MAKALAH
“HAK-HAK DALAM HUKUM PERIKATAN”
makalah dibuat dengan tujuan tugas mata kuliah Hukum Perikatan
MATA KULIAH : Hukum Perikatan
DOSEN : Hasriadi, S.E.,MM.
OLEH KELOMPOK 6:
Ahmad Muzakkir
Riyan Renaldi
i|HES 5B
Hukum Perikatan
Makalah HUKUM PERIKATAN
Kata Pengantar
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Hukum Perikatan
dengan judul : Hak-Hak dalam Hukum Perikatan
Selalu senantiasa kita bershalawat pada nabi allah Muhammad SAW. Tokoh
revolusi terbaik sepanjang masa yang hampir membuat islam menguasa sepertiga
dunia , yang tidak lagi diragukan untuk menjadi suri tauladan untuk umat
muslim .
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kita miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
dari berbagai pihak . Jika ada benar dan lebihnya itu datang dari Allah SWT dan
jika ada salah dan kurangnya datang dari kita . Wallahul muafiq ila aqwamith
thariq , billahi taufiq wassa’ adah Wassalamualaikum warahmatullah
Wabarakatuh .
Sengkang , 2020
Penulis,
Ahmad Muzakkir
ii | H E S 5 B
Hukum Perikatan
Makalah HUKUM PERIKATAN
DAFTAR ISI
Halaman:
Cover Makalah i
Kata Pengantar...............................................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Pengertian Hak..........................................................................................................3
B. Hak dan Kewajiban Para Pihak.................................................................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................................11
A. Kesimpulan.............................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
iii | H E S 5 B
Hukum Perikatan
Makalah HUKUM PERIKATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1|HES 5B
Hukum Perikatan
Makalah HUKUM PERIKATAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Hak?
2. Apa Hak dan Kewajiban para pihak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Hak
2. Untuk mengetahui Hak dan Kewajiban para pihak
2|HES 5B
Hukum Perikatan
Makalah HUKUM PERIKATAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hak Milik
Secara etimologi, kata milik berasal dari bahasa Arab al-milk yang berarti
penguasaan terhadap sesuatu ). Al-Milk juga berarti sesuatu yang dimiliki (harta).
Milk juga merupakan hubungan seseorang dengan suatu harta yang diakui oleh
syara’, yang menjadikannya mempunyai kekuasaan khusus terhadap harta itu,
sehingga ia dapat melakukan tindakan hukum terhadap harta itu, kecuali adanya
halangan syara’. Contoh halangan syara’ misalnya orang itu belum cakap
bertindak hukum, seperti anak kecil, orang gila, atau kecakapan hukumnya hilang,
seperti orang yang jatuh pailit, sehingga dalam hal-hal tertentu mereka tidak dapat
bertindak hukum terhadap miliknya sendiri.1
Menurut DR. Mardani dalam buku fiqh ekonomi syari’ah. Pengertian hak
secara etimologis yaitu ketetapan dan kepastian. Adapun secara terminologi fiqh,
hak yaitu suatu hukum yang telah ditetapkan secara syara’. Sedangkan pengertian
milik secara etimologis yaitu penguasaan terhadap sesuatu, dan secara
terminologis yaitu kekhususan terhadap pemilik suatu barang menurut syara’
untuk bertindak secara bebas bertujuan mengambil manfaat selama tidak
menghalang syar’i. Apabila seseorang telah memiliki suatu benda yang sah
menurut syara’, orang tersebut bebas bertindak terhadap benda tersebut, baik akan
dijual atau akan digadaikan, baik dia sendiri maupun dengan perantaan orang
lain.2
Menurut Abdul salam al-Abadi (1987), kepemilikan adalah hak khusus
manusia terhadap kepemilikan barang yang diizinkan bagi seorang untuk
memanfaatkan dan mengakolasikan tanpa batas hingga terdapat alasan yang
melarangnya. Dengan demikian, Kepemilikan dalam islam adalah “kepemilikan
1
Nasrun Horoen, Fiqh Muamalah ,Gaya Media Pratama, Jakarta, 2007, hlm.31
2
Mardani, Fiqh Ekonomi Syari’ah , Kencana Prenadamedia Group, Jakarta, 2012, hlm. 66
3|HES 5B
Hukum Perikatan
Makalah HUKUM PERIKATAN
harta yang didasarkan atas agama. Kepemilikan ini tidak memberi hak mutlak
kepada pemiliknya untuk menggunakannya sesuai keinginan sendiri, melainkan
harus sesuai dengan beberapa aturan. Hal ini dikarenakan kepemilikan harta pada
esensinya hanya sementara, tidak abadi, tidak lebih dari pinjaman terbatas dari
Allah SWT.3
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dibedakan antara hak dan milik. Untuk
lebih jelasnya dicontohkan sebagai berikut : seorang pengampu berhak
menggunakan harta orang yang berada di bawah ampuannya. Pengampu berhak
untuk membelanjakan harta itu dan pemiliknya adalah orang yang berada dibawah
ampuannya. Dengan kata lain, tidak semua yang memiliki benda berhak
menggunakan dan tidak semua yang punya hak penggunaan dapat memiliki.4
Dalam pengertian umum, hak dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu mal dan
ghair mal. Hak mal ialah sesuatu yang berpautan dengan harta, seperti pemilikan
benda-benda atau utang-utang. Sedangkan hak ghair mal terbagi kepada dua
bagian, yaitu hak syakhshi, dan hak ‘aini
1. Hak syakhshi
Hak syakhsi ialah suatu tuntutan yang ditetapkan syara’ dari seseorang
terhadap orang lain. Yang termasuk hak ini misalnya: pembeli berhak menerima
barang dan penjual berhak menerima uang.
2. Hak ‘Aini
Hak ‘aini ialah hak orang dewasa dengan bendanya tanpa dibutuhkan orang
kedua. Hak ‘aini ada dua macam; ashli dan thab’i. Hak ‘aini ashli ialah adanya
wujud benda tertentu dan adanya shahub al-haq seperti hak milikiyah dan hak
irtifaq. Sedangkan Hak ‘aini thab’I ialah jaminan yang ditetapkan untuk
seseorang yang mengutangkan uangnya atas yang berutang. Apabila yang
berutang tidak sanggup membayar, maka murtahin berhak menahan barang itu.
3
Lukman hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, Erlangga, Surakarta, 2012, hlm.42
4
GhazalyAbdul Rahman,dkk.,.fiqh muamalah.Kencana Prenada Media Group.Jakarta.2010 hlm.45
4|HES 5B
Hukum Perikatan
Makalah HUKUM PERIKATAN
a. Haq al-milikiyah ialah hak yang memberikan pemiliknya hak wilayah. Boleh
dia memiliki, menggunakan, mengambil manfaat, menghabiskannya, dan
membinasakannya, dengan syarat tidak menimbulkan kesulitan bagi orang lain.
b. Haq al-intifa’ ialah hak yang hanya boleh dipergunakan dan diusahakan
hasilnya.
d. Haq al-irtifaq ialah hak memiliki manfaat yang ditetapkan untuk suatu kebun
atas kebun yang lain. Yang dimiliki bukan oleh pemilik kebun pertama. Misalnya
saudara Ibrahim memiliki sawah di sebelahnya sawah saudara Ahmad. Air dari
selokan dialirkan ke sawah saudara Ibrahim. Sawah tuan Ahmad pun
membutuhkan air. Air dari sawah saudara Ibrahim dialirkan ke sawah tuan Ahmad
dan air tersebut bukan milik saudara Ibrahim.
e. Haq al-isti’han ialah hak yang diperoleh dari harta yang digadaikan. Rahn
menimbulkan hak ‘aini bagi murtahin, hak itu berkaitan dengan harga barang
yang digadaikan, tidak berkaitan dengan zakat benda, karena Rahn hamyalah
jaminan belaka.
f. Haq al-ihtibas ialah hak menahan suatu benda. Hak menahan barang (benda)
seperti hak multaqith ( yang menemukan barang) menahan benda luqathah.
g. Hak qarar ( menetap ) atas tanah wakaf, yang termasuk hak menetap atas tanah
wakaf ialah :
Haq al-hakr ialah hak menetap di atas tanah wakaf yang disewa, untuk
yang lama dengan seizin hakim.
Haq al-ijaratain ialah hak yang diperoleh karena ada akad ijarah dalam
waktu yang lama, dengan seizin hakim, atas tanah wakaf yang tidak
sanggup di kembalikan ke dalam keadaan semula misalnya karena
5|HES 5B
Hukum Perikatan
Makalah HUKUM PERIKATAN
i. Haq al-jiwar ialah hak-hak yang timbul disebabkan oleh berdempetnya batas
batas tempat tinggal, yaitu hak-hak untuk mencegah pemilik agar tidak
menimbulkan kesulitan terhadap tetangganya.
j. Haq syafah atau haq syurb ialah kebutuhan manusia terhadap air untuk diminum
sendiri dan untuk diminum binatangnya serta untuk kebutuhan rumah tangganya.
Sedangkan milik yang dibahas dalam fiqh muamalah dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Milk tam, yaitu suatu pemilikan yang meliputi benda dan manfaatnya
sekaligus, artinya bentuk benda dapat dikuasai. Pemilikan tam bisa diperoleh
dengan banyak cara, misalnya jual beli
2. Milk naqishah yaitu bila seseorang hanya memiliki salah satu dari benda
tersebut, memiliki benda tanpa memiliki manfaatnya atau memiliki manfaat saja
tanpa memiliki zatnya.
Dilihat dari segi mahal ( tempat), milik dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Milk al-‘ain atau disebut pula milk al raqabah, yaitu memiliki semua benda,
baik benda tetap ( ghair manqul ) maupun benda-benda yang dapat dipindahkan
( manqul ) seperti pemilikan rumah, kebun, dan motor. Pemilikan terhadap
benda-benda disebut milk ‘ain.
2. Milk al-manfaah, yaitu seseorang yang hanya memiliki manfaatnya saja dari
suatu benda, seperti benda hasil meminjam, wakaf, dan lainnya.
6|HES 5B
Hukum Perikatan
Makalah HUKUM PERIKATAN
3. Milk al-dayn, yaitu pemilikan karena adanya hutang, misalnya sejumlah uang
dipinjamkan kepada seseorang atau pengganti benda yang dirusakkan. Utang
wajib dibayar oleh orang yang berutang.
Dari segi shurah ( cara berpautan milik dengan yang dimiliki ), milik dibagi
menjadi dua bagian yaitu :
1. Milk al-mutamayyiz, yaitu sesuatu yang berpautan dengan yang lain, yang
memiliki batasan-batasan yang dapat memisahkannya dari yang lain.
2. Mulk al-syai’ atau milk al-musya yaitu milik yang berpautan dengan sesuatu
yang nisbi dari kumpulan sesuatu, betapa besar atau betapa kecilnya kumpulan itu.
Misalnya memiliki sebagian rumah, seperti daging domba dan harta yang
dikongsikan, seperti seekor sapi yang dibeli oleh 40 orang untuk disembelih dan
dibagikan dagingnya.5
5
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2008, hlm.34-41
7|HES 5B
Hukum Perikatan
Makalah HUKUM PERIKATAN
6
Dewi, Hukum Perikatan Islam., 65.
8|HES 5B
Hukum Perikatan
Makalah HUKUM PERIKATAN
7
Dewi, Hukum Perikatan Islam., 76.
8
Dewi, Hukum Perikatan Islam., 78.
9|HES 5B
Hukum Perikatan
Makalah HUKUM PERIKATAN
b. Khiyar at-Ta’yin.
Yaitu hak pilih bagi pembeli dalam menentukan barang yang
berbeda kwalitas dalam jual beli.
c. Khiyar asy-Syarth.
Yaitu hak pilih yang ditetapkan bagi salah satu pihak yang
berakad atau keduanya atau bagi orang lain untuk meneruskan atau
membatalkan jual beli, selama masih masih dalam tenggang waktu yang
ditentukan.
d. Khiyar al’Aib.
Yaitu hak untuk membatalkan atau melangsungkan jual beli bagi
kedua belah pihak yang berakad, apabila terdapat suatu cacat pada
obyek yang diperjualbelikan, dan cacat itu tidak diketahui pemiliknya
ketika akad itu berlangsung.
10 | H E S 5 B
Hukum Perikatan
Makalah HUKUM PERIKATAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bagian pembahasan maka beberapa hal yang
dapat disimpulkan ada dua poin yang dapat diambil dari makalah diatas yaitu:
1. Pengertian Hak secara umum
2. Hak dan Kewajiban para pihak
B. Saran
Penulis menyadari akan kekurangan bahan dari materi makalah ini jadi penulis
menyarankan apabila terdapat kekurangan atau isi dari makalah ini maka saran –
saran kritik dari pembaca adalah penutup dari semua kekurangan kami dan
menjadikan semua itu guna menjadi bahan acuan untuk memotivasi dan
menyempurnakan makalah kami.
11 | H E S 5 B
Hukum Perikatan
Makalah HUKUM PERIKATAN
DAFTAR PUSTAKA
Google.com
Mardani, 2012. Fiqh Ekonomi Syari’ah.Jakarta: Kencana Prenadamedia Group
12 | H E S 5 B
Hukum Perikatan