Dewi Anggraini
0852-7108-9962
SDN 002 Bagan Besar, Dumai
ABSTRACT
The background of this study is the teaching and learning process in the classroom VB SDN
002 Bagan Besar, Dumai in social studies that are still dominated by teachers so that students
become passive blindly accept the material provided by the teacher and the learning outcomes
are not satisfactory with an average value below KKM. This study aims to determine whether
there is influence of the method of discussion, both individually and classically on learning
outcomes in the VB class IPS Subjects in SDN 002 Bagan Besa Kecamatan Bukit Kapur, Dumai.
The study was conducted for 32 students consisting of 20 men and 12 women. Data were
collected through observation by the observer uses observation sheets to the data the method
of discussion, and through postes unutuk learning outcomes data. The results showed that the
method of discussion individually significant influence on student learning outcomes. Where 28
people declared complete their study of 32 students. Seen in the classical, was the method of
discussion is also a significant influence, namely the classical completeness gain of 87.53%,
with an average score 75.31. This means that the discussion method can improve student
learning outcomes either individually or classical.
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 2, Oktober 2015 | ISSN: 2303-1514 |
154
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 2, Oktober 2015 | ISSN: 2303-1514 |
155
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 2, Oktober 2015 | ISSN: 2303-1514 |
156
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 2, Oktober 2015 | ISSN: 2303-1514 |
157
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 2, Oktober 2015 | ISSN: 2303-1514 |
158
siswa pada pertemuan 1 mencapai 78,13% guru, namun masih banyak siswa yang
(25 orang dari 32 orang), sedangkan pada kurang perhatian terhadap aktivita s
pertemuan ke 2 mencapai 90,62% (29 orang belajarnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4
dari 32 orang). Walaupun sebagian besar berikut ini.
siswa sudah memperhatikan penjelasan
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 2, Oktober 2015 | ISSN: 2303-1514 |
159
Dari tabel 7 dapat dilihat ketuntasan dari skor maksimal yang diharapkan
belajar siswa berdasarkan nilai postes pada sebesar 48. Hasil pengamatan aktivitas guru
siklus I pertemuan I sebanyak 19 orang tersebut apabila dianalisis lebih jauh dan
siswa dinyatakan tuntas secara individu dan didiskusikan dengan observer ditemuka n
siswa yang belum tuntas ada 13 orang, pada beberapa kelemahan sebagai berikut :
pertemuan ke 2 sebanyak 22 orang siswa 1) Dalam memberikan apersepsi, guru
dinyatakan tuntas secara individu, dan masih kurang, akibatnya ada beberapa
siswa yang belum tuntas ada 10 orang, siswa yang kurang memahami materi
sedangkan ketuntasan secara klasikal pada pelajaran.
pertemuan 1 baru mencapai 59,38% pada 2) Guru kurang memberikan kesempatan
pertemuan ke 2 mencapai 68,75% yang kepada anggota kelompok yang ingin
berarti belum tuntas. bertanya, ini mengakibatkan aktivitas
siswa seakan-akan dibatasi oleh guru
Refleksi dan siswa merasa kurangnya perhatian
Dalam penerapan pembelajara n guru.
dengan metode diskusi secara umum guru
PHODNVDQDNDQ GHQJDQ NDWHJRUL ³FXNXS´ Untuk memperbaiki kelemahan dan
Hal ini sesuai hasil pengamatan observer, kekurangan yang dijumpai pada siklus I ini
dimana aktivitas guru memperoleh skor 35
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 2, Oktober 2015 | ISSN: 2303-1514 |
160
ada beberapa saran perbaikan dari observer guru membimbing siswa, dilanjutk a n
yaitu: dengan diskusi kelas. Dalam diskusi kelas,
1) Dalam memberikan apersepsi guru mengarahkan pertanyaan dan
disarankan agar guru lebih pendapat siswa serta memberikan dorongan
mengembangkannya dengan cara kepada siswa. Sebelum mengakhir i
mengaitkan materi yang sudah pembelajaran, guru menyimpulkan materi
dipelajari dengan materi yang akan yang sudah dipelajari. Proses pembelajara n
dipelajari siswa. diakhiri dengan memberikan postes kepada
2) Guru disarankan lebih bijaksana dalam siswa.
menanggapi anggota kelompok yang Dalam penerapan metode diskusi
ingin bertanya agar kreativitas siswa pada siklus II pada pertemuan I secara
dapat berkembang dengan baik. umum guru sudah melaksanakan aktivita s
yang ada pada lembar aktivitas guru dengan
Siklus II NDWHJRUL ³EDLN´ QDPXQ PDVLK DGD NDWLYLWa s
Hasil Observasi Aktivitas Guru \DQJ EHUDGD GDODP NDWHJRUL ³NXUDQJ´ \DLWX
Perbaikan proses pembelajara n dalam menyimpulkan pendapat siswa, pada
dengan metode diskusi dalam siklus kedua, pertemuan ke 2 secara umum guru
dikelola berdasarkan RPP II. Proses melaksanakan semua aktivitas yang ada
pembelajaran diawali dengan apersepsi, pada lembar aktivatas guru dengan kategori
kemudian guru menyampaikan tujuan ³VDQJDW EDLN´ +DO LQL VHVXDL KDVLO
pembelajaran, dilanjutkan dengan pengamatan observer, dimana aktivita s
penjelasan materi secara singkat. Setelah guru pertemuan 1 memperoleh skor 38,
siswa duduk menurut kelompok yang sudah pada pertemuan 2 memperoleh skor 43 dari
ditentukan guru, maka guru menjelaska n skor maksimal yang diharapkan 48. Hal ini
tugas untuk masing- masing kelompok. dapat dilihat pada tabel 8.
Selama siswa melakukan diskusi kelompok,
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 2, Oktober 2015 | ISSN: 2303-1514 |
2
Hasil Observasi Aktivitas Siswa lembar aktivitas siswa yang diukur dari 6
Berdasarkan pengamatan observer. komponen (lampiran aktivitas siswa)
Pada Siklus II siswa terlihat antusias untuk mencapai 83,33%. Untuk melihat aktivita s
mendengarkan penjelasan guru. Begitu juga siswa pada siklus kedua ini, dapat diliha t
dengan aktivitas lainnya yang terdapat pada pada tabel 9.
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 2, Oktober 2015 | ISSN: 2303-1514 |
162
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 2, Oktober 2015 | ISSN: 2303-1514 |
163
100
90
80
Nilai Rata - Rata
70
60
50
40 70.78 75.31
63.59
30
20
10
AWAL SIKLUS I SIKLUS II
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 2, Oktober 2015 | ISSN: 2303-1514 |
164
Hambatan Pembelajaran
Ada beberapa hal yang menjadi
hambatan di dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode diskusi yaitu:
1. Waktu yang tersedia kurang, sehingga
ada beberapa siswa ingin mengajuka n
pertanyaan tidak dapat pelayanan guru.
2. Anak belum terbiasa dalam
pembelajaran menggunakan metode
diskusi, sehingga guru harus
menjelaskan berkali-kali.
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 2, Oktober 2015 | ISSN: 2303-1514 |