Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Arsitektur Vernakular”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Arsitektur Vernakular”dapat


memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Kupang, 02 Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………

KATA PENGANTAR …………………………………………

DAFTAR ISI ………………………………………………………


BAB I PENDAHULUAN…………………………………….........
A. Latar Belakang ………………………………………….............
B. Rumusan Masalah ……………………………………...............
C. Tujuan Penulisan ………………………………………...........

BAB II PEMBAHASAN………………………………........................
A. Hubungan elemen-elemen lanscape dengan arsitektur vernakular.
B. Contoh Elemen Lunak (Softscape) dan Elemen Keras (Hardscape)
C. Contoh penerapan kepercayaan dalam pola kampong tradisional (selain Bali)
D. unsur-unsur pembentuk Tapak

BAB III PENUTUP………………………………………………....


A.Kesimpulan ………………………………………………........

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………............
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Arsitektur tradisional sebenarnya juga mengalami perkembangan. Namun,


perkembangannya tetap memertahankan karakter inti yang diturunkan dari generasi ke generasi,
menjadikannya sebagai karakter kuat akan suatu tempat tertentu dan tercermin pada tampilan
arsitektur lingkungan masyarakat tersebut. Sementara arsitektur vernakular, dalam
perkembangannya mengalami banyak tekanan, baik dari dalam maupun dari luar. Antara lain
dari masyarakat industri barat yang menebarkan potensi dari teknologi modern dan bahan
bangunan modern.

Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur
rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berakar pada tradisi etnik, serta dibangun oleh
tukang berdasarkan pengalaman (trial and error), menggunakan teknik dan material lokal serta
merupakan jawaban atas setting lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan selalu
membuka untuk terjadinya transformasi. (Turan Mete, Vernacular Architecture, 1990).

Arsitektur tradisional merupakan salah satu bentuk kekayaan kebudayaan indonesia.


Keragaman arsitektur tradisional yang tersebar dibentang kawasan nusantara menjadi sumber
ilmu pengetahuan yang tiada habisnya. Arsitektur tradisional disetiap daerah menjadi kekhasan
budaya masyarakat setempat. Arsitektur tradisional tidak terlepas dari elemen lansekap dan
unsur-unsur tapak yag sangat berpengaruh dalam arsitektur tradisional. Terdapat beberapa jenis
elemen lansekap yaitu landform, tanamaN, bangunan, site structure,paement, dan air.elemen
dapat dibagi mejadi eleen lunak dan elemen keras. Selain itu perlu diperhatikan pola-pola
tapaknya. Unsur-unsur pada tapak temasuk hal yang berpengaruh pada pembangunan. Sehingga
diperlukan pemahaman materi mengenai hal tersebut.
B. Rumusan masalah

A. Hubungan elemen-elemen lanscape dengan arsitektur vernakular.


B. Elemen Lunak (Softscape) dan Elemen Keras (Hardscape)
C. Contoh penerapan kepercayaan dalam pola kampong tradisional (selain Bali)
D. Mengetahui unsur-unsur pembentuk Tapak

C. Tujuan :

A. Hubungan elemen-elemen lanscape dengan arsitektur vernakular.


B. Elemen Lunak (Softscape) dan Elemen Keras (Hardscape)
C. Contoh penerapan kepercayaan dalam pola kampong tradisional (selain Bali)
D. Mengetahui unsur-unsur pembentuk Tapak
BAB II PEMBAHASAN

ISI

A. Hubungan elemen-elemen lanscape dengan arsitektur vernacular


Secara umum Booth (1988) mengkategorikan elemen-elemen lansekap
kedalam 6 (enam) elemen dasar, yaitu :
1. Landform – bentukan lahan yang merupakan elemen sangat penting
sebagai tempat dimana elemen-elemen lainnya ditempatkan.

2. Tanaman – semua jenis tanamana yang dibudidayakan ataupun alami


dari penutup tanah sampai pohon, memerlukan pertimbangan khusus
dalam peletakkan menyesuaikan pertumbuhannya.

3. Bangunan – elemen lansekap yang membangun dan membatsi ruang luar,


mempengaruhi pemandangan, memodifikasi iklim mikro, dan
mempengaruhi organisasi fungsional lansekap.

4. Site structure – elemen-elemen yang dibangun dalam lansekap tertentu


seperti ramp, pagar, pergola, gazebo, kursi, dan lain sebagainya

5. Pavement – perkerasan merupakan elemen lanskap untuk mengakomodasi


penggunaan yang intensif di atas permukaan tanah.

6. Air – elemen yang bergerak, menghasilkan suara, dan bersifat reflektif


B. Contoh Elemen Lunak (Softscape) dan Elemen Keras (Hardscape)

 Elemen lunak adalah elemen pendukung yang biasanya


merupakan vegetasi, seperti pepohonan, perdu dan rerumputan.
Contoh rumah adat bali

POHON

PERDU
RERUMPUTAN

 Elemen hardscape terdiri dari 10 macam kriteria, yaitu: batuan,


gazebo, kolam, tebing, jalan, perkerasan, lampu, pagar, pergola
dan bangunan.

BANGUNAN
GAZEBO

PAGAR
JALAN

KOLAM
C. Contoh penerapan kepercayaan dalam pola kampung tradisional
kosmologi ruang vertikal dan horizontal pada rumah tradisional (Sa’o) Desa
Adat didasari atas kepercayaan Du’a Ngga’e. Berdasarkan kepercayaan
masyarakat Saga yang membagi dunia menjadi tiga yaitu dunia atas, dunia
tengah dan dunia bawah sehingga penggambaran rumah tradisional
(Sa’o)menyerupai bentuk manusia yaitu atap (dunia atas), dunia tengah (badan
rumah) dan dunia bawah (kaki rumah).
Pandangan kosmologis ruang pada rumah tradisional Saga secara vertical.
rumah tradisional Saga dibedakan menjadi tiga bagian yaitu adalah lewu, one
dan garase bagaimana menyebut posisi bagian tubuh manusia. Gara adalah
kepala, one merupakan badan dan lewu adalah kaki. Apabila menyebut ruang
atap, dinding dan tiang lantai panggung, maka ruang atap sebagai gara,dinding
sebagai one dan kolong disebut lewu. Pandangan kosmologi ruang rumah
tradisional Desa Adat Saga secara horizontal dilukiskan dengan ibu terbaring.
Posisi kepala ibu di bagian lulu(ruang istirahat laki-laki), kedua kaki yang
menggujur kedepan berada pada bagian tenda(ruang istirahat atau
menerimatamu), kedua tangan yang mereba berada pada ruang ikanan dan kiri,
rahim atau puse berada pada ruangkoja ndawa.
D. Unsur-unsur pembentuk Tapak
Rancangan Tapak (Site Plan) adalah gambaran/peta rencana peletakan bangunan
atau kavling dengan segala unsur penunjangnya dalam skala batas-batas luas
lahan tertentu. (Anonim, 2009). Perencanaan tapak adalah pengolahan fisik tapak
untuk meletakkan seluruh kebutuhan rancangan di dalam tapak.

Unsur-unsur pembentuk Tapak :


1. Elemen Fisik/alami/Lingkungan :
 Geologi dan tanah, Lahan, Topografi &Kemiringan,
 Hidrologi,
 Iklim,
 Vegetasi & satwa,
 View
Pandangan ke luar tapak- Pandangan ke dalam tapak
 Ekosistem
2. Elemen Sosial Budaya :
 Adat, Norma,Kebiasaan, Kepercayaan,
Kebiasaan masyarakat di sekitar tapak ,Kriminalitas apakah terjadi?
 Perilaku (7 Unsur kebudayaan)
3. Aspek Legal :
 lokal,
 nasional,
 internaional
4. Elemen Non Alami/Buatan :
 lokasi,
 bangunan,
 jalan,
 utilitas dll
Jaringan listrik, telepon, gas-,Saluran air bersih-,Saluran air kotor
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur
rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berakar pada tradisi etnik, serta dibangun oleh
tukang berdasarkan pengalaman (trial and error), menggunakan teknik dan material lokal serta
merupakan jawaban atas setting lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan selalu
membuka untuk terjadinya transformasi. (Turan Mete, Vernacular Architecture, 1990).

Arsitektur tradisional tidak terlepas dari elemen lansekap dan unsur-unsur tapak yag
sangat berpengaruh dalam arsitektur tradisional. Terdapat beberapa jenis elemen lansekap yaitu
landform, tanamaN, bangunan, site structure,paement, dan air.elemen dapat dibagi mejadi eleen
lunak dan elemen keras. Selain itu perlu diperhatikan pola-pola tapaknya. Serta Unsur-unsur
pada tapak temasuk hal yang berpengaruh pada pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/36-Article%20Text-40-1-10-20190714.pdf

file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/755-1109-1-SM.pdf

https://www.rumah.com/panduan-properti/mengenal-rumah-adat-bali-untuk-inspirasi-hunian-
anda-13512

Anda mungkin juga menyukai