Nim : 30901800131
Nervus olfaktorius diperiksa dengan zat – zat (bau-bauan) seperti : kopi, the dantembakau. Pada
pemeriksaan ini yang perlu diperhatikan adalah adanya penyakitintranasal seperti influenza karena dapat
memberikan hasil negative atau hasil pemeriksaan menjadi samar/tidak valid.Cara pemeriksaan : tiap
lubang hidung diuji terpisah. Pasien atau pemeriksaanmenutup salah satu lubang hidung pasien kemudian
passion disuruh menciumsalah satu zat dan tanyakan apakah pasien mencium sesuatu dan tanyakan
zatyang dicium. Untuk hasil yang valid, lakukan dengan beberapa zat/bau-bauanyang berbeda, tidak
hanya pada 1 macam zat saja.Penilaian : pasien yang dapat mengenal semua zat dengan baik desebut daya
cium baik (normosmi). Bila daya cium kurang disebut hiposmi dan bila tidak dapatmencium sama sekali
disebut anosmi.
Kelainan-kelainan pada mata perlu dicatat sebelum pemeriksaan misalnya :katarak, infeksi konjungtifa
atau infeksi lainya. Bila pasien menggunakan kacamata tetap diperkenankan dipakai.
Pasien disuruh melihat satu benda, tanyakan apakah benda yang dilihat jelas/kabur, dua bentuk atau tidak
sama sekali/buta.
b. Lapangan penglihatanCara pemeriksaan : alat yang digunakan sebagai objek biasanya jari pemeriksaan.
Fungsi mata diperiksa bergantian. Pasien dan pemeriksaduduk atau berdiri berhadapan, mata yang akan
diperiksa berhadapansejajar dengan mata pemeriksa. Jarak antara pemeriksaa dan pasien berkisar 60-100
cm. mata yang lain ditutup. Objek digerakkan oleh pemeriksa pada bidang tengah kedalam sampai pasien
melihat objek, catat beberapa derajat lapang penglihatan klien.3.
Merupakan nervus yang mempersarafi otot-otot bola mata eksterna, levator palpeora dan
konstriktor pupil.Cara pemeriksaan :Dioperasikan apakah terdapat edema kelopak mata, hipermi
konjungtiva,hipermisklerata kelopak mata jatuh (ptosis), celah mata sempit (endophtalamus), dan
bolamata menonjol (exophtalamus).
4. Nervus Trokhlearis/ N IV (motorik)
Pemeriksaan pupil dengan menggunakan penerangan senter kecil. Yang diperiksaadalah ukuran pupil
(miosis bila ukuran pupil < 2 mm, normal dengan ukuran 4-5mm, pin point pupil bila ukuran pupil sangat
kecil dan mdiriasis dengan ukuran>5 mm), bentuk pupil, kesamaan ukuran antara kedua pupil (isokor /
sama,anisokor / tidak sama), dan reak pupil terhadap cahaya (positif bila tampak kontraksi pupil, negative
bila tidak ada kontraksi pupil. Dilihat juga apakahterdapat perdarahan pupil (diperiksa dengan
funduskospi).
Rasa suhu : dengan cara yang sama tapi dengan menggunakan botol berisi air dingin dan aie panas, diuji
dengan bergantian (panas-dingin). Pasien disuruhmenyebutkan panas atau dingin yang dirasakan.
Rasa sikap : dilakukan dengan menutup kedua mata pasien, pasien dimintamenyebutkan area wajah yang
disentuh (atas atau bawah)Tasa getar : pasien disuruh membedakan ada atau tidak getaran garpu penala
yangdisentuhkan ke wajah pasien.Otot pengunyah
Cara pemeriksaan : pasien disuruh mengatup mulut kuat-kuat kemudian dipalpasikedia otot pengunyah
(muskulus maseter dan temporalis) apakah kontraksinya baik, kurang atau tidak ada. Kemudian dilihat
apakah posisi mulut klien simetrisatau tidak, mulut miring.Reflek kornea.
Cara pemerikasaan: pada saat pasien melihat keatas , lakukan sentuhan ringan dengan sebuah gumpalan
kapas kecil di daerah temporal masing-masing cornea bila terjadi kedipan mata, dan keluarnya air mata
adalah respon yang normal.
Fungsi otot bola mata dinilai dengan keenam arah utama yaitu lateral. Latera atas,medial atas, medial
bawah, lateral bawah, keatas dan kebawah. Pasien disuruhmengikuti arah pemeriksaan yang dilakukan
pemeriksa sesuai dengan keenamarah tersebut. Normal bila pasien dapat mengikuti arah dengan baik.
Terbatas bila pasien tidak dapat mengikuti dengan baik karrena kelemahan otot mata,ninstagmus bila
gerakan bola mata pasien bolak balik involuntor.
7. Nervus fasialis/N VII (motorik dan sensorik)
Cara pemeriksaan : dengan memberikan sedikit berbagai zat di 2/3 lidah bagiandepan seperti fula, garam
dan kina. Pasien disuruh menjulurkan lidah pada waktudiuji dan selama menentukan zat-zat yang
dirasakan klien disebutkan atau ditulisdikertas oleh klien.
1. Pengdengaran : diuji dengan mendekatkan, arloji ketelinga pasien di ruangyang sunyi. Telinga diuji
bergantian dengan menutup salah satu telingayang lain. Normal klien dapat mendengar detik arloji 1
meter. Bila jaraknya kurang dari satu meter kemungkinan pasien mengalami penurunan pendengaran.
Cara pemeriksaan dengan menyentuhkan tongspatel keposterior faring pasien.Timbulnya reflek muntah
adalah normal (positif), negative bila tidak ada reflek muntah (motorik).
Cara pemeriksaan pasien disuruhn membuka mulut lebar-lebar dan disuruh berkata “aaah” kemudian
dilihat apakah terjadi regurgitasi kehidung. Lihatkesimetrisan pita suara dan observasi denyut jantung
klien apakah ada takikardiatau brakardi.
Cara pemeriksaan : dengan menyuruh pasien menengok kesatu sisi melawantangan pemeriksa sedang
mempalpasi otot wajah test angkat bahu dengan pemeriksa menekan bahu pasien ke bawah dan pasien
berusaha mengangkat bahukeatas. Normal bila klien dapat melakukannya dengan baik, bila tidak
dapatkemungkinan klien mengalami parase.
Cara pemeriksaan : pasien disuruh menjulurkan lidah dan menarik lidah kembali,dilakukan berulang kali.
Normal bila gerakan lidah terkoordinasi dengan baik, parese /miring bila terdapata lesi pada hipoglosus.
B. INTERVENSI KEPERAWATAN SOL
1. Dx Gangguan rasa nyaman b.d efek samping terapi (mis medikasi,radiasi kemoterapi)
Intervensi:
2. Dx Gangguan pertukaran gas b.d disfungsi neuromuscular (hilangnya kontrol terhadap otot
pernafasan ).
Intervensi:
Intervensi:
Identifikasi penyebab peningkatan TIK
Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
Monitor MAP
Monitor CVP
Monitor PAWP
Monitor PAP
Monitor ICP
Monitor CPP
Monitor ICP
Monitor status pernafasan
Berikan posisi semi fowler
4. Dx Gangguan memori b.d ketidakadekuatan stimulasi intelektual gangguan neurologis
Intervensi :