Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN


SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA

Disusun Oleh:
1. Bhakti Sanjaya 15144200140
2. Dewi Watiningsih 15144200135

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2018
LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA

Disusun Oleh:
1. Bhakti Sanjaya 15144200140
2. Dewi Watiningsih 15144200135

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 11 Yogyakarta


Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan
Program Praktik Pengalaman Lapangan
Universitas PGRI Yogyakarta 2018

Laporan ini telah disetujui dan disahkan


Pada: 8 Oktober 2018

Oleh:
Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Dosen Pembimbing Lapangan
Yogyakarta

Rudy Rumanto, S.Pd. Taufik Agung Pranowo, M.Pd.


NIP. 19650312 199412 1 003 NIS. 19860902 201604 1 014

Ketua Unit PPL UPY

Dra. MM Endang Susestyawati, M.Pd


NIP. 19620516 198803 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmad dan hidayah-Nya sehingga penulis telah dapat
menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) selama dua bulan di
SMA Negeri 11 Yogyakarta dengan lancar. Maksud dan tujuan penulisan laporan ini
adalah untuk melengkapi persyaratan kurikulum semester VII Universitas PGRI
Yogyakarta.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penyusun ingin
menyampaikan terimakasih atas bimbingan, pengarahan dan bantuan yang sangat
berguna bagi penyusun, kepada yang terhormat:
1. Dr. Ir. Paiman, M.P. Selaku Rektor Universitas PGRI Yogyakarta, yang
telah memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk melakukan Praktik
Pengalaman Lapangan.
2. Darsono, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Unversitas PGRI Yogyakarta, yang telah memberikan dukungan kepada
mahasiswa untuk melakukan Praktik Pengalaman Lapangan.
3. Dra. MM Endang Susestyawati, M.Pd. Selaku Kepala UPPL yang telah
memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk melakukan Praktik
Pengalaman Lapangan.
4. Taufik Agung Pranowo, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Lapangan dari
prodi BK yang telah memberikan bimbingan kepada mahasiswa untuk
melakukan Praktik Pengalaman Lapangan.
5. Dr. Septian Aji Permana, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang
telah memberikan bimbingan kepada mahasiswa untuk melakukan Praktik
Pengalaman Lapangan.
6. Rudy Rumanto, M.Pd.. Selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 11
Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa
Universitas PGRI Yogyakarta untuk melakukan Praktik Pengalaman
Lapangan.
7. Dwi Raharjo, S.Pd., selaku Koordinator PPL SMA Negeri 11 Yogyakarta,
yang telah membantu memberikan masukan-masukan kepada mahasiswa
PPL dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan.
8. Ibu Dra. Sri Maryatun dan Dra. Sugiharti selaku Guru Pembimbing PPL
SMA Negeri 11 Yogyakarta yang telah memberikan arahan dan bimbingan
kepada mahaiswa dalam melakukan Praktik Pengalaman Lapangan.
9. Bapak/Ibu Guru dan karyawan SMA Negeri 11 Yogyakarta, yang telah
membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan.
10. Semua teman-teman PPL yang telah bekerja sama sebagai kelompok,
sehingga tersusun laporan ini.
11. Siswa-siswi SMA Negeri 11 Yogyakarta.
12. Orang tua yang telah memberikan motivasi, sehingga laporan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
13. Berbagai pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi
kesempurnaan laporan kami ini agar menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penulisan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi siapa saja yang memerlukannya dan dapat dipergunakan sebagai referensi
pelaksanaan PPL berikutnya.

Yogyakarta, 02 Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER ...........................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................................i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Profil Sekolah .....................................................................................
B. Tujuan PPL BK Disekolah .................................................................
C. Manfaat PPL BK Disekolah ...............................................................
BAB II KEGIATAN PPL BK
A. Bimbingan Klasikal.............................................................................
B. Konseling Kelompok...........................................................................
C. Konseling Individual...........................................................................
D. Studi Kasus..........................................................................................
E. Himpunan Data...................................................................................
F. Media BK............................................................................................
BAB III ANAISIS HASIL PPL BK......................................................................
A. Bimbingan Klasikal.............................................................................
B. Konseling Kelompok...........................................................................
C. Konseling Individual...........................................................................
D. Studi Kasus..........................................................................................
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpilan ..........................................................................................
B. Saran ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................................
BAB I
PROFIL SEKOLAH, TUJUAN DAN MANFAAT PPL

A. PROFIL SEKOLAH

a. Nama dan Alamat Lengkap Sekolah


1. Nama Sekolah : SMA Negeri 11 Yogyakarta
2. NPSN : 20403176
3. NSS :
4. Alamat Sekolah : Jl. AM. Sangaji 50 Yogyakarta
5. Propinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta
6. Kota : Yogyakarta
7. Kecamatan : Jetis
8. Desa : cokrodiningratan
9. Jalan : AM.Sangaji no. 50
10. Kode Pos : 55233
11. Telepon/Fax : (0274)565898/(0274)565898
12. E-Mail/Website : sma11jogja@yahoo.com/www.sma11jogja.sch.id.com
b. Sejarah Singkat Sekolah
Gedung dibangun pada tahun 1897 dan digunakan sebagai gedung
Kweekschool (Sekolah Guru Jaman Belanda). Tanggal 3-5 Oktober 1908
dijadikan sebagai ajang Konggres Boedi Utomo yang pertama dan menempati
ruang makan Kweekschool (Aula). Tahun 1927 kompleks gedung ini digunakan
sebagai sekolah guru 4 tahun dan 6 tahun (HIK). Selama penjajahan Jepang
dipergunakan untuk SGL dan ditutup pada masa Revolusi Kemerdekaan RI.
Tahun 1946 sekolah dibuka kembali dengan nama SGB dan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga guru yang berpendidikan 6 tahun pada bulan Nopember 1947,
pemerintah membuka Sekolag Guru A (SGA) sehingga kompleks gedung
menjadi SGA/SGB dipimpin oleh bapak Sikun Pribadi.
Clash II pecah. Sekolah terpaksa ditutup dan dibuka kembali ketika
Yogyakarta kembali ke Pemerintah RI (Juni 1949). SGA/B dibuka kembali
dengan menempati ruang-ruang STM Negeri karena kompleks SGA dipakai
sebagai asrama tentara. Tahun 1950 dengan bantuan Sri Sultan HB IX, SGA/B
kembali menempati kampus Jln. AM Sangaji dan diadakan pemisahan yaitu SGB
di Jln. AM Sangaji 38 dan SGA di Jln. AM Sangaji 42. Tahun 1959, SGA
kembali menempati kampus Jln. AM Sangaji 38, karena SGB tidak menerima
siswa baru lagi dan berubah fungsi menjadi SMP 6 Yogyakarta menempati Jln.
Cemoro Jajar No.1
Dengan meningkatnya kebutuhan tenaga guru pada tahun 1953/1954
dibuka SGA II menempati lokasi yang sama dengan SGA I tetapi masuk sore
hari. Tahun 1959/1960 kedua SGA digabung menjadi SGA I. Tahun 1967
diadakan integrasi SGA dan SGTK. SGA menjadi SPG I dan SGTK menjadi
SPG II. Tahun 1970 SPG Negeri 1 Yogyakarta ditetapkan sebagai pusat latihan
guru SD dan pada tahun 1971 dijadikan sebagai home base I di DIY. Pada tahun
1979 di kompleks sekolah didirikan Perpustakaan Perintis. Pada tahun 1989
Pemerintah mengalih fungsikan SPG menjadi SMA, SPG Negeri 1 menjadi SMA
N 11 Yogyakarta.
Kepemimpinan Sekolah Sejak 1947 sampai dengan sekarang adalah :
1. 1947 – 1948 (SGA) : Bapak Sikun Pribadi
2. Yogya Kembali : Bapak Ali Murni
3. 1952 : Bapak Supoyo
4. 1956 – 1959 : Bapak Slamet Warsito
5. 1959 – 1963 : Bapak R Sunaryo
6. 1963 – 1975 (SPG)   : Bapak R Suharman
7. 1975 – 1980 : Bapak Drs. Lasmadi S
8. 1980 – 1987 : Bapak Drs. Soemarjono
9. 1987 – 1989 : Bapak Drs. Soejono
10. 1989 – 1992 : Bapak Drs. Slamet Suwidyo
(Masa peralihan SPG alih fungsi menjadi SMA 11 Yogyakarta tahun 1989)
11. 1993 – 1995 (SMA 11) : Bapak Drs. Gatut Sugiono
12. 1995 – 1999 (SMU 11) : Bapak Eddy Sugiarto
13. 2000 – 2007 : Bapak Drs. H Randi Wijiatno
14. 2007 – 2009 : Ibu Dra. Dwi Rini Wulandari, M.M
15. 2009 – 2011 : Bapak Drs. Bambang Supriyono,M.M.
16. 2012 – 2014 : Bapak Drs. Bambang Supriyono, M.M.
17. 2014 – 2016 : ibu Dra. Baniyah
18. 2016 – Sekarang     :  Bapak Rudy Rumanto, S.Pd

c. Visi Sekolah
Terwujudnya Sekolah yang unggul serta memiliki intelektualitas,
integritas, santun berwawasan kebangsaan dan bercakrawala global.

d. Misi Sekolah
1. Menerapkan sistem layanan pendidikan yang bermutu berpedoman pada 8
Standar Nasional Pendidikan
2. Mengembangkan kemampuan akademik bercakrawala global dengan
penerapan dan pengembangan kurikulum lokal, nasional maupun
internasional
3. Mengembangkan potensi dan kreatifitas peserta didik secara optimal yang
berakar pada nilai-nilai agama dan budaya nasional Indonesia sesuai dengan
tuntutan globalisasi
4. Menciptakan budaya sekolah yang sportif, kreatif, menyenangkan dan
santun dengan penuh rasa kekeluargaan
5. Membangun kerjasama dengan pihak luar sekolah sesuai dengan tuntutan
globalisasi.
B. TUJUAN PPL BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
Tujuan umum Praktek Pengalaman Lapangan adalah agar mahasiswa
dapat memahami prosedur pelakasanaan Praktek Pengalaman Lapangan
Bimbingan dan Konseling. Adapun tujuan umum praktek Bimbingan dan
Konseling adalah:
1. Agar mahasiswa dapat memahami pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
disekolah
2. Agar mahasiswa memperoleh informasi tentang kinerja tempat praktek
3. Agar mahasiswa memperoleh pengertian struktur organisasi sekolah dan
struktur organisasi BK serta deskripsi tugas masing-masing individu
4. Agar mahasiswa memperoleh pengalaman dalam melaksanakan layanan BK
5. Agar mahasiswa dapat membantu pelaksanaan pola 17 yang meliputi empat
bidang bimbingan, tujuh layanan BK dan lima program pendukung.
6. Agar mahasiswa dapat menggunakan instrument yang digunakan Bimbingan
dan Konseling
C. MANFAAT PPL BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
1. Manfaat Bagi Mahasiswa Praktikan
Dengan mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan, praktikan (calon guru)
dapat memperoleh manfaat sebagai berikut :
a. Memperoleh informasi mengenai tugas dan tanggung jawab guru
b. Dapat menyusun perangkat pembelajaran berupa Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, evaluasi hasil belajar serta dapat menyusun
Program Semester dan Program Tahunan
c. Memperoleh pengalaman praktik mengajar di kelas
2. Manfaat Bagi Siswa
Manfaat adanya Praktik Pengalaman Lapangan bagi siswa diantaranya:
a. Siswa dapat memperoleh informasi baru dari praktikan
b. Siswa dapat mengkonsultasikan kesulitan belajar yang dialaminya kepada
praktikan
c. Siswa dapat memperoleh bantuan dalam memahami suatu materi baru
yang diajarkan oleh praktikan.
3. Manfaat Bagi Guru Pembimbing
Manfaat adanya Praktik Pengalaman Lapangan bagi guru diantaranya :
a. Guru dapat memperoleh masukan yang positif dari praktikan tentang
metode atau gaya mengajarnya di kelas
b. Guru dapat terbantu dalam mengatasi kesulitan belajar siswa
c. Dapat menjadi bahan evaluasi bagi pembelajaran di kelasnya
4. Manfaat Bagi Kepala Sekolah
Manfaat adanya Praktik Pengalaman Lapangan bagi Kepala Sekolah
diantaranya :
a. Kepala Sekolah dapat memperoleh masukan yang positif mengenai proses
pembelajaran di sekolahnya
b. Kepala Sekolah dapat mengetahui kekurangan yang ada dalam
pembelajaran di sekolahnya
c. Dapat menjadi bahan evaluasi untuk kemajuan sekolah
BAB II
KEGIATAN PPL BK

A. BIMBINGAN KLASIKAL
layanan bimbingan klasikal adalah salah satu pelayanan dasar bimbingan yang
dirancang menuntut konselor untuk melakuka kontak langsung dengan para
peserta didik dikelas secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan
bimbingan ini kepada peserta didik. Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa
diskusi kelas atau curah pendapat. (direktorat jendral peningkatan mutu
pendidikan dan tenaga kependidikan dapertemen pendidikan nasional 2007).

B. KONSELINGKELOMPOK
Pietrofesa at al (1980), konseling kelompok adalah proses remediasi dan yang
berorientasi pada problem yang memacu pada pemecahan problem individu di
dalam situasi kelompok (groupsetting).
Dink Meyer dan Muro (1995), konsleing kelompok adalah proses
interpersonal yang dipimpin oleh konselor yang terlatih secara profesional dan
dilaksanakan dengan individu-individu yang sedang menghadapi problem-
problem perkembangan khusus. Hal itu berfokus pada pikiran, perasaan, sikap,
nilai, tujuan tingkah laku dan tujuan individu dan grup secara keseluruhan.
C. KONSELING INDIVIDUAL
Konseling adalah suaru proses yang terjadi dalam hubungan seseorang dengan
seseorang yaitu individu yang mengalami masalah yang tak dapat diatasinya,
dengan seorang petugas profesional yang telah memperoleh latihan dan
pengalaman untuk membantu agar klien memecahkan kesulitanya (Willis: 2007).
D. STUDI KASUS
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset
yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang
mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus
dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan,
pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya,
akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan
dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk
menghasilkan dan menguji hipotesis.
E. HIMPUNAN DATA
Himpunan data adalah kumpulan data yang merupakan hasil dari berbagai
instrumentasi yang dilaksanakan yang digunakan untuk menunjang kegiatan
konseling. Himpunan data terkait dengan fungsi layanan, bidang layananserta
kegiatan konseling baik perorangan maupun kelompok. Himpunan data berguna
untuk melakukan kegiatan aplikasi instrumentasi di sekolah dan berguna secara
efektif dalam melaksanakan kegiatan konseling perorangan dan kelompok di
sekolah dan juga sebagai data acuan dalam mengambil keputusan tentang
permasalahan murid
F. MEDIA BK
Pengertian media dalam bimbingan konseling sebagai hal yang digunakan
menjadi perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan
program BK. Namun dalam perkembanganya Media BK tidak sebatas untuk
perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan program BK
tetapi memiliki makna yang lebih luas yaitu segala alat bantu yang dapat
digunakan dalam melaksanakan program BK (Diklat profesi guru, PSG Rayon 15,
2008).
BAB III
ANALIS HASIL PPL BK

Hasil yang di capai dalam proses Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
di lakukan oleh Bhakti Sanjaya dan Dewi Watiningsih Mahasiswa Praktikan dari
program studi Bimbingan dan Konseling yang di laksanakan di SMAN 11
Yogyakarta, yang berjalan selama 2 bulan dari tanggal 8 Agustus sampai dengan 5
Oktober 2018, Sebagai berikut :
A. Deskripsi Proses Dan Hasil Yang Dicapai
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II
Bimbingan dan Konseling (PPL II), para mahasiswa mendapat petunjuk/ bimbingan
dari kepala sekolah/koordinator guru, pamong serta petugas lain yang ditunjuk.
Pelaksanaan kegiatan PPL II tersebut dilaksanakan dengan dua cara yaitu teaching
(Kegiatan Mengajar) dan Non Teaching (Kegiatan Non Mengajar). Hasil
pelaksanaan tersebut diolah dan dianalisis sehingga kegiatan membentuk sebuah
laporan yang menunjukkan segala kegiatan yang dilaksanakan pada saat PPL yang
mana nantinya akan dipertanggung jawabkan dan dinilai oleh Guru Pamong dan
Dosen Pembimbing Lapangan yang telah ditunjuk.
Sebelum pelaksanaan program kegiatan, terlebih dahulu mahasiswa
praktikan melakukan observasi dan beradaptasi terhadap lingkungan sekolah baik
dengan guru-guru maupun dengan siswa, maksudnya mahasiswa praktikan harus
dapat menyesuaikan diri dengan kondisi sekolah yaitu mulai diterima dan dibimbing
oleh guru pamong sampai akhir kegiatan sesuai petunjuk dan tugas-tugas yang
diberikan oleh pihak sekolah dan dosen / guru pembimbing lapangan agar tujuan
PPL II dapat tercapai.
Setiap mahasiswa praktikan mendapat siswa asuhan (bimbingan) masing-
masing, dan pada kesempatan ini sejumlah dua orang praktikan mendapatkan tugas
mengampu 6 kelas di SMAN 11 Yogyakarta dengan guru pamong bimbingan dan
konseling yaitu Dra. Sri Maryatun dan Dra. Sugiharti.
Berikut ini deskripsi proses dan hasil kegiatan yang dilaksanakan praktikan
selama praktik pengalaman lapangan sesuai tujuan yang ingin dicapai:
1. Assessment kebutuhan (Need Assessment)
Dalam need assessment ini mahasiswa praktikan menggunakan angket AKPD
(Angket Kebutuhan Peserta Didik). Dalam rangka pemahaman siswa yang akan
dilayani, penyebaran angket ini di lakukan di kelas X IPA 7 dan X IPA 3. Pertama-
tama praktikan memperkenalkan diri kepada siswa agar bisa menyesuaikan diri
dengan mereka, setelah itu dilakukan penyebaran angket AKPD . Setelah angket
selesai disebarkan tahap selanjutnya yaitu menjelaskan bahwa pengisian angket ini
sangat penting untuk siswa agar mereka terbuka terhadap permasalah mereka, jadi
praktikam meminta agar mengisi angket dengan jujur tanpa ikut-ikut teman. Setelah
selesai di isi semua angket siswa di persilahkan mengumpulkannya di mahasiswa
praktikan yang ada dikelas.
2. Pengumpulan data
Proses pengumpulan data siswa dalam kegiatan PPL II di SMAN 11 Yogyakarta
ini menggunakan angket AKPD. Metode angket adalah salah satu metode penelitian
dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berisi aspek yang hendak diukur, yang
harus dijawab atau dikerjakan oleh subyek, berdasarkan atas jawaban dan isian itu
dapat diambil kesimpulan mengenai subyek. Angket AKPD diberikan kepada sampel
siswa-siswi kelas X IPA 7 dan X IPA 3. Angkat Kebutuhan Peserta Didik terdiri dari
50 pertanyaan.
3. Pengembangan program BK
Pengembangan program bimbingan dan konseling di SMAN 11 Yogyakarta
menggunakan bimbingan dan konseling komprehensif. Ini dapat dilihat dari need
assesment, program tahunan, program semesteran, dan program bulanan yang disusun
belum menggunakan pola komprehensif. Diharapkan ke depannya agar guru
bimbingan dan konseling di SMAN 11 Yogyakarta dapat mengembangkan bimbingan
konseling komprehensif demi kemajuan layanan bimbingan konseling di SMAN 1 1
Yogyakarta. Untuk mengembangkan program bimbingan dan konseling agar lebih
bisa langsung bersasaran kepada siswa.
4. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling yang Memandirikan, Meliputi :
a. Bimbingan Klasikal
Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di SMAN 11
Yogyakarta, saya selaku Mahasiswa praktikan memperoleh kesempatan untuk
melaksanakan Bimbingan Klasikal sebanyak 4 kali pertemuan (dari dua
praktikan masing masing 2 kali pertemuan.
Sebelum memberikan layanan informasi (Bimbingan Klasikal)
tersebut, terlebih dahulu membuat rencana pelaksanaan layanan BK yang
kemudian dikonsultasikan kepada Guru Pembimbing. Setelah rencana
pelaksanaan layanan disetujui oleh Guru pembimbing, mahasiswa praktikan
melakukan layanan informasi (Bimbingan Klasikal) sesuai jadwal yang sudah
di tentukan.
b. Konseling Individual , Konseling Kelompok dan Studi Kasus
1) Konseling Individual
Dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 11
Yogyakarta, saya selaku mahasiswa praktikan memperoleh kesempatan untuk
melaksanakan konseling individu sebanyak 2 kali pertemuan ini dikarenakan
keterbatasan waktu yang ada. Selain itu saya juga menerima jika siswa yang
belum puas menceritakan permasalahan secara langsung maka dilanjutkan
dengan alat komunikasi lainnya seperti whatsapp, tujuan saya melakukan ini
dikarenakan agar siswa lebih terbuka selain itu saya lebih bisa memahami
permaslahannya dan bisa membantu mencari jalan keluar yang terbaik untuk
siswa tersebut.
2) Konseling Kelompok
Dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) DI SMAN 11
Yogyakaera, saya selaku mahasiswa praktikan memperoleh kesempata
konseling kelompok sebanyak 1 kali pertemuan yang dilakukan dengan rata-
rata praktikan mengampu 6-8 siswa yaitu kelas X IPA 3. Masalah yang
dibahas atau yang akan diselesaikan secara bersama-sama adalah masalah
belajar yaitu tentang manajemen wakyu.
3) Study Kasus
Dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 11
Yogyakarta, saya selaku mahasiswa praktikan memperoleh kesempatan
mengenai Study Kasus sebanyak 4 masalah yang di ungkap, yaitu meliputi
:Masalah Sosial dan Masalah Belajar.
5. Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling
Program bimbingan dan konseling di SMAN 11 Yogyakarta sudah sesuai dengan
apa yang dibutuhkan siswanya,. Selain itu juga teknik dan metode yang digunakan
dalam layanan bimbingan dan konseling sudah sesuai dengan teknik dan metode
bimbingan konseling yang berlaku
Sarana pelayanan bimbingan dan konseling sudah memenuhi syarat seperti ruang
BK, ruang koneling Tetapi ada beberapa yang belum lengkap seperti papan
bimbingan dan kotak masalah. Tujuan dari layanan informasi yang disampaikan lewat
papan bimbingan dan kotak masalah agar siswa bisa mengemukakan permaslahan
yang dialaminya saat disekolah.
6. Deskripsi Beberapa Masalah Penelitian Bimbingan Dan Konseling Dalam
Rangka Penyelesaian Skripsi Sebagai Calon Sarjana Bimbingan Dan Konseling
Dalam melaksanakan PPL di SMAN 11 Yogyakarta praktikan menemukan
beberapa permasalahan yang menyangkut dengan terlaksananya penelitian skripsi
yang akan praktikan lakukan sebagai calon sarjana bimbingan dan konseling.
Masalah yang didapat yaitu tentang broken home,masalah sosial,dan masalah
peraturan masih banyak siswa yang belum mematuhi peraturan serta tidak memiliki
etika dalam berucap dengan teman-teman,guru maupun karyawan, kesadaran belajar
yang rendah, dan masih banyak yang lainnya.selain itu masih banyak siswa yang
kurang baik berinteraksi dengan kakak tingkat.
Secara umum kegiatan PPL II yang dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan dapat
berjalan lancar, hal tersebut dapat dilihat dari keterlaksanaan program BK yaitu
program yang telah dilaksanakkan seperti praktik mengajar di kelas, pelaksanaan
piket guru dapat dilaksanakan oleh mahasiswa BK,ikut membantu administrasi
perpustakaan, pembuatan media pembelajaran berupa pembuatan rencana
pelaksanaan layanan BK untuk, setiap materi yang akan diajarkan. Sedangkan faktor
penghambat serta faktor pendukung selama kegiatan PPL berlangsung antara lain :
a. Faktor Pendukung
Kelancaran dalam melaksanakan semua program PPL tidak terlepas dari
dukungan semua pihak. Faktor pendukung terlaksananya PPL di SMAN 11
Yogyakarta adalah sebagai berikut :
1) Adanya kerjasama yang baik dan harmoinis antara sekolah dan mahasisswa
PPL II sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar.
2) Adanya pengarahan, bimbingan dan koordinasi dari guru pembimbing
dengan mahasiswa.
3) Adanya pembekalan yang diterima mahasiswa dari kampus
Universitas PGRI Yogyakarta sebelum terjun kelokasi sehingga telah siap baik
secara fisik, mental, maupun keterampilan.
4) Selalu mengutamakan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah,
sehingga masalah dapat terselesaikan dengan baik.
5) Adanya kerja sama dengan siswa sehingga praktik berjalan dengan baik.
b. Faktor Penghambat
Permasalahan yang saya alami pada saat praktik pengalaman lapangan (PPL)
yaitu :
1) Kekurangan waktu untuk melakukan praktik konseling dengan siswa. Baik
individu maupun kelompok. Cara mengatasi dengan melakukan konseling non
tatap muka yakni lewat whatsapp agar konseling lebih terbuak.
2) Pada awal praktik mengajar masih belum bisa menguasai kelas karena kurang
percaya diri ditambah dengan banyaknya siswa yang ramai. Cara mengatasinya
ikut praktikan lain ketika sedang mengajar, dengan begitu kita bisa mengetahui
kelebihan dan kekurangannya dan bisa memperbaiki untuk pertemuan
selanjutnya.
Dalam pelaksanaan PPL II di SMAN 11 Yogyakarta, aspek-aspek yang sudah
kami kuasai yaitu dalam penyusunan rencana pelaksanaan layanan serta
pengembangan materi BK. Sedangkan aspek yang belum begitu saya kuasai yaitu
pelaksanaan layanan konseling kelompok, mengendalikan kelas secara maksimal.
saya selaku mahasiswa praktikum, mendapatkan berbagai pengalaman yang
sangat berarti selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II di
SMAN 11 Yogyakarta. Penilaian yang saya lakukan untuk diri sendiri yaitu dengan
cara meminta penilaian kepada guru pembimbing dan meminta pendapat siswa-siswi.
Apabila menurut guru pembimbing dan pendapat siswa cara mengajar kami belum
maksimal maka saya selaku pratikan PPL II dari Universitas PGRI Yogyakarta akan
berusaha memperbaiki dan meningktakan pengetahuan Dalam Pelaksaan Kegiatan
PPL II.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
Bimbingan dan Konseling 2018 di SMAN 11 Yogyakarta, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan sangat penting bagi mahasiswa
calon guru ataupun sebagai calon konselor, karena dapat memberi
gambaran tentang dunia pendidikan yang akan dihadapinya setelah para
mahasiswa terjun ke lapangan.
2. Melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan, mahasiswa praktikan
dituntut dapat mengembangkan kompetensi pedagogic, kompetensi
professional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.
3. Mahasiswa praktikan sebagai calon pendidik dalam kaitannya dengan
kompetensi professional dituntut memiliki kompetensi yang lain, seperti :
personality (kemampuan individu) dan sociality (kemampuan
bermasyarakat), maka program PPL ini memberikan kontribusi yang
konkret dan bermanfaat
4. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan merupakan sarana yang tepat
untuk mengaplikasikan teori dan keterampilan yang telah diperoleh di
bangku kuliah, dan merupakan kegiatan terpadu antara praktik, teori dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penumbuhan sifat
profesionalisme seorang konselor.
5. Praktik Pengalaman Lapangan akan berjalan dengan baik apabila ada
kerjassama yang baik antara pihak-pihak yang terkait, baik pihak yang ada
disekolah maupun pihak yang ada di Universitas.
6. Kesiapan mahasiswan praktik dalam melaksanakan kegiatan inia sangat
berpengarauh dalam menunjang kelancaran dalam praktik mengajar
ataupun dari segi pengadministrasian yang diperlukan dilayanan
Bimbingan dan Konseling.
7. Sarana dan prasarana yang dimiliki SMAN 11 Yogyakarta sudah cukup
layak digunakan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
8. Program Bimbingan dan Konseling yang diharapkan bisa terlaksanana
sepenuhnya, akan tetapi masih ada program yang tidak terlaksanakan
seperti Referal karena program Referal sifatnya Insidental.
9. Komponen pelayanan dasar yang terlaksana diantaranya: Bimbingan
Klasikal 4 kali dan layanan Informasi melalui : leaflet, poster dan Modul.
10. Komponen Pelayanan Responsif
Komponen Pelayanan ini terlaksana melalui pelaksanaan program layanan
konseling individual, konseling kelompok dan study kasus.
B. Saran
1. Bagi Sekolah
a. Hendaknya pihak sekolah terus memotivasi siswa yang semangat
belajarnya kurang sehingga tidak menggau proses belajar mengajar
maupun mempengaruhi teman-temannya.
b. Kedisiplinan siswa-siswi perlu ditingkatkan dengan mempertegas
peraturan dan tata tertib sekolah.
2. Bagi Universitas PGRI Yogyakarta
a. Koordinasi tetap harus dipertahankan dan ditingkatkan dalam penanganan
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan baik pihak dari kampus maupun
pihak dari sekolahan, sehingga dilihat oleh mahasiswa benar-benar ada
kerjasama yang baik antara kedua belah pihak.
b. Untur pembekalan yang diterima mahasiswa dari kampus Universitas
PGRI Yogyakarta sebelum terjun ke lokasi hendaknya lebih matang
sehingga telah siap baik secara fisik, mental, maupun keterampilan.
c. Yang paling penting UPPL harus diisi oleh SDM yang berpengalaman
dalam orgaisasi untuk meminimalisir kesalhan-kesalahan sederhana.
3. Untuk Mahasiswa PPL selanjutnya
a. Dalam merencanakan dan menyusun suatu program diharapkan sesuai
dengan kemampuan yang ada baik dari segi dana, fisik, mental,
pengetahuan, dan keterampilan.
b. Menjaga nama baik Almamater Universitas PGRI Yogyakarta dan
kerjasama dengan sesama anggota Praktik Pengalaman Lapangan.
c. Menjaga kekompakan dan rasa solidaritas antar sesame mahasiswa PPL,
karna keberhasilan suatu program kelompok akan tercapai apabila masing-
masing anggota saling mendukung program tersebut.
d. Penguasaan materi hendaknya harus diperhatikan oleh mahasiswa
praktikan.

Daftar Pustaka

http://atalewobunga.blogspot.com/2013/08/layanan-bimbingan-klasikal.html
https://netisulistiani.wordpress.com/konseling/konseling-kelompok/
https://irvanhermawanto.blogspot.com/2017/10/pengertian-konseling-individual.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kasus
http://dyan123.blogspot.com/2011/11/himpunan-data.html

Anda mungkin juga menyukai