Anda di halaman 1dari 7

Agrium ISSN 0852-1077 (Print) ISSN 2442-7306 (Online)

Oktober 2014 Volume 19 No. 1

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI


TERHADAP PENDAPATAN PETANI JAGUNG

Khairunnisa Rangkuti, Sasmita Siregar, Muhammad Thamrin dan Rui Andriano


Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
E-mail :khairunnisarangkuti@ymail.com

ABSTRACK
The aims of this study was to determine the effect of socioeconomic factors on the income
of corn farmers and to know the corn farming efficiency in Lau Tawar Village, District Tanah
Pinem, Dairi. Sampling method used was a random sampling method to take a simple random.
Data analysis method used was multiple linear regression analysis. The results of the study based
on the results of multiple linear regression analysis were significantly influence between the land
and labor of the corn farmer’s income and there is no real influence or not significant between the
capital, farming experience and the number of dependents of the corn farmer’s income. And based
on the analysis of O/I ratio, maizefarming in the study area has been efficient.
Keywords: socio-economic factors, efficiency, revenue, corn

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor sosial ekonomi
terhadap pendapatan petani jagung serta untuk mengetahui efisiensi usahatani jagung di Desa
Lau Tawar, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi.Metode penarikan sampel menggunakan
metode simple random sampling yaitu mengambil secara acak sederhana.Metode analisis data
yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian berdasarkan pada hasil
analisis regresi linear berganda terdapat pengaruh nyata atau signifikan antara luas lahan dan
tenaga kerja terhadap pendapatan usahatani jagung dan tidak terdapat pengaruh nyata atau tidak
signifikan antara modal, pengalaman bertani dan jumlah tanggungan terhadap pendapatan
usahatani jagung. Dan berdasarkan analisis O/I ratio, usahatani jagung di daerah penelitian
sudah efisien.
Kata kunci :faktor sosial ekonomi, efisiensi, pendapatan, jagung

A. PENDAHULUAN

Pertanian merupakan sektor meningkatkan produksi, produktivitas


terbesar dalam hampir setiap ekonomi tenaga kerja, tanah serta modal.2
Negara berkembang. Sektor ini Bagi Negara Indonesia sebagian
menyediakan pangan bagi sebagian besar penduduknya masih bermukim didaerah
penduduknya. Memberikan lapangan kerja pedesaan (kira-kira 60%), artinya sektor
hampir seluruh angkatan kerja yang ada, pertanian masih memegang peranan penting
menghasilkan bahanmentah, bahan baku dari keseluruhan perekonomian nasional.
atau penolong bagi industri dan menjadi Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk
sumber terbesar penerimaan devisa negara.1 dan tenaga kerja yang hidup serta
Indonesia merupakan negara bergantung pada sektor pertanian, sehingga
pertanian, dimana pertanian memegang sektor ini masih dianggap sektor yang
peranan penting dari keseluruhan mampu menyerap tenaga kerja yang sangat
perekonomian nasional. Hal ini dapat besar dan merupakan mata pencaharian
ditunjukkan dari banyaknya jumlah dominan dari masyarakat Indonesia.3
penduduk atau tenaga kerja yang bekerja Disamping itu, dalam usaha
pada sektor pertanian. Dalam pembangunan peningkatan produksi pertanian perlu
pertanian di Indonesia diarahkan untuk diterapkanteknologi baru. Teknologi baru
memenuhi tujuan yang ingin dicapai yaitu adalah cara-cara yang digunakan dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat usaha tani, guna peningkatan dan perbaikan
petani yang lebih merata. Untuk mencapai mutu produksi pertanian. Pada saat ini
tujuan tersebut, dapat dilakukan dengan cara pemerintah berusaha untuk dapat
mengekspor komoditi non-migas terutama

52
Khairunnisa Rangkuti, Sasmita Siregar, Muhammad Thamrin dan Rui Andriano

dari sektor pertanian kita. Selain dari penggunaannya. Tanaman jagung banyak
perkebunan negara dan swata nasional, sekali gunanya, sebab hampir seluruh bagian
perkebunan rakyat juga menunjukkan tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keberhasilan dalam menambah devisa macam keperluan.6
negara. Dalam beberapa tahun terakhir ini,
Salah satu jenis komoditi yang permintaan jagung dipasaran lokal maupun
cukup banyak diusahakan oleh rakyat adalah internasional bukan lagi sebagai bahan
jagung. Selain untuk konsumsi lokal, hasil makanan saja, tetapi juga sebagai bahan
tanaman ini juga telah diekspor sejak tahun baku industri seperti misalnya bahan pakan
2000 sehingga turut berperan menambah ternak. Ini mengakibatkan prospek komoditi
devisa Negara. Tanaman jagung merupakan jagung mengalami kemajuan yang cukup
salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian baik menyusul meningkatnya produksi
yang sudah cukup lama dikenal di Indonesia, jagung dari tahun ke tahun. Hal ini
terutama di daerah dataran rendah. dibuktikan dengan adanya berupa data
Penyebaran tanaman ini cukup luas sebab produksi secondary tanaman pangan
jagung memiliki daya adaptasi yang sangat Indonesia, seperti dibawah ini:
baik. Luas lahan, suhu, kelembaban
Jagung termasuk tanaman berakar udara, cuaca, kondisi tanah/lahan, produksi
serabut dengan bentuk batang silinder dan dan produktivitas tanaman jagung
beruas- ruas. Daun tanaman jagung merupakan faktor yang mempengaruhi
memanjang dan keluar dari buku- buku ruas tinggi atau rendahnya produksi tanaman
batang. Kelopak daun umumnya jagung. Disamping itu ada beberapa faktor
membungkus batang dan memeiliki ligula teknis dan non-teknis yang mempengaruhi
daun yang berbulu dan berlemak. Bunga pertumbuhan serta perkembangan tanaman
jagung merupakan bunga tidak lengkap, jagung.
dimana bunga betina dan jantan terpisah Keuntungan yang dapat diperoleh
akan tetapi masih dalam satu batang yang dari usaha tani jagung ini cukup besar,
sama. Penyerbukan dilakukan dengan mengingat permintaan serta kebutuhan
bantuan angin dan terkadang serangga.4 tanaman jagung terus meningkat. Hal ini
Jagung (Zea mays L.) merupakan akan terus meningkat seiring dengan
komoditas palawija, termasuk sub sektor bertambahnya jumlah penduduk,
tanaman pangan dan jagung adalah salah pengetahuan dan kebutuhan masyarakat
satu komoditas yang potensial yang dapat akan makanan yang bergizi serta adanya
dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan peluang usaha budidaya pada tanaman
bahan baku pakan ternak. Sebagai bahan jagung. Yang tentunya mempengaruhi
pangan, jagung mengandung; 70% pati, 10% tingkat produksi jagung, yang akan
protein, dan 5% lemak, sebagai bahan baku berdampak positif bagi pendapatan petani
untuk pakan ternak, komposisi pakannya sendiri.
terdiri dari 46% jagung.5
Tanaman jagung sangat bermanfaat B. METODE PENELITIAN
bagi kehidupan manusia dan hewan. Di Penelitian ini merupakan studi
Indonesia, jagung merupakan komoditi kasus (case study) dimana dengan metode
tanaman pangan kedua terpenting setelah ini diharapkan mampu menjelaskan
padi. Berdasarkan urutan bahan makanan penelitian objek tertentu selama kurun waktu
pokok di dunia, jagung menduduki urutan ke tertentu dengan cukup mendalam.Sedangkan
3 setelah gandum dan padi. Di Daerah penentuan lokasi diambil secara sengaja
Madura, jagung banyak dimanfaatkan (purvosive sampling) di salah satu desa yang
sebagai makanan pokok. Akhir-akhir ini merupakan sentra produksi jagung yaitu
tanaman jagung semakin meningkat

Tabel 1.Produksi Secondary Tanaman Pangan Indonesia (Ton).


Tahun Jagung Kacang Kacang Kacang Ubi Kayu Kentang
Kedelai Hijau
2009 9.654.105 673.056 718.071 288.089 16.913.104 1.771.642
2010 10.886.442 671.600 785.526 335.224 18.523.810 1.991.478
2011 11.225.243 723.483 837.495 310.412 19.424.707 1.901.802
2012 12.523.894 808.353 836.295 320.963 19.321.183 1.856.969
2013 12.136.798 780.880 839.970 334.200 19.907.304 1.805.431

53
PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI JAGUNG

Desa Lau Tawar, Kecamatan Tanah Pinem, 12.686.458,33 per musim tanam, dengan
Kabupaten Dairi. rincian untuk sewa lahan rata-rata sebesar
Popuasi petani jagung di daerah Rp. 48.750, biaya bibit rata-rata Rp.
penelitian adalah 124 petani.Pengambilan 2.312.333,33 per musim tanam, biaya pupuk
sampel dalam penelitian ini menggunakan rata-rata sebesar Rp. 3.254.333,33 per
simple random samplingyaitu mengambil musim tanam, biaya obat-obatan rata-rata
sampel sebanyak 30 orang petani jagung Rp. 453.833,33 per musim tanam, biaya
secara acak sederhana untuk dijadikan untuk alat usahatani jagung rata-rata sebesar
sampel.Data yang dikumpulkan berupa data Rp. 31.541,67 per musim tanam, biaya
primer dan data sekunder.Data primer tenaga kerja rata-rata Rp. 2.930.666,67 per
diperoleh dari wawancara langsung kepada musim tanam dan untuk biaya lain-lainnya
petani sebagai responden dengan rata-rata sebesar Rp. 3.655.000 per musim
menggunakan daftar pertanyaan (questioner) tanam. Sedangkan untuk penerimaan rata-
yang telah dipersiapkan rata petani sebesar Rp. 34.696.166,67 dan
sebelumnya.Sedangkan data sekunder pendapatan petani rata-rata sebesar Rp.
diperoleh dari lembaga dan instansi terkait 22.009.708,33 permusim tanam.
dengan penelitian.Untuk menganalisis Pengaruh Faktor Modal, Luas Lahan,
efisiensi usahatani jagung digunakan analisis Tenaga Kerja, Pengalaman dan Jumlah
regresi linear berganda. Tanggungan Terhadap Pendapatan
Usahatani Jagung
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh modal, luas lahan, tenaga
Jumlah Sarana Produksi dan Biaya kerja, pengalaman, pendidikan dan jumlah
Produksi Usahatani Jagung di Desa Lau tanggungan terhadap pendapatan usaha tani
Tawar Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten jagung dapat dilihat dalam tabel 3.
Dairi.
Sarana produksi merupakan input Dari tabel tersebut diperoleh persamaan
yang dikorbankan oleh petani sampel dalam regresi linear berganda sebagai berikut :
usahatani jagung sedangkan biaya produksi
usahatani jagung antara lain adalah biaya Y = 427060,68 + 0,18 X1 + 18673617,96
tenaga kerja, input produksi dan pajak tanah X2– 331559,33 X3 + 9033,66 X4–
(PBB). Total biaya produksi adalah 200584,78 X5 + e
penjumlahan dari seluruh biaya-biaya
produksi dalam usahatani. Dari hasil pengujian nilai R –
Square dari penelitian ini sebesar 0,96, nilai
Tabel 2. Rataan Produksi, Biaya Produksi, ini megnindikasikan secara simultan
Penerimaan dan Pendapatan (serempak) pendapatan usahatani jagung
Usahatani Jagung di Desa Lau dipengaruhi oleh modal, luas lahan, tenaga
Tawar Kecamatan Tanah Pinem kerja, pengalaman dan jumlah tanggungan
Kabupaten Dairi Tahun 2014. sebesar 96% selebihnya 4% dipengaruhi
oleh faktor lainnya yang tidak diteliti alam
Uraian Rataan
penelitian ini.
Luas Lahan 1,5 Ha Hasil pengujian statistik diperoleh
Produksi 11.663,33 Kg nilai Multiple R – Square sebesar 0,98 yang
Biaya Produksi
Pajak Tanah Rp. 48.750,-
mengartikan bahwa secara menyeluruh, ada
Biaya Bibit Rp. 2.312.333,33- hubungan yang cukup erat antar modal, luas
Biaya Pupuk Rp. 3.254.333,33 lahan, tenaga kerja, pengalaman dan jumlah
Biaya Obat – Obatan Rp. 453.833,33 tanggungan terhadap pendapatan usahatani
Biaya Alat Rp. 31.541,67
Biaya Tenaga Kerja Rp. 2.930.666,67
jagung sebesar 98% hal ini didukung dengan
Lain – Lain Rp. 3.655.000,- + F- hitung 145,95 > F – tabel pada taraf
kepercayaan 95% (α = 0,05), dengan
Rp. 12.686.458,33-
demikian H1 diterima dan H0 ditolak.
Penerimaan Rp. 34.696.166,67
Pendapatan Rp. 22.009.708,33 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan
Sumber : Data Primer Diolah antara modal, luas lahan, tenaga kerja,
penglaman dan jumlah tanggungan terhadap
Dari Tabel 2. dapat diketahui bahwa pendapatan usahatani jagung.
penggunaan lahan rata-rata 1,5 Ha per petani Sedangkan untuk melihat pengaruh
sampel dengan produksi rata-rata 11.633,33 secara parsial ke-5 faktor sosial ekonomi
Kg. Biaya produksi rata-rata Rp. seperti modal, luas lahan, tenaga kerja,

54
Khairunnisa Rangkuti, Sasmita Siregar, Muhammad Thamrin dan Rui Andriano

pengalaman bertani dan jumlah tanggungan Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi
terhadap pendapatan usahatani jagung dapat belum sepenuhnya tepat sasaran, hal inilah
dilihat dari uraian di bawah ini : yang menyebabkan modal tidak berpengaruh
nyata berdasarkan uji statistik. Modal
Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan tersebut digunakan untuk membeli sarana
Usahatani Jagung produksi, untuk lahan rata-rata 1,5 Ha
Modal merupakan salah satu syarat digunakan modal Rp. 12.686.458,33
untuk menjalankan suatu usahatani, modal permusim tanam. Walaupun modal yang
digunakan untuk membeli sarana produksi dimiliki petani berbeda ada yang memiliki
seperti bibit, alat, pupuk, memberikan upah modal yang besar dan ada juga yang
tenaga kerja dan membayar pajak lahan memiliki modal yang kecil, tetapi mereka
usahatani.Modal dapat berasal dari petani itu yakin dengan menggunakan modal sendiri
sendiri atau melalui pinjaman bank atau karena itu lebih baik daripada meminjam
pihak terkait. kepada pihak lain. Menurut mereka, itu
Dalam setiap jenis usaha produksi dilakukan untuk mengurangi beban dan
(usahatani), selalu terdapat hubungan antara mengurangi resiko pengembalian cicilan dan
input (masukkan) dan output (hasil). bunga yang tinggi.
Hubungan itu sering disebut dengan nama “
hubungan fungsional antara input dan Pengaruh Luas Lahan Terhadap Pendapatan
output” modal hubungan fungsionalnya Usahatani Jagung
tersebut merupakan landasan utama dari Lahan merupakan tempat
pengelolaan dan anggaran dari usahatani berlangsungnya kegiatan usahatani
khususnya jagung. jagung.Lahan merupakan salah satu faktor
Hasil uji t diperoleh nilai t-hitung penentu tinggi rendahnya produksi yang
0,450< t-tabel 2,045 pada tingkat dihasilkan.Semakin luas lahan yang
kepercayaan 95%.Dengan demikian H1 digunakan, tentunya semakin besar pula
ditolak dan H0 diterima yang artinya tidak peluang untuk menghasilkan produksi yang
terdapat pengaruh nyata atau signifikan lebih besar.
antara modal terhadap pendapatan usahatani Hasil uji t diperoleh nilai t-hitung 8,009> t-
jagung. tabel 2,045 pada tingkat kepercayaan
Berdasarkan penelitian yang 95%.Dengan demikian H1 diterima danH0
dilakukan di lapangan, modal yang dimilliki ditolak yang artinya terdapat pengaruh nyata
oleh petani adalah modal sendiri tanpa ada atau signifikan antara luas lahan terhadap
pinjaman kepada pihak yang lain, yang pendapatan usahatani jagung.
dapat merugikan petani dengan jumlah
bunga yang tinggi.Modal yang diolah oleh
petani jagung di Desa Lau Tawar

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda


Variabel Nilai Koef. Regresi Standar Error t- hitung
Modal (X1) 0,18 0.405 0,450

Luas Lahan (X2) 18673617,96 2305469,54 8,009

Tenaga Kerja (X3) -331559,33 155827,30 -2,127

Pengalaman (X4) 9033.66 37468,18 0,241

Jumlah Tanggungan (X5) - 200584.78 272304,3728 -0,736


Konstanta 427060,68
R – Square 0.96
Multiple R 0.98
F – Hitung 145,95
F – Tabel 2,602
t – table 2,045
Sumber : Data Primer Diolah

55
PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI JAGUNG

Tujuan usaha pertanian adalah untuk dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga kerja.
memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya. Curahan tenaga kerja yang dipakai adalah
Tujuan tersebut akan terwujud bila lahan itu besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai
dipelihara denga sebaik-baiknya dan bila seperti yang telah diketahui bahwa skala usaha
terdapat keseimbangan antara pengambilan hasil akan mempengaruhi besar kecilnya berapa
dan pemeliharaan lahan. Pengambilan hasil tenaga kerja yang dibutuhkan dan juga
yang terus menerus tanpa ada kesimbangan menentukan macam tenaga kerja yang
antara pengambilan hasil dan pemeliharaan bagaimana yang diperlukan.
tanah adalah keliru, karena pada akhirnya tanah Berdasarkan hasil penelitian yang
tidak akan mampu lagi memberikan jaminan dilakukan terdapat alasan mengapa tenaga kerja
hidup bagi tumbuhan diatasnya. berpengaruh nyata dan signifikan terhadap
Luas lahan yang selalu digunakan pendapatan usahatani jagung. Penggunaan
dalam skala usaha pertanian tradisional karena tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya,
komunitas yang ditanam oleh petani tradisonal tentu akan mempengaruhi pendapatan. Tenaga
selalu seragam yakni padi, kacang-kacangan kerja yang menguasai pekerjaannya akan
dan tanaman keras yang sejenisnya.Dengan berpotensi besar memperoleh hasil yang baik.
demikian pedoman luas lahan juga secara Pengawasan yang ketat bisa jadi
otomatis mengaju pada nilai modal, aset dan mengakibatkan berpengaruhnya tenaga kerja
tenaga kerja. terhadap produksi tanaman jagung sehingga
Berdasarkan penelitian, luas lahan rata- memperoleh penerimaan dan pendapatan yang
rata 1,5 Ha di Desa Lau Tawar Kecamatan baik. Dengan pengawasan yang ketat akan
Tanah Pinem Kabupaten Dairi berpengaruh mengakibatkan maksimalnya pekerjaan tenaga
nyata terhadap pendapatan petani jagung. kerja dalam melakukan pekerjaannya serta
menambah etos kerja berupa kedisiplinan dan
Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan tanggung jawab dalam diri tenaga kerja.
Usahatani Jagung
Pengunaan tenaga kerja merupakan Pengaruh Pengalaman Bertani Terhadap
faktor yang harus dipenuhi untuk kelangsungan Pendapatan Usahatani Jagung
kegiatan usahatani jagung.Keterlibatan tenaga Belajar dengan mengamati pengalaman
kerja mulai dari saat pengoalahan tanah, petani lain sangat penting, karena merupakan
penanaman, pemupukkan, penyiangan dan cara yang lebih baik untuk mengambil
pemanenan.Tenaga kerja yang digunakan keputusan daripada dengan cara mengolah
berasal dari luar maupun dari dalam keluarga. sendiri informasi yang ada. Misalnya seorang
Penggunaan tenaga kerja tentunya akan petani dapat mengamati dengan seksama dari
menaikkan biaya produksi sehingga pendapatan petani lain yang lebih mencoba sebuah inovasi
yang diperoleh akan berkurang bahkan baru dan ini menjadi proses belajar secara sadar.
berpootensi mendatangkan kerugian. Tenaga Pengalaman bertani adalah lamanya seorang
kerja adalah tenga yang digunakan dalam petani bekerja atau berusaha dalam mengelola
kegiatan usahatani agar kerja tersebut dapat usahataninya yang dihitung berdasarkan tahun.
bersumber dari dalam keluarga maupun dari Hasil uji t diperoleh nilai t-hitung
luar keluarga. 0,241 < t-tabel 2,045 pada tingkat kepercayaan
Hasil uji t diperoleh t-hitung │- 95%.Dengan demikian H1 ditolak dan H0
2,127│> t-tabel 2,045 pada tingkat kepercayaan diterima yang artinya tidak terdapat pengaruh
95%.Dengan demikian H1 diterima dan H0 nyata atau tidak signifikan antara pengalaman
ditolak yang artinya terdapat pengaruh nyata terhadap pendatan usahatani jagung.
atau signifikan antara tenaga kerja terhadap Penelitian yang dilakukan di Desa Lau
pendapatan usahatani jagung. Tawar Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten
Faktor utama masalah ketenagakerjaan Dairi mengenai pengalaman yang dimiliki
adalah produktifitas. Semakin tinggi petani jagung rata-rata sebesar 14
produktifitas pekerja akan semakin besar tahun.Pengalaman petani sudah cukup baik,
pendapatan yang diperoleh. Jika seluruh tenaga tetapi pengalaman yang lama belum tentu
kerja dalam satu unit kegiatan sangat produktif, menjamin hasil yang diterima semakin baik.
maka unit kegiatan tersebut akan menjadi Pengalaman yang ada di petani jagung
produktif. Jika produktifitas itu disertai dengan harus disejajarkan dengan banyaknya
efsien, maka unit kegiatan tersebut akan pengetahuan petani tentang tanaman jagung,
memperoleh laba usaha yang sangat besar. serta juga harus dibantu oleh aparat
Setiap usaha pertanian yang akan pemerintahan khususnya. Seperti dengan cara
dilaksanakan pasti memerlukan tenaga kerja, melakukan penyuluhan, pemberian bantuan
oleh karena itu dalam analisa ketenagakerjaan di berupa dana, pemberian pupuk bersubsidi dan
bidang pertanian, penggunaan tenga kerja juga pendirian koperasi yang dapat mengatur

56
Khairunnisa Rangkuti, Sasmita Siregar, Muhammad Thamrin dan Rui Andriano

pemasaran hasil panen petani, sehingga petani nilai produk yang dihasilkan) dengan input total
tidak dirugikan. (jumlah pengeluaran) untuk mengetahui
efesiensi usaha tani.
Pengaruh Jumlah Tanggungan Terhadap
Pendapatan Usahatani Jagung O/I Ratio = Rp. 34.696.166,67
Ada hubungan yang nyata, yang dapat Rp.12.686.458,33
dilihat melalui ketidakmauan petani terhadap = 2,734897776
resiko dengan jumlah anggota = 2,73
keluarga.Keadaan demikian sangat beralasan,
kareana tuntutan kebutuhan uang tunai rumah Dari analisis O/I Ratio diperoleh 2,73>
tangga yang besar.Sehingga petani harus 1, maka usahatani jagung di Desa Lau Tawar
berhati-hati dalam bertindak, khususnya Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi
berkaitan dengan cara-cara baru yang riskan sudah efesien diusahakan.
terhadap resiko. Kegagalan petani dalam
berusahatani akan sangat berpengaruh terhadap D. KESIMPULAN
pemenuhan kebutuhan keluarga. Jumlah
anggota keluarga yang besar seharusnya 1. Dari hasil pengujian diketahui nilai R-
memberikan dorongan yang kuat untuk Square dari penelitian ini sebesar 0,96,
berusaha tani secara intensif dengan secara simultan (serempak) pendapatan
menerapkan teknologi baru sehingga akan usahatani jagung dipengaruhi oleh modal,
meningkatkan pendapatan. luas lahan, tenaga kerja, pengalaman dan
Hasil uji t diperoleh nilai t-hitung │- jumlah tanggungaan sebesar 96% dan
0,736│ < t-tabel 2,045 pada tingkat selebihnya 4% dipengaruhi oleh faktor
kepercayaan 95%.Dengan demikian H1 ditolak lainnya.
dan H0 diterima, yang artinya tidak terdapat 2. Hasil pengujian statistik diperoleh nilai
pengaruh nyata atau tidak signifikan antara Multiple R sebesar 0,98 yang mengartikan
jumlah tanggungan terhadap pendapatan ada hubungan yang cukup erat antara modal,
usaahatani jagung. luas lahan, tenaga kerja, pengalaman dan
Jumlah tanggungan yang dimilliki jumlah tanggungan terhadap pendapatan
petani jagung adalah rata-rata sebanyak 2 orang, usahatani jagung sebesar 98%.
jumlah tanggungan berpengaruh terhadap 3. Terdapat pengaruh nyata atau signifikan
pendapatan petani jagung. Semakin banyak antara luas lahan dan tenaga kerja terhadap
jumlah tanggungan, semakin banyak pula biaya pendapatan usahatani jagung. Hasil uji t
yang dikeluarkan petani seperti : biaya pangan, yang diperoleh nilai t-hitung > t-tabel pada
sandang, pendidikan, kesehatan dan biaya tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian
lainnya. Diharapkan petani bisa mengatur H1 diterima dan H0 ditolak.
pengeluaran dan biaya hidup seefesien 4. tidak terdapat pengaruh nyata atau tidak
mungkin, agar menanamkan pola hidup hemat signifikan antara modal, pengalaman bertani
dan sehat di dalam keluarga dan lingkungan dan jumlah tanggungan terhadap pendapatan
tempat tinggal. usahatani jagung. Hasil uji t diperoleh nilai
t-hitung < t-tabel pada tingkat kepercayaan
Tingkat Efesiensi Usahatani Jagung di Desa Lau 95%. Dengan demikian H1 ditolak dan H0
Tawar Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten diterima.
Dairi 5. Dari analisis O/I Ratio = 2,73> 1, maka
Tingkat efesiensi dari usahatani jagung usahatani jagung sudah efesien.
sangat tergantung dengan jumlah produksi yang
laku dijual. Adapun rata-rata harga jual jagung DAFTAR PUSTAKA
adalah Rp. 2.975,-/kg, umur tanaman yang bisaa
dipanen berumur 4 bulan 2 minggu. 1. Silitonga, C Dkk. 1994 Perkembangan
Mengetahui jumlah pendapatan yang Ekonomi Pertanian Indonesia. PERHEPI.
diperoleh dalam suatu usahatani jagung adalah Jakarta.
jumlah total dari penerimaan dikurang dengan
2. Hariana, A.H. 2005. Tumbuhan Obat Dan
total biaya produksi yang dipergunakan dalam
Khasiatnya. Penebar Swadaya. Jakarta.
usahatani jagung. Para petani di Desa Lau
Tawar Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten 3. Mosher. A.T. 1988. Menggerakikan Dan
Dairi saling memberi masukkan dalam hal Membangun Pertanian. CV. Yasaguna.
pengembangan usahatani jagung mereka Jakarta.
Efesiensi usaha diuji dengan 4. Purwono, Rudi Hartono. 2007. Bertanam
menggunakan analisis Output/Input Ratio, Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.
adalah perbandingan antara output total (jumlah

57
PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI JAGUNG

5. Sarasutha, I.G.P. 2002. Kinerja Usaha Tani 6. Anonimus, 2014. Manfaat Tanaman Jagung
dan Pemasaran Jagung di Sentra Produksi. (Online).
Jurnal Penelitian dan Pengembangan http://Agromaret.Com/Artikel/641/Manfaat_
Pertanian. 21 (2) 39-47. Tanaman_Jagung/. Diakses Tanggak 11 Juni
2014.

58

Anda mungkin juga menyukai