Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nova Sintya Sary

Nim : 1704122240
Jurusan : Budidaya Perairan
Bahan dan Analisis Pakan Ikan

1. Coba kalian susun bahan-bahan pembuat pakan ikan sebagai sumber protein,
lemak, KH, vit, mineral,pigmen, atraktan. Masing2 10 bahan.

Bahan pakan sebagai sumber protein :


Protein dalam pakan merupakan sumber asam amino yang berfungsi
sebagai building block dari protein udang itu sendiri. Setelah udang makan,
sintesa protein meningkat dan proteolisis menurun. Terdapat penambahan protein
dan tersimpan dalam bentuk daging (mass muscle).Seperti halnya pada ikan,
protein yang dikonsumsi hanya tertahan sekitar 40%, dan sisanya 60% hilang atau
teroksidasi (Cuzon et al., 2004). Terdapat 20 jenis asam amino, tetapi hanya 10
yang termasuk esensial dalam pakan udang. Selebihnya dapat disintesa oleh udang
dari kesepuluh asam amino esensial tersebut. Oleh karena itu, udang tidak
memiliki kebutuhan protein minimum, melainkan memiliki kebutuhan asam
amino esensial yang minimum untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya.
Beberapa bahan baku pakan ikan sebagai sumber protein:

1. Tepung Darah 
Tepung darah merupakan limbah jagal yang banyak di Indonesia, tetapi
jarang digunakan karena penampungan darah bekas jagal itu kotor dan
banyak tercemar tinja sapi atau kerbau yang dipotong Kandungan
proteinnya tinggi, bahkan lebih tinggi dari bungkil kedelai.
2. Bungkil kelapa 
Bungkil kelapa merupakan limbah dari pembuatan minyak kelapa dapat
digunakan sebagai pakan lemak. Indonesia kaya akan pohon kelapa dan
banyak mendirikan pabrik minyak goreng, sehingga bungkil kelapa
banyak tersedia kandungan protein cukup tinggi sekitar 21,6% dan energi
metabolis sekitar 1540 – 1745 Kkal/Kg. Tetapi bungkil kelapa ini miskin
akan Cysine dan Histidin serta kandungan lemaknya tinggi sekitar 15%.
Oleh karena itu penggunaan dalam menyusun ransum tidak melebihi 20%,
sedang kekurangan Cysine dan Histidin dapat dipenuhi dari tepung itu atau
Cysine buatan pabrik .
3. Tepung keong
Daging hewan keong itu bisa digunakan sebagai pengganti tepung ikan
dan kulit nya bisa menjadi pengganti tepung tulang. Selama ini Indonesia
masih mengimpor bahan baku pakan, seperti tepung ikan dan tepung
tulang, yang mencapai ratusan ribu ton dalam setahun .
4. Tepung ikan
Tepung ikan merupakan tepung yang diperoleh dari penggilingan ikan dan
termasuk bahan essensial yang sangat diperlukan untuk campuran pakan
ternak sebagai sumber protein untuk mempercepat pertambahan berat
badan. Mutu tepung ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
jenis dan kesegaran ikan dan teknik atau cara pengolahannya. Mutu tepung
ikan dapat dinilai secara fisik, kimia, mikrobiologi. Secara fisik, kriteria
yang dinilai adalah bentuk dan keseragaman ukuran partikel tepung.
Penilaian secara kimiawi dilakukan dengan mengukur kandungan protein,
lemak, air dan abu. Secara mikrobiologi, tepung ikan harus terbebas dari
bakteri patogen seperti Salmonella dan kapang. Tepung ikan yang bermutu
baik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: mempunyai butiran yang
seragam, bebas dari sisa-sisa tulang dan benda-benda asing lainnya.
Tepung ikan yang dipasarkan memiliki protein kasar 65%, tetapi dapat
bervariasi dari 57-70% tergantung pada spesies ikan yang digunakan
(Maigualema dan Gernet, 2003). Menurut Jassim (2010) komposisi kimia
tepung ikan, yaitu protein kasar 60%, kadar air 2,5%, lemak 2,54%, dan
kadar abu 1,2%. Di samping mempunyai kandungan protein yang cukup
tinggi, tepung ikan juga merupakan sumber mineral, misalnya kandungan
unsur kalsium yang cukup tinggi yaitu 80 g/kg, kemudian fosfor 35 g/kg
dan juga sejumlah mineral lainnya seperti magnesium, besi dan iodin.
Kemudian tepung ikan juga sebagai sumber vitamin misalnya vitamin B
komplek, khususnya koline, B-12 dan riboflavin (Donald et al., 1981).
Pencampuran tepung ikan ke dalam pakan ternak dilakukan ketika
pemberian pakan pada hewan usia muda, yaitu mempercepat pertumbuhan
pada tahap awal dan tahap akhir sehingga menaikkan berat badan yang
biasanya dicampurkan dalam pakan sekitar 3-10%
5. Tepung tulang atau tepung daging
Salah satu bahan baku sumber protein yang murah adalah tepung daging dan
tulang. Praktisi pakan lebih mengenal tepung daging dan tulang dalam bahasa
inggris yaitu meat and bone meal (MBM). Bahan tersebut
merupakan sumber protein yang murah untuk ternak dan ikan. Titik kritis bahan
baku asal Australia dan Amerika ini ada pada lemak dan abu, besarnya partikel
dan kecernaan oleh pepsinnya. Tidak semua pabrik pakan ikan di Indonesia
menggunakan MBM, padahal MBM bisa digunakan dalam pakan ikan dengan
kisaran 5%-15%, artinya bisa menggantikan sebagian dari tepung ikan. Nilai
protein MBM umumnya berkisar antara 46%-48%, dan kecernaan oleh pepsin
(pepsin digestable 0,02%) minimal 80%.
Kandungan fosfor pada tepung daging dan tulang cukup tinggi yaitu berkisar
antara 2,5%-7,0% dengan nilai kecernaan 22%-44% dari fosfor total. Nilai
tersebut setara dengan fosfor total pada tepung ikan yaitu antara 1,1%- 4,2%.
Namun demikian MBM tidak bisa menggantikan tepung ikan dalam pakan secara
keseluruhan. Hal tersebut karena pertimbangan palatabilitas dan kualitas
lemaknya.
6. Tepung kepala udang
Kepala udang merupakan salah satu hasil samping dari proses pengolahan
udang di cold storage.  Proporsi bobot kepala udang sekitar 34%-45% dari
total bobot udang dan dapat dimanfaatkan untuk bahan pakan dalam
akuakultur karena mengandung protein sekitar 42,16%-49,8%.  
7. Tepung cumi

8. Ikan rucah
9. Tepung daun singkong
Bahan baku dikategorikan sebagai sumber protein jika kandungan proteinnya
lebih dari 18%, sedangkan tepung daun singkong mengandung protein 27%
sehingga bisa disebut sumber protein. Kandungan protein dan profil asam amino
tepung daun singkong dibandingkan dengan bahan sumber protein lainnya.
Kandungan asam amino esensial tepung daun singkong terutama lisin (2,00%)
dan metionin (0,40%) lebih rendah dibandingkan dengan tepung ikan (5,02%;
1,86%), bungkil kedelai (2,76%; 0,60%) tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan
DDGS (0,74%; 0,49%). Rasio asam amino lisin terhadap protein tepung daun
singkong adalah (7,4%) setara dengan nilai pada tepung ikan (7,7%) dan lebih
tinggi dari bungkil kedelai (6,30%). Hal ini berarti bahwa pemanfaatan tepung
daun singkong dalam formula mampu memenuhi kebutuhan asam amino tanpa
harus meningkatkan kandungan protein pakan.
10. Bungkil kacang tanah
Merupakan limbah dari pengolahan minyak kacang atau olahan lainnya.
Kualitas bungkil kacang tanah ini tergantung pada proses pengolahan
kacang tanah menjadi minyak. Disamping itu, proses pemanasan selama
pengolahan berlangsung, juga menentukan kualitas bungkil ini, selain dari
kualitas tanah, pengolahan tanah dan varietas kacang itu sendiri.
Kandungan nutrisi bungkil kacang tanah : Bahan kering : 91,5 %, Protein
kasar : 47,0 %, Lemak kasar : 1,2 %, Serat kasar : 13,1 %, Energi
metabolis : 2200 Kal/kg

Bahan pakan sebagai sumber lemak :


Nilai gizi lemak dipengaruhi oleh kandungan asam lemak esensiilnyayaitu
asam-asam lemak tak jenuh atau PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) antara lain
asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. Asam lemak esensiil ini banyak
terdapat di tepung kepala udang, cumi-cumi dll. Kandungan lemak sangat
dipengaruhi oleh aktorukuranikan, kondisi lingkungan dan adanya sumber tenaga
lain. Kebutuhan ikan akan lemak bervariasi antara 4 –18%.Lipid atau lemak
adalah kelompok senyawa organik dan di dalamnya termasuk asam lemak bebas,
posfolipid, trigeliserida, minyak, waxes and sterol. Lipid berfungsi sebagai
sumber energi dan sumber asam lemak esensial yang berperan penting dalam
membran sel. Ada empat jenis asam lemak ensensial bagi udang sebab dibutuhkan
dalam pakan dan tidak dapat disintesa dari komponen lain. Keempat jenis asam
lemak dan jumlah yang direkomendasikan dalam pakan. Beberapa contoh bahan
baku pakan sebagai sumber lemak adalah :
1. Minyak jagung
2. Minyak ikan
3. Minyak kelapa
4. Minyak hati ikan kod
5. Minyak biji kapuk
6. Minyak kedele
7. Minyak hati ikan tuna
8. Minyak hati cumi
9. Minyak hati ikan pollack
Bahan pakan sebagai sumber karbohidrat :
Karbohidrat atau hidrat arang atau zat pati, berasal dari bahan baku nabati.
Kadar karbohidrat dalam pakan ikan, berkisar antara 10 –50%. Kemampuan ikan
untuk memanfaatkan karbohidrat ini tergantung pada kemampuannya untuk
menghasilkan enzim pemecah karbohidrat (amilose) ikan karnivora biasanya
membutuhkan karbohidrat sekitar 12% sedangkan untuk omnivorekadar
karbohidratnya dapat mencapai 50%.Karbohidrat merupakan sumber energi yang
murah bagi udang. Pati, gula, dan serat merupakan bentuk utama dari karbohidrat.
Kemampuan organisme untuk menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi
bervariasi. Species karnivora dengan kadar protein yang tinggi dalam pakannya
cenderung menggunakan protein sebagai sumber energi. Bahkan species ini
seringkali kurang efektif dalam proses metabolisme karbohidrat. Sebaliknya pada
species omnivora dan herbivora, karbohidrat dapat dimetabolisme secara efektif.
Namun demikian, kebutuhan mutlak karbohidrat pada udang belum ada,
meskipun dapat menjadi sumber energi tandingan bagi protein (protein sparing
effect). Oleh karena itu, jika kandungan karbohidrat dalam pakan mencukupi,
maka kebutuhan protein dapat dikurangi. Pada vannamei, penggunaan gula
sederhana (sumber karbohidrat) menyebabkan pertumbuhan terhambat (Cuzon et
al., 2004). Beberapa contoh bahan baku pakan ikan sebagai sumber karbohidrat
adalah :
1. Tepung terigu
2. Tepung daun singkong
3. Tepung jagung
4. Pati jagung
5. Dedak/katul
6. Pati sagu

Bahan pakan sebagai sumber vitamin :

Vitamin dalam pakan mutlak dibutuhkan terutama pada budidaya intensif, karena
pakan alami yang mengandung vitamin sangat terbatas. Apabila ikan kekurangan
vitamin, maka gejalanya adalah nafsu makan hilang, kecepatan tumbuh
berkurang, warna abnormal, keseimbangan hilang, gelisah, mudah terserang
bakteri, pertumbuhan sirip kurang sempurna, pembentukan lendir terganggu dll.
Kebutuhan akan vitamin sangat dipengaruhi ukuran ikan, umur, kondisi
lingkungan dan suhu air.Vitamin merupakan senyawa organik yang harus tersedia
dalam pakan dalam jumlah relatif sedikit untuk perkembangan dan pertumbuhan
secara normal. Vitamin dapat diklasifikasikan atas vitamin yang larut dalam air
dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin B-komplex merupakan vitamin
yang larut dalam air dan dibutuhkan dalam jumlah relatif sedikit dengan fungsi
utama sebagai koenzim pada berbagai proses metabolisma. Sedangkan vitamin
lain seperti vitamin C, inositol, dan kolin dibutuhkan dalam jumlah lebih banyak.
Sedangkan vitamin yang larut dalam lemak seperti A, D, E, dan K. Dalam pakan
udang-ikan biasanya diperkaya dengan vitamin premix yang terdiri dari 15
vitamin esensial.Kebutuhan vitamin bagi udang dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya adalah : ukuran, umur, laju pertumbuhan dan lingkungan. Pada stadia
muda kebutuhan vitamin dapat mencapai 50% lebih besar dibandingkan pada
stadia dewasa. Beberapa contoh bahan baku pakan sebagai sumber vitamin
adalah:

1. Vitamin mix fish : Premix atau vitamin mix diformulasi untuk mengganti
vitamin yang tidak tersedia secara lengkap atau hilang selama proses
pembuatan pakan.
2. Anti oksidan (etoxic quin) : Zat antitengik. Apabila pakan disimpan dalam
waktu yang cukup lama, akan berbau tengik terlebih bila berkadar lemak
tinggi. Untuk mengatasi proses oksidasi tersbut dapat ditambahan zat
antioksidan
3. Choline : Choline merupakan zat gizi esensial yang sering disebut vitamin
B4 yang memiliki manfaat membantu kinerja otak dan organ tubuh
lainnya
4. Aqua Star : Produk probiotik multi-strain dari BIOMIN yang dirancang
khusus untuk spesies akuatik. Tujuannya adalah untuk menstabilkan
kualitas air, meningkatkan kualitas dasar tambak dan mendukung
kesehatan usus ikan dan udang, sehingga meningkatkan kinerja dan
efisiensi dalam produksi.
5. Aqua Defender : Bentuk sediaan serbuk yang digunakan sebagai suplemen
pakan yang ditambahkan kedalam pakan ikan.
6. L-Ascorbate : Antioksidan yang digunakan untuk membantu proses
metabolisme untuk seluruh bagian sel-sel yang ada dalam tubuh.
7. Mn : Fungsi Mn sebagai faktor proses enzimatik terutama berhubungan
dengan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak.
8. Zn : Fungsi utama Zn adalah sebagai faktor dalam beberapa proses
enzimatik, termasuk penggunaan hampir semua nutrisi.

Bahan baku pakan sebagai sumber mineral

1. Garam, Garam digunakan sebagai sumber Na dan Cl. Penggunaanya


dalam pakan maksimal 0,25%. Jika kelebihan dapat mengakibatkan proses
ekskresi atau pengeluaran feses meningkat (Yaman, 2010).
2. Tepung Kulit Telur
Komposisi kimia tepung kulit telur adalah protein kasar 7.6% , abu
91.1% , kalsium 36.4% , fosfor 0.12% , Mg 0.4% , K 0.1% , Na 0.15% ,
Fe 0.002% dan S 0.090%.

3. Tepung Kerang merupakan bahan pakan sumber mineral yaitu kalsium


dan fosfor, termasuk dalam kelas eman dalam klasifikasi bahan pakan
secara internasional yang mengandung 1,2% BETN, 43,4% protein kasar,
dan 86% bahan kering.Tepung kerang terbuat dari kerang yang digiling
halus (Hartadi et all, 1991).
4. Tepung Kapur, Tepung kapur biasanya digunakan sebagai sumber Ca
dalam pakan unggas. Kandungan Ca sebesar 33-38 %, sedangkan P
sebesar 0% (Yaman, 2010).
Bahan pembuatan pakan ikan sebagai sumber pigmen :
1. Ganggang
2. Tepung wortel
3. Labu Kuning
4. Azolla
5. Tepung Jagung
6. Ubi jalar
7. Udang rebon
Bahan pembuatan pakan ikan sebagai sumber antraktan :
1. Minyak cumi
2. Minyak ikan
3. ekstrak daun bawang putih
4. Glisin
5. Tepung ikan
6. Tepung cumi
7. Lisin

Anda mungkin juga menyukai