Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH

PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN BAHAN AJAR BAHASA JEPANG

教材を作る前にしておくこと
教材作成の手順

Oleh:
AMELYA SEPTIANA
NIM. 2010192

Dosen Pengampu:
Dr. Herniwati, S.Pd., M.Hum.

PRODI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MEMBUAT BAHAN
AJAR (教材を作る前にしておくこと)

A. Hal-hal yang perlu diperhatikan


Sebelum membuat materi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai
berikut.
1. Apakah guru/pendidik sudah merencanakan pembelajaran seperti apa yang bisa menjadi
tempat menerapkan materi ajar yang akan dibuat?
2. Jika sudah ada gambaran pembelajarannya, maka perlu dijabarkan konsep pembelajaran
yang direncanakan untuk menggunakan materi ajar tersebut.
3. Pembelajaran seperti apa yang direncanakan? Kumpulkan informasi yang dibutuhkan
untuk mendeskripsikan kondisi pembelajaran saat ini secara rinci.
4. Jika belum ada gambaran pembelajarannya, maka guru/pendidik harus memikirkan dan
merancang terlebih dahulu terkait pembelajaran dan bahan ajar yang dibutuhkan sebelum
membuat bahan ajar yang diinginkan.
5. Setelah semua itu selesai, maka harus dipertimbangkan tentang bahan ajar yang sedang
digunakan sekarang? Apakah bahan ajar tersebut tersedia secara komersial atau tidak?
6. Kemudian, guru menganalisa masalah apa saja yang kira-kira akan mucul.
7. Setelah menganalisa dan menemukan celah masalah dan kekurangannya, baru kemudian
melakukan persiapan pembuatan bahan ajar.
8. Hal yang perlu diperhatikan ialah jenis bahan ajar apa yang akan digunakan? Apakah
bahan ajar tersebut akan dicetak seperti buku atau hanya sebatas cetakan selebaran?
Untuk menjawab itu semua, maka guru harus mengumpulkan informasi yang dibutuhkan,
seperti handout pelajaran dan rencana pembelajaran
9. Terakhir, setelah semua hal dipertimbangkan dan dianalisis, baru pembuatan bahan ajar
siap untuk dimulai.

B. Belajar Membuat Bahan Ajar


Berikut ini contoh analisis dan persiapan pembuatan bahan ajar yang dilakukan di
sekolah bahasa Jepang Sakura. Contoh kasus diambil dari Sekolah Bahasa Jepang Sakura.
Beberapa orang guru bahasa Jepang berkolaborasi dalam membuat bahan ajar, seperti
diketahui bahwa untuk membuat bahan ajar, guru tidak bisa melakukannya seorang diri.
Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama dengan beberapa orang yang terlibat untuk menjadi
supervisor, narasumber, dan sebagainya.
1. Situasi Sekolah dan Permasalahan yang dialami
Jumlah peserta didik di sekolah ini semakin menurun karena sebagian peserta didik
tidak dapat berbicara fasih dalam bahasa Jepang meskipun sudah menyelesaikan kursus.
ditambah lagi, bahan ajar yang digunakan kurang menarik karena hanya berisi tentang
kehidupan di Tokyo, yang notabanenya bahkan belum pernah dikunjungi oleh siswa secara
langsung.
Oleh karena itu, sekolah bahasa Jepang sakura memutuskan untuk meninjau kembali
pembelajaran/kursus yang berlangsung saat ini, kemudian membuat materi/bahan ajar baru
untuk memecahkan permasalahan yang ada. Untuk menggali informasi tentang sekolah
bahasa Jepang Sakura secara lebih detail, maka kita bekerja sama dengan beberpa guru
bahasa Jepang disana, diantaranya kepala sekolah Rin, Ran sensei, Chun sensei, Tui sensei,
dan Fukuyama sensei.

2. Garis Besar Kursus yang ditawarkan


Untuk menganalisa keadaan kursus saat ini, ada beberapa hal yang diperlukan, yaitu
sebagai berikut.
a. Informasi terkait tata cara rekruitmen siswa dan informasi tentang sekolah
b. Bahan yang digunakan
c. Rencana pengajaran
d. Bahan ajar yang digunakan di kelas
e. Laporan harian kelas
f. Pertanyaan kuis dan ujian akhir
g. Nilai kuis dan ujian akhir
h. Daftar hadir

3. Informasi terkait Guru dan Peserta Didik


Untuk mengumpulkan informasi terkait guru dan peserta didik, maka dilakukan hal-
hal sebagai berikut.
a. Wawancara dengan kepala sekolah
b. Wawancara dengan guru yang mengajar.
Setelah melakukan wawancara, maka diperoleh beberapa permasalahan, antara lain:
Pertama, materi pembelajaran yang harus dipelajari terlalu banyak. Kedua, waktu yang
tersedia terbatas. Ketiga, ketidakseimbangan antara tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
dengan bahan ajar yang digunakan.
Selanjutnya, informasi tentang peserta didik diketahui bahwa:
(1) Peserta didik saat ini berjumlah 60 orang. 60% adalah pembelajar dari mahasiswa,
dosen universitas, peneliti, dll., sedangkan sisanya, 40%, adalah pembelajar yang
berasal dari pekerja kantoran.
(2) Usia rata-rata peserta didik berkisar antara 20-an dan 40-an.

Dari beberapa informasi awal yang dikumpulkan, maka diketahui beberapa harapan
yang diinginkan peserta didik setelah menyelesaikan pembelajaran di kursus sekolah bahasa
Jepang sakura ialah sebagai berikut:
1) Ingin berbicara lebih banyak dengan orang Jepang.
2) Pembelajaran menjadi membosankan karena ada nama dan tempat yang mucul dalam
bahan ajar yang tidak mereka ketahui. Sehingga, mereka mengalami kesulitan untuk
memahami alur pembelajaran yang tertuang dalam bahan ajar yang digunakan.
3) Bahan ajar kursus pemula dan lanjutan berbeda, sehingga mereka mengalami kesulitan
saat mengambil kursus lanjutan.
4) Tujuan belajar siswa yang beragam, sehingga sulit untuk menyamakan satu bahan ajar
untuk berbagai tujuan yang diinginkan oleh masing-masing orang.
5) saat berbicara dengan orang Jepang, mereka mengalami kesulitan dalam menentukan
topik apa yang hendak dibicarakan.
6) Beberapa siswa merasakan kesenjangan budaya saat berbicara dalam bahasa Jepang.
7) Saat menghafal kosakata, mudah sekali menjadi lupa, sehingga ada beberapa siswa
berpikir bahwa pembelajaran di dalam kelas tidak terlalu bermanfaat diterapkan di luar
kelas.

4. Fasilitas Sekolah
a. Ruang kelas ada dua buah, masing-masing mempunyai kapasitas 30 orang.
b. Meja yang tersedia tidak bisa dipindahkan.
c. Papan tulis, bagan, dan peta
d. Satu CD player
e. Disediakan buku dan majalah Jepang. Buku bisa dibaca langsung oleh siswa, tetapi
tidak boleh dipinjam.

5. Konten Pembelajaran
a. Silabus
Pertama, untuk pemula tidak ada silabus, hanya ada buku teks pemula yang harus
diselesaikan dalam 18 bulan (sekitar 300 jam). Kosakata yang dipelajari dalam buku ini
berkisar 2000 kosakata. Tujuan kelas menengah ialah agar siswa bisa berkomunikasi dengan
mudah.
Kedua, untuk kelas menengah juga tidak ada silabus. Namun, ada buku teks kelas
menengah yang bisa diselesaikan sekitar 9 bulan (sekitar 150 jam). Kosakata yang dipelajari
sekitar 1.480 kosakata dan 139 pola kalimat. Tujuan kelas menengah ialah agar siswa bisa
berkomunikasi berdasarkan konteks dan situasi.

b. Kurikulum
Pertama, dalam satu tahun dibagi menjadi tiga semester, dengan satu semester
berdurasi selama tiga bulan.
 Semester pertama dari awal Februari hingga akhir April,
 semester kedua dari awal Juni hingga Agustus, dan
 semester ketiga dari awal Oktober hingga akhir Desember.
Kedua, untuk kursus pemula dilangsungkan selama dua kali seminggu, yaitu pada
hari Senin dan Rabu selama 2 jam dari pukul 18.00 hingga 20.00. Selain itu, pada kursus
pemula juga ada kursus perantara yang dilakukan 2 kali seminggi pada hari Selasa dan
Kamis selama dua jam dari pukul 18.00 hingga 20.00. Sehingga, total waktu belajar untuk
kursus pemula adalah 4 jam, dan waktu studi setiap semester menjadi 50 jam termasuk 2 jam
untuk ujian.
Ketiga, metode pengajarannya komunikatif dengan pendekatan metode audio lingual,
metode terjemahan tata bahasa, dll tergantung situasi dan pembelajaran yang sedang
berlangsung.
Keempat, bahan ajar yang digunakan adalah buka Minna no Nihongo dan buku
latihan pola kalimat, bahan bacaan, dll.

6. Evaluasi Pembelajaran
Pembelajaran dievaluasi dengan kuis dan ujian akhir. Kuis diadakan setiap dua
minggu sekali dan ujian akhir diadakan setiap akhir semester. Semua ujian dilakukan
tertulis, tidak ada ujian lisan yang dilakukan.
Dari contoh kasus persiapan menyusun bahan ajar yang dilakukan di sekolah bahasa
Jepang Sakura, ada tiga poin yang harus dipertimbnagkan untuk menggambarkan secara
rinci situasi pembelajaran yang akan dibuatkan bahan ajarnya, yaitu sebagai berikut.
a. jenis informasi yang digunakan.
b. jenis bahan pembelajaran yang digunakan.
c. riset yang harus dilakukan jika ada bahan yang bisa digunakan.

PROSEDUR PEMBUATAN BAHAN AJAR (教材作成の手順)


1. Pilih dan atur semua hal yang diperlukan sebelum membuat bahan ajar.
2. Tulis poin-poin penting pada buku atau kertas kecil yang mudah dikelompokkan.
3. Selanjutnya, tulis ‘Buat Bahan Ajar’ di tengah-tengah kertas besar seperti mind
mapping.
4. Di sekeliling topik besar, isi dengan ‘hal-hal yang diperlukan untuk membuat bahan
ajar’.
5. Terakhir, kelompokkan hal-hal yang berkaitan dengan konten yang akan dibuat.
6. Klasifikasikan setiap kelompok.
7. Beri label pada setiap kelompok klasifikasi, seperti label ‘pengetahuan’, dll.
8. Buat peta gambar “hal-hal yang dibutuhkan untuk membuat bahan ajar”
9. Bandingkan peta konsep yang telah dibuat dengan poin-poin yang didiskusikan bersama
orang-orang di sekitar.
10. Selanjutnya, menganalisis pembelajaran yang menggunakan bahan ajar, pengetahuan
untuk membuat bahan ajar, fasilitas pembelajaran, dll.

Anda mungkin juga menyukai