Contoh :
perusahaan A memiliki satu bagian produksi yang memproduksi kalkulator,
standart time yang telah di perhitungkan oleh para product designer adalah
10 menit dalam menyelesaikan perakitan 1 unit kalkulator. Dalam
memproduksinnya, perusahaan A memakai tenaga kerja sebanya 23 orang,
waktu yang di tentukan oleh pemerintah adalah 420 menit, jumlah output
yang berhasil diprodusi pada hari yang bersangkutan adalah 1000 unit.
Berapakah produktivitas yang di capai bagian produksi kalkulator perusahaan
A
Penyelesaian:
Diketahui:
Standard Time: 10 Menit
Jumlah Tenaga Kerja:23 Orang
Waktu Kerja:420 Menit
Output Yang Dihasilkan:1000 Unit
Berapakah Produktifitasnya?
3. Perancangan Proses
Langkah-langkah dan perencanaan proses
X. KONSEP DASAR POLA PRODUKSI DAN SKEDULING
Keterangan :
EQQ : (Economic Order Quantity) / jumlah pemesanan yang ekonomis
S : Biaya pemesanan (Order Costs) persetiap kali pesan
D : Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu
H : Biaya, penyimpanan per unit per tahun
XIV. MANAJEMEN KUALITAS
Inspeksi (Pemeriksaan)
Produk dan jasa harus selalu diperiksa agar sesuai dengan standar-standar
yang telah ditetapkan dan agar satuan-satuan yang rusak dapat disingkirkan.
Pemeriksaan produk selama diproses juga menghindarkan perusahaan dari
pengerjaan satuan-satuan yang sebenarnya telah rusak, dengan jenis
pemeriksaan ini organisasi dapat menghemat berbagai biaya.
Tujuan :
Tujuan utama inspeksi seharusnya pencegahan (invention) bukan perbaikan,
(atau menghentikan jasa yang tidak berguna)
Pengujian dan Inspeksi
Pengujian (testing) adalah suatu jenis khusus inspeksi-inspeksi istilah yang
lebih luas dari pada pengujian mencakup seluruh pengujian untuk memeriksa
apakah produk memenuhi standart atau tidak.
Waktu Pelaksanaan Inspeksi
Ada beberapa pedoman umum untuk menentukan kapan sebaiknya inspeksi
dilakukan :
1) Inspeksi setelah operasi-operasi yang cenderung memproduksi barang-
barang salah agar tidak ada kerja lebih dilakukan pada barang-barang
jelek.
2) Inspeksi sebelum operasi-operasi yang memakan biaya agar berbagai
operasi ini tidak akan dilaksanakan pada barang-barang yang telah rusak,
dan seterusnya.
(secara terperinci pada Hal. 429 Manajemen Produksi dan Operasional, T.
Hari Handoko, Edisi I)
Tempat Melaksanakan Inspeksi
1) Inspeksi di tempat pekerjaan (Floor Inspection)
Kebaikan inspeksi ini :
- Menghemat kegiatan penanganan bahan
- Memungkinkan bahan-bahan bergerak lebih cepat
- Mencegah kerusakan bahan lebih parah
Kelemahan :
- Para karyawan dan mesin-mesin harus menunggu para pemeriksa
- Pemeriksa harus membawa peralatan-peralatan inspeksi setiap tempat
2) Inspeksi Terpusat (Central Inspection)
Kebaikan inspeksi ini :
- Menghemat waktu inspeksi
- Peralatan inspeksi khusus dapat dipergunakan
- Menghemat biaya inspeksi
Kelemahan :
- Menaikkan biaya transportasi
- Mengakibatkan penundaan-penundaan penanganan bahan
- Menaikkan kerugian-kerugian dalam bentuk pekerjaan ulang dan sisa.
3) Inspeksi Lini Perakitan
Biasanya dijumpai pada pemeriksaan produk-produk yang diproduksi
secara massa.