Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

KEPUTUSASAAN
TANGGAL 14 AGUSTUS 2020

OLEH :

Ma’unaQurrotul Ain, S.Kep


NIM.131923143046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
SATUAN ACARA KEGIATAN PENYULUHAN
“KEPUTUSASAAN”

BidangStudi : Keperawatan Jiwa


Topik : Keputusasaan
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari/Tanggal/Tempa : Jumat / 14 Agustus 2020 / Rumah Klien
t
Waktu : 10.00 WIB
Pelaksana : Ma’una Qurrotul Ain, S.Kep

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mendapatkan penyuluhan pasien dan keluarga pasien dapat
memahami tentang keputusasaan, pasien dapat mengontrol rasa putus asa.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penyuluhan pasien dan keluarga pasien dapat :
1. Menjelaskan pengertian keputusasaan
2. Menyebutkan tanda dan gejala kepputusasaan
3. Menyebutkan penyebab keputusasaan
4. Menyebutkan akibat keputusasaan
5. Menjelaskan upaya untuk mengatasi keputusasaan

3. Materi
1. Pengertian keputusasaan
2. Tanda dan gejala keputusasaan
3. Penyebab keputusasaan
4. Akibat keputusasaan
5. Upaya untuk mengatasi keputusasaan

4. Strategi Pelaksanaan (Metode)


Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa
1) Ceramah
2) Tanya jawab

5. Media Penyuluhan
1) Leaflet

6. Pengorganisasian
Pemateri : Ma’una Qurrotul Ain, S.Kep

7. Job Deskripsi
1) Penyaji
a. Menggali kemampuan dan pengalaman peserta mengenai topik yang
dibicarakan
b. Menyampaikan materi
8. StrategiPelaksanaan
No Waktu KegiatanPenyuluhan KegiatanPeserta
1. 5 Menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mengenal penyaji
3. Menjelaskan kontrak penyuluhan
waktu dan topik 3. Mengetahui kontrak
penyuluhan waktu dan topik
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan
penyuluhan 4. Pengetahui tujuan dari
5. Menyebutkan materi penyuluhan
penyuluhan yang akan 5. Mengetahui apa saja
disampaikan yang akan disapaikan
2. 20 Menit Pelaksanaan: Mendengarkan dan
Menjelaskan serta menggali memperhatikan materi yang
pengetahuan pasien dan disampaikan
keluarga tentang materi
yang disampaikan:
1. Pengertian
keputusasaan
2. Tanda dan gejala
keputusasaan
3. Penyebab keputusasaan
4. Akibat keputusasaan
5. Upaya untuk mengatasi
keputusasaan
3. 10 Menit Diskusi/ Tanya jawab dan
evaluasi:
1. Memberikan 1. Mengajukan pertanyaan
kesempatan pada
peserta untuk bertanya
kemudian didiskusikan
bersama
2. Menanyakan kepada 2. Menanggapi jawaban
peserta tentang materi
yang telah diberikan
sebagai review materi
3. Memberikan 3. Menjawab pertanyaan
reinforcement kepada
peserta bila dapat
menjawab dan
menjelaskan kembali
pertanyaan/ materi
4 5 Menit Terminasi:
1. Mengucapkan 1. Mendengarkan
terimakasih kepada
peserta 2. Membalas salam
2. Mengucapkan salam
penutup

9. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi struktural
a. Kesiapan tempat penyuluhan
b. Kesiapan alat dan materi penyuluhan
c. Kesiapan peserta penyuluhan
d. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan sebelumnya
2) Evaluasi proses
a. Antusiasme peserta penyuluhan
b. Masing-masing anggota tim bekerjasesuai tugasnya
c. Kejelasan materi yang disampaikan
d. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3) Evaluasi hasil
a. Pemahaman peserta tentang materi yang disampaikan
b. Peserta mampu mengajukan pertanyaan tentang materi penyuluhan
MATERI PENYULUHAN “KEPUTUSASAAN”

A. Pengertian Keputusasaan
Keputusasaan adalah perasaan seorang individu yang melihat keterbatasan
atau tidak adanya alternative atau pilihan dalam menyelesaikan masalah.
Keputusasaan merupakan keadaan subjektif seorang individu yang melihat
keterbatasan atau tidak ada alternative atau pilihan pribadi yang tersedia dan
tidak dapat memobilisasi energi yang dimilikinya (Nanda,2005)

B. Tanda dan Gejala Keputusasaan


1. Ungkapan klien tentang kehidupan tanpa harapan dan terasa hampa
2. Sering mengeluh dan Nampak murung
3. Nampak kurang bicara atau tidak mau bicara sama sekali
4. Menunjukkan kesedihan, afek datar atau tumpul
5. Menarik diri dari ligkungan
6. Kontak mata kurang
7. Mengangkat bahu tanda masa bodoh
8. Nampak selalu murung atau blue mood
9. Menunjukkan gejala fisik kecemasan (takikardi, takipnea)
10. Menurun atau tidak adanya selera makan
11. Peningkatan waktu tidur
12. Penurunan keterlibatan dalam perawatan
13. Bersikap pasif dalam menerima perawatan
C. Penyebab Keputusasaan
1. Kejadian yang tidak sesuai dengan yang diharapkan
2. Tidak dapat menerima kenyataan yang ada
3. Ketakutan menghadapai hari esok, setelah apa yang terjadi
4. Mengalami kegagalan berulang kali dalam hal yang serupa
5. Tidak percaya diri
6. Melakukan kesalahan fatal yang seolah tidak dapat diperbaiki
7. Penyakit yang tidak knjung sembuh/ sakit yang berkepanjangan

D. Akibat Keputusasaan
1. Stress
2. Depresi
3. Galau
4. Sakit yang tidak kunjung sembuh
5. Pola hidup yang tidak benar
6. Hilang kesempatan yang ada, karena saat kesempatan itu datang ia sibuk
dengan rasa putus asa yang ada
7. Trauma : tidak lagi memiliki keberanian dan kemampuan untuk
melakukan hal yang sama karena takut akan mengalami rasa putus asa
untuk keduakalinya
8. Gila : akibat jangka panjang yang umumnya terjadi pada sebagian orang
9. Sakit : diawali dengan makan yang tidak teratur, tidur terlalu larut, beban
pikiran yang berlebihan
10. Kematian : beberapa orang mengaakhiri hidup dengan bunuh diri dan tidak
hanya karena sakit yang berkepanjangan namun juga karena faktoor psikis
yang berlebihan

E. Upaya untuk Mengatasi Keputusasaan


1. Cobalah untuk bersyukur dan berdo’a. renungi apa yang telah diberikan
Tuhan untuk kita. Masalah yang dihadapi mungkin sangat berat tapi Tuhan
tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan yang hambanya
miliki.
2. Jangan mudah mengeluh. Sering mengeluh hanya akan membuat kita
mudah menyerah. Orang yang kaya hati adalah orang yang paling sedikit
mengeluh
3. Bangkit. Kumpulkan semangatmu, ingat semangatmu lebih besar dari
masalah yang kau miliki
4. Yakin. Yakinkan dirimu bahwa tidak ada masalah yang tidak ada
solusinya, tergantung kita menghadapinya, bagaimana kita berusaha
memecahkan masalah tersebut dengan bijak
5. Jika dengan cara meyakinkan diri sendiri tersebut belum menghilangkan
rasa putus asa maka cobalah untuk berbagi keluh kesahmu dengan teman,
keluarga, sahabat atau orang yang kamu percayai
6. Bagi keluarga, tumbuhkan harapan positif pada klien yang mengalami
putus asa melalui restrukturisasi pikiran melalui penemuan harapan dan
makna hidup seta mendukung dan melatih klien untuk mengembangkan
kemampuan positifnya

DAFTAR PUSTAKA

Yosep, Iyus. 2010. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama


Keliat, Budi Anna dan Akemat.2009. Model Praktik Keperawatan Profesional
Jiwa. Jakarta :EGC

Anda mungkin juga menyukai