Jurnal Zein
Jurnal Zein
Abstrak
Turbin Kaplan adalah jenis turbin yang tersusun dari propeller/sudu-sudu roda turbin seperti baling-
baling kapal. Diameter luar turbin Kaplan ditentukan oleh panjang dan lebar baling-baling turbin Kaplan.
Torsi yang dihasilkan turbin Kaplan akan dipengaruhi oleh diameter luar turbin Kaplan. Semakin besar torsi
yang dihasilkan maka semakin besar pula daya yang didapatkan. Pengambilan data dilakukan untuk
menghitung daya dengan variasi diameter baling-baling 21 cm, 24cm, 25.8 cm, 27 cm,dan 30 cm dan variasi
debit pada setiap diameter yaitu 0,01 m3/s, 0,0116 m3/s, 0,0133 m3/s, 0,0139 m3/s, dan 0,0152 m3/s dengan
tujuan mengetahui data rpm dan torsi turbin Kaplan pada setiap diameter.Hasil pengujian turbin Kaplan
variasi diameter baling-baling dan variasi debit didapatkan daya terbesar 319,9817 Watt pada diameter 30 cm
dengan debit 0,0152 m3/s.
Kata kunci: Debit Aliran, Diameter Baling-Baling, Turbin Kaplan
45°. Putaran tertinggi yang dihasilkan pada sudut 45° 1. Large-hydro : lebih dari 100 MW
adalah 485,3 rpm pada bukaan 4 dan putaran terendah 2. Medium-hydro : antara 15 – 100 MW
347,4 rpm pada bukaan 1.[3] 3. small-hydro : antara 1- 15 MW
Berdasarkan penelitian tersebut, penulis 4. Mini-hydro : Daya atas 100 kW - 1 MW
ingin membuat variasi diameter baling-baling turbin 5. Micro-hydro : antara 5 – 100 Kw
Kaplan dan variasi debit aliran. Variasi diameter dan 6. Pico-hydro : daya yang dikeluarkan kurang dari
debit ini diharapkan akan menghasilkan daya turbin 5 kW
Kaplan. Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro
TINJAUAN PUSTAKA adalah suatu pembangkit yang dapat menghasilkan
energi listrik kurang dari 5 kW dan dapat
Prinsip Pembangkit Tenaga Air
diklasifikasikan sebagai pembangkit listrik berskala
PLTA merupakan salah satu sumber yang kecil. Prinsip pembangkitan tenaga air adalah suatu
pertama dari energi mekanik dan sumber daya energi bentuk perubahan dari tenaga air dengan ketinggian
terbarukan tertua di dunia. Referensi yang dikenal dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan
paling awal adalah ditemukan dalam sebuah tulisan menggunakan turbin dan generator. Pembangkit
Yunani dari 85 SM dan ada referensi dalam teks listrik tenaga air skala piko pada prinsipnya
Romawi terdahulu. Roda sederhana yang digunakan memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah debit air
untuk menggerakkan pabrik dan menggiling gandum per detik yang ada pada aliran sungai. Aliran air ini
dikenal di Cina selama abad ke-1, dan pada awal selanjutnya menggerakkan turbin.
milenium kedua teknologi secara luas dikenal di
seluruh Asia dan Eropa. Pembangkit listrik tenaga air Turbin Kaplan
adalah bentuk sumber daya energi terbarukan, yang Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi
berasal dari air yang mengalir. Untuk menghasilkan aliran aksial. Turbin ini tersusun dari propeller seperti
listrik, maka sumber air yang digunakan sebagai pada perahu. Propeller tersebut biasanya
sumber energi harus bergerak (air terjun atau air mempunyai tiga hingga enam baling-baling.
mengalir). Ketika air yang jatuh dari ketinggian
tertentu akibat gaya gravitasi, maka di dalam air
tersebut memiliki energi potensial yang dapat
digunakan sebagai sumber energi listrik. Sebelum
dikonversi menjadi energi mekanik oleh turbin,
energi potensial yang digunakan dikonversi terlebih
dahulu menjadi energi kinetik. Energi kinetik dari air
kemudian memberikan daya dorong (tekanan)
terhadap sudu atau baling-baling turbin, sehingga
Gambar 2.3 Turbin Kaplan
bentuk energi kinetik dari air dikonversi menjadi
Keterangan:
energi mekanik. Turbin tersebut diguanakan untuk
menggerakan rotor generator yang kemudian 1. Generator listrik
mengkonversi energy mekanik menjadi energi listrik 2. Sistem transmisi
dan sistem ini disebut pembangkit listrik tenaga air. 3. Baling-baling gerak (blades)
[4] 4. Roda turbin (runner blades)
5. Saluran pelepasan (draft tube)
Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Piko Dengan bertambahnya kapasitas air yang masuk ke
(PLTPH) dalam turbin, maka akan bertambah besar pula luas
Pembangkit listrik skala micro atau pico penampang saluran yang dilalui air, dan selain itu
pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian dan kecepatan putar turbin yang demikian bisa ditentukan
jumlah debit air per detik yang ada pada aliran air lebih tinggi. Kecepatan spesifik akan bertambah,
saluran irigasi, sungai atau air terjun. Aliran air ini kelengkungan baling-baling, jumlah baling-baling,
akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan dan belokan aliran air di dalam baling-baling
energi mekanik. Jadi yang membedakan antara berkurang. Keuntungan pada Turbin Kaplan bila
pembangkit skala pikohidro dengan mikrohidro yaitu dibandingkan dengan turbin Francis adalah kecepatan
berdasarkan daya maksimal yang telah putarannya bisa dipilih lebih tinggi, dengan demikian
diklasifikasikan [5]. roda turbin bisa dikopel (dihubungkan) langsung
Output yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga air dengan generator dan ukurannya pun lebih kecil. Oleh
dibedakan atas [6]: Prof. Kaplan, turbin baling-baling dikembangkan
sedemikian rupa sehingga baling-baling jalan pada
2
Jurnal Techno Bahari Volume 4, Nomor 1, Agustus 2020
turbin tersebut dapat diputar di dalam leher poros. Diameter Luar Turbin
Jadi dengan demikian sudut baling-baling dapat diatur
sesuai dengan kondisi saat diterpakan pada Turbin.
Turbin Kaplan merupakan turbin tekanan yang lebih
spesial. Baling-baling jalan alirannya kecil dan pada
saluran baling-baling jalan belokannya kecil. Baling-
baling jalan dapat diatur pada saat bekerja,
kedudukannya dapat diatur dan disesuaikan dengan
tinggi jatuh air sehingga sesuai untuk tenaga air pada
aliran sungai yang diinginkan. Turbin kaplan ini Gambar 2.2 Diameter Turbin
direncanakan untuk laju aliran yang besar dengan
V= (2.3)
tekanan tinggi.[2]
Dimana: V = Kecepatan [m/s]
Perencanaan Turbin Kaplan
g = Percepatan gravitasi [m/s2]
Perencanaan turbin Kaplan dapat dihitung dengan
rumus berikut ini [2]: h = tinggi [m]
Kecepatan yang dimaksud adalah kecepatan aliran
air yang mengalir dan membentur baling-baling
Daya Air
turbin sehingga menghasilkan putaran. Setelah
Pair = ρ.Q.h.g (2.1) mendapatkan nilai kecepatan maka hasilnya bisa
Dimana: Pair = daya (watt) dimasukkan dalam perhitungan diameter luar turbin
Ρ = massa jenis fluida (kg/m3) dengan rumus:
Q = debit air (m3/s)
De = (2.4)
h = ketinggian efektif (m)
g = gaya gravitasi (m/s2) Dimana: De = Diameter Luar [m]
Daya berbanding lurus dengan ketinggian air dan v = kecepatan [m/s]
debit air. Semakin besar ketinggian air dan debit air n = kecepatan putar [rpm]
Penentuan diameter luar turbin dipengaruhi oleh besar
maka daya yang dihasilkan semakin besar pula. Oleh
kecilnya kecepatan air yang akan membentur baling-
karena itu, berhasilnya pembangkitan tenaga air baling. Semakin besar kecepatan air yang mengalir
tergantung daripada usaha untuk mendapatkan maka semakin besar pula diameter luar turbin.
tinggi jatuh air dan debit yang besar secara efektif Semakin besar diameter luar turbin maka semakin
dan ekonomis. besar pula daya yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan
banyak bagian turbin yang bersinggungan dengan air
menyebabkan massa pulley yang diteruskan oleh
Debit Aliran turbin tersebut besar sehingga daya turbin yang
Q=vxA (2.2) dihasilkan juga semakin besar.
Dimana: v = Kecepatan [m/s]
A = Luas Penampang [m2] Diameter Dalam Turbin
Q = Debit [m3/s] Di = De (2.5)
Fungsi dari pengukuran debit aliran adalah untuk
mengetahui seberapa banyak air yang mengalir dan Dimana: De = Diameter Luar [m]
seberapa cepat air tersebut mengalir dalam satu Di = Diameter Dalam [m]
detik. Debit aliran dipengaruhi oleh kecepatan dan Diameter dalam turbin adalah diameter poros turbin.
luas penampang. Maka, debit aliran diperoleh dari Diameter dalam turbin dapat diperoleh dari
kecepatan dikali luas penampang. Debit aliran sepertiga diameter luar turbin.
berpengaruh pada besar kecilnya daya turbin yang
dihasilkan karena semakin besar debit aliran nya Torsi Turbin
maka semakin banyak air yang bersinggungan T = F. r (2.6)
dengan turbin sehingga daya yang dihasilkan Dimana: T = Torsi [Nm]
semakin besar. F = Gaya [N]
r = Jari-jari [m]
Torsi dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada
turbin. Selain itu, diameter luar turbin juga sangat
berpengaruh terhadap besar kecilnya torsi pada
turbin. Semakin besar diameter luar turbin maka
3
Jurnal Techno Bahari Volume 4, Nomor 1, Agustus 2020
P = T.W T=ρQvr
1000 watt = T 19.009 kgm2/s2 =
1000kg/m30.0139
1000 watt = T m3/s 10.55m/s . r
19.009 kgm2/s2 =
1000 watt = T 52.33/s 1466.45kgm2/s2 .r
T= r=
4
Jurnal Techno Bahari Volume 4, Nomor 1, Agustus 2020
Penggunaan Variasi Debit Untuk perhitungan seluruh data daya ada pada
Variasi debit digunakan berdasarkan jurnal lampiran 3.
Susanto tahun 2014 dimana pada jurnal tersebut Grafik antara diameter dan daya
semakin besar debit yang digunakan maka semakin
besar daya turbin yang dihasilkan. Maka variasi debit
ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas kerja dari
turbin Kaplan itu sendiri. Saat terjadi penurunan debit
aliran air, turbin Kaplan mengalami penurunan
putaran sudu sehingga nilai rpm yang dihasilkan juga
semakin kecil dan daya yang muncul juga semakin
kecil.
Terdapat 5 variasi debit yang digunakan saat
pengujian, yaitu 913 liter/menit, 838 liter/menit, 800
liter/menit, 700 liter/menit, dan 600 liter/menit.
Grafik 4.1 Hubungan debit dan daya
Penggunaan Variasi Diameter Pada grafik 4.1 perbandingan antara debit
dan daya dapat dilihat bahwa semakin besar debit air
maka semakin besar pula daya yang dihasilkan. Hal
ini dikarenakan debit sangat berpengaruh terhadap
kecepatan turbin yang dihasilkan. Semakin besar
debit air nya maka semakin banyak air yang
bersinggungan dengan baling-baling turbin dan
Gambar 4.2 Variasi Baling-Baling menyebabkan rpm yang dihasilkan semakin besar.
Semakin besar rpm yg dihasilkan maka semakin besar
Variasi diameter turbin digunakan untuk daya yang dihasilkan pula. Hal ini dikarenakan rpm
mengetahui pengaruh diameter terhadap daya turbin berbanding lurus dengan daya pada persamaan P = T.
yang dihasilkan. Diameter turbin berpengaruh pada ω. Kecepatan sudut didapat dari kecepatan yang
daya yang dihasilkan dengan persamaan T = ρ. Q. v. r dihasilkan oleh turbin (rpm). Pada grafik 4.1 dapat
dimana jari-jari turbin berpengaruh pada torsi yang dilihat bahwa daya yang dihasilkan oleh turbin
dihasilkan dan torsi berpengaruh pada daya turbin berdiameter 30 cm lebih besar pada semua debit
yang dihasilkan. Variasi diameter yang digunakan percobaan. Hal ini menunjukkan semakin besar
adalah diameter 21 cm, diameter 24 cm, diameter 27 diameter turbin maka semakin banyak air yang
cm, diameter 30 cm. bersinggungan dengan bagian turbin sehingga massa
yang dihasilkan besar. Massa sangat berpengaruh
Data Hasil Percobaan pada besar kecilnya torsi yang dihasilkan yaitu sesuai
Setelah perancangan dan pembuatan turbin Kaplan persamaan T = m.g.r semakin besar massa nya maka
dengan variasi diameter baling-baling maka semakin besar pula torsi yang dihasilkan.
dilakukan uji coba alat. Data hasil percobaan pada
lampiran 2. Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai Kesimpulan
daya menggunakan persamaan [8] Daya Efektif
Berdasarkan hasil pengujian, analisa, dan
Turbin. Contoh perhitungannya sebagai berikut:
pembahasan yang telah dilakukan tentang Rancang
Diketahui: r = 0.12 m
Bangun Turbin Kaplan Variasi Diameter Baling-
M = 4,02 kg Baling dapat disimpulkan sebagai berikut:
Rpm = 263 Perencanaan Turbin Kaplan daya 1000 watt
g = 10 m/s2
atau 1 Kw didapatklan diameter turbin sebesar 25.8
Ditanya: P …. ?
cm dan debit aliran 0.0133 m3/s. baling-baling turbin
Jawab: T = M.g.r
= 4,02 kg . 10 m/s2 . 0,12 m Kaplan divariasikan dengan 4 variasi yaitu 21 cm, 24
cm, 27 cm, dan 30 cm.
= 4,824 Nm Variasi diameter baling-baling turbin
P =T. berpengaruh pada besar kecilnya torsi dan daya yang
= T1. dihasilkan. Semakin besar diameter turbinnya maka
semakin besar pula torsi dan daya yang dihasilkan.
= 4,824 Nm Pada pengujian turbin Kaplan variasi diameter baling-
= 132,791856 Watt baling dihasilkan daya terbesar pada diameter 30.
Daya yang dihasilkan yaitu 319,9817 Watt pada debit
5
Jurnal Techno Bahari Volume 4, Nomor 1, Agustus 2020
DAFTAR PUSTAKA
[1] Putra, F. A. (2018). ANALISA PENGARUH
SUDUT SUDU DAN DEBIT ALIRAN
TERHADAP PERFORMA TURBIN KAPLAN.
PUBLIKASI ONLINE TEKNIK MESIN , 1-4.
[2] Kusnadi, A. M. (2018). RANCANG BANGUN
DAN UJI PERFORMANSI TURBIN AIR
JENIS KAPLAN SKALA MIKROHIDRO .
Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah
Metro , 207-213.
[3] Didik Sugiyanto, T. (2017). POTENSI
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
MIKROHIDRO TURBIN KAPLAN DENGAN
VARIASI DEBIT AIR . Publikasi Online
MahasiswaTeknikMesin UNTAG Surabaya , 1-
12.
[4] Pertiwi, D. (2017). Pembangkit Listrik Tenaga
Air.
[5] Sunardi, I. A. (2017). PEMBUATAN
PROTOTYPE PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA PIKO HIDRO. In PEMBUATAN
PROTOTYPE PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA PIKO HIDRO (pp. 9-11).
YOGYAKARTA.
[6] Asmara, S. S. (2016). STUDI POTENSI
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
PIKOHIDRODI ALIRAN SUNGAI SEKITAR
BANGUNMULYO,. In STUDI POTENSI
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
PIKOHIDRODI ALIRAN SUNGAI SEKITAR
BANGUNMULYO, (pp. 7-8). YOGYAKARTA.