Anda di halaman 1dari 11

1.

PENDAHULUAN adalah membuat jaringan kerja proyek (network),


1.1 Latar Belakang mencari kegiatan-kegiatan yang kritis dan
Perkembangan proyek konstruksi saat ini menghitung durasi proyek serta mengetahui
menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan jumlah sumber daya (Resources). Hal itu
rumit, karena dalam proyek yang besar dan menuntut kita untuk menggunakan metode yang
kompleks membutuhkan sumber daya yang tepat dalam mengoptimalkan sumber daya yang
digunakan untuk penyelesaian dari awal hingga ada serta fasilitas yang tersedia seperti alat bantu
akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek program komputer aplikasi teknik sehingga
konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan proyek dapat diselesaikan tepat waktu, tepat
yang saling bergantung antara satu pekerjaan mutu, tepat biaya.
dengan pekerjaan yang lainya. Semakin besar
suatu proyek, menyebabkan semakin banyak juga Penelitian ini membahas mengenai analisa
masalah yang ada dan harus dihadapi. Mulai dari percepatan waktu proyek pada pelaksanaan
perencanaan kita dihadapkan pada pengaturan Proyek Jembatan Sungai Naik, Kabupaten Musi
sumber daya seperti tenaga kerja, biaya, waktu, Rawas dengan metode penambahan jam kerja
peralatan dan lain sebagainya, sampai pada (lembur) yang bervariasi dari 1 jam lembur
pelaksanaan proyek. Jika hal-hal tersebut tidak sampai 3 jam lembur dan penambahan tenaga
ditangani dengan cepat dan benar, berbagai kerja 1 sampai tenaga kerja 3 selanjutnya
masalah akan muncul seperti keterlambatan menentukan perubahan biaya proyek setelah
penyelesaian proyek, penyimpangan mutu, dilakukan lembur, serta membandingkannya
pembiayaan yang membengkak, pemborosan antara penambahan tenaga kerja yang selanjutnya
sumber daya dan lain sebagainya yang sangat dibandingakan kembali dengan biaya denda
merugikan bagi pelaksanaan proyek. Untuk dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah
mengatasi masalah ini, harus diperhatikan jadwal penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan
waktu yang menunjukkan kapan berlangsungnya tenaga kerja menggunakan program Microsoft
setiap kegiatan proyek, sehingga sumber daya Project 2010.
dapat disediakan pada waktu yang tepat dan
setiap komponen kegiatan dapat dimulai pada 1.2 Rumusan Masalah
waktu yang tepat juga. Sebaliknya suatu Penelitian ini diharapkan dapat
perencanaan yang tidak tepat dan sistematis akan memiliki suatu kejelasan dalam pengerjaannya,
menyebabkan keterlambatan dalam sehingga dibuat rumusan masalah antara lain:
pelaksanaannya. 1. Berapa besar perubahan antara waktu dan
biaya pelaksanaan proyek sebelum dan
Ada tiga faktor yang mempengaruhi terhadap sesudah kompresi durasi dengan penambahan
keberhasilan dan kegagalan pada suatu proyek jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga
yaitu waktu, biaya dan mutu. Tolak ukur kerja ?
keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu 2. Berapa selisih perbandingan biaya denda
penyelesaian yang singkat dengan biaya yang dengan perubahan biaya sebelum dan
minimal tanpa meninggalkan mutu hasil sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan
pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis penambahan tenaga ?
diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan 1.3 Tujuan Penelitian
proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih Adapun maksud dan tujuan
cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa dilakukannya penelitian ini adalah sebagai
memberikan keuntungan. Dan juga berikut :
menghindarkan dari adanya denda akibat 1. Menghitung perubahan biaya dan waktu
keterlambatan penyelesaian proyek. pelaksanan proyek dengan variasi
penambahan jam kerja dan penambahan
Pada perencanaan proyek konstruksi, waktu dan
tenaga kerja.
biaya yang dioptimasikan sangat penting untuk
2. Membandingkan antara biaya denda dengan
diketahui. Dari waktu dan biaya yang optimal
perubahan biaya sebelum dan sesudah
maka kontraktor proyek bisa mendapatkan
penambahan jam kerja (lembur) serta
keuntungan yang maksimal. Untuk bisa
penambahan tenaga kerja.
mendapatkan hal tersebut maka yang harus
dilakukan dalam optimasi waktu dan biaya
1.4 Manfaat Penelitian keterlambatan tersebut akan menyebabkan
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini keterlambatan pada waktu total penyelesaian
adalah sebagai berikut : proyek.
1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan
bagi perusahaan dalam mengambil keputusan Metode Pertukaran Waktu dan Biaya (Time
yang berkaitan dengan kebijaksanaan Cost Trade Off)
pelaksanaan proyek. Di dalam perencanaan suatu proyek
2. Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan disamping variabel waktu dan sumber daya,
ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu variabel biaya (cost) mempunyai peranan yang
manajemen operasional dan dapat digunakan sangat penting. Biaya (cost) merupakan salah
sebagai bahan kajian untuk penelitian yang satu aspek penting dalam manjemen, dimana
akan datang. biaya yang timbul harus dikendalikan seminim
3. Memperdalam pengetahuan tentang ilmu mungkin. Pengendalian biaya harus
manajemen, khususnya dalam hal pertukaran memperhatikan faktor waktu, karena terdapat
waktu dan biaya (Time Cost Trade Off). hubungan yang erat antara waktu penyelesaian
4. Memberikan gambaran dan tambahan proyek dengan biaya-biaya proyek yang
pengetahuan tentang penggunaan Microsoft bersangkutan.
Project dalam manajemen proyek. Sering terjadi suatu proyek harus
diselesaikan lebih cepat daripada waktu
2. TINJAUAN PUSTAKA normalnya. Dalam hal ini pimpinan proyek
Novitasari (2014) menyebutkan bahwa dihadapkan kepada masalah bagaimana
mempercepat waktu penyelesaian proyek adalah mempercepat penyelesaian proyek dengan biaya
suatu usaha menyelesaikan proyek lebih awal minimum. Oleh karena itu perlu dipelajari
dari waktu penyelesaian dalam keadaan normal. terlebih dahulu hubungan antara waktu dan
Ada kalanya jadwal proyek harus dipercepat biaya. Analisis mengenai pertukaran waktu dan
dengan berbagai pertimbangan dari pemilik biaya disebut dengan Time Cost Trade Off (
proyek. Proses mempercepat kurun waktu Pertukaran Waktu dan Biaya).
tersebut disebut crash program. Frederika (2010) Di dalam analisa time cost trade off ini
menyatakan bahwa durasi percepatan maksimum dengan berubahnya waktu penyelesaian proyek
dibatasi oleh luas proyek atau lokasi kerja, maka berubah pula biaya yang akan dikeluarkan.
namun ada empat faktor yang dapat Apabila waktu pelaksanaan dipercepat maka
dioptimumkan untuk melaksanakan percepatan biaya langsung proyek akan bertambah dan biaya
suatu aktivitas, yaitu meliputi penambahan tidak langsung proyek akan berkurang.
jumlah tenaga kerja, penjadwalan lembur, Ada beberapa macam cara yang dapat
penggunaan alat berat, dan pengubahan metode digunakan untuk melaksanakan percepatan
konstruksi di lapangan. penyeleseian waktu proyek. Cara-cara tersebut
antara lain :
3. LANDASAN TEORI a. Penambahan jumlah jam kerja (kerja
Metode CPM (Critical Path Method) lembur).
CPM (Critical Path Method) adalah suatu b. Penambahan tenaga kerja
metode dengan mengunakan arrow diagram c. Pergantian atau penambahan peralatan
didalam menentukan lintasan kritis sehingga d. Pemilihan sumber daya manusia yang
kemudian disebut juga sebagai diagram lintasan berkualitas
kritis. CPM menggunakan satu angka estimasi e. Penggunaan metode konstruksi yang
durasi kegiatan yang tertentu (deterministic), efektif
selain itu didalam CPM mengenal adanya EET Cara-cara tersebut dapat dilaksanakan secara
(Earliest Event Time) dan LET (Last Event terpisah maupun kombinasi, misalnya kombinasi
Time), serta Total Float dan Free Float. EET penambahan jam kerja sekaligus penambahan
adalah peristiwa paling awal atau waktu tercepat jumlah tenaga kerja, biasa disebut giliran (shift),
dari suatu kegiatan, sedangkan LET adalah dimana unit pekerja untuk pagi sampai sore
peristiwa paling akhir atau waktu paling lambat berbeda dengan dengan unit pekerja untuk sore
dari suatu kegiatan. Metode CPM membantu sampai malam.
mendapatkan lintasan kritis, yaitu lintasan yang
menghubungkan kegiatan – kegiatan kritis, atau
Produktivitas Pekerja
dengan kata lain lintasan kritis adalah lintasan
Produktivitas didefinisikan sebagai rasio
kegiatan yang tidak boleh terlambat ataupun
antara output dan input, atau dapat dikatakan
mengalami penundaan pelaksanaan karena
sebagai rasio antara hasil produksi dengan total
sumber daya yang digunakan. Didalam proyek 3. Produktivitas harian sesudah crash
konstruksi, rasio dari produktivitas adalah nilai = (Jam kerja perhari × Produktivitas
yang diukur selama proses kontruksi; yang dapat tiap jam) + (a × b × Produktivitas
dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, biaya tiap jam)
material, metode, dan alat. Kesuksesan dari suatu Dengan:
proyek konstruksi salah satunya tergantung pada a = lama penambahan jam kerja (lembur)
efektifitas pengelolaan sumber daya, dan pekerja b = koefisien penurunan produktivitas
adalah salah satu sumber daya yang tidak mudah akibat penambahan jam kerja (lembur)
untuk dikelola. Upah yang diberikan sangat Nilai koefisien penurunan produktivitas
tergantung pada kecakapan masing-masing tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
pekerja dikarenakan setiap pekerja memiliki 4. Crash duration
karakter masing-masing yang berbeda-beda satu =
sama lainnya.
Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja
(Lembur) Tabel 3.1. Koefisien Penurunan Produktivitas
Salah satu strategi untuk mempercepat Penurunan Prestasi
Jam
waktu penyelesaian proyek adalah dengan Indeks Kerja
Lembur
menambah jam kerja (lembur) para pekerja. Produktivitas (%)
Penambahan dari jam kerja (lembur) ini sangat 1 jam 0,1 90
sering dilakukan dikarenakan dapat 2 jam 0,2 80
memberdayakan sumber daya yang sudah ada 3 jam 0,3 70
dilapangan dan cukup dengan mengefisienkan 4 jam 0,4 60
tambahan biaya yang akan dikeluarkan oleh
kontraktor. Biasanya waktu kerja normal pekerja Biaya Tambahan Pekerja (Crash Cost)
adalah 7 jam (dimulai pukul 08.00 dan selesai Penambahan waktu kerja akan menambah
pukul 16.00 dengan satu jam istirahat), kemudian besar biaya untuk tenaga kerja dari biaya normal
jam lembur dilakukan setelah jam kerja normal tenaga kerja. Berdasarkan Keputusan Menteri
selesai. Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Penambahan jam kerja (lembur) bisa Indonesia Nomor KEP. 102/MEN/VI/2004
dilakukan dengan melakukan penambahan 1 jam, bahwa upah penambahan kerja bervariasi. Pada
2 jam, 3 jam, dan 4 jam sesuai dengan waktu penambahan waktu kerja satu jam pertama,
penambahan yang diinginkan. Semakin besar pekerja mendapatkan tambahan upah 1,5 kali
penambahan jam lembur dapat menimbulkan upah perjam waktu normal dan pada penambahan
penurunan produktivitas, indikasi dari penurunan jam kerja berikutnya maka pekerja akan
produktivitas pekerja terhadap penambhan jam mendapatkan 2 kali upah perjam waktu normal.
kerja (lembur) dapat dilihat pada Gambar 1. Perhitungan untuk biaya tambahan pekerja
dapat dirumuskan sebagai berikut ini:
1,4 1. Normal ongkos pekerja perhari
Indeks Produktivitas

1,3 = Produktivitas harian × Harga satuan


1,2
upah pekerja
2. Normal ongkos pekerja perjam
1,1 = Produktivitas perjam × Harga satuan
1 upah pekerja
0 1 2 3 4 3. Biaya lembur pekerja
Jam Lembur = 1,5 × upah sejam normal untuk
penambahan jam kerja (lembur) pertama
Gambar 3.1. Grafik Indikasi Penurunan
+ 2 × n × upah sejam normal untuk
Produktivitas Akibat Penambahan Jam Kerja
penambahan jam kerja (lembur)
(Sumber: Soeharto, 1997).
berikutnya
Dengan:
Dari uraian di atas dapat ditulis sebagai
n = jumlah penambahan jam kerja
berikut ini:
(lembur)
1. Produktivitas harian
4. Crash cost pekerja perhari
= = (Jam kerja perhari × Normal cost
2. Produktivitas tiap jam pekerja) + (n × Biaya lembur perjam)
5. Cost slope
=

=
Biaya Denda
Keterlambatan penyelesaian proyek akan
Hubungan Antara Biaya dan Waktu menyebabkan kontaktor terkena sanksi berupa
Biaya total proyek sama dengan denda yang telah disepakati dalam dokumen
penjumlahan dari biaya langsung dan biaya tidak kontrak. Besarnya biaya denda umumnya
langsung. Biaya total proyek sangat bergantung dihitung sebagai berikut:
dari waktu penyelesaian proyek. Hubungan Total denda = total waktu akibat keterlambatan ×
antara biaya dengan waktu dapat dilihat pada denda perhari akibat keterlambatan
Gambar 2. Titik A pada gambar menunjukkan Dengan:
kondisi normal, sedangkan titik B menunjukkan Denda perhari akibat keterlambatan
kondisi dipercepat. Garis yang menghubungkan sebesar 1 permil dari nilai kontrak.
antar titik tersebut disebut dengan kurva waktu
biaya. Dari Gambar 2. terlihat bahwa semakin Program Microsoft Project
besar penambahan jumlah jam kerja (lembur) Program Microsoft Project adalah sebuah
maka akan semakin cepat waktu penyelesain aplikasi program pengolah lembar kerja untuk
proyek, akan tetapi sebagai konsekuesinya maka manajemen suatu proyek, pencarian data, serta
terjadi biaya tambahan yang harus dikeluarkan pembuatan grafik. Beberapa jenis metode
akan semakin besar. Gambar 3. menunjukkan manajemen proyek yang di kenal saat ini, antara
hubungan biaya langsung, biaya tak langsung lain CPM (Critical Path Method), PERT
(Program Evaluation Review Technique), dan
dan biaya total dalam suatu grafik dan
Gantt Chart. Microsoft Project adalah
terlihat bahwa biaya optimum didapat penggabungan dari ketiganya. Microsoft project
dengan mencari total biaya proyek yang juga merupakan sistem perencanaan yang dapat
terkecil. membantu dalam menyusun penjadwalan
Biaya (scheduling) suatu proyek atau rangkaian
pekerjaan. Microsoft project juga membantu
Biaya B (Titik dipercepat) melakukan pencatatan dan pemantauan terhadap
waktu pengguna sumber daya (resource), baik yang
dipercepat berupa sumber daya manusia maupun yang
berupa peralatan.
Program Microsoft project memiliki
Biaya A (Titik normal) beberapa macam tampilan layar, namun sebagai
waktu default setiap kali membuka file baru,yang akan
Waktu ditampilkan adalah Gantt Chart View. Tampilan
normal
Gantt Chart View dapat dilihat pada Gambar 4.
Waktu Waktu
dipercepat normal

Gambar 3.2. Grafik hubungan waktu-biaya


normal dan dipercepat untuk suatu kegiatan
(Sumber: Soeharto, 1997).
Biaya

Biaya Total Proyek


Biaya
Optimum
PProyekProye
Biaya Tidak Langsung Gambar 3.4. Tampilan layar Gantt Chart View.
LaLLangsung
4. METODE PENELITIAN
Biaya Langsung Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Proyek
LlLangsung
Kurun
Pembangunan Jalan Baru Lingkar Sumpiuh-
Durasi
Waktu Kabupaten Cilacap
Optimum
Tahap dan Prosedur Penelitian
Gambar 3.3. Grafik hubungan waktu dengan Suatu penelitian harus dilaksanakan secara
biaya total, biaya langsung, dan biaya tak sistematis dan dengan urutan yang jelas dan
langsung (Sumber : Soeharto, 1997). teratur, sehingga akan diperoleh hasil sesuai
dengan yang diharapkan. Oleh karena itu,
pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam beberapa Analisis Data
tahap, yaitu : Analisis data dilakukan dengan bantuan
Tahap 1 : Persiapan program Microsoft Project 2007, Metode Time
Sebelum melakukan penelitian perlu dilakukan Cost Trade Off dan Microsoft Excel 2010.
studi literatur untuk memperdalam ilmu yang Dengan menginputkan data yang terkait untuk
berkaitan dengan topik penelitian. Kemudian dianalisis kedalam program Microsoft Project
ditentukan rumusan masalah sampai dengan 2010, maka nantinya akan dikalkulasi secara
kompilasi data. otomatis sesuai dengan rumus-rumus kalkulasi
Tahap 2 : Pengumpulan Data yang telah dibuat oleh program ini. Dan hasil
Data proyek yang diperlukan untuk pembuatan penginputan data adalah lintasan kritis.
laporan. Setelah lintasan kritis didapat selanjutnya
Tahap 3 :Analisis percepatan dengan aplikasi dianalisis setiap kegiatan pekerja yang berada di
program dan metode time cost trade Off lintasan kritis dengan metode time cost trade off
Tahap 4 : Kesimpulan yaitu penambahan jam lembur dan tenaga kerja
Kesimpulan disebut juga pengambilan keputusan. yang juga dibantu dengan Microsoft Excel 2010
Pada tahap ini, data yang telah dianalisis dibuat untuk mempermudah analisis dan perhitungan.
suatu kesimpulan yang berhubungan dengan Hasil dari analisis tersebut adalah percepatan
tujuan penelitian. durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan
Pengumpulan Data durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat.
Pengumpulan data atau informasi dari Kenaikan biaya ini disebabkan karena
suatu pelaksanaan proyek konstruksi yang sangat penambahan jam lembur dan tenaga kerja.
bermanfaat untuk evaluasi optimasi waktu dan Tahapan penelitian secara skematis dalam
biaya secara keseluruhan. Data yang diperlukan bentuk diagram alir dapat dilihat pada Gambar 5.
adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh
Mulai
dari instansi yang terkait seperti kontraktor,
konsultan pengawas, dan lain-lain. Variabel yang
Studi literatur
sangat mempengaruhi dalam pengoptimasian
waktu dan biaya pelaksanaan proyek ini adalah
Penentuan obyek penelitian
variabel waktu dan variabel biaya.
1. Variabel Waktu
Pengumpulan data proyek
Data yang mempengaruhi variabel waktu
a. Rencana anggaran biaya (RAB)
diperoleh dari kontraktor PT. C. Data yang
b. Daftar harga satuan bahan dan upah tenaga kerja
dibutuhkan untuk variabel waktu adalah :
c. Time Schedule (Kurva S)
a. Data cumulative progress (kurva-S),
d. Biaya tidak langsung
meliputi :
1) Jenis kegiatan
Menyusun network diagram
2) Prosentase kegiatan
3) Durasi kegiatan
b. Rekapitulasi perhitungan biaya proyek. Menghitung jumlah sumber daya (resources)

2. Variabel biaya
Semua data-data yang mempengaruhi Menentukan estimasi durasi dalam Microsoft Project

variabel biaya diperoleh dari kontraktor PT.


a. Menentukan penambahan jam kerja (lembur)
C. Data-data yang diperlukan dalam variabel
b. Menentukan penambahan tenaga kerja
biaya antara lain :
a. Daftar rencana anggaran biaya (RAB)
Hasil :
penawaran, meliputi :
1. Durasi optimal dan biaya optimal akibat penambahan jam kerja (lembur).
1) Jumlah biaya normal
2. Duarsi optimal dan biaya optimal akibat penambahan tenaga kerja.
2) Durasi normal
3. Perbandingan durasi optimal dan biaya optimal akibat penambahan jam
b. Daftar-daftar harga bahan dan upah.
kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja.
c. Analisis harga satuan.
Data proyek yang diperlukan untuk pembuatan
laporan, meliputi : Kesimpulan
1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
2. Analisa harga satuan bahan proyek
Selesai
3. Time schedule
4. Biaya tidak langsung Gambar 4.1 Bagan alir penelitian
5. HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan setelah waktu kerja normal (17.00-
Data Umum Proyek 20.00). Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja
Adapun gambaran umum dari Proyek Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 pasal 3, pasal 7
Pembangunan Jembatan sungai Naik ini adalah dan pasal 11 standar upah untuk lembur adalah :
sebagai berikut : 1. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan
Pemilik Proyek : A paling banyak 3 (jam) dalam 1 (satu) hari
Konsultan Supervisi : PT. B dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu)
Kontraktor : PT. C minggu.
Anggaran : Rp61.646.879.234,00 2. Memberikan makanan dan minuman
Waktu pelaksanaan : 175 Hari kerja sekurang-kurangnya 1.400 kalori apabila
Tanggal pekerjaan dimulai : 30 Juli 2015 kerja lembur dilakukan selama 3 jam atau
Tanggal pekerjaan selesai : 20 Januari 2015 lebih.
3. Untuk kerja lembur pertama harus dibayar
sebesar 1,5 kali upah sejam.
Daftar Kegiatan-Kegiatan Kritis 4. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya
Tabel 5.1 Daftar Kegiatan – Kegiatan Kritis harus dibayar upah sebesar 2 kali lipat upah
No. satu jam.
Activity Task Name Predecessor
Task
PEMBANGUNAN JALAN BARU Biaya Langsung dan Tidak Langsung
1 LINGKAR SUMPIUH
3 A Mobilisasi dan Demobilisasi start
Biaya – biaya dalam suatu proyek terdiri
Manajemen dan Keselamatan Lalu A Start to dari biaya langsung dan biaya tidak langsung,
B
4 Lintas Start
B start-to-
5
C
Pengamanan Lingkungan Hidup start,
Biaya langsung (direct cost) adalah biaya untuk
C start-to-
14
J
Galian Bisasa start
segala sesuatu yang akan menjadi komponen
Galian Struktrur Dengan Kedalaman
15
K
2-4 m J
permanen hasil akhir proyek. Penentuan biaya
Lapis Pondasi Agregat Klas A
22 Q K tidak langsung berdasarkan hasil dari Studi
R Lapis Pondasi Agregat Klas S
23 Q Praktek Estimasi Biaya Tidak Langsung pada
U Lapis Perekat - Aspal Cair
28 R
U,V Finish
Proyek Konstruksi oleh Soemardi dan
V
33 Lapis Penetrasi Makadam to finish
Kusumawardani (2010).

Data diatas merupakan kegiatan – kegiatan


yang akan dilakukan percepatan. Beberapa alasan
pemilihan item kegiatan yang ada dalam kegiatan
krirtis tersebut adalah :
1. Kegiatan kritis yang terpilih memilik
resousce work atau yang memiliki pekerja
sehingga bisa dicrashing.
2. Pada kegiatan kritis terpilih dapat
dilakukan percepatan dengan penambahan
jam lembur atau dengan penambahan
jumlah tenaga kerja. Jika dilakukan Gambar 5.1 Model hubungan biaya tidak
penambahan tenaga kerja pada kegiatan
langsung pada kontraktor besar.
kritis yang lain maka jumlah tenaga kerja
tidak akan bertambah karena kegiatan
kritis tersebut hanya memiliki indeks
Berdasarkan grafik diatas pada proyek
tenaga kerja yang kecil.
pembangunan Jalan Baru dengan nilai total
proyek sebesar Rp 61.646.879.234,00 didapatkan
Penerapan Metode Time Cost Trade Off
Penambahan Jam Kerja (Waktu Lembur) presentase untuk biaya tidak langsung sebesar 7
Dalam perencanaan penambahan jam kerja
% dari nilai total proyek tersebut secara detail
lembur memakai 7 jam kerja normal dan 1 jam
istirahat (08.00-16.00), sedangkan kerja lembur hitungan seperti contoh dibawah berikut ini :
Biaya Tidak Langsung = 7 % x 61.646.879.234,00
= Rp4.315.281.546,00 Dari grafik biaya total proyek pada
Biaya Tidak Langsung / hari = penambahan 1 jam lembur didapatkan biaya
total sebesar Rp61.391.270.702 dengan
durasi percepatan sebesar 163 hari sedangkan
= Rp24.658.752,00/ hari
Biaya Langsung = Biaya Total Rencana – Biaya penambahan 2 jam lembur didapatkan biaya

Tidak Langsung total sebesar Rp61.366.232.940 dengan


= Rp 61.646.879.234,00– Rp4.315.281.546,00 durasi percepatan sebesar 156 hari dan untuk
= Rp 57.331.597.688,00 penambahan 3 jam lembur didapatkan biaya
Tabel 5.3 Upah Tenaga Kerja total sebesar Rp61.508.223.950 dengan
JENIS UPAH KERJA UPAH KERJA
NO durasi percepatan sebesar 154 hari. Dari
PEKERJA PERHARI PERJAM
1 Pekerja Rp 56.000,00 Rp 8.000,00
ketiga nya penambahan jumlah lembur 2 jam
2 Tukang Rp 70.000,00 Rp 10.000,00
Rp 70.000,00
adalah yang paling efektif dari segi durasi
3 Mandor Rp 10.000,00
percepatan maupun dari segi biaya.
Tabel 5.4 Upah Lembur Tenaga Kerja per jam

JENIS Biaya Biaya Lembur Penambahan Tenaga Kerja


NO
PEKERJA normal
1 jam 2 jam 3 jam Tabel. 5.33 Tabel perbandingan antara biaya total
1 Pekerja 8.000,00 12.000,00 14.000,00 14.666,67 dengan Tenaga kerja
2 Tukang 10.000,00 15.000,00 17.500,00 18.333,33
3 Mandor . 10.000,00 15.000,00 17.500,00 18.333,33 Tenaga Durasi
Biaya Total
Kerja Percepatan
Tabel 5.23 perbandingan antara biaya total 1 163 Rp61.354.738.430
dengan variasi penambahan jam lembur
2 156 Rp61.183.006.975
3 154 Rp61.134.266.619
Lembur Durasi
Biaya Total
(Jam) Percepatan
1 163 Rp61.391.270.702
2 156 Rp61.366.232.940
Perbandingan Biaya total dan
3 154 Rp61.508.223.950 Durasi Percepatan penambahan
tenaga kerja
Rp61.400.000.000,00
biaya total 1 jam
Rp61.350.000.000,00
Rp61700000000,0
Rp61.300.000.000,00
Rp61600000000,0
Rp61.250.000.000,00
Rp61500000000,0
Rp61.200.000.000,00
Rp61400000000,0
Rp61.150.000.000,00
Rp61300000000,0 Rp61.100.000.000,00
160 164 168 172 176 152 154 156 158 160 162 164

Gambar 5.11 Grafik Perbandingan Biaya Total


Proyek dan durasi percepatan akibat penambahan
jam Lembur
Biaya
Durasi Biaya Jam
Tenaga Biaya Denda
(Hari) Lembur
Kerja
Gambar 5.21 Grafik Perbandingan Biaya Total 0 Rp0 Rp0 Rp0

Proyek dan durasi percepatan akibat penambahan 5 Rp2.671.337 Rp205.085 Rp308.234.396


8 Rp4.722.676 Rp709.908 Rp493.175.034
Tenaga Kerja
13 Rp10.314.203 Rp1.480.570 Rp801.409.430
Dari grafik biaya total proyek pada 15 Rp19.689.158 Rp2.496.250 Rp924.703.189
penambahan tenaga kerja 1 didapatkan biaya 17 Rp25.866.125 Rp3.527.939 Rp1.047.996.947
total sebesar Rp61.354.738.430 dengan 19 Rp124.606.489 Rp4.644.023 Rp1.171.290.705

durasi percepatan sebesar 163 hari sedangkan


Tabel 5.45 Perbandingan Penambahan
penambahan 2 jam lembur didapatkan biaya
Biaya Akibat penambahan 3 Jam Lembur,
total sebesar Rp61.183.006.975 dengan
Tenaga Kerja 3 dan Biaya Denda
durasi percepatan sebesar 156 hari dan untuk
Dura
Biaya
penambahan 3 jam lembur didapatkan biaya si Biaya Jam
Tenaga Biaya Denda
(Hari Lembur
total sebesar Rp61.134.266.619 dengan Kerja
)
durasi percepatan sebesar 154 hari. Dari 0 Rp0 Rp0 Rp0
1 Rp6.396.477 Rp179.510 Rp61.646.879
ketiga nya penambahan Tenaga kerja 3 Rp431.528.15
7 Rp7.180.634 Rp685.979
adalah yang paling efektif dari segi durasi 5
Rp11.802.61 Rp1.561.3 Rp616.468.79
10
percepatan maupun dari segi biaya. 4 88 2
Rp31.547.66 Rp2.185.3 Rp863.056.30
14
9 57 9
Rp32.843.48 Rp2.251.8 Rp1.232.937.5
Tabel 5.43 Perbandingan Penambahan Biaya 20
1 99 85
Akibat penambahan 1 Jam Lembur, Tenaga 21
Rp218.903.1 Rp2.349.8 Rp1.294.584.4
22 35 64
Kerja 1 dan Biaya Denda
Duras
Biaya 6. KESIMPULAN
i Biaya Jam
Tenaga Biaya Denda
(Hari Lembur
Kerja Berdasarkan data serta hasil
)
0 Rp0 Rp0 Rp0 analisis dan pembahasan yang
Rp246.587.5
4 Rp170.929 -Rp23.004 dilakukan pada Proyek Jalan Baru
17
Rp308.234.3 Lingkar Sumpiuh - Kabupaten
5 Rp1.974.165 Rp165.973
96
Rp554.821.9 Cilacap, dapat ditarik kesimpulan
9 Rp3.407.258 Rp880.124
13
Rp1.754.26 Rp616.468.7 sebagai berikut :
10 Rp4.340.903
1 92
Rp2.614.40 Rp678.115.6 1. Waktu dan Biaya total proyek
11 Rp6.348.864
8 72 pada kondisi normal sebesar 175
Rp33.947.62 Rp3.764.21 Rp739.762.5 hari dengan biaya Rp
12
4 6 51
61.646.879.234,00, setelah
penambahan 1 jam kerja lembur
Tabel 5.44 Perbandingan Penambahan Biaya didapaktan durasi crashing 163
Akibat penambahan 2 Jam Lembur, Tenaga hari dan dengan biaya sebesar Rp
Kerja 2 dan Biaya Denda 61.391.270.702, untuk
penambahan 2 jam kerja lembur
didapatkan durasi crashing 156 Jam lembur jika di lihat dari
hari dan biaya sebesar durasi dan biaya nya.
Rp61.366.232.940 dan untuk
4. Biaya mempercepat durasi proyek
penambahan 3 jam kerja lembur
pada penambahan jam lembur
didapatkan durasi crashing 154
atau penambahan tenaga kerja
hari dengan biaya
lebih murah dibandingkan dengan
Rp61.508.223.950
biaya yang harus dikeluarakan
2. Waktu dan Biaya total proyek apabila proyek mengalami
pada kondisi normal sebesar 175 keterlambatan dan dikenakan
hari dengan biaya Rp denda.
61.646.879.234,00, setelah
DAFTAR PUSTAKA
penambahan tenaga kerja 1
didapaktan durasi crashing 163 Frederika, Ariany. 2010. Analisis Percepatan
hari dan dengan biaya sebesar Pelaksanaan dengan Menambah Jam
Rp61.354.738.430, untuk
Kerja Optimum pada Proyek
penambahan Tenaga kerja 2
didapatkan durasi crashing 156 Konstruksi. Jurnal, Fakultas Teknik,
hari dan biaya sebesar Universitas Udayana, Denpasar.
Rp61.183.006.975 dan untuk
penambahan 3 jam kerja lembur Novitasari, Vien. 2014. Penambahan jam
didapatkan durasi crashing 154 kerja pada Proyek Pembangunan
hari dengan biaya
Rumah Sakit Umum Daerah Belitung
Rp61.134.266.619.
3. Penambahan Lembur 1 jam dengan Time Cost Trade Off . Tugas
dibandingkan dengan Akhir, Jurusan Teknik Sipil
penambahan tenaga kerja 1 pada
durasi ke 163 hari penambahan Universitas Muhammadiyah
Tenaga kerja lebih efektif di Yogyakarta, Yogyakarta.
bandingkan dengan penambahan
Kareth, Michael. 2012. Analisis Optimalisasi
Jam Lembur dan pada durasi
selanjutnya penambahan Tenaga Waktu dan Biaya dengan Program
kerja lebih efektif karena dengan Primavera 6.0. Jurnal, Fakultas
durasi yang sama biaya lebih
murah di bandingkan dengan Teknik, Universitas Sam Ratulangi,
penambahan jam lembur. Pada Manado.
penambahan jam lembur 2 jam
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
jika di bandingkan dengan
penambahan tenaga kerja 2 yang Transmigrasi Republik Indonesia.
lebih efektif adalah dengan Nomor Kep.102/Men/VI/2004
menambah tenaga kerja karena
dari segi durasi dan biaya lebih tentang Waktu Kerja Lembur dan
cepat dan murah. Dan pada Upah Kerja Lembur.
penambahan jam lembur 3 jam Sartika. 2014. Analisa Waktu Pelaksanaan
jika di bandingkan dengan
penambahan tenaga kerja 3 yang Proyek Konstruksi Dengan Variasi
lebih efektif juga dengan Penambahan Jam Kerja (Lembur).
menambah Tenaga kerja di
Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil
bandingkan dengan menambah
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, Yogyakarta.
Siswanto. 2007. Operations Research, jilid
dua. Jakarta: Erlangga
Soeharto, Iman. 1997. Manajemen Proyek
Dari Konseptual Sampai
Operasional.
Penerbit : Erlangga, Jakarta.

Soemardi, Biemo W., dan Kusumawardani,


Rani G. 2010. Studi Praktek Estimasi
Biaya Tidak Langsung Pada Proyek
Konstruksi. Konferensi Nasional
Teknik Sipil.
Tanjung, Novia. 2013. Optimasi waktu dan
biaya dengan metode crash pada
proyek Pekerjaan Struktur Hotel
Lorin Triple Moderate Solo. Tugas
Akhir, Jurusan Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai