Anda di halaman 1dari 6

Pengkajian Saraf Kranial

PROGRAM D3 KEPERAWATAN
STIKES RAFLESIA

1. N. Olfaktorius

Membawa rangsangan aroma bau-bauan (rongga hidung), inspeksi dan palpasi hidung.

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Pemeriksa duduk menghadap pasen.

2. Mengatur penerangan dan mengamati hidung bagian


luar dari sisi depan, samping dan sisi atas

3. Memperhatikan bentuk atau tulang hidung dari ketiga


sisi

4. Mengamati keadaan kulit hidung: warna ?, bengkak ?


simestris ?

5. Melakukan palpasi: normal ? keadaan tulang hidung ?

6. Mobilitas septum hidung

7. Palpasi sinus maksilaris, frontalis dan etmoidalis.


Nyeri ?

Inspeksi potensi hidung ( bila dicurigai adanya sumbatan atau deformitas pada rongga hidung bagian
bawah.

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Pemeriksa duduk dihadapan pasen

2. Gunakan saputangan untuk menutup satu lubang


hidung pasen

3. Pasen disuruh menghembuskan udara dari satu


lubang hidung, normal udara dapat dihembuskan
dengan mudah dan dirasakan dengan jelas.

Uji sensasi bau

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Tutup mata pasen
2. Menggunkan bau-bauan yang tidak terlalu
merangsang dan dikenal pasen: minyak kayu
putih,parfum dll.

2.N. Optikus
 Sifatnya sensoris, mensarafi bola mata.
 Membawa rangsangan fungsi penglihatan ke otak.

Inspeksi medan penglihatan

N TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


O DILAKUKAN
1. Pemeriksa berdiri depan pasen

2. Mengkaji kedua mata secara terpisah, menutup mata


yang tidak diperiksa

3. Pasen disuruh melihat lurus kedepan, menfokuskan


pada satu titik pandang.

4. Menggerakan jari pemeriksa pada satu garis vertikal


dari samping dekatkan ke mata pasen secara perlahan

5. Anjurkan pasen untuk memberitahu sewaktu melihat


jari pemeriksa

6. Mengkaji pada kedua mata pasen

Uji ketajaman penglihatan

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
Menggunakan Optotipi Snellen

3. N. Okulomotorius

Mensarafi otot orbita: penggerak bola mata, mengandung serabut saraf otonom.

Inspeksi gerakan mata

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Menganjurkan pasen melihat lurus kedepan

2. Mengamati apakah kedua mata tetap diam atau


bergerak secara spontan ( nistagmus)

3. Bila Nistagmus (+) :


 Amati frekuensi,amplitudo dan durasinya

4. Mengamati kedua mata memandang lurus ke depan


atau salah satu sisi.

5. Meluruskan jari telunjuk, didekatkan dengan jarak 15


– 30 cm

6. Menggerakan jari ke delapan arah, untuk mengetahui


fungsi otot mata

4. n. III ( n.okulo motorik, n.IV ( n.trokhlearis), n.VI (n.abdusens)

Periksa pupil

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Memeriksa ukuran, bentuk dan kesamaan pupil

2. Menyoroti mata pasen dengan senter: mengecil bila


melihat dekat, membesar bila melihat jauh.

3. Periksa kelopak mata pasen adanya Ptosis ?

5. N.IV ( n. Trokhlearis)
Sifatnya motoris, mensarfi otot orbital, fungsinya pemutar bola mata yang pusatnya
dibelakang pusat saraf pergerakan mata.
Pemeriksaannya sama dengan pemeriksaan bola mata.

6. N Trigeminus

Sifatnya majemuk, saraf ini mempunyai 3 cabang.

1. n opthalmikus
2. n. maksilaris
3. n. mandibularis

Test fungsi sensorik

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Meminta pasen menutup mata
2. Menyentuh secara ringan pada bagian wajah yang
berbeda dengan bola kapas, jarum, air hangat

3. Menanyakan apa yang dirasakan pasen

Test fungsi motorik

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Palpasi temporal pasen dan otot maseter dengan
rahang pasen tertutup rapat

2. Mencatat kekuatan dan tonus otot

7. n. VII ( n. Fasialis)

Sifatnya majermuk ( sensoris dan motoris)

Mensarafi otot lidah dan selaput lendir dan rongga mulut terdapat sraf otonom untuk wajah dan
kulit kepala, sebagai mimik wajah, penghantar rasa kecap.

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Pemeriksa memeriksa ketidak simetrisan muka pasen
pada saat tersenyum,mengerut, mengangkat alis,
bersiul dan istirahat.

2. Menganjurkan pasen tutup mata, pemeriksa


mencoba untuk membukanya,

Test fungsi sensorik

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Pemeriksa meletakan beberapa butir gula pada satu
sisi anterior lidah pasen.

2. Meminta pasen mengidentifikasi rasa

3. Melakukan pemeriksaan pada sisi yang lain dengan


menggunakan garam.

8.n. VIII ( n. Auditorius)


 Menggunakan arloji dengan jarak bervariasi, untuk mengetahui dengan jarak berapa
pasen tidak dapat mendengar.
 Test pendengaran Rinner, Weber dan Schwabach

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Bantu pasen dalam posisi duduk.

2. Mengatur posisi pemeriksa duduk menghadap pada


posisi sisi telinga yang akan dikaji

3. Gunakan otoskop

4. Mengamati telinga luar

Pemeriksaan pendengaran

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Atur posisi pasen berdiri membelakangi pemeriksa
dengan jarak 4.5 – 6 meter.

2. Anjurkan pasen menutup salah satu telinga

3. Pemeriksa membisikan salah satu bilangan, misalnya


enam atau tujuh.

4. Menganjurkan pasen untuk mengulang bilangan yang


disebutkan pemeriksa.

5. Dilakukan pada kedua telinga pasen

9. n. IX ( n. Glossopharingeus)

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Menganjurkan pasen membuka mulutnya dan
berkata “aaah”

2. Pemeriksa memperhatikan palatum lunak bergerak ke


atas, pasen akan merasakan sentuhan ringan pada
bagian 1/3 posterior lidah.

10. n. X ( n. Vagus)
NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK
DILAKUKAN
1. Meletakan tangan pemeriksa pada tenggorokan
pasen

2. Meminta pasen untuk menelan

11. n. XI ( n. Acceessorius)

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Pemeriksa meletakan tangan pada sisi dagu pasen.

2. Meminta pasen mendorong tahanan dari tangan


pemeriksa

3. Inspeksi bentuk kulit,warna, pembengkakan, jaringan


parut, massa atau tiroid

4. Palpasi adanya/tidak pembengkakan kelenjar limfe,


kelenjar tiroid dan trakhea

Periksa otot Trapezius.

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Menganjurkan pasen mengangkat bahunya.

2. Pemeriksa menekan bahu pasen.

3. Catat ketidak simetrisan atau kesulitan pergerakan

12. n. XII ( n. Hipoglosus)

NO TINDAKAN DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
1. Pemeriksa meneteskan aneka rasa pada lidah pasen.

2. Pahit pangkal lidah, manis depan lidah dan asin


samping kanan kiri lidah

Frieda /test saraf kranial/2020

Anda mungkin juga menyukai