Anda di halaman 1dari 6

Nama : Melia Nur Widya

Nim : P07125119028
Prodi : DIII Keperawatan Gigi
Mata Kuliah : Pengendalian Infeksi Silang
Dosen Pengampu : Sutrisno.S.SiT., M.Kes.

RESUME CARA MENDESINFEKSI PERMUKAAN KERJA

A. Pengertian Desinfektan dan Desinfeksi

Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan  untuk mencegah terjadinya infeksi atau
pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan
jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Disinfektan digunakan untuk
membunuh mikroorganisme pada benda mati.

Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia


atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam
membunuh mikroorganisme patogen. Desinfeksi dilakukan apabila sterilisasi sudah tidak
mungkin dikerjakan, meliputi : penghancuran dan pemusnahan mikroorganisme patogen yang
ada tanpa tindakan khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut. Desinfeksi
dilakukan dengan menggunakan bahan desinfektan melalui cara mencuci ,mengoles ,
merendam dan menjemur dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi, dan mengondisikan alat
dalam keadaan siap pakai.
B. Kriteria Desinfektan
Kriteria desinfeksi yang ideal adalah :
1. Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar.
2. Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan
kelembaban.
3. Tidak toksik pada hewan dan manusia.
4. Tidak bersifat korosif.
5. Tidak berwarna dan meninggalkan noda.
6. Tidak berbau.
7. Bersifat biodegradable / mudah diurai
8. Larutan stabil
9. Mudah digunakan dan ekonomis.
10. Aktivitas berspektrum luas.
C. Macam-Macam Desinfektan
1. Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit.
Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi untuk
mendesinfeksi permukaan, tetapi American Dental Association (ADA) tidak
menganjurkan pemakaian alkohol untuk mendisinfeksi permukaan oleh karena cepat
menguap tanpa meninggalkan efek sisa.
2. Aldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang popular pada kedokteran gigi ,
baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi . Aldehid merupakan desinfektan yang
kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat
disterilkan. Alat yang selesai didisinfeksi, diulas dengan kasa steril kemudian diulas
kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan aquades karena glutaraldehid yang
tersisa pada instrumen dapat mengiritasi kulit atau mukosa. Operator harus memakai
masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty.
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh biguanid yang digunakan secara luas dalam bidang
kedokteran gigi sebagai antiseptik kontrol plak. Misalnya, 0,4% larutan pada deterjen
digunakan pada surgical scrub (Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat pada larutan air
digunakan sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi yaitu 2%
digunakan sebagai disinfeksi gigi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap bakteri gram (+)
maupun gram (-).
4. Senyawa Halogen
Hipoklorit dan povidon iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion halida seperti
chloros, domestos dan betadine. Walaupun murah dan efektif zat ini dapat menyebabkan
karat pada logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik.
5. Fenol
Larutan jernih tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat
yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organik. Zat ini bersifat
virusidal dan sporosidal yang lemah.Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh
oleh zat ini , banyak digunakan di Rumah Sakit dan laboratorium.
6. Klorsilenol
Merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai antiseptic ,
aktivitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai
desinfektan ( misalnya detol ). Aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan
penggunaannya terbatas sebagai desinfektan.
D. Cara Kerja Desinfeksi
Cara kerja desinfeksi menurut prosesnya yaitu :
1. Denaturasi protein mikroorganisme. Perubahan strukturnya hingga sifat-sifat
khasnya hilang.
2. Pengendapan protein dalam protoplasma ( zat-zat halogen, fenol, alcohol, dan
garam logam ).
3. Oksidasi protein( Oksidanasia ).
4. Mengganggu sistem dan proses enzim ( zat-zat halogen, alcohol ,dan garam
logam ).
5. Modifikasi dinding sel dan atau membran sitoplasma ( desinfektasi dengan
aktivitas permukaan ).
E. Desinfeksi Permukaan Kerja
Dalam praktek dokter gigi, permukaan lingkungan (yaitu, permukaan atau peralatan
yang tidak berkontak langsung dengan pasien) dapat menjadi terkontaminasi selama
perawatan. Permukaan tertentu, terutama yang sering tersentuh (misalnya, light handle,
unit switches, dan tombol laci) dapat berfungsi sebagai tempat penampungan
kontaminasi mikroba, meskipun tidak berhubungan langsung dengan penularan infeksi
pada pasien ke pekerja kesehatan, maupun sebaliknya. Permukaan lingkungan dapat
dibagi menjadi 2, yaitu clinical contact surfaces dan housekeeping surfaces (Kohn dkk,
2003).
Clinical contact surfaces dapat terkontaminasi langsung dari material pasien baik
dengan semprotan langsung atau percikan yang terakumulasi selama prosedur dental atau
melalui kontak dengan gloves pekerja kesehatan. Contoh yang termasuk dalam clinical
contact surfaces antara lain: light handle, switches, peralatan dental radiografi, sisi kursi
komputer dental, tempat penyimpanan material dental yang reusable, pegangan laci,
countertops, pena, telefon dan pegangan pintu (Kohn dkk, 2003). Menurut Kohli dan
Puttaiah (2007), beberapa barang/peralatan yang memerlukan pelindung antara lain :
a. Dental Unit Light handles
b. Dental Unit electrical or mechanical controls
c. Dental Chair Head Rest
d. Dental Chair Arm Rests
e. Dental Unit controls including the Bracket Table
f. Highspeed Handpiece couplings and hose (extended 6 inches below the
coupling covering the hoses)
g. Slow speed motor, coupling and hose (extended 6 inches below the coupling
covering the hoses)
h. Air/water syringe and hose (extended 6 inches below coupling covering the
hose)
i. Saliva ejector handpiece and hose (extended 6 inches below coupling
covering the hose)
j. HVE handpiece and hose (extended 6 inches below coupling covering the
hose)
k. X-ray unit handles and cone
l. X-ray Unit controls
m. Bite Block of the Panoramic X-ray Unit
n. Intra Oral Digital Sensors
o. RVG equipments
p. Apex locators
q. Endosonic Ultrasonic Units
r. NITI Torque control hand pieces

Lapisan pelindung permukaan dan peralatan dapat mencegah kontaminasi


clinical contact surfaces, tetapi ini sangat efektif bagi permukaan yang sulit
dibersihkan. Yang termasuk lapisan pelindung adalah bungkus plastik bening, tas,
seprai, tabung, dan plastic-backed kertas atau bahan lain yang tahan terhadap
kelembaban. Karena penutup tersebut dapat terkontaminasi, mereka harus dihapus
dan dibuang dengan kondisi tangan yang masih bersarung. Setelah menghilangkan
lapisan pelindung, periksa permukaan untuk memastikan tidak ada yang kotor.
Permukaan harus dibersihkan dan didesinfeksi hanya jika terdapat kontaminasi yang
jelas (Kohn dkk, 2003).
Bukti tidak mendukung bahwa permukaan rumah tangga (misalnya, lantai,
dinding) menimbulkan risiko penularan penyakit dalam perawatan kesehatan gigi.
Sebenarnya, penghilangan fisik mikroorganisme dengan menyeka atau menyikat
mungkin sama pentingnya, jika tidak lebih begitu, daripada efek antimikroba
disediakan oleh agen digunakan. Sebagian besar housekeeping surface perlu
dibersihkan hanya dengan deterjen dan air atau desinfektan / detergen yang sudah
terdaftar EPA, tergantung pada sifat permukaan dan jenis dan tingkat kontaminasi
(Kohli dan Puttaiah, 2007).
Berbagai permukaan yang dapat terkontaminasi selama perawatan gigi pasien
diantaranya:
a. Sandaran kepala dental unit
b. Tombol-tombol didental unit
c. Pegangan lampu
d. Tombol lampu
e. Curing
f. Meja peralatan
g. Tombol-tombol hand piece
h. Hand piece dan salurannya
i. Tombol suction
j. Pegangan syringe air/udara
k. Saluran syringe air/udara
l. Kursi dokter gigi dan perawat
m. Botol / wadah cotton

Disenfeksi permukaan kerja yang biasa dilakukan diantaranya:


a. Sandaran kepala dental unit
Tiap pagi sebelum pelayanan dibersihkan dan dilap dengan kain / handuk
bersih yang lembab (yang dibasahi dengan air)
b. Tombol-tombol dental unit
Dilap dengan kain / handuk bersih yang dibasahi dengan air lalu didesinfeksi
dengan alkohol 70% dengan kapas
c. Pegangan lampu
Dilap dengan kain / handuk bersih yang dibasahi dengan air lalu didesinfeksi
dengan kapas yang diberi alkohol 70% sebelum dan sesudah pelayanan
d. Meja perlatan
Dilap dengan kain / handuk bersih yang dibasahi dengan air lalu didesinfeksi
dengan kapas yang diberi alkohol 70% sesudah pelayanan
e. Tombol-tombol Hand Piece
Dilap tiap pagi sebelum dan sesudah pelayanan
f. Hand Piece dan salurannya
Dibersihkan dan dilap dengan kapas yang diberi alkohol 70% (didesinfeksi)
sebelum dan sesudah pelayanan
g. Suction dan salurannya
Dibersihkan dan didesinfeksi dengan alkohol 70% dengan memakai kapas
setelah alat tersebut digunakan
h. Tombol Suction
Untuk tombol suction tiap pagi dibersihkan dan didesinfeksikan dengan alkohol
70% dengan memakai kapas
i. Pegangan syringe air/udara
Setiap selesai digunakan pegangan syringe air/udara dilap dengan handuk
bersih yang lembab lalu didesinfeksi dengan alkohol 70% dengan memakai
kapas steril
j. Saluran syringe air/udara
Setiap selesai digunakan langsung dilap dengan kapas yang dibasahi dengan
alkohol 70% (desinfeksi)

Setiap melakukan desinfeksi permukaan memakai sarung tangan (Hand


Scoon).Dari uraian Desinfeksi permukaan yang dilakukan di puskesmas, hanya satu
yang tidak dilakukan menutup permukaan sandaran dental chair, prmukaan
perlengkapan dental unit, menutup permukaan suction dan kran air.

Anda mungkin juga menyukai