ASUHAN KEBIDANAN
ASEPTOR KB
A. PENGERTIAN
1
B. TUJUAN
C. STRATEGI PELAKSANAAN KB
D. JENIS-JENIS KB
2
Tablet yang mengandung hormone estrogen dan progesterone
sintetik disebut pil kombinasi dan hanya mengandung progesterone
sintetik saja disebut Mini Pil atau Pil Progestrin.
1.1 Cara Kerja
a. Menekan ovulasi
Jika seorang wanita minum pil KB setiap hari maka tidak akan
terjadi ovulasi (tidak ada sel telur). Tanpa ovulasi tidak akan
terjadi kehamilan.
b. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
c. Mengganggu pertumbuhan endometrium, sehingga menyulitkan
proses implantasi
d. Memperkental lender serviks (mencegah penetrasi sperma)
1.2 Efektivitas
Efektivitas teoritis untuk pil sebesar 99,7% sedangkan
efektivitas praktisnya sebesar 90-96%. Artinya pil cukup efektif jika
tidak lupa meminum pil secara teratur.
1.3 Keuntungan
a. Mudah penggunaannya dan mudah didapat
b. Mengurangi kehilangan darah (akibat haid) dan nyeri haid
c. Mengurangi resiko terjadinya KET (Kehamilan Ektopik
Terganggu) dan Kista Ovarium
d. Mengurangi resiko terjadinya kanker ovarium dan rahim
e. Pemulihan kesuburan hampir 100%
1.4 Baik untuk wanita yang:
· Masih ingin punya anak
· Punya jadwal harian yang rutin
1.5 Kontraindikasi
a. Menyusui (khsusu pil kombinasi)
b. Pernah sakit jantung
c. Tumor/keganasan
d. Kelainan jantung, varices, dan darah tinggi
3
e. Perdarahan pervaginam yang belum diketahui sebabnya
f. Penyakit gondok
g. Gangguan fungsi hati & ginjal
h. Diabetes, epilepsy, dan depresi mental
i. Tidak dianjurkan bagi wanita mur >40 tahun
1.6 Efek Samping
Penggunaan pil KB pada sebagian wanita dapat menimbulkan
efek samping, antara lain mual, berat badan bertambah, sakit kepala
(berkunang-kunang) perubahan warna kulit dan efek samping ini
dapat timbul berbulan-bulan.
2. Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah hormone yang diberikan secara
suntikan/injeksi untuk mencegah terjadinya kehamilan. Adapun jenis
suntikan hormone ini ada yg terdiri atas 1 hormon, & ada pula yg terdiri
atas dua hormone sebagai contoh jenis suntikan yg terdiri 1 hormon
adalah Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston & Noristerat.
Sedangkan yg terdiri dari atas dua hormone adalah Cyclofem dan
Mesygna.
KB suntik sesuai untuk wanita pada semua usia reproduksi yang
menginginkan kontrasepsi yang efektif, reversible, dan belum bersedia
untuk sterilisasi.
2.1 Cara Kerja
Depo provera disuntikkan setiap 3 bulan sedangkan Noristerat
setiap 2 bulan.Wanita yang mendapat suntikan KB tidak mengalami
ovulasi.
2.2 Efektivitas
Dalam teori: 99,75%. Dalam praktek: 95-97%.
2.3 Keuntungan
4
a. Merupakan metode yang telah dikenal oleh masyarakat
b. Dapat dipakai dalam waktu yang lama
c. Tidak mempengaruhi produksi air susu ibu
2.4 Baik untuk Wanita yang:
a. Calon akseptor yg tinggal di daerah terpencil
b. Lebih suka disuntik daripada makan pil
c. Menginginkan metode yang efektif dan bisa dikembalikan lagi
d. Mungkin tidak ingin punya anak lagi
e. Tidak khawatir kalau tidak mendapat haid
2.5 Kontraindikasi
a. Hamil atau disangka hamil
b. Perdarahan pervaginam yg tidak diketahui sebabnya
c. Tumor/keganasan
d. Penyakit jantung, hati, darah tinggi, kencing manis, penyakit paru
berat, varices
2.6 Efek Samping
Efek samping dari suntikan Cyclofem yg sering ditemukan
adalah mual, BB bertambah, sakit kepala, pusing2 dan kadang2
gejala tersebut hilang setelah beberapa bulan atau setelah suntikan
dihentikan. Sedang efek samping dari suntikan Depo Provera, Depo
Progestin, Depo Geston, dan Noristeat yg sering dijumpai adalah
menstruasi tidak teratur, masa menstruasi akan lebih lama, terjadi
bercak perdarahan bukan mungkin menjadi anemia pada beberapa
klien.
5
AKDR ini bekerja dengan mencegah pertemuan sperma dengan sel
telur. Imbarwati (2009), menjelaskan cara kerja IUD sebagai berikut:
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi
b. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri
c. Mencegah sperma dan ovum bertemu dengan membuat sperma
masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
sperma untuk fertilisasi
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
3.2 Efektivitas
Sangat efektif (0,5-1 kehamilan per 100 wanita setelah
pemakaian selama 1 tahun)
3.3 Keuntungan
a. Tidak terganggu faktor lupa
b. Metode jangka panjang (perlindungan sampai 10 tahun dengan
menggunakan tembaga T 380 A)
c. Mengurangi kunjungan ke klinik
d. Lebih murah dari pil dalam jangka panjang
3.4 Baik untuk Wanita yang:
a. Menginginkan kontrasepsi dengan tingkat efektivitas yg tinggi, &
jangka panjang
b. Tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan anak
c. Memberikan ASI
d. Berada dalam masa postpartum dan tidak memberikan ASI
e. Berada dalam masa pasca aborsi
f. Mempunyai resiko rendah terhadap PMS
g. Tidak dapat mengingat untuk minum sebutir pil setiap hari
h. Lebih menyukai untuk tidak menggunakan metode hormonal atau
yang memang tidak boleh menggunakannya
i. Yang benar-benar membutuhkan alat kontrasepsi darurat
3.5 Kontraindikasi
a. Hamil atau diduga hamil
6
b. Infeksi leher rahim atau rongga panggul, termasuk penderita
penyakit kelamin
c. Pernah menderita radang rongga panggul
d. Penderita perdarahan pervaginam yg abnormal
e. Riwayat kehamilan ektopik
f. Penderita kanker alat kelamin
3.6 Efek samping
a. Perdarahan dank ram selama minggu2 pertama setelah
pemasangan. Kadang2 ditemukan keputihan yg bertambah
banyak. Disamping itu pada saat berhubungan (senggama0 terjadi
expulsi (IUD bergeser dari posisi) sebagian atau seluruhnya
b. Pemasangan IUD mungkin meninmbulkan rasa tidak nyaman dan
dihubungkan dengan resiko infeksi rahim.
3.7 Waktu Penggunaan IUD
Dalam Imbarwati (2009) dijelaskan penggunaan IUD sebaiknya
dilakukan pada saat:
a. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak
hamil
b. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid
c. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4
minggu pascapersalinan, setelah 6 bulan apabila menggunakan
metode amenorea laktasi (MAL)
d. Setelah terjadinya keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)
apabila tidak ada gejala infeksi
e. Selama 1-5 hari setelah senggama yg tidak dilindungi
3.8 Waktu Kontrol IUD
Menurut Imbarwati (2009), waktu kontrol IUd yang harus
diperhatikan adalah:
a. 1 bulan pasca pemasangan
b. 3 bulan kemudian
c. Setiap 6 bulan berikutnya
7
d. Bila terlambat haid 1 minggu
e. Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya
8
c. Tumor/keganasan
d. Penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis
4.6 Efek samping
Kadang2 pada saat pemasangan akan terasa nyeri. Selain itu
ditemukan haid yang tidak teratur, sakit kepala, kadang2 terjadi
spotting atau anemia karena perdarahan yg kronis.
4.7 Waktu Mulai Menggunakan Implant
a. Implant dapat dipasang selama siklus haid ke-2 sampai hari ke-7
b. Bila tidak hamil dapat dilakukan setiap saat
c. Saat menyusui 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan
d. Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan
e. Bila setelah beberapa minggu melahirkan dan telah terjadi haid
kembali, insersi dilakukan setiap saat jangan melakukan
hubungan seksual selama 7 hari
5. Kondom Pria
Adalah sarung karet tipis yang dipakai oleh pria pada waktu
bersenggama
5.1 Cara Kerja
Sarung karet ini mencegah sperma bertemu dengan ovum
5.2 Efektivitas
Dalam teori: 98%. Dalam praktek: 85%. Efektif jika
digunakan benar tiap kali berhubungan.Namun efektivitasnya
kurang jika dibandingkan metode pil, AKDR, suntikan KB.
5.3 Keuntungan
a. Dapat dipaki sendiri
b. Dapat mencegah penularan penyakit kelamin
c. Tidak mempengaruhi kegiatan menyusui
d. Dapat digunakan sebagai pendukung metode lain
e. Tidak mengganggu kesehatan
f. Tidak ada efek samping sistemik
g. Tersedia secara luas
9
h. Tidak perlu resep atau penilaian medis
i. Tidak mahal (jangka pendek)
5.4 Baik untuk pasangan yang:
a. Ingin menunda kehamilan atau ingin menjarangkan anak
b. Jarang bersenggama
c. Pasangan yang takut menularkan & tertular penyakit kelamin
d. Wanita yang kemungkinan sudah hamil
5.5 Kontraindikasi
Alergi.
10
6.6 Efek Samping
Jarang, ringan, dan bersifat sementara misalnya bengkak,
nyeri, dan infeksi luka operasi.Pada vasektomi infeksi dan
epididimis terjadi pada 1-2% pasien. Pada tubektomi perdarahan,
infeksi, kerusakan organ lain dan komplikasi karena anastesi dapat
terjadi.
E. ASUHAN KEBIDANAN
1. PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan langkah awal proses asuhan kebidanan,
yaitu mengumpulkan data, mengolah data dan menganalisa data yang
diperoleh dalam bentuk data subjektif, objektif dan data penunjang yang
akan memberikan gambaran keadaan kesehatan klien.
2. DATA SUBJEKTIF
11
sehingga klien beragama Islam lebih dianjurkan KB non
permanen seperti suntik 3 bulan,1 bulan,pil atau KB barier
(kondom dll).
4. Riwayat menstruasi
12
9. Riwayat penyakit yang diderita klien(Jantung, hipertensi,
hepatitis, DM, asma, TBC dan HIV AIDS)
3. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
13
- Genetalia :tampak bersih, tidak ada fluor albus, tidak
ada infeksi kelenjar bartholini& skene.
4. ASSESSEMENT
Masalah : -
5. PLANNING
14
3. Jelaskan kepada ibu tentang kekurangan/kerugian serta
efek samping yang mungkin terjadi pada akseptor KB
suntik 3 bulan :
15
8. Lakukan injeksi sesuai prosedur :
TINJAUAN KASUS
Pukul : 09.30 WIB
16
3.1 Data Subjektif
3.1.1 Biodata
3.1.4 Riwayat Menstruasi
17
- Teratur/Tidak : teratur
- HPHT : 12 – 03 – 2012
3.1.6 Riwayat Obstetri :
- Jumlah abortus : -
- Menyusui : tidak
3.2 DataObyektif
18
3.2.1 Pemeriksaan Umum
Berat Badan : 50 kg
3.2.2 Pemeriksaan Fisik
3.3 Assessment
Masalah : -
19
3.4 Planning
20
- Kemungkinan terjadi keterlambatan pemulihan kesuburan
setelah penghentian pemakaian
21
- Injeksi pada daerah 1/3 SIAS-cocygis secara IM .
3.5 Implementasi dan Evaluasi
22
- Tidak berpengaruh pada prosuksi ASI
23
7. Memastikan 5T (tepat pasien, tepat tempat, tepat obat,
tepat dosis, tepat waktu) sebelum tindakan berikutnya
terhadap ibu.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
Wulansari, Pita dan Huriawati Hartanto (Eds.). 2006. Ragam Metode
Kontrasepsi. Jakarta : EGC
26