0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan11 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis percepatan waktu proyek pembangunan jembatan dengan menambah jam kerja lembur dan tenaga kerja.
2. Tujuannya adalah menghitung perubahan biaya dan waktu serta membandingkan biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah percepatan.
3. Metode yang digunakan adalah metode CPM dan time cost trade off dengan mempertimbangkan produkt
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis percepatan waktu proyek pembangunan jembatan dengan menambah jam kerja lembur dan tenaga kerja.
2. Tujuannya adalah menghitung perubahan biaya dan waktu serta membandingkan biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah percepatan.
3. Metode yang digunakan adalah metode CPM dan time cost trade off dengan mempertimbangkan produkt
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis percepatan waktu proyek pembangunan jembatan dengan menambah jam kerja lembur dan tenaga kerja.
2. Tujuannya adalah menghitung perubahan biaya dan waktu serta membandingkan biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah percepatan.
3. Metode yang digunakan adalah metode CPM dan time cost trade off dengan mempertimbangkan produkt
PENDAHULUAN adalah membuat jaringan kerja proyek (network),
1.1 Latar Belakang mencari kegiatan-kegiatan yang kritis dan Perkembangan proyek konstruksi saat ini menghitung durasi proyek serta mengetahui menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan jumlah sumber daya (Resources). Hal itu rumit, karena dalam proyek yang besar dan menuntut kita untuk menggunakan metode yang kompleks membutuhkan sumber daya yang tepat dalam mengoptimalkan sumber daya yang digunakan untuk penyelesaian dari awal hingga ada serta fasilitas yang tersedia seperti alat bantu akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek program komputer aplikasi teknik sehingga konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan proyek dapat diselesaikan tepat waktu, tepat yang saling bergantung antara satu pekerjaan mutu, tepat biaya. dengan pekerjaan yang lainya. Semakin besar suatu proyek, menyebabkan semakin banyak juga Penelitian ini membahas mengenai analisa masalah yang ada dan harus dihadapi. Mulai dari percepatan waktu proyek pada pelaksanaan perencanaan kita dihadapkan pada pengaturan Proyek Jembatan Sungai Naik, Kabupaten Musi sumber daya seperti tenaga kerja, biaya, waktu, Rawas dengan metode penambahan jam kerja peralatan dan lain sebagainya, sampai pada (lembur) yang bervariasi dari 1 jam lembur pelaksanaan proyek. Jika hal-hal tersebut tidak sampai 3 jam lembur dan penambahan tenaga ditangani dengan cepat dan benar, berbagai kerja 1 sampai tenaga kerja 3 selanjutnya masalah akan muncul seperti keterlambatan menentukan perubahan biaya proyek setelah penyelesaian proyek, penyimpangan mutu, dilakukan lembur, serta membandingkannya pembiayaan yang membengkak, pemborosan antara penambahan tenaga kerja yang selanjutnya sumber daya dan lain sebagainya yang sangat dibandingakan kembali dengan biaya denda merugikan bagi pelaksanaan proyek. Untuk dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah mengatasi masalah ini, harus diperhatikan jadwal penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan waktu yang menunjukkan kapan berlangsungnya tenaga kerja menggunakan program Microsoft setiap kegiatan proyek, sehingga sumber daya Project 2010. dapat disediakan pada waktu yang tepat dan setiap komponen kegiatan dapat dimulai pada 1.2 Rumusan Masalah waktu yang tepat juga. Sebaliknya suatu Penelitian ini diharapkan dapat perencanaan yang tidak tepat dan sistematis akan memiliki suatu kejelasan dalam pengerjaannya, menyebabkan keterlambatan dalam sehingga dibuat rumusan masalah antara lain: pelaksanaannya. 1. Berapa besar perubahan antara waktu dan biaya pelaksanaan proyek sebelum dan Ada tiga faktor yang mempengaruhi terhadap sesudah kompresi durasi dengan penambahan keberhasilan dan kegagalan pada suatu proyek jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga yaitu waktu, biaya dan mutu. Tolak ukur kerja ? keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu 2. Berapa selisih perbandingan biaya denda penyelesaian yang singkat dengan biaya yang dengan perubahan biaya sebelum dan minimal tanpa meninggalkan mutu hasil sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis penambahan tenaga ? diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan 1.3 Tujuan Penelitian proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih Adapun maksud dan tujuan cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa dilakukannya penelitian ini adalah sebagai memberikan keuntungan. Dan juga berikut : menghindarkan dari adanya denda akibat 1. Menghitung perubahan biaya dan waktu keterlambatan penyelesaian proyek. pelaksanan proyek dengan variasi penambahan jam kerja dan penambahan Pada perencanaan proyek konstruksi, waktu dan tenaga kerja. biaya yang dioptimasikan sangat penting untuk 2. Membandingkan antara biaya denda dengan diketahui. Dari waktu dan biaya yang optimal perubahan biaya sebelum dan sesudah maka kontraktor proyek bisa mendapatkan penambahan jam kerja (lembur) serta keuntungan yang maksimal. Untuk bisa penambahan tenaga kerja. mendapatkan hal tersebut maka yang harus dilakukan dalam optimasi waktu dan biaya 1.4 Manfaat Penelitian keterlambatan tersebut akan menyebabkan Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini keterlambatan pada waktu total penyelesaian adalah sebagai berikut : proyek. 1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan Metode Pertukaran Waktu dan Biaya (Time yang berkaitan dengan kebijaksanaan Cost Trade Off) pelaksanaan proyek. Di dalam perencanaan suatu proyek 2. Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan disamping variabel waktu dan sumber daya, ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu variabel biaya (cost) mempunyai peranan yang manajemen operasional dan dapat digunakan sangat penting. Biaya (cost) merupakan salah sebagai bahan kajian untuk penelitian yang satu aspek penting dalam manjemen, dimana akan datang. biaya yang timbul harus dikendalikan seminim 3. Memperdalam pengetahuan tentang ilmu mungkin. Pengendalian biaya harus manajemen, khususnya dalam hal pertukaran memperhatikan faktor waktu, karena terdapat waktu dan biaya (Time Cost Trade Off). hubungan yang erat antara waktu penyelesaian 4. Memberikan gambaran dan tambahan proyek dengan biaya-biaya proyek yang pengetahuan tentang penggunaan Microsoft bersangkutan. Project dalam manajemen proyek. Sering terjadi suatu proyek harus diselesaikan lebih cepat daripada waktu 2. TINJAUAN PUSTAKA normalnya. Dalam hal ini pimpinan proyek Novitasari (2014) menyebutkan bahwa dihadapkan kepada masalah bagaimana mempercepat waktu penyelesaian proyek adalah mempercepat penyelesaian proyek dengan biaya suatu usaha menyelesaikan proyek lebih awal minimum. Oleh karena itu perlu dipelajari dari waktu penyelesaian dalam keadaan normal. terlebih dahulu hubungan antara waktu dan Ada kalanya jadwal proyek harus dipercepat biaya. Analisis mengenai pertukaran waktu dan dengan berbagai pertimbangan dari pemilik biaya disebut dengan Time Cost Trade Off ( proyek. Proses mempercepat kurun waktu Pertukaran Waktu dan Biaya). tersebut disebut crash program. Frederika (2010) Di dalam analisa time cost trade off ini menyatakan bahwa durasi percepatan maksimum dengan berubahnya waktu penyelesaian proyek dibatasi oleh luas proyek atau lokasi kerja, maka berubah pula biaya yang akan dikeluarkan. namun ada empat faktor yang dapat Apabila waktu pelaksanaan dipercepat maka dioptimumkan untuk melaksanakan percepatan biaya langsung proyek akan bertambah dan biaya suatu aktivitas, yaitu meliputi penambahan tidak langsung proyek akan berkurang. jumlah tenaga kerja, penjadwalan lembur, Ada beberapa macam cara yang dapat penggunaan alat berat, dan pengubahan metode digunakan untuk melaksanakan percepatan konstruksi di lapangan. penyeleseian waktu proyek. Cara-cara tersebut antara lain : 3. LANDASAN TEORI a. Penambahan jumlah jam kerja (kerja Metode CPM (Critical Path Method) lembur). CPM (Critical Path Method) adalah suatu b. Penambahan tenaga kerja metode dengan mengunakan arrow diagram c. Pergantian atau penambahan peralatan didalam menentukan lintasan kritis sehingga d. Pemilihan sumber daya manusia yang kemudian disebut juga sebagai diagram lintasan berkualitas kritis. CPM menggunakan satu angka estimasi e. Penggunaan metode konstruksi yang durasi kegiatan yang tertentu (deterministic), efektif selain itu didalam CPM mengenal adanya EET Cara-cara tersebut dapat dilaksanakan secara (Earliest Event Time) dan LET (Last Event terpisah maupun kombinasi, misalnya kombinasi Time), serta Total Float dan Free Float. EET penambahan jam kerja sekaligus penambahan adalah peristiwa paling awal atau waktu tercepat jumlah tenaga kerja, biasa disebut giliran (shift), dari suatu kegiatan, sedangkan LET adalah dimana unit pekerja untuk pagi sampai sore peristiwa paling akhir atau waktu paling lambat berbeda dengan dengan unit pekerja untuk sore dari suatu kegiatan. Metode CPM membantu sampai malam. mendapatkan lintasan kritis, yaitu lintasan yang menghubungkan kegiatan – kegiatan kritis, atau Produktivitas Pekerja dengan kata lain lintasan kritis adalah lintasan Produktivitas didefinisikan sebagai rasio kegiatan yang tidak boleh terlambat ataupun antara output dan input, atau dapat dikatakan mengalami penundaan pelaksanaan karena sebagai rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan. Didalam proyek 3. Produktivitas harian sesudah crash konstruksi, rasio dari produktivitas adalah nilai = (Jam kerja perhari × Produktivitas yang diukur selama proses kontruksi; yang dapat tiap jam) + (a × b × Produktivitas dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, biaya tiap jam) material, metode, dan alat. Kesuksesan dari suatu Dengan: proyek konstruksi salah satunya tergantung pada a = lama penambahan jam kerja (lembur) efektifitas pengelolaan sumber daya, dan pekerja b = koefisien penurunan produktivitas adalah salah satu sumber daya yang tidak mudah akibat penambahan jam kerja (lembur) untuk dikelola. Upah yang diberikan sangat Nilai koefisien penurunan produktivitas tergantung pada kecakapan masing-masing tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. pekerja dikarenakan setiap pekerja memiliki 4. Crash duration karakter masing-masing yang berbeda-beda satu = sama lainnya. Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja (Lembur) Tabel 3.1. Koefisien Penurunan Produktivitas Salah satu strategi untuk mempercepat Penurunan Prestasi Jam waktu penyelesaian proyek adalah dengan Indeks Kerja Lembur menambah jam kerja (lembur) para pekerja. Produktivitas (%) Penambahan dari jam kerja (lembur) ini sangat 1 jam 0,1 90 sering dilakukan dikarenakan dapat 2 jam 0,2 80 memberdayakan sumber daya yang sudah ada 3 jam 0,3 70 dilapangan dan cukup dengan mengefisienkan 4 jam 0,4 60 tambahan biaya yang akan dikeluarkan oleh kontraktor. Biasanya waktu kerja normal pekerja Biaya Tambahan Pekerja (Crash Cost) adalah 7 jam (dimulai pukul 08.00 dan selesai Penambahan waktu kerja akan menambah pukul 16.00 dengan satu jam istirahat), kemudian besar biaya untuk tenaga kerja dari biaya normal jam lembur dilakukan setelah jam kerja normal tenaga kerja. Berdasarkan Keputusan Menteri selesai. Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Penambahan jam kerja (lembur) bisa Indonesia Nomor KEP. 102/MEN/VI/2004 dilakukan dengan melakukan penambahan 1 jam, bahwa upah penambahan kerja bervariasi. Pada 2 jam, 3 jam, dan 4 jam sesuai dengan waktu penambahan waktu kerja satu jam pertama, penambahan yang diinginkan. Semakin besar pekerja mendapatkan tambahan upah 1,5 kali penambahan jam lembur dapat menimbulkan upah perjam waktu normal dan pada penambahan penurunan produktivitas, indikasi dari penurunan jam kerja berikutnya maka pekerja akan produktivitas pekerja terhadap penambhan jam mendapatkan 2 kali upah perjam waktu normal. kerja (lembur) dapat dilihat pada Gambar 1. Perhitungan untuk biaya tambahan pekerja dapat dirumuskan sebagai berikut ini: 1,4 1. Normal ongkos pekerja perhari Indeks Produktivitas
1,3 = Produktivitas harian × Harga satuan
1,2 upah pekerja 2. Normal ongkos pekerja perjam 1,1 = Produktivitas perjam × Harga satuan 1 upah pekerja 0 1 2 3 4 3. Biaya lembur pekerja Jam Lembur = 1,5 × upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur) pertama Gambar 3.1. Grafik Indikasi Penurunan + 2 × n × upah sejam normal untuk Produktivitas Akibat Penambahan Jam Kerja penambahan jam kerja (lembur) (Sumber: Soeharto, 1997). berikutnya Dengan: Dari uraian di atas dapat ditulis sebagai n = jumlah penambahan jam kerja berikut ini: (lembur) 1. Produktivitas harian 4. Crash cost pekerja perhari = = (Jam kerja perhari × Normal cost 2. Produktivitas tiap jam pekerja) + (n × Biaya lembur perjam) 5. Cost slope = – = Biaya Denda Keterlambatan penyelesaian proyek akan Hubungan Antara Biaya dan Waktu menyebabkan kontaktor terkena sanksi berupa Biaya total proyek sama dengan denda yang telah disepakati dalam dokumen penjumlahan dari biaya langsung dan biaya tidak kontrak. Besarnya biaya denda umumnya langsung. Biaya total proyek sangat bergantung dihitung sebagai berikut: dari waktu penyelesaian proyek. Hubungan Total denda = total waktu akibat keterlambatan × antara biaya dengan waktu dapat dilihat pada denda perhari akibat keterlambatan Gambar 2. Titik A pada gambar menunjukkan Dengan: kondisi normal, sedangkan titik B menunjukkan Denda perhari akibat keterlambatan kondisi dipercepat. Garis yang menghubungkan sebesar 1 permil dari nilai kontrak. antar titik tersebut disebut dengan kurva waktu biaya. Dari Gambar 2. terlihat bahwa semakin Program Microsoft Project besar penambahan jumlah jam kerja (lembur) Program Microsoft Project adalah sebuah maka akan semakin cepat waktu penyelesain aplikasi program pengolah lembar kerja untuk proyek, akan tetapi sebagai konsekuesinya maka manajemen suatu proyek, pencarian data, serta terjadi biaya tambahan yang harus dikeluarkan pembuatan grafik. Beberapa jenis metode akan semakin besar. Gambar 3. menunjukkan manajemen proyek yang di kenal saat ini, antara hubungan biaya langsung, biaya tak langsung lain CPM (Critical Path Method), PERT (Program Evaluation Review Technique), dan dan biaya total dalam suatu grafik dan Gantt Chart. Microsoft Project adalah terlihat bahwa biaya optimum didapat penggabungan dari ketiganya. Microsoft project dengan mencari total biaya proyek yang juga merupakan sistem perencanaan yang dapat terkecil. membantu dalam menyusun penjadwalan Biaya (scheduling) suatu proyek atau rangkaian pekerjaan. Microsoft project juga membantu Biaya B (Titik dipercepat) melakukan pencatatan dan pemantauan terhadap waktu pengguna sumber daya (resource), baik yang dipercepat berupa sumber daya manusia maupun yang berupa peralatan. Program Microsoft project memiliki Biaya A (Titik normal) beberapa macam tampilan layar, namun sebagai waktu default setiap kali membuka file baru,yang akan Waktu ditampilkan adalah Gantt Chart View. Tampilan normal Gantt Chart View dapat dilihat pada Gambar 4. Waktu Waktu dipercepat normal
Gambar 3.2. Grafik hubungan waktu-biaya
normal dan dipercepat untuk suatu kegiatan (Sumber: Soeharto, 1997). Biaya
Biaya Total Proyek
Biaya Optimum PProyekProye Biaya Tidak Langsung Gambar 3.4. Tampilan layar Gantt Chart View. LaLLangsung 4. METODE PENELITIAN Biaya Langsung Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Proyek LlLangsung Kurun Pembangunan Jalan Baru Lingkar Sumpiuh- Durasi Waktu Kabupaten Cilacap Optimum Tahap dan Prosedur Penelitian Gambar 3.3. Grafik hubungan waktu dengan Suatu penelitian harus dilaksanakan secara biaya total, biaya langsung, dan biaya tak sistematis dan dengan urutan yang jelas dan langsung (Sumber : Soeharto, 1997). teratur, sehingga akan diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam beberapa Analisis Data tahap, yaitu : Analisis data dilakukan dengan bantuan Tahap 1 : Persiapan program Microsoft Project 2007, Metode Time Sebelum melakukan penelitian perlu dilakukan Cost Trade Off dan Microsoft Excel 2010. studi literatur untuk memperdalam ilmu yang Dengan menginputkan data yang terkait untuk berkaitan dengan topik penelitian. Kemudian dianalisis kedalam program Microsoft Project ditentukan rumusan masalah sampai dengan 2010, maka nantinya akan dikalkulasi secara kompilasi data. otomatis sesuai dengan rumus-rumus kalkulasi Tahap 2 : Pengumpulan Data yang telah dibuat oleh program ini. Dan hasil Data proyek yang diperlukan untuk pembuatan penginputan data adalah lintasan kritis. laporan. Setelah lintasan kritis didapat selanjutnya Tahap 3 :Analisis percepatan dengan aplikasi dianalisis setiap kegiatan pekerja yang berada di program dan metode time cost trade Off lintasan kritis dengan metode time cost trade off Tahap 4 : Kesimpulan yaitu penambahan jam lembur dan tenaga kerja Kesimpulan disebut juga pengambilan keputusan. yang juga dibantu dengan Microsoft Excel 2010 Pada tahap ini, data yang telah dianalisis dibuat untuk mempermudah analisis dan perhitungan. suatu kesimpulan yang berhubungan dengan Hasil dari analisis tersebut adalah percepatan tujuan penelitian. durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan Pengumpulan Data durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat. Pengumpulan data atau informasi dari Kenaikan biaya ini disebabkan karena suatu pelaksanaan proyek konstruksi yang sangat penambahan jam lembur dan tenaga kerja. bermanfaat untuk evaluasi optimasi waktu dan Tahapan penelitian secara skematis dalam biaya secara keseluruhan. Data yang diperlukan bentuk diagram alir dapat dilihat pada Gambar 5. adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh Mulai dari instansi yang terkait seperti kontraktor, konsultan pengawas, dan lain-lain. Variabel yang Studi literatur sangat mempengaruhi dalam pengoptimasian waktu dan biaya pelaksanaan proyek ini adalah Penentuan obyek penelitian variabel waktu dan variabel biaya. 1. Variabel Waktu Pengumpulan data proyek Data yang mempengaruhi variabel waktu a. Rencana anggaran biaya (RAB) diperoleh dari kontraktor PT. C. Data yang b. Daftar harga satuan bahan dan upah tenaga kerja dibutuhkan untuk variabel waktu adalah : c. Time Schedule (Kurva S) a. Data cumulative progress (kurva-S), d. Biaya tidak langsung meliputi : 1) Jenis kegiatan Menyusun network diagram 2) Prosentase kegiatan 3) Durasi kegiatan b. Rekapitulasi perhitungan biaya proyek. Menghitung jumlah sumber daya (resources)
2. Variabel biaya Semua data-data yang mempengaruhi Menentukan estimasi durasi dalam Microsoft Project
variabel biaya diperoleh dari kontraktor PT.
a. Menentukan penambahan jam kerja (lembur) C. Data-data yang diperlukan dalam variabel b. Menentukan penambahan tenaga kerja biaya antara lain : a. Daftar rencana anggaran biaya (RAB) Hasil : penawaran, meliputi : 1. Durasi optimal dan biaya optimal akibat penambahan jam kerja (lembur). 1) Jumlah biaya normal 2. Duarsi optimal dan biaya optimal akibat penambahan tenaga kerja. 2) Durasi normal 3. Perbandingan durasi optimal dan biaya optimal akibat penambahan jam b. Daftar-daftar harga bahan dan upah. kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja. c. Analisis harga satuan. Data proyek yang diperlukan untuk pembuatan laporan, meliputi : Kesimpulan 1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) 2. Analisa harga satuan bahan proyek Selesai 3. Time schedule 4. Biaya tidak langsung Gambar 4.1 Bagan alir penelitian 5. HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan setelah waktu kerja normal (17.00- Data Umum Proyek 20.00). Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja Adapun gambaran umum dari Proyek Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 pasal 3, pasal 7 Pembangunan Jembatan sungai Naik ini adalah dan pasal 11 standar upah untuk lembur adalah : sebagai berikut : 1. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan Pemilik Proyek : A paling banyak 3 (jam) dalam 1 (satu) hari Konsultan Supervisi : PT. B dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) Kontraktor : PT. C minggu. Anggaran : Rp61.646.879.234,00 2. Memberikan makanan dan minuman Waktu pelaksanaan : 175 Hari kerja sekurang-kurangnya 1.400 kalori apabila Tanggal pekerjaan dimulai : 30 Juli 2015 kerja lembur dilakukan selama 3 jam atau Tanggal pekerjaan selesai : 20 Januari 2015 lebih. 3. Untuk kerja lembur pertama harus dibayar sebesar 1,5 kali upah sejam. Daftar Kegiatan-Kegiatan Kritis 4. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya Tabel 5.1 Daftar Kegiatan – Kegiatan Kritis harus dibayar upah sebesar 2 kali lipat upah No. satu jam. Activity Task Name Predecessor Task PEMBANGUNAN JALAN BARU Biaya Langsung dan Tidak Langsung 1 LINGKAR SUMPIUH 3 A Mobilisasi dan Demobilisasi start Biaya – biaya dalam suatu proyek terdiri Manajemen dan Keselamatan Lalu A Start to dari biaya langsung dan biaya tidak langsung, B 4 Lintas Start B start-to- 5 C Pengamanan Lingkungan Hidup start, Biaya langsung (direct cost) adalah biaya untuk C start-to- 14 J Galian Bisasa start segala sesuatu yang akan menjadi komponen Galian Struktrur Dengan Kedalaman 15 K 2-4 m J permanen hasil akhir proyek. Penentuan biaya Lapis Pondasi Agregat Klas A 22 Q K tidak langsung berdasarkan hasil dari Studi R Lapis Pondasi Agregat Klas S 23 Q Praktek Estimasi Biaya Tidak Langsung pada U Lapis Perekat - Aspal Cair 28 R U,V Finish Proyek Konstruksi oleh Soemardi dan V 33 Lapis Penetrasi Makadam to finish Kusumawardani (2010).
Data diatas merupakan kegiatan – kegiatan
yang akan dilakukan percepatan. Beberapa alasan pemilihan item kegiatan yang ada dalam kegiatan krirtis tersebut adalah : 1. Kegiatan kritis yang terpilih memilik resousce work atau yang memiliki pekerja sehingga bisa dicrashing. 2. Pada kegiatan kritis terpilih dapat dilakukan percepatan dengan penambahan jam lembur atau dengan penambahan jumlah tenaga kerja. Jika dilakukan Gambar 5.1 Model hubungan biaya tidak penambahan tenaga kerja pada kegiatan langsung pada kontraktor besar. kritis yang lain maka jumlah tenaga kerja tidak akan bertambah karena kegiatan kritis tersebut hanya memiliki indeks Berdasarkan grafik diatas pada proyek tenaga kerja yang kecil. pembangunan Jalan Baru dengan nilai total proyek sebesar Rp 61.646.879.234,00 didapatkan Penerapan Metode Time Cost Trade Off Penambahan Jam Kerja (Waktu Lembur) presentase untuk biaya tidak langsung sebesar 7 Dalam perencanaan penambahan jam kerja % dari nilai total proyek tersebut secara detail lembur memakai 7 jam kerja normal dan 1 jam istirahat (08.00-16.00), sedangkan kerja lembur hitungan seperti contoh dibawah berikut ini : Biaya Tidak Langsung = 7 % x 61.646.879.234,00 = Rp4.315.281.546,00 Dari grafik biaya total proyek pada Biaya Tidak Langsung / hari = penambahan 1 jam lembur didapatkan biaya total sebesar Rp61.391.270.702 dengan durasi percepatan sebesar 163 hari sedangkan = Rp24.658.752,00/ hari Biaya Langsung = Biaya Total Rencana – Biaya penambahan 2 jam lembur didapatkan biaya
Tidak Langsung total sebesar Rp61.366.232.940 dengan
= Rp 61.646.879.234,00– Rp4.315.281.546,00 durasi percepatan sebesar 156 hari dan untuk = Rp 57.331.597.688,00 penambahan 3 jam lembur didapatkan biaya Tabel 5.3 Upah Tenaga Kerja total sebesar Rp61.508.223.950 dengan JENIS UPAH KERJA UPAH KERJA NO durasi percepatan sebesar 154 hari. Dari PEKERJA PERHARI PERJAM 1 Pekerja Rp 56.000,00 Rp 8.000,00 ketiga nya penambahan jumlah lembur 2 jam 2 Tukang Rp 70.000,00 Rp 10.000,00 Rp 70.000,00 adalah yang paling efektif dari segi durasi 3 Mandor Rp 10.000,00 percepatan maupun dari segi biaya. Tabel 5.4 Upah Lembur Tenaga Kerja per jam
JENIS Biaya Biaya Lembur Penambahan Tenaga Kerja
NO PEKERJA normal 1 jam 2 jam 3 jam Tabel. 5.33 Tabel perbandingan antara biaya total 1 Pekerja 8.000,00 12.000,00 14.000,00 14.666,67 dengan Tenaga kerja 2 Tukang 10.000,00 15.000,00 17.500,00 18.333,33 3 Mandor . 10.000,00 15.000,00 17.500,00 18.333,33 Tenaga Durasi Biaya Total Kerja Percepatan Tabel 5.23 perbandingan antara biaya total 1 163 Rp61.354.738.430 dengan variasi penambahan jam lembur 2 156 Rp61.183.006.975 3 154 Rp61.134.266.619 Lembur Durasi Biaya Total (Jam) Percepatan 1 163 Rp61.391.270.702 2 156 Rp61.366.232.940 Perbandingan Biaya total dan 3 154 Rp61.508.223.950 Durasi Percepatan penambahan tenaga kerja Rp61.400.000.000,00 biaya total 1 jam Rp61.350.000.000,00 Rp61700000000,0 Rp61.300.000.000,00 Rp61600000000,0 Rp61.250.000.000,00 Rp61500000000,0 Rp61.200.000.000,00 Rp61400000000,0 Rp61.150.000.000,00 Rp61300000000,0 Rp61.100.000.000,00 160 164 168 172 176 152 154 156 158 160 162 164
Gambar 5.11 Grafik Perbandingan Biaya Total
Proyek dan durasi percepatan akibat penambahan jam Lembur Biaya Durasi Biaya Jam Tenaga Biaya Denda (Hari) Lembur Kerja Gambar 5.21 Grafik Perbandingan Biaya Total 0 Rp0 Rp0 Rp0
Proyek dan durasi percepatan akibat penambahan 5 Rp2.671.337 Rp205.085 Rp308.234.396
8 Rp4.722.676 Rp709.908 Rp493.175.034 Tenaga Kerja 13 Rp10.314.203 Rp1.480.570 Rp801.409.430 Dari grafik biaya total proyek pada 15 Rp19.689.158 Rp2.496.250 Rp924.703.189 penambahan tenaga kerja 1 didapatkan biaya 17 Rp25.866.125 Rp3.527.939 Rp1.047.996.947 total sebesar Rp61.354.738.430 dengan 19 Rp124.606.489 Rp4.644.023 Rp1.171.290.705
durasi percepatan sebesar 163 hari sedangkan
Tabel 5.45 Perbandingan Penambahan penambahan 2 jam lembur didapatkan biaya Biaya Akibat penambahan 3 Jam Lembur, total sebesar Rp61.183.006.975 dengan Tenaga Kerja 3 dan Biaya Denda durasi percepatan sebesar 156 hari dan untuk Dura Biaya penambahan 3 jam lembur didapatkan biaya si Biaya Jam Tenaga Biaya Denda (Hari Lembur total sebesar Rp61.134.266.619 dengan Kerja ) durasi percepatan sebesar 154 hari. Dari 0 Rp0 Rp0 Rp0 1 Rp6.396.477 Rp179.510 Rp61.646.879 ketiga nya penambahan Tenaga kerja 3 Rp431.528.15 7 Rp7.180.634 Rp685.979 adalah yang paling efektif dari segi durasi 5 Rp11.802.61 Rp1.561.3 Rp616.468.79 10 percepatan maupun dari segi biaya. 4 88 2 Rp31.547.66 Rp2.185.3 Rp863.056.30 14 9 57 9 Rp32.843.48 Rp2.251.8 Rp1.232.937.5 Tabel 5.43 Perbandingan Penambahan Biaya 20 1 99 85 Akibat penambahan 1 Jam Lembur, Tenaga 21 Rp218.903.1 Rp2.349.8 Rp1.294.584.4 22 35 64 Kerja 1 dan Biaya Denda Duras Biaya 6. KESIMPULAN i Biaya Jam Tenaga Biaya Denda (Hari Lembur Kerja Berdasarkan data serta hasil ) 0 Rp0 Rp0 Rp0 analisis dan pembahasan yang Rp246.587.5 4 Rp170.929 -Rp23.004 dilakukan pada Proyek Jalan Baru 17 Rp308.234.3 Lingkar Sumpiuh - Kabupaten 5 Rp1.974.165 Rp165.973 96 Rp554.821.9 Cilacap, dapat ditarik kesimpulan 9 Rp3.407.258 Rp880.124 13 Rp1.754.26 Rp616.468.7 sebagai berikut : 10 Rp4.340.903 1 92 Rp2.614.40 Rp678.115.6 1. Waktu dan Biaya total proyek 11 Rp6.348.864 8 72 pada kondisi normal sebesar 175 Rp33.947.62 Rp3.764.21 Rp739.762.5 hari dengan biaya Rp 12 4 6 51 61.646.879.234,00, setelah penambahan 1 jam kerja lembur Tabel 5.44 Perbandingan Penambahan Biaya didapaktan durasi crashing 163 Akibat penambahan 2 Jam Lembur, Tenaga hari dan dengan biaya sebesar Rp Kerja 2 dan Biaya Denda 61.391.270.702, untuk penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 156 Jam lembur jika di lihat dari hari dan biaya sebesar durasi dan biaya nya. Rp61.366.232.940 dan untuk 4. Biaya mempercepat durasi proyek penambahan 3 jam kerja lembur pada penambahan jam lembur didapatkan durasi crashing 154 atau penambahan tenaga kerja hari dengan biaya lebih murah dibandingkan dengan Rp61.508.223.950 biaya yang harus dikeluarakan 2. Waktu dan Biaya total proyek apabila proyek mengalami pada kondisi normal sebesar 175 keterlambatan dan dikenakan hari dengan biaya Rp denda. 61.646.879.234,00, setelah DAFTAR PUSTAKA penambahan tenaga kerja 1 didapaktan durasi crashing 163 Frederika, Ariany. 2010. Analisis Percepatan hari dan dengan biaya sebesar Pelaksanaan dengan Menambah Jam Rp61.354.738.430, untuk Kerja Optimum pada Proyek penambahan Tenaga kerja 2 didapatkan durasi crashing 156 Konstruksi. Jurnal, Fakultas Teknik, hari dan biaya sebesar Universitas Udayana, Denpasar. Rp61.183.006.975 dan untuk penambahan 3 jam kerja lembur Novitasari, Vien. 2014. Penambahan jam didapatkan durasi crashing 154 kerja pada Proyek Pembangunan hari dengan biaya Rumah Sakit Umum Daerah Belitung Rp61.134.266.619. 3. Penambahan Lembur 1 jam dengan Time Cost Trade Off . Tugas dibandingkan dengan Akhir, Jurusan Teknik Sipil penambahan tenaga kerja 1 pada durasi ke 163 hari penambahan Universitas Muhammadiyah Tenaga kerja lebih efektif di Yogyakarta, Yogyakarta. bandingkan dengan penambahan Kareth, Michael. 2012. Analisis Optimalisasi Jam Lembur dan pada durasi selanjutnya penambahan Tenaga Waktu dan Biaya dengan Program kerja lebih efektif karena dengan Primavera 6.0. Jurnal, Fakultas durasi yang sama biaya lebih murah di bandingkan dengan Teknik, Universitas Sam Ratulangi, penambahan jam lembur. Pada Manado. penambahan jam lembur 2 jam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan jika di bandingkan dengan penambahan tenaga kerja 2 yang Transmigrasi Republik Indonesia. lebih efektif adalah dengan Nomor Kep.102/Men/VI/2004 menambah tenaga kerja karena dari segi durasi dan biaya lebih tentang Waktu Kerja Lembur dan cepat dan murah. Dan pada Upah Kerja Lembur. penambahan jam lembur 3 jam Sartika. 2014. Analisa Waktu Pelaksanaan jika di bandingkan dengan penambahan tenaga kerja 3 yang Proyek Konstruksi Dengan Variasi lebih efektif juga dengan Penambahan Jam Kerja (Lembur). menambah Tenaga kerja di Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil bandingkan dengan menambah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Siswanto. 2007. Operations Research, jilid dua. Jakarta: Erlangga Soeharto, Iman. 1997. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional. Penerbit : Erlangga, Jakarta.
Soemardi, Biemo W., dan Kusumawardani,
Rani G. 2010. Studi Praktek Estimasi Biaya Tidak Langsung Pada Proyek Konstruksi. Konferensi Nasional Teknik Sipil. Tanjung, Novia. 2013. Optimasi waktu dan biaya dengan metode crash pada proyek Pekerjaan Struktur Hotel Lorin Triple Moderate Solo. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.