Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MATA KULIAH : ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

SISTEM INTEGUMEN

OLEH :

NAMA : AFIYAH AL FAJRIYYAH

NIM : 4163141002

JURUSAN : BIOLOGI

PROGRAM : PENDIDIKAN BIOLOGI

KELOMPOK : 1 (SATU)

TGL. PELAKSANAAN : 18 FEBRUARI 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

1
I. JUDUL PERCOBAAN : SISTEM INTEGUMEN

II. TUJUAN PERCOBAAN :


1. Mengetahui fungsi sistem integumen manusia
2. Mengetahui struktur lapisan sistem integument manusia
3. Mengetahui fungsi dari lapisan kulit manusia
4. Mengetahui aksesoris yang terdapat pada kulit manusia
5. Mengetahui fungsi dari aksesoris kulit manusia

III. TINJAUAN TEORITIS :


Sistem integument adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,
dan menginformasikan manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali
merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik,
kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa
latin “integumentum” yang artinya “penutup”.

Sistem integument pada manusia terdiri kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak, dan kelenjar susu. Sistem integument mampu memperbaiki sendiri apabila
terjadi kerusakan yang tidak terlalu parah (self-repairing) dan mekanisme pertahanan tubuh
pertama (pembatas antara lingkungan tubuh luar dengan dalam tubuh).

Kulit dapat dibedakan menjadi tiga lapisan yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis dan
lapisan hipodermis. Epidermis dipisahkan dengan dermis oleh dermal-epidermal junction.
Dibawah dermis terdapat lemak subkutan (hipodermis).

1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan kulit terluar yang nampak oleh mata. Ketebalan
epidermis berkisar antara 0,4-1,5 mm. Mayoritas sel, 80% dari keseluruhan sel, yang terdapat

1
pada epidermis adalah keratinosit. Epidermis terdiri dari 5 lapisan (stratum) yang memiliki
diferensiasi keratinosit yang berbeda-beda.

 Stratum korneum (lapisan tanduk)


Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan
epidermis lebih kedalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak
memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit
mengandung air.

 Stratum lucidum (lapisan bening)


Disrbut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap
sebagai penyambung antara stratum korneum dengan stratum granulosum. Lapisan ini
terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translucent
sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya).

 Stratum granulosum (lapisan berbutir)


Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir
didalam protoplasmanya, berbutir kasar dan berinti mengkerut.

 Stratum spinosum (lapisan bertaju)


Disebut juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan
perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan
saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filament-filamen
kecil yang terdiri atas serabut protein.

 Stratum germinativum atau stratum basal (lapisan benih)


Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silindris)
dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis.

2. Dermis

Lapisan dermis merupakan sistem integrasi dari jaringan konektif fibrosa, filamentoa,
dan difus yang juga merupakan lokasi terdapatnya pembuluh darah dan saraf dikulit. Serabut
kolagen merupakan komponen yang paling banyak terdapat di dermis. Pada dermis juga
didapatkan adneksa kulit yang berasal dari epidermis, fibroblast, makrofag dan sel mast.
Fibroblast dapat menyintesis jaringan elastin dan substansi dasar pada epidermis yang terdiri
dari glikosaminoglikan dan asam mukopolisakarida.

3. Hipodermis (subkutan)

Hipodermis tersusun dari kumpulan sel-sel adiposit yang tersusun menjadi lobules-
lobulus yang dibatasi oleh septum dari jaringan ikat fibrosa. Jaringan pada hypodermis
berfungsi untuk melindungi tubuh, berperan sebagai cadangan energi, dan berperan
melindungi kulit dan berperan sebagai bantalan kulit. Lapisan ini juga memiliki peran secara
kosmetik yaitu dalam membentuk kontur tubuh seseorang (Murlistyarini, 2018).

2
IV. ALAT DAN BAHAN :
4.1 Alat
No. Nama Alat Jumlah
1. Alat tulis Secukupnya

4.2 Bahan
No. Nama Bahan Jumlah
1. Torso integumen 1 buah

V. PROSEDUR KERJA :
No. Prosedur Kerja
1. Amati torso dengan teliti
2. Diskusikan dengan anggota kelompok hal yang sudah ditentukan
3. Persentasikan hasil diskusi didepan kelas

3
VI. HASIL PERCOBAAN / REAKSI :

Kulit merupakan organ tubuh terbesar pada manusia yang memiliki fungsi proteksi.
Pada manusia dewasa dengan berat 70 kg, berat kulit dapat mencapai 5 kg dan melapisi
seluruh permukaan tubuh seluas 2 m2. Kulit memiliki fungsi sebagai barier fisik,
perlindungan terhadap agen infeksius, termoregulasi, sensasi, proteksi terhadap sinar
ultraviolet (UV), serta regenerasi dan penyembuhan luka.

Berbagai fungsi kulit diperankan oleh keseluruhan lapisan kulit. Kulit tersusun atas
tiga lapisan: epidermis, dermis, dan hipodermis. Epidermis dan dermis dipisahkan oleh
dermal-epidermal junction. Dibawah dermis terdapat lemak subkutan (hipodermis).

1. Epidermis

Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis berbeda-beda


pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 mm, misalnya yang berada pada
telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 mm terdapat pada
kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara
fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang
merember melalui dinding-dinding kapiler dermis kedalam epidermis. Epidermis terdiri dari
5 lapisan (stratum), yaitu:

 Stratum korneum (lapisan tanduk)


Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan
epidermis lebih kedalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak

4
memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit
mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih banyak,
karena dibagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal. Lapisan tanduk ini sebagian besar
terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten
terhadap bahan-bahan kimia. Lapisan inu dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari
milyaran sel pipih dan mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4
minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit
akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan
kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri.
Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses keratinasi berjalan lebih lambat.
Ketika usia mencapai usia 60 tahunan, proses keratinasi, membutuhkan waktu sekitar
40-50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering,
lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja dan
penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat diganti oleh lapisan tanduk
yang baru. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat
efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis-lapis kulit lebih dalam
sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki
daya serap air yang cukup besar.

 Stratum lucidum (lapisan bening)


Disrbut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap
sebagai penyambung antara stratum korneum dengan stratum granulosum. Lapisan ini
terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translucent
sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada
telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinasi bermula dari lapisan bening
(stratum lucidum).

 Stratum granulosum (lapisan berbutir)


Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir
didalam protoplasmanya, berbutir kasar dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak
paling jelas pada kulit telapak tangan dan kaki.

 Stratum spinosum (lapisan bertaju)


Disebut juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan
perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan
saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filament-filamen
kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun
menjadi beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (poligonal), dan makin kearah
permukaan kulit makin besar ukurannya. Diantara sel-sel taju terdapat celah antar sel
halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantar butir-
butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada

5
dalam satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan
kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol
dan asam amino.

 Stratum germinativum atau stratum basal (lapisan benih)


Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silindris)
dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini
bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis dibawahnya. Lamina basalis yaitu
struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis
cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi
vital kulit. Didalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui mitosis
dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk.
Didalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear cells, melanoblas atau
melanosit) pembuat pigmen melanin kulit (Andriani, 2015).

Tipe-Tipe Sel Epidermis

Terdapat 4 empat jenis sel epidermis, yaitu: keratinosit, melanosit, sel langerhans, dan
sel merkel.

 Keratinosit
Keratinosit merupakan sel terbanyak (85-95%), berasal dari ectoderm permukaan.
Merupakan sel epitel yang mengalami keratinasi, menghasilkan lapisan kedap air dan
perisai pelindung tubuh. Proses keratinasi berlangsung 2-3 minggu mulai dari
proliferasi mitosis, diferensiasi, kematian sel, dan pengelupasan (deskuamasi). Pada
tahap akhir diferensiasi terjadi proses penuaan sel diikuti penebalan membran sel,
kehilangan inti organel lainnya, keratinosit merupakan sel induk bagi sel epitel
diatasnya dan derivate kulit lain.

 Melanosit
Melanosit meliputi 7-10% sel epidermis, merupakan sel kecil dengan cabang
dendritik panjang tipis dan berakhir pada keratinosit di stratum basal dan spinosum.
Terletak diantara sel pada stratum basal, folikel rambut dan sedikit dalam dermis.
Dengan pewarnaan rutin sulit dikenali. Dengan reagen DOPA (3,4-dihidroksi-
fenilalanin), melanosit akan terlihat hitam. Pembentukan melanin terjadi dalam
melanosom, salah satu organel sel melanosit yang mengandung asam amino tirosin
dan enzim tirosinase. Melalui serentetan reaksi, tirosin akan diubah menjadi melanin
yang berfungsi sebagai tirai panahan radiasi ultraviolet yang berbahaya.

 Sel langerhans
Sel langerhans merupakan sel dendritik yang bentuknya ireguler, ditemukan terutama
di antara keratinosit dalam stratum spinosum. Tidak berwarna baik dengan HE. Sel ini
berperan dalam respon imun kulit, merupakan sel pembawa-antigen yang merangsang
reaksi hipersensitivitas tipe lambat pada kulit.

6
 Sel markel
Jumlah sel jenis ini paling sedikit, berasal dari Krista meuralis dan ditemukan pada
lapisan basal kulit tebal, folikel rambut, dan membran mukosa mulut. Merupakan sel
besar dengan cabang sitoplasma pendek. Serat saraf tak bermielin menembus
membran basal, melebar seperti cakram dan berakhir pada bagian bawah sel markel.
Kemungkinan badan markel merupakan mekano-reseptor atau reseptor rasa sentuh
(Kalangi, 2013).

2. Dermis

Dermis adalah lapisan jaringan ikat yang terletak di bawah epidermis, dan merupakan
bagian terbesar dari kulit. Dermis dan epidermis saling mengikat melalui penonjolan-
penonjolan epidermis ke bawah (rate ridge) dan penonjolan-penonjolan dermis ke atas
(dermal papillae). Gambaran utama dari dermis berupa anyaman serat-serat yang saling
mengikat, yang sebagian besar merupakan serat kolagen, tetapi sebagian lagi merupakan serat
elastin. Serat-serat inilah yang membuat dermis sangat kuat dan elastic. Serat-serat kolagen
dan elastin, yang merupakan protein terbenam pada substansi dasar yang terdiri dari
mukopolisakarida (glikosaminoglikan).

Elemen seluler utama dermis adalah fibroblast, sel mast, dan makrofag, Fibroblas
membentuk matriks jaringan ikat pada dermis, dan biasanya ditemukan berdekatan sekali
dengan serat-serar kolagen dan elastin. Sel mast merypakan sel penghasil secret yang khisis
dan terdapat di seluruh dermis tetapi lebih banyakk terdapat di sekitar pembuluh darah dan
aksesori dermis. Sel mast berisi granula yang kandungannya mancakup mediator-mediator
seperti histamine, prostaglandin, leukorien dan faktor-faktor kemotaksis eosinofil dan
neutrofil. Makrofag merupakan sel fagositik yang berasal dari sumsum tulang, dan berperan
sebagai pengumpul debrus sel kotoran dan bahan ekstraselular. Dermis juga banyak
mengandung pembuluh darah, limfe, saraf dan reseptor sensoris (Wiboowo, 2010).

Dermis terdiri dari dua lapisan (stratum), yaitu:

 Stratum papilaris
Lapisan ini tersusun lebih longgar, ditandai oleh adanya papilla dermis yang
jumlahnya bervariasi antara 50-250/mm2. Jumlahnya terbanyak dan lebih dalam pada
daerah dimana tekanan paling besar, seperti telapak kaki. Sebagian besar papilla
mangandung pembuluh-pembuluh kapiler yang member nutrisi pada epitel di atasnya.
Papila lainnya mengandung badan akhir saraf sensoris yaitu badan meissner. Tepat
dibawah epidermis serat-serat kolagen tersusun rapat.

 Stratum retikularis
Lapisan ini lebih tebal dan dalam. Berkas-berkas kolagen kasar dan sejumlah kecil
serat elastin membentuk jalinan yang padat ireguler. Pada bagian lebih dalam, jalinan
lebih terbuka, rongga-rongga di antaranya terisi jaeingan lemak, kelenjar keringat dan
sebasea, serta folikel rambut, skrotum, preputium, dan putting payudara. Pada kulit
wajah dan leher, serat otot skeleer menyusupi jaringan ikat pada dermis. Otot-otot ini
berperan untuk ekspresi wajah. Lapisan retikuler menyatu dengan hipodermis/fasia
7
superfisialis dibawahnya yaitu jaringan ikat longgar yang banyak mengandung sel
lemak.

3. Hipodermis (subkutan)

Hipodermis tersusun dari kumpulan sel-sel adiposit yang tersusun menjadi lobules-
lobulus yang dibatasi oleh septum dari jaringan ikat fibrosa. Jaringan pada hypodermis
berfungsi untuk melindungi tubuh, berperan sebagai cadangan energi, dan berperan
melindungi kulit dan berperan sebagai bantalan kulit. Lapisan ini juga memiliki peran secara
kosmetik yaitu dalam membentuk kontur tubuh seseorang. Selain itu, lemak juga memiliki
dungsi endokrin dengan melakukan komunikasi dengan hipotalamus melalui sekresi leptin
unruk mengubah energi di tubuh dan regulasi nadsu makan. Sekitar 80% dari lemak pada
tubuh manusia terdapat subkutis. Pada laki-laki non-obse, sekitar 10-12% berat badan
tubuhnya merupakan lemak, sedangkan pada wanita sekitar 15-20% berar badan merupakan
lemak (Kalangi, 2013).

Fugsi Kulit

Dari struktur kulit yang sedemikian rumit, jelas bahwa mempertahankan seluruh
bagian tubuh bukanlah satu-satunya fungsi kulit. Beberapa fungsi kulit adalah sebagai
berikut:

 Mencegah terjadinya kehilangan cairan yang esensial


 Melindungi dari masuknya zat-zat kimia beracun dari lingkungan dan
mikroorganisme
 Fungsi-fungsi imunologis
 Melindungi dari kerusakan akibat radiasi UV
 Mengatur suhu tubuh
 Sintesis vitamin D
 Berperan penting dalam daya tarik selsual dan interaksi sosial

Bila tidak ada stratum korneum, maka akan sangat banyak air yang keluar tubuh,
sehingga akan cepat mengalami dehidrasi. Stratum korneum, dengan sel-selnya yang saling
tumpanng tindih dan lemak interselularnya menghalangi terjadinya difusi air keluar tubuh..
Bila stratum korneum dihilangkan dengan mengelupasnya menggunakan plester, maka air
yang keluar akan meningkat 10 kali lipat atau lebih.

Stratum korneum juga merupakan rintangan yang sangar efektif terhadap penetrasi
dari luar. Namun demikian, kemampuannya sebagai perintang akan sangat berkurang juka
kadar airnya dinaikkan atau bila lemak yang dikandungnya dikurangi dengan menggunakan
pelarut lemak. Keutuhan struktur stratum korneum juga melindungi terhadap adanya invasi
mikroorganisme.

8
Kulit merupakan suatu organ yang kompeten secara imunologis dan berperan penting
bagi pertahanan tubuh. Bukan hanya sel-sel langerhans, tetapi juga keratinosit
mempersiapkan antigen eksternal untuk dipresentasikan pada limfosit T, yang kemudian akan
meningkatkan respon imun.

Fungsi melanin sebagai pelindung untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat UV


telah disebutkan sebelumnya.

Kuliy merupakan bagian penting dari sistem pengaturan suhu tubuh. Suhu inti tubuh
diatur oleh sebuah area di hipotalamus yang sensitif terhadap suhu, dan area ini dipengaruhi
oleh suhu darah yang mengalirinya. Respon kulit terhadap keadaan dingin adalah dengan
adanya vakonstriksi dan banyak mengurangi aliean darah, sehingga akan mengurangi transfer
panas ke permukaan tubuh. Respon terhadap panas adalah dengan vasodilatasi, peningkatan
aliran darah, dan pelepasan panas keluar tubuh. Perspirasi membantu mendinginkan tubuh
dengan penguapan keringat. Fungsi pengaturan suhu ini terganggu pada penyakit kulit
tertentu.

Vitamin D (kolekalsiferol) dibentuk di kulit oleh aktivitas sinar UV pada


dehidrokolesterol. Pada orang-orang yang menu makanannya kekurangan vitamin D, sumber
vitamin tambahan ini menjadi penting. Kulit juga banyak mengandung reseptor sensoris
untuk merasakan panas, dingin, nyeri, rabaan serta tekanan, dan bahkan rasa gatal.

Aksesoris Epidermis Kulit

 Kelenjar keringat ekrin


Kelenjar keringat ekrin penting dalam pengaturan suhu tubuh. Manusia mempunyai
sekitar dua sampai tiga juta kelenjar keringat ekrin yang menutupi hampir seluruh
permukaan tubuh. Kelenjar ini terutama banyak terdapat pada telapak tangan dan
kaki. Masing-masing terdiri dari gulungan (coil) penghasil secret yang terdapat pada
dermis bagian dalam, dan sebuah duktus yang menyalurkan keringat ke permukaan.
Kelenjar ekrin mensekresi air, elektrolit, laktat, urea, dan ammonia. Koil tersebut
menghasilkan keringat yang isotonic, tetapi natrium klorida duserap kembali dalam
duktus sehingga keringat yang mencapai permukaan bersifat hipotonik.

 Kelenjar keringat apokrin


Kelenjar keringat apokrin terutama banyak ditemukan didaerah aksila dan anogenital.
Yang merupakan kelenjar apokrin khusus adalah wax gland (keleenjar lilin) di telinga
dan kelenjar susu pada payudara. Kelenjar apokrin juga terdiri dari koil penghasil
secret dan duktus, tetapi duktus bermuara pada folikel rambut, tidak langsung
mencapai permukaan kulit. Kelenjar apokrin menghasilkan secret berminyak yang
mengandung protein, karbohidrat, amonia, dan lemak. Kelenjar ini menjadi aktif saat
pubertas, dan sekresinya dikontrol oleh serabut saraf adrenergic. Bau badan yang
menyengat dari ketiak (axillary bromhidrosis) timbul karena adanya bakteri pada
secret apokrin.

9
 Rambut
Rambut tumbuh dari invaginasi tubular pada epidermis yang disebut folikel, dan
folikel rambut beserta kelenjar sebasea disebut „unit pilosebasea‟. Ada tiga tipe
rambut lanugo yang halus dan lembut terdapat sewaktu dalam kandungan dan
menghilang pada waktu usia janin mencapai bulan kedelapan; rambut velus yang tipis
dan halus; rambut terminal yang tebal dan berpigmen.
Bagian utama setiap helai rambut adalah korteks, yang terdiri dari sel-sel berbentuk
kumparan yang telah mengalami keratinasi. Rambut terminal mempunyai inti
ditengah yang disebut medulla, terdiri dari sel-sel khusus yang berisi ruang-ruang
udara. Yang membungkus korteks adalah kutikula, lapisan tipis sel-sel tersusun saling
tumpang tindih seperti genteng-genteng pada ata, dimana tepi-tepi bebas dari sel
tersebut mengarah keujung rambut.
Pertumbuhan setiap rambut bersifat siklis-periode pertumbuhan yang aktif diselingi
dengan fase istirahat. Setiap selesai periode pertumbuhan yang aktif (anagen),
terdapat fase transisi yang singkat (katagen), diikuti oleh fase istirahat (telogeb),
dimana sesudah itu terjadi reaktivasi (pengaktifan kembali) folikel, rambut baru
diproduksi, dan rambut tua rontok. Lama masing-masing fasi siklis tergantung pada
usia individu dan lokasi folikel pada tubuh.

10
 Kelenjar sebasea
Kelenjar sebasea terdapat di setiap tempat pada kulit mulai dari tangan sampai kaki.
Tempat yang memiliki jumlah kelenjar sebasea yang banyak dan menonjol adalah
kepala, leher, dada, dan punggung. Kelenjar sebasea merupakan bagian dari unit
pilosebasea, dan produksinya yang kaya lemak (sebum) mengalir melalui duktus
masuk kedalam folikel rambut. Kelenjar in merupakan kelenjar holokrin, sebum lebih
cenderung terbentuk karena hancurnya sel-sel kelenjar dan bukan karena proses
sekresi yang aktif. Kelenjar sebasea termodifikasi yang membuka langsung
dipermukaan kulit terdapat pada kelopak mata, bibir, putting susu, glans penis dan
prepusium, serta mukosa pipi (Fordyce spot).

 Kuku
Kuku merupakan lempengan keratin transparan yang berasal dari invaginasi
epidermis pada dorsum falag terakhir dari jari. Lempengan kuku merupakan hasil
pembelahan sel didalam matriks kuku, yang tertanam dalam pada lipatan kuku bagian
proksimal, tetapi yang tampak hanya sebagian yang berbentuk seperti „bulan separuh‟
(lunula) berwarna pucat pada bagian bawah kuku. Lempengan kuku melekat erat pada
dasar kuku (nail bed) di bawahnya. Kutikula merupakan perluasan stratum korneum
pada lipatan kuku proksimal ke atas lempengan kuku. Hal ini membentuk semacam
pengaman diantara lempengan kuku dan lipatan kuku proksimal, untuk mencegah
penetrasi benda-benda dari luar (Brown dan Burns, 2005)

11
VII. KESIMPULAN :

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Sistem integumen berfungsi untuk malindungi tubuh dari berbagai benda asing yang dapat
masuk kedalam tubuh, selain itu kulit juga berfungsi melundungi tubuh dari paparan sinar
ultraviolet (UV). Selain dua fungsi yang telah disebutkan, sistem integument memiliki
banyak fungsi lainnya
2. Sistem integument manusia terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu epidermis, dermis, dan
hipodermis. Lapisan epidermis terdiri dari lima lapisan (stratum) dimulai dari yang paling
luar yaitu: stratum korneum, stratum lucidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan
stratum germinatifum (stratum basal). Lapisan dermis terdiri dari dua lapisan (stratum)
yaitu: stratum papilaris dan stratum retikularis. Sedangkan lapisan hipodermis terdiri dari
sel-sel adiposit
3. Lapisan epidermis berfungsi memperbaharui sel-sel kulit yang telah mati atau rusak.
Lapisan dermis berfungsi sebagai pelindung dalam tubuh. Lapisan hipodermis terdiri dari
sel-sel adiposity sehingga berfungsi untuk melindungi tubuh serta menyesuaikan tubuh
dengan suhu lingkungan
4. Aksesoris kulit antara lain adalah kuku dan rambut. Rambut terdapat pada hampir
keseluruhan permukaan tubuh. Sedangkan kuku terletak pada ujung jari tangan dan jari
kaki
5. Fungsi rambut salah satunya adalah sebagai penyerap keringat dan air, sehingga tubuh
akan lebih cepat kering apabila dalam keadaan basah. Sedakan fungsi kuku adalah sebagai
pelindung ujung jari yang penuh dengan saraf

12
VIII. DAFTAR PUSTAKA :

Andriyani, Rika. 2015. Biologi Reproduksi dan Perkembangan. Penerbit Deepublisher.


Yogyakarta.

Brown, Robin., dan Tony Burns. 2005. Dermatologi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Kalangi, Sonny J. R. 2013. Histofisiologi Kulit. Jurnal Biomedik (JBM). 5 (3) : S12-S20.

Murlistyarini, Sinta. 2018. Intisari Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin. Penerbit UB Press.
Malang.

Wibowo, Daniel. 2010. Anatomi Tubuh Manusia. Penerbit Grasindo. Jakarta.

Medan, 25 Februari 2019


Dosen/Asisten Laboratorium Praktikan

Tim Asisten Afiyah Al Fajriyyah


Nim : 4163141002

13

Anda mungkin juga menyukai