Anda di halaman 1dari 8

HYDRAULIC BENCH

Athohillah Sahibul Akhar1), Chairi Ni’ma2) dan Reni Zulfiani3)


1)
Sitti Salwah Mustakim, Universitas Hasanuddin
2)
Chairi Ni’ma, Universitas Hasanuddin
3)
Reni Zulfiani, Universitas Hasanuddin
*)
email: athohillahsaibul@gmail.com

ABSTRAK
Hydraulic bench adalah alat yang digunakan sebagai sumber air dan pengatur aliran agar kita tahu
debit aliran tersebut. Debit yang dihitung dalam percobaan adalah debit aktual, dan biasanya hasil
debit aktual lebih kecil daripada debit teoritis. Hydraulic bench dapat digunakan untuk mengukur
debit suatu aliran. Praktikum hydraulic bench in dilakukan percobaan sebanyak 5 kali dengan
menggunakan rentan waktu 10 detik. Praktikum hydraulic bench dilakukan untuk mengukur debit
suatu aliran. Debit aliran adalah banyaknya volume zat cair yang mengalir pada setiap satu satuan
waktu. Pengukuran debit (Q) dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu pengukuran debit secara
lansung (volumetrik) dan pengukuran debit secara tidak langsung. Pengukuran debit (Q) dalam
praktikum ini menggunakan hydraulic bench. Nilai debit (Q) diperoleh dengan cara mengkalibrasi
jumlah putaran keran yang terdapat pada pipa penyalur air dari pompa ke dalama flume. Melalui
praktikum ini kita dapat megukur debit aliran fluida dengan menggunakan prinsip kerja hydraulic
bench, serta mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi debit air dengan menggunakan
hydraulic bench. Hydraulic bench dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam
pengolahan air limbah yang digunakan sebagai alat pembanding debit air limbah yang dialirkan
secara aktual dengan debit air limbah yang dialirkan secara teoritis. Hydraulic bench juga dapat
diterapkan sebagai alat ukur PDAM agar dapat mengetahui jumlah pasokan air bersih yang
dibutuhkan oleh konsumen untuk dikomsumsi serta untuk pengukuran headloss yang digunakan
dalam sistem pengolahan air minum pada turbo pump atau turbo reaksi.

Kata Kunci: Debit aliran, Headloss, Hydraulic Bench

PENDAHULUAN Pengukuran debit sangat diperlukan sangat


diperlukan karena pengukuran kecepatan aliran
Latar Belakang dapat dijadikan sebuah alat untuk memonitor
dan mengevaluasi neraca air suatu Kawasan
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita melalui pendekatan potensi sumber daya air
jumpai berbagai macam penggunaan saluran didalam suatu permukaan yang ada pada suatu
air yang sangat membantu masyarakat dalam aliran. Debit yang dihitung dalam percobaan
menunjang aktivitasnya sehari-hari. adalah debit aktual, dan biasanya hasil debit
Penggunaan hydraulic bench dapat diterapkan aktual lebih kecil daripada debit teoritis.
pada proyek rekayasa air, irigasi, pengendalian Hydraulic bench dilengkapi dengan tuas yang
banjir, darinase, dan pembangkit listrik tenaga menghubungkan beban dengan bak
surya. penampungan debit air.
Hydraulic bench dapat diterapkan dalam
METODOLOGI PRAKTIKUM
kehidupan sehari-hari yaitu dalam pengolahan
air limbah yang digunakan sebagai alat
pembanding debit air limbah yang dialirkan Waktu dan Tempat
secara aktual dengan debit air limbah yang
Praktikum Hydraulic Bench dilakukan
dialirkan secara teoritis. Hydraulic bench juga
pada hari Minggu, 6 September 2020, pukul
dapat diterapkan sebagai alat ukur PDAM agar
16.00 WITA di Laboratorium Teknik Tanah
dapat mengetahui jumlah pasokan air bersih
dan Air, Program Studi Teknik Pertanian,
yang dibutuhkan oleh konsumen untuk
Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas
dikomsumsi serta untuk pengukuran headloss
Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
yang digunakan dalam sistem pengolahan air
minum pada turbo pump atau turbo reaksi.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu
dilakukan praktikum hydraulic bench agar Alat dan Bahan
dapat mengukur debit suatu aliran fluida
dengan menggunakan prinsip kerja hydraulic Alat yang digunakan dalam praktikum
bench serta dapat mengetahui faktor-faktor Hydraulic Bench adalah Hydraulic Bench,
yang mempengaruhi debit air dengan stopwatch, kalkulator, lap kasar, lap halus,
menggunakan hydraulic bench. mistar dan kamera handphone. Bahan yang
digunakan pada praktikum Hydraulic Bench
adalah air.
Tujuan dan Kegunaan Praktikum

Tujuan dari praktikum Hydraulict Prosedur Praktikum


Bench adalah menentukan debit aktual
(Qaktual), Mengetahui penerapan dan aplikasi Adapun prosedur praktikum Hydraulic
dari Hydraulic Bench, Memahami cara kerja Bench yaitu:
Hydraulic Bench untuk mengukur debit aliran 1. Menutup kran pengeluaran.
fluida. 2. Membuka kran pemasukan.
Adapun kegunaan dari praktikum 3. Menyetel distel pada posisi on.
Hydraulic Bench yaitu, digunakan sebagai 4. Menghitung debit dengan cara menarik tuas
tempat sumber air dan mengatur aliran air dumb valve ke atas.
untuk mengetahui debit aliran tersebut. Tak 5. Sambil menghitung debit air dilakukan
hanya itu Hydraulic Bench juga dapat dengan pengukuran waktu yaitu 10 detik.
digunakan dalam bidang pertanian seperti 6. Mengulangi praktikum sebanyak lima kali.
pembuatan bendungan, saluran irigasi dan 7. Mencatat hasil perhitungan kedalam tabel.
saluran drainase.
8. Mendokumentasikan praktikum
Rumus yang digunakan Pembahasan
Praktikum Hydraulic Bench dilakukan
Adapun rumus yang digunakan dalam untuk mengukur dabit suatu aliran. Debit aliran
Hydraulic Bench yaitu: adalah banyaknya volume zat cair yang
h1 - h0 mengalir pada setiap satu satuan waktu. Hal ini
Q1= t sesuai dengan pendapat Ricca, dkk (2018),
Keterangan: yang menyatakan debit biasanya dinyatakan
Q = debit (m3/sekon), dalam satuan liter/detik atau dalam satuan
h1 = tinggiakhir (m3), meter kubik (m3) per detik.
h0 = tinggiawal (m3)
t = waktu (sekon) Pengukuran debit (Q) dapat dibedakan
menjadi dua tipe, yaitu pengukuran debit
HASIL DAN PEMBAHASAN secara lansung (volumetrik) dan pengukuran
debit secara tidak langsung. Pengukuran debit
Hasil (Q) dalam praktikum ini menggunakan
Hydraulic Bench hydraulic bench. Nilai debit (Q) diperoleh
0.0008 0.0007 0.00060.0006 dengan cara mengkalibrasi jumlah putaran
0.0006
Q (Debit) m3/s

0.0006 keran yang terdapat pada pipa penyalur air dari


0.0004
0.0004 pompa ke dalama flume. Hal ini sesuai dengan
0.0002 pendapat Fahmiahsan, dkk (2018), yang
0 menyatakan, mengambilan data dilakukan
012345 sebanyak 5 kali dengan rentan waktu 10 detik.
Percobaan Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan sampel data yang diperoleh pada
saat praktikum. Data yang diambil berasal dari
Gambar grafik 1. Perlakuan Tanpa NIM
ketinggian awal dan ketinggian yang diperoleh
Hydraulic Bench setelah rentang waktu yang ditentukan.
0.0007 0.00060.0006 Rentang waktu yang digunakan pada
0.0008 0.0006
Q (Debit) m3/s

praktikum ini yaitu 10 detik. Perhitungan


0.0006 0.0004 dilakukan dengan cara melakukan pengurangan
0.0004
0.0002 terhadap h1 dengan h0 kemudian dibagi rentang
0 waktu yang ditentukan.
012345
Percobaan

Gambar grafik 2. Perlakuan Dengan


Menggunakan NIM
KESIMPULAN LAMPIRAN

Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum


Hydraulic Bench yaitu. Kita dapat menghitung Lampiran 1. Tabel Hasil Pengamatan
debit suatu aliran dengan menggunakan prinsip
kerja Hydraulic Bench yaitu dengan melakukan Tabel 1. Hasil Pengamatan
perhitungan dengan cara ketinggian yang
diperoleh setelah 10 detik dikurangi dengan h₀ h₁ Q
ketinggian awal dan dibagi dengan rentang (tinggi (tinggi waktu (debit
No akhir) (sekon) air)
waktu yang digunakan. Melalui awal)
praktikun (Liter) (L/s )
(Liter)
Hydraulic Bench kita dapat mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi dabit air yang lebih 1 0 6 10 0,6
2 6 10 10 0,4
kecil diantaranya Headloss,gesekan antara
3 10 17 10 0,7
fluida dengan pipa, viskositas suatu fluida. 4 17 23 10 0,6
5 23 29 10 0,6

DAFTAR PUSTAKA
Tabel 2. Hasil Pengamatan Tanpa NIM

Fahmiahsan, R., Mudjiatko., Rinaldi. 2018.


Fenomena Hidrolis Pada Pintu Sorong. h₀ h₁ Q
Jom FTEKNIK: Riau. (tinggi (tingg waktu (debit
No i (sekon) air)
Ricca, R.R.P., Rinaldi., Fauzi, M. 2018. Model awal)
akhir) (m³/s )
(m³)
(m³)
Fisik Canal Blocking Bentuk Tabung. Jom 1 0 0,006 10 0,0006
FTEKNIK: Riau. 2 0,006 0,01 10 0,0004
3 0,01 0,017 10 0,0007
Suhardi. 2019. Evaluasi Kinerja Prototipe
4 0,017 0,023 10 0,0006
Orifice Discharge. Jurnal Pendidikan
5 0,023 0,029 10 0,0006
Fisika Dan Teknologi: Jember.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Dengan NIM (+77)

h₀ h₁ Q
(tingg waktu (debit
No i (sekon) air)
(tingg akhir) (m³/s)
i
awal) (m³)
(m³)
1 0,00077 0,00677 10 0,0006
2 0,00677 0,01077 10 0,0004
3 0,01077 0,01777 10 0,0007
4 0,01777 0,02377 10 0,0006
5 0,02377 0,02977 10 0,0006
Lampiran 2. Menghitung Debit = 0,0006 m³/s
h2 - h1
Q2= t
a. Perhitungan debit tanpa NIM setelah
dikonversi 0,01077 - 0,00677
h1 - h0 = 10
Q1=
t = 0,0004 m³/s
0,006 - 0
= 10
= 0,0006 m³/s h3 - h2
Q3= t
h2 - h1 0,01777 - 0,01077
Q=
2
t =
10
0,01 0,006 = 0,0007 m³/s
= 10
= 0,0004 m³/s h4 - h3
Q4= t
h3 - h2 0,02377 - 0,01777
Q3= t =
10
0,017 – 0,01 = 0,0006 m³/s
= 10
h5 - h4
= 0,0007 m³/s Q5=
10
h4 - h3 0,02977 – 0,02377
Q=
4
t =
10
0,023 - 0,017 = 0,0006 m³/s
= 10
= 0,0006 m³/s
Lampiran 3. Hasil Dokumentasi
h5 - h4
Q5= t
0,029 - 0,023
= 10
= 0,0006 m³/s

b. Perhitungan debit dengan menggunakan


NIM (+077) setelah dikonversi
h1 - h0
Q1= t Gambar 1. Alat Hydraulic Bench
0,00677 - 0,00077
= 10
Gambar 2. Aliran fluida pada Hydraulic Bench

Gambar 3. Pengukuran tinggi muka air

Anda mungkin juga menyukai