Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN HERNIA

DISUSUN OLEH :

ANGGI IVANKA

(108117062)

S1 KEPERAWATAN 3B

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

2020
LAPORAN PENDAHULUAN

NamaMahasiswa : ANGGI IVANKA

NIM : 108117062

Diagnosa Medis : HERNIA

A. PENGERTIAN
Hernia adalah penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen isi perut menonjol
melalui defek atau bagian lemah dari lapisan dinding perut (Sjamsuhidayat,
2004).
Hernia adalah proporsi abnormal organ jaringan atau bagian organ melalui
stuktur yang secara normal berisi bagian ini. Hernia paling sering terjadi pada
rongga abdomen sebagai akibat dari kelemahan muskular abdomen konginental
atau didapat (Ester, 2004).

B. ETIOLOGI
1. Umur
Penyakit ini dapat diderita oleh semua kalangan tua, muda, pria maupun
wanita. Pada Anak – anak penyakit ini disebabkan karena kurang
sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya
testis. Pada orang dewasa khususnya yang telah berusia lanjut disebabkan
oleh melemahnya jaringan penyangga usus atau karena adanya penyakit
yang menyebabkan peningkatan  tekanan dalam rongga perut .
2. Jenis Kelamin
Hernia yang sering diderita oleh laki – laki biasanya adalah jenis hernia
Inguinal. Hernia Inguinal adalah penonjolan yang terjadi pada daerah
selangkangan, hal ini disebabkan oleh proses perkembangan alat
reproduksi. Penyebab lain kaum adam lebih banyak terkena penyakit ini
disebabkan karena faktor profesi, yaitu pada buruh angkat atau buruh
pabrik. Profesi  buruh yang sebagian besar pekerjaannya  mengandalkan
kekuatan otot mengakibatkan adanya peningkatan tekanan dalam rongga
perut sehingga menekan isi hernia keluar dari otot yang lemah tersebut
3. Penyakit penyerta
Penyakit penyerta yang sering terjadi pada hernia adalah seperti pada
kondisi tersumbatnya saluran kencing, baik akibat batu kandung kencing
atau pembesaran prostat, penyakit kolon, batuk kronis, sembelit atau
konstipasi kronis dan lain-lain.
4. Keturunan
Resiko lebih besar jika ada keluarga terdekat yang pernah terkena
hernia.
5. Obesitas
Berat badan yang berlebihan menyebabkan tekanan berlebih pada
tubuh, termasuk di bagian perut. Ini bisa menjadi salah satu pencetus
hernia. Peningkatan tekanan tersebut dapat menjadi pencetus terjadinya
penonjolan organ melalui dinding organ yang lemah.
6. Kehamilan
Kehamilan dapat melemahkan otot di sekitar perut sekaligus memberi
tekanan lebih di bagian perut. Kondisi ini juga dapat menjadi pencetus
terjadinya hernia.
7. Pekerjaan
Contohnya, pekerjaan buruh angkat barang. Aktivitas yang berat dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan yang terus-menerus pada otot-otot
abdomen. Peningkatan tekanan tersebut dapat menjadi pencetus terjadinya
prostrusi atau penonjolan organ melalui dinding organ yang lemah.
8. Kelahiran premature
Bayi yang lahir prematur lebih berisiko menderita hernia inguinal
daripada bayi yang lahir normal karena penutupan kanalis inguinalis
belum sempurna
C. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala dari hernia adalah sebagai berikut :
1. Berupa benjolan
2. Adanya rasa nyeri pada daerah benjolan
3. Konstipasi
4. Obstruksi usus yang ditandai dengan muntah, nyeri abdomen seperti kram
dan distensi abdomen.
5. Terdengar bising usus pada benjolan
6. Kembung
7. Perubahan pola eliminasi BAB
8. Terdapat keluhan kencing berupa disuria pada hernia femoralis yang berisi
kandung kencing

D. PATHWAYS
SUMBER : https://images.app.goo.gl/mzWScVkewniehEre6

E. KOMPLIKASI
Komplikasi umum akibat hernia adalah:
1. Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia, sehingga isi
hernia tidak dapat dimasukkan kembali (hernia inguinalis lateralis
ireponibilis). Pada keadaan ini belum ada gangguan penyaluran isi usus.
2. Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus yang
masuk. Cincin hernia menjadi relatif sempit dan dapat menimbulkan
gangguan penyaluran isi usus. Keadaan ini disebut hernia inguinalis
lateralis incarcerata.
3. Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga terjadi penekanan
pembuluh darah dan terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut hernia inguinalis
lateralis strangulata.
4. Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan
pembuluh darah dan kemudian timbul nekrosis.
5. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung,
muntah dan obstipasi.
6. Kerusakan pada pasokan darah, testis atau saraf jika pasien laki-laki,
7. Pendarahan yang berlebihan/infeksi luka bedah,
8. Komplikasi lama merupakan atropi testis karena lesi.
9. Bila isi perut terjepit dapat terjadi: shock, demam, asidosis metabolik,
abses.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan diameter
Dengan inspeksi, adanya benjolan pada umbilikus dan terlihat cukup jelas.
2. Pemeriksaan lab:
a. Darah lengkap: Peningkatan jumlah sel darah putih dengan pergeseran
diferensial.
b. Urinalis untuk mendeteksi adanya infeksi saluran kemih
3. Pemeriksaan rontgen
a. Rontgen abdomen, untuk mendeteksi penyebab lain
b. Rontgen dada, untuk mengesampingkan pneumonia
G. MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut
2. Kerusakan integritas jaringan
3. Risiko infeksi

H. PENATALAKSANAAN
1. Secara konservatif (non operatif)
a. Reposisi hernia
Hernia dikembalikan pada tempat semula bisa langsung dengan
tangan
b. Penggunaan alat penyangga dapat dipakai sebagai pengelolaan
sementara, misalnya pemakaian korset
2. Secara operatif
a. Hernioplasti
Memindahkan fasia pada dinding perut yang lemah, hernioplasti
sering dilakukan pada anak – anak
b. Herniographi
Pada bedah elektif, kanalis dibuka, isi hernia di masukkan, kantong
diikat, dan dilakukan bainy plasty atau teknik yang lain untuk
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Ini sering dilakukan
pada orang dewasa
c. Herniotomi
Seluruh hernia dipotong dan diangkat lalu dibuang. Ini dilakukan pada
klien dengan hernia yang sudah nekrosis

I. FOKUS INTERVENSI
DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA NOC NIC

N DX KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


O HASIL
1 Nyeri akut b.d agen NOC : Kontrol nyeri NIC : Manajemen nyeri
cidera fisik Tujuan :diharapkan Setelah Observasi :
dilakukan tindakan keperawatan - Identifikasi PQRST
selama 3 x 24 jam diharapkan Terapeutik :
nyeri dapat diatasi - Berikan teknik non
Kriteria hasil : farmakologis untuk
Indikator IR ER mengurangi rasa nyeri
Mengenali (misal : hypnosis,
kapan nyeri akupresur, terapi
terjadi music, aromaterapi,
Melaporkan
kompres
nyeri terkontrol
Kemamampuan hangat/dingin)
menggunakan - Control lingkungan
teknik non- yang memperberat
farmakologi rasa nyeri (misal :
suhu ruangan,
1. Tidak pernah menunjukan pencahayaan,
2. Jarang menunjukan kebisingan)
3. Kadang-kadang menujukan - Fasilitasi istirahat dan
4. Sering mennjukan tidur
5. Secara konsisten menunjukan Edukasi :

- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Terapi Relaksasi
Observasi :
- Identifikasi teknik
relaksasi yang pernah
efektif digunakan
- Monitor respon
terhadap relaksasi
Terapeutik :
- Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
- Gunakan pakaian
longgar
Edukasi :
Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan, dan jenis relaksasi
yang tersedia (misal ;
music, meditasi, napas
dalam, relaksasi otot
progresif)
2 Kerusakan integritas NOC : Integritas jaringan : NIC : Perlindungan infeksi
jaringan b.d prosedur kulit dan membrane mukosa - Monitor adanya tanda dan
bedah Tujuan : Setelah dilakukan gejala infeksi sistemik dan
tindakan keperawatan selama 3 local
x 24 jam diharapkan masalah - Batasi jumlah pengunjung
kerusakan integritas dapat - Periksa kondisi setiap
teratasi sayatan bdah atau luka
Kriteria hasil : - Tingkatkan asupan nutrisi
Indikator IR ER yang cukup
Lesi pada - Anjurkan asupan cairan
kulit yang tepat
Jaringan
- Anjurkan istirahat
parut
Nekrosis - Anjurkan peningkatan
1. Berat mobilitas dan latihan
2. Cukup berat dengan tepat
3. Sedang - Ajarkan klien dan keluarga
4. Ringan bagaimana cara
5. Tidak ada menghindari infeksi

3 Risiko infeksi b.d luka NOC : Kontrol Risiko NIC : Kontrol Infeksi
post operasi Tujuan : Setelah dilakukan - Cuci tangan sebelum dan
tindakan keperawatan selama 3 sesudah perawatan pasien
x 24 jam diharapkan masalah - Ganti perban pasien 1x
risiko infeksi dapat teratasi sehari unuk menghindari
Kriteria hasil : infeksi
Indikator IR ER - Pastikan teknik perawatan
Mengidentifikas luka dengan tepat
i faktor risiko - Berikan terapi antibiotic
Menjalankan
yang sesuai
strategi control
- Ajarkan pasien dan
risiko yang
keluarga untuk menghidari
sudah
infeksi
ditetapkan
Memodifikasi
gaya hidup
untuk
mengurangi
risiko
1. Tidak pernah menunjukan
2. Jarang menunjukan
3. Kadang kadang menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Secara konsisten mennjukan

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8922855/Laporan_pendahuluan_hernia
https://id.scribd.com/doc/316510442/LP-HERNIA
https://images.app.goo.gl/mzWScVkewniehEre6

Anda mungkin juga menyukai