang kita terima sulit untuk diingat karena adanya
proaktif.
12
3. Teori Retrieval Failure : teori ini sepakat dengan teori inferensi
kembali.
13
Model Atkinson & Shiffrin memory dari memori manusia dan proses system
Sadock, 2015).
Gejala yang kronis pada pasien gangguan cemas seperti serangan panik,
serebri, sistem limbik, batang otak dan medulla spinalis (Sadock & Sadock, 2015).
kortek frontal, nukleus akumbens, amigdala, dan hipotalamus bagian lateral yang
di otak manusia. GABA berperan sebagai modulasi dari ketakutan dan belajar.
14
Studi pada binatang bahwa GABA dan reseptor benzodiazepin pada gangguan
pengurangan gejala cemas dan meningkatkan fungsi belajar dan pekerjaan (Pine,
2009).
Selain itu ada juga peranan dopamin, glutamat dan voltage-gate kanal ion yang
Prefrontal kortek akibat respon dari kehidupan yang stressful pada seseorang. Pada
seorang yang memiliki Met genotype dan COMT yang rendah serta kadar dopamin
15
Gambar 5 Genetik COMT dan stres kehidupan Stahl, 2013)
16
untuk belajar, memori dan suasana hati dalam otak sehingga orang cemas dengan
perhatian dan belajar (Kaufman & Milstein, 2013, Aosaki dkk, 2010).
Asetilkolin dibentuk dari gabungan dari asetil koenzim A dengan Kolin. Asetil
diserap kembali kedalam sinaps sel saraf sehingga asetilkolin yang dikeluarkan di
banyak terdapat pada neuromuscular junction dan reseptor muskarinik yang banyak
1. Farmakoterapi
17
Indikasi pemberian farmakoterapi ini diberikan jika gangguan cemas
sangat berat dan tidak bisa diatasi dengan cara Nonarmakoterapi saja.
2. Non Farmakoterapi
Hipnotherapi.
time method)
kemampuan masing-masing.
18
kriteria tertentu. Dalam relearning, untuk mempelajari materi
3. Metode Rekonstruksi
dipelajari sebelumnya.
ini seperti tes yang berbentuk essai atau tugas –tugas mengarang
19
dimana individu diminta untuk mengingat kembali peristiwa
recognition).
Dibawah ini akan dijelaskan 9 makanan yang diteliti bisa menjaga badan tetap sehat
Antioksidan poten ini bias membantu melindungi saraf atau sel saraf yang
2. Ikan seperti ikan salmon, tuna dan ikan lainnya yang mengandung omega-
3. Sayuran daun hijau tua seperti bayam dan brokoli mengandung vitamin E
dan folat. Seperti contoh secangkir bayam mentah mengandung 15% dari
20
mengandung 25% kebutuhan vitamin E sehari-hari. Asam folat tidak jelas
penyakit Alzheimer).
5. Makanan biji bunga matahari adalah sumber vitamin E yang bagus. Satu
Ons bunga biji matahari yang kering mengandung 30% dari dosis harian
6. Kacang tanah atau selai kacang adalah sumber dari lemak yang sehat dan
juga kaya akan vitamin E. kedua makanan tersebut menjaga jantung dan
otak sehat dan berfungsi optimal. Pilihan lain seperti almond dan hazelnut
juga bisa berfungsi bagus seperti kacang dan selai kacang ini.
(Penyakit Alzheimer).
memori.
21
9. Biji gandum. Serat tinggi dari biji gandum adalah diet mediteranian.
kognitif ringan yang mungkin untuk menjadi penyakit Alzheimer. Diet ini
seperti darah tinggi yang bisa meningkatkan penyakit jantung dan otak.
22
BAB III
RINGKASAN
cemas di masyarakat. Gangguan memori adalah salah satu gejala dari gangguan
cemas yang mengganggu aktifitas kerja sehari-hari sehingga seseorang tidak bisa
memori) juga menjadi terganggu. Proses ini menyebabkan orang gangguan cemas
sulit untuk menagkap informasi baru dan mengeluarkan informasi yang ada.
juga mengalami gangguan pada orang cemas. Meningkatnya dopamin didalam otak
hijau tua, kacang tanah atau selai kacang, biji gandum, biji bunga matahari, avokat,
anggur merah dan buah beri mampu memperbaiki sel saraf diotak yang bisa
23
DAFTAR PUSTAKA
Amin H., Malik A.S. 2013. Human mamory retention and recall processes. A
review of EEG and fMRI studies. Neurosciencesjournal.org Vol. 18 (4): 330-
344.
Kaufman D.M. & Milstein M.J. 2013. Kaufman’s Clinical Neurology for
Psychiatrists seventh edition. Chapter 21 Neurotransmiter and drug abuse.
Hal 507-508.
Maramis, W.F. dan maramis, A.A. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa edisi 2.
.Airlangga University Press. Surabaya. Halaman 307-324
Postle, B.R. 2015. The Cognitive neuroscience of visual short-term memory. Curr
Opin Behav Sci. ; 1:40-46. Doi: 10.1016/j.cobeha.2014.08.004
Sadock B.J. & Sadock V.A. 2015. Anxiety Disorder in Synopsis of Psychiatry.
Edisi 11. Wolters Kluwer. Philadephia, USA. Hal 832.
24