Wa0027
Wa0027
TUJUAN
1. Untuk mengetahui pngaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan petekembangan
kacang hijau.
2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacxang hijau
yang diletakkan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya.
III. HIPOTESA
1. Perbedaan intensitas cahaya dapat mempengaruhi perkecambahan dan
pertumbuhan kacang hijau
2. Kacang hijau akan tumbuh lebih tinggi dalam kondisi gelap
Perkecambahan biji merupakan bentuk awal embrio yang berkembang menjadi sesuatu yang
baru yaitu tanaman anakan yang sempurna. Selain itu definisi lain dari perkecambahan biji
adalah proses tumbuhnya embrio atau keluarnya radikula dan plumulae dari kulit biji.
Kacang hijau sendiri memiliki kandungan protein yang tinggi dan memberikan manfaat besar
untuk kehidupan kita sehari-hari. Protein yang dikandung kacang hijau sangat bermanfaat bagi
kesehatan tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung. Kacang hijau ini dipercayai berasal dari
India dan Indonesia. Kacang hijau merupakan salah satu kelompok kacang-kacangan digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan berbagai macam kue seperti, kue bulan, kue moci, kue
dorayaki, donat isi, dan lain-lain. Kacang hijau biasa dikonsumsi ketika sudah benar-benar masak
berupa kacang kering. Di Indonesia,kacang hijau kering umumnya dimasak menjadi bubur, sup
atau campuran sayur,kue atau es.
Dalam pertumbuhan tanaman, kacang hijau memerlukan media dan dipengaruhi oleh beberapa
faktor tiga diantaranya adalah cahaya matahari,air, dan media tanam yang memiliki fungsi
penting dalam pertumbuhan serta perkembangan kacang hijau, dimana perlakuan penyiraman
air,intensitas cahaya matahari, dan media tanam secara berbeda akan dapat menghasilkan biji
kecambah dengan pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda. Sesuai dengan banyak
sedikitnya cahaya matahari, konsentrasi air, dan partikel zat yang terkandung dalam media
tanam tersebut. Banyak yang tidak mengetahui betapa pentingnya Air, cahaya matahari, dan
media tanam bagi tumbuhan. Padahal sejatinya air dan cahaya matahari dapat membantu
proses fotosintesis dan media tanam berpengaruh pada daya tahan tumbuhan. Sehingga dengan
memanfaatkannya akan lebih efektif dan bermanfaat bagi lingkungan,serta memberi nilai
ekonomis tersendiri.Dengan melihat latar belakang dan persoalan tentang perbedaan
perlakuan terhadap tanaman kacang hijau tersebut, maka kami merasa tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul :
V. METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah
metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta
adanya kontrol (Nazir,2003).
VII. PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Merendam kacang hijau dengan air untuk memisahkan antara kacang hijau yang
berkualitas baik dan buruk (kualitas kacang hijau yang buruk akan mengapung).
3. Memasukkan kapas ke dalam cup gelas yang kosong.
4. Membasahi kapas hingga lembab.
5. Menaburkan biji kacang hijau masing-masing cup gelas 10 biji.
6. Meletakkan setiap cup gelas di tempat yang berbeda-beda (di dalam laci, di jendela,
di dekat lapangan, di depan kelas)
7. Menyirami tanaman secara teratur dan mencatat pertumbahan kacang hijau secara
rutin.
8. Mengamati perbedaan pertumbahan kacang hijau
Setelah diteliti, tanaman kacang hijau pada tempat dengan tanpa penyinaran sama sekali
tumbuh lebih tinggi dan cepat dibandingkan tanaman lain yang terkena sinar matahari,
namun walaupun tumbuh lebih cepat, tanaman terlihat kuning dan kurang segar dibanding
yang terkena sinar matahari. Diduga hal ini disebabkan oleh :
1. Adanya hormon auksin pada tanaman kacang hijau yang berfungsi untuk
mempercepat pertumbuhan tinggi kacang hijau.
2. Hormon auksin bekerja secara optimal pada tanaman kacang hijau tanpa penyinaran
(tanaman yang berada di laci) dikarenakan tidak adanya penghambat berupa cahaya
yang dapat menguraikan auksin dalam tanaman sehingga tanaman yang di
tempatkan di laci dapat tumbuh paling tinggi.
3. Hormon auksin bekerja kurang optimal pada tanaman yang mendapat penyinaran
cahaya. Hal ini dikarenakan adanya cahaya sebagai penghambat yang menguraikan
sebagian hormon auksin dalam tanaman tersebut. Semakin tinggi intensitas cahaya,
maka hormon auksin yang terurai oleh cahaya semakin banyak jumlahnya sehingga
berdampak pada terhambatnya perpanjangan batang tanaman.
X. KESIMPULAN
. Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan
cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu
pula dengan tumbuhan kacang hijau.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang hijau,
biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap dan terang akan mempunyai perbedaan. Biji kacang
hijau yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat,
daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak
terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi) dan daunnya tipis,
berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi (primer).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya telah benar.