Mengelola Bisnis
WARNET di Indonesia
Buku Panduan Sederhana
|
||
--|||--
||
|
Diterbitkan oleh
Departemen Komunikasi dan Informatika
Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika
Bekerjasama dengan
Asosiasi Warung Internet Indonesia (AWARI)
PENGANTAR
~ Pengantar ~
Berkenalan dengan
WARNET . . .
~ Tentang WARNET ~
1
http://www.bogor.net
2
http://www.beringin.co.id/warnet/brinet.html
Beberapa WARNET pelopor di Indonesia antara
lain adalah :
– CCF - Surabaya
– Cyber Corner - Jakarta
– Warnet Maga – Jogjakarta
– Warnet Losari - Makassar
4
Donny BU, ICT WaTCH Indonesia, 2005.
5
Bahan Laporan terbitan UCLA, - USA, November 2001
kehidupan bangsa. Namun akankah secepat itu
berhasil seperti yang diidam-idamkan?
I. Konsep Warnet.
Warga
Infrastruktur Konten
Layanan
Warga.
Konten.
Layanan.
Skala
Aspek
Kecil Menegah Besar
Komunikasi
Layanan Layanan
dasar seperti
publik dan privat dan
suara, fax,
sejenisnya sejenisnya
e-mail dan
seperti tele- misalnya
akses
medicine, pemberitaan,
internet
distance training,
Fasilitas
education, akses
dan layanan informasi
e-gov pasar, hasil
pemda. bumi dan
cuaca dan
lain-lain.
Manajemen perusahaan.
I. Pangsa Pasar.
Koneksi Internet.
1 – 12 64 Kbps
12 – 24 128 Kbps
24 – 40 256 Kbps
40 – 60 512 Kbps
– Dial-Up :
Teknologi ini menggunakan jaringan
telepon tetap (fixed-line). Penggunaan
koneksinya pun dihitung berdasarkan
menit dan besaran bandwith yang di
dapat, oleh karenanya teknologi ini
sangat tidak direkomendasikan untuk
penggunaan warnet karena beban
bandwith dan penggunaan koneksi
internet di warnet cukup tinggi.
Telkomnet Instant8 adalah salah
satu dari sekian banyak layanan dial-
up, untuk menggunakan koneksi ini
dengan bandwith maksimal yang
didapat adalah 64 Kbps, warnet harus
menebus dengan Rp 150,- per
menitnya.
Secara hitungan matematika jika
warnet memiliki jam operasional
selama 12 jam sehari, maka beban
yang harus dibayarkan adalah Rp. 150
x 60 menit x 12 jam x 30 hari yaitu
sebesar Rp. 3.240.000,-
8
http://www.telkom.net/
– ADSL :
Singkatan dari Asymetric Digital
Subscriber Line (ADSL), adalah
teknologi yang dapat menyalurkan
data dan suara secara simultan
melalui satu saluran telepon biasa
dengan kecepatan yang dijaminkan
sesuai dengan paket layanan yang
diinginkan. Dari namanya Asymetric,
maka penggunaan ini topologinya
adalah penggunaan bersama
(sharing). Penjelasan sharing ini
adalah bahwa dalam 1 Sentra Otomat
Telepon (STO) di satu daerah
diwilayah tertentu (misalnya STO
Depok-1), maka jika dalam lingkup
STO Depok-1 itu terdapat 10 warnet,
berarti bandwith sebesar 384 Kbps
akan dibagi ke 10 warnet tersebut,
sehingga jika aktifitas ke 10 warnet
tersebut dalam operasional penuh,
maka bisa dipastikan maksimal
bandwith yang didapat setiap warnet
di lingkup STO Depok-1 sebesar 38.4
Kbps.
Telkom SPEEDY9 adalah contoh
layanan ADSL dari PT. Telkom Tbk.,
dengan bandwith maksimal 384 Kbps,
harga koneksi khusus untuk warnet
adalah Rp. 1.750.000,- dengan
pemakaian bebas 24 jam selama
9
http://telkomspeedy.com/
sebulan penuh.
– Cable-Line :
Merupakan teknologi yang tidak
berbeda jauh dengan ADSL, hanya
saja teknologi ini telah ada jauh
sebelum ADSL diaplikasikan di negeri
ini. Koneksi ini pun biasanya terbatas
hanya untuk beberapa lokasi saja
karena pemilik koneksi ini biasanya
perusahaan swasta yang tidak
memiliki jaringan koneksi seluas
perusahaan nasional (BUMN).
Kabel Vision10 adalah salah satu
contoh pemilik jaringan koneksi ini.
Dengan koneksi maksimal 512 Kbps,
warnet dibebankan dengan biaya
bulanan sebesar Rp. 1.500.000,-
untuk pemakaian 24 jam selama
sebulan penuh.
– Broadband Access
Adalah teknologi yang menggunakan
topologi Symetric (dikenal juga
dengan istilah Leased-Line) yaitu
teknologi berdasarkan pesanan yang
diinginkan. Dengan teknologi ini maka
warnet mendapatkan koneksi
langsung dari ISP tanpa dibagi
bersama (sharing) dengan yang
lainnya (rasio 1:1). Sehingga dalam
keadaan apapun, besar bandwith yang
10
http://www.kabelvision.com/intnet.aspx?type=1
dijamin tetap seperti yang diinginkan.
Dalam penggunaan teknologi
broadband-access ini, setiap warnet
dapat memilih jenis koneksi akhir
(last-mile11) yang akan digunakan,
apakah akan menggunakan wireless
dengan harga terjangkau tetapi
memiliki beragai kelemahan karena
gelombang radio, menggunakan kabel
fiber-optik yang mahal namun
terjamin kualitasnya atau meng
gunakan VSAT yang memanfaatkan
satelit sehingga cocok untuk daerah
rural dan terpencil di pelosok negeri.
11
Las-mile atau koneksi akhir adalah koneksi yang
menghubungkan Internet Service Provider (ISP)
dengan pengguna akhir (end-user) dalam hal ini
adalah warnet.
– Aksi kecepatan layanan dukungan.
1 0.5 PK 9 - 12 m²
2 0.75 PK 13 - 16 m²
3 1 PK 17- 24 m²
4 1.5 PK 25 - 36 m²
5 2 PK 37 – 48 m²
6 2,5 PK 48 m² keatas
Partisi.
Penerangan.
Modal sendiri;
Modal keluarga;
Pilihan Penggunaan
Software Legal
~ Warnet Legal ~
12
Sumber : Bisnis Indonesia (7/7/2005)
Namun sebagian besar warnet masih banyak
yang menggunakan produk propriatery yaitu
Microsoft WINDOWS.
5. Sistem Multimedia
- Pemutar Musik.
- Pemutar Video.
- Konverter Format Musik dan Video.
8. Sistem Jaringan
- Routing.
- Bandwith Management.
Banyak yang terjebak dengan isu legalitas
dalam menggunakan Sistem Operasi. Sehingga
menyangka jika sudah menggunakan
WINDOWS ASLI maka akan bebas dari jerat
hukum HAKI. Isu inilah yang harus diperjelas
dan diperdalam seorang pengusaha warnet
dalam menjalankan bisnisnya, karena UU-HAKI
yang mengatur ini bisa membuat bisnis warnet
menjadi bisnis yang melanggar hukum.
1. Warnet LINUX
2. Warnet WINDOWS
~ Warnet LINUX ~
1. Pointer PINUX.
Penggagas PINUX adalah Hendrian Dedi
asal Semarang, Jawa Tengah. Pasca
sweeping yang terjadi dengan Warnet
Pointer yang berlarut hingga 1 tahun,
Dedi membuat solusi untuk warnet agar
tidak terjadi sesuatu seperti warnetnya.
Distro PINUX berjalan diatas platform
RED HAT, salah satu platform Linux yang
cukup dikenal. Berikut beberapa cuplikan
dari Toko Distro Linux13 terkenal di
Indonesia.
13
http://gudanglinux.net/gmc/content/view/354/138/
Fitur PINUX:
3. dcdsc
4. dcdsc
5. cdsc
6. cscsd
7. dcdscds
8. dscsc
9. cdscd
~ Warnet WINDOWS ~
Produk buatan Microsoft ini dikenal
dengan Windows. Sistem Operasi ini sangat
familiar bagi pengguna dan mampu untuk
menjalankan berbagai fitur seperti games
offline dan games online yang cukup populer
sebagai salah satu konten yang digemari di
warnet.
1. Lisensi OEM.
2. Lisensi FPP.
3. MSRA.
Jenis Lisensi
Jenis
Aplikasi
Berbayar Bebas
BAB VII
KESIMPULAN