Makalah Kriptografi
Makalah Kriptografi
Makalah Kriptografi
PEMFAKTORAN
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Kriptografi
yang dibina oleh Bapak I Made Sulandra
disusun oleh:
Ratih Pangesti S. (150312600288)
Contoh 8.1.1
8.2 Metode
Untuk setiap bilangan bulat yang tidak dapat dibagi oleh . Artinya membagi
8.3.1 Idea
Kita coba untuk memfaktorkan bilangan bulat positif ganjil komposit. Kita
deskripsikan bagaimana salah satu pembagi n ditemukan. Ini sudah cukup untuk
memecahkan masalah system RSA karena moduli RSA adalah hasil kali dua bilangan
prima besar.
Secara umum, suatu aplikasi rekursif dari faktor QS.
Kuadrat sieve menentukan bilangan bulat dan sehingga
(8.1)
Dan
(8.2)
Contoh 8.3.2
Misal . Maka
oleh karena itu, . Ini merupakan pembagi dari .
8.3.2 menentukan dan
Ide dari bagian sebelumnya yang juga digunakan untuk algoritma pemfaktoran,
seperti banyaknya field sieve (NFS), tetapi algoritmanya memiliki beberapa cara
berbeda untuk menentukan dan . Kita deskripsikan bagaimana menentukan dan
pada kuadrat sieve.
Misal
Dan
Ini berakibat
Pada contoh 8.3.2 telah disajikan bilangan yang bernilai hanya memiliki faktor
prima uang kecil. Lalu gunakan kongruensi
(8.3)
Dari kongruensi tersebut, kita pilih subset hasil kali kuadar pada sisi kiri dan
kanannya. Sisi kiri dari setiap kongruensi adalah suatu kudarat. Kita juga tahu setiap
sisi kanan meruakan faktorisasi prima. Hasil kali bagian sisi kanan adalah kuadrat
jika eksponennya dan semua factor genapnya dalah prima. Pada bagian
selanjutnya, kita akan menjelaskan bagaimana memilih subset dari kongruensi secara
tepat.
8.3.3 Memilih Kongkruensi yang Tepat
Dalam contoh 8.3.2, sudah jelas yang mana kongkruensi yang harus dikalikan
sedemikian rupa sehingga hasil kali dari sisi kanan adalah persegi. Jika n besar, lebih
banyak faktor prima dan kesesuaian harus dipertimbangkan. Proses seleksi
menggunakan aljabar linier yang akan diilustrasikan pada contoh berikut.
Contoh 8.3.3
Kita tunjukkan bagaimana kita dapat memilih kongkruensi yang sesuai dalam
contoh 8.3.2 dengan menyelesaikan sistem linier. Kita dapat memilih dari tiga
kongkruensi. Tujuannya adalah hasil kali sisi kanan kekongkruenani yang dipiilih
menjadi persegi. Proses seleksi dikontrol oleh koefisien jika
, maka kekongkruenan i dipilih, kalau tidak demikian tidak. Hasil kali dari sisi
kanan kekongruenan yang dipilih adalah
Kita ingin bilangan ini menjadi persegi jika dan hanya jika eksponen dari -1
dan semua bilangan prima adalah genap. Ini menggarah ke sistem linier berikut:
Koefisien dari adalah sisa dari mod 2, jadi kita mendapatkan system yang
sederhana
Solusinya
Hasil kali dari sisi kanan yang kedua dan ketiga kekongkruensian adalah persegi.
Dibuat sketsa bagaimana saringan kuadrat memilih sesuai kekongkuensian secara
umum. Dipilih bilangan bulat positif B. Kemudian dilihat untuk bilangan bulat
sedemikian sehingga hanya memiliki faktor utama yang menjadi basis faktor.
Demikian nilai disebut B-smooth. Tabel 8.1 memberi pengaruh dari ukuran basis
faktor yang diperlukan. Jika menemukan banyak nilai utuk s sebagai basis faktor
memliki elemen. Karena sistem linier adalah sistem di atas bidang , algoritma
Gauss dapat digunakan untuk menyelesaikannya. Namun, untuk nesar n yang lebih
efisien algoritma yang digunakan.
8.3.4 Sieving
Sekarang anggaplah kita tahu nol dari modulo bilangan prima {0,1, ..., p-
1} (yaitu, argumen yang mana dapat dibagi p. Nilai-nilai lain
s dimana habis dibagi oleh p diperoleh dari nol yang sudah kita ketahui dengan
menambahkan kelipatan bilangan bulat dari p. Mulai dari nol yang kita tahu, kita
berjalan dengan langkah-langkah panjang p di kedua arah melalui interval sieving.
Setelah setiap langkah, kita membagi yang koresponden dengan p.Ini disebut
sieving dengan p. Tidak ada percobaan pembagian yang gagal oleh p perlu. Kekuatan
utama dapat diperlakukan sama.
Contoh 8.3.4
Seperti pada Contoh 8.3.1 dan 8.3.2, misal , , dan
. Basis faktor adalah himpunan [2,3,5, 7} U {-1}. Sebagai
interval sieving, kami menggunakan himpunan {—3, —2, ..., 3}. Sieve ditunjukkan
pada Tabel 8.2.
Sieve dapat dibuat lebih efisien. Ini dijelaskan pada [27].
8.4 Analisis Penyaring Kuadratik
Misal bilangan riil dan misal lebih besar dari konstanta Euler
ditulis
dan
Algoritma yang punya faktor bilangan bulat positif diterima sebagai input .
Panjang pasangan adalah . Jika algoritma punya urutan waktu ,
maka algoritma waktu polynomial. Kompleksitasnya dibatasi oleh polinomial dalam
ukuran input. Algoritma ini dianggap efisien, meskipun efisiensi sebenarnya
bergantung pada pangkat v dari polynomial. Jika algoritma punya urutan waktu
, maka eksponensial. Kompleksitasnya dibatasi oleh fungsi eksponensial pada
ukuran input. Algoritma tidak memperhatikan keefisienan. Jika algoritma punya
urutan waktu dengan , maka merupakan eksponensial bagian.
Algoritma lebih lambat daripada polynomial tapi lebih cepat daripada eksponensial.
Algoritma pemfaktoran bilangan bulat tercepat bersifat eksponensial bagian.
Pembagian percobaan adalah algoritma eksponensial.
Sejauh ini, tidak ada yang bisa menganalisis sepenuhnya waktu berjalan dari
penyaring kuadrat. Namun, di bawah asumsi yang masuk akal, namun dapat
ditunjukkan dengan urutan waktu berikut . (1) disini ada untuk fungsi
yang konvergen ke nol sebagai menuju tak hingga. Kopleksitas penyaring kuadrat
memperhatikan tengah antara polynomial dan eksponensial.
akibatnya untuk kecil nilai besarnya sama yaitu . Asumsi pecahan dari
Misal bilangan real positif. Maka untuk setiap bilangan real dan
kita punya
Untuk menghitung, perlu sedikit hokum sederhana. Jika dan bilangan riil,
maka
Hitung nol dari modulo untuk bilangan prima pada basis factor yang
mungkinpada polinomial waktu dalam log n. karena, (8.9) akibatnya semua nol dapat
dihitung pada waktu .
Penyaringan waktu untuk bilangan prima adalah
factor prima terkecil dari . Ini adalah perbedaan utama dari kuadrat sieve. Sementara
waktu berjalan dari QS bergantung terutama pada ukuran dari , ECM lebih cepat
jika memiliki factor prima yang kecil. Oleh karena itu, ECM digunakan untuk
mencari factor prima yang jauh lebih kecil dari . Untuk factor prima yang
berukuran , karena waktu berjalan dari ECM adalah , sama dengan
waktu berjalan dari QS, tetapi ECM kurang efisien dalam prakteknya.
Hingga 1998, algoritma pemfaktoran bilangan bulat tercepat telah