NIM : 06111181823003\
Laboratorium adalah tempat yang tepat untuk digunakan sebagai fasilitas mengajar dan
belajar mengenai terutama mengenai ilmu pengetahuan alam. Terutama dapat digunakan oleh
peserta didik dalam membahas atau memecahkan soal secara nyata.
Secara umum, tujuan laboratorium adalah sebagai sarana utama untuk mengajar sains. Selain
itu, banyak sekali teori yang mengemukakan tujuan dari pengadaan laboraorium terutama
laboratorium. Tujuan-tujuan dari pengadaan laboratorium ini sudah mulai dikemukakan sejak
tahun 1960 an- hingga 1990 an. Namun, dari tahun 1960 an hingga 1970 an mengenumakakan
teori tenttang tujuan laboratorium bahwasanya tujuan laboratorium adalah untuk meningkatkan
keterampilan dan kemampuan dalam pembelajaran sains. Namun sejak tahun 1980 an tujuan
laboraturium mengalami sedikit perubahan atau dapat dikatakan penambahan tujuan. Dimana,
hal ini dipengaruhi karena adanya teori belajar konstruktivisme. Oleh karena itu, muncullah
tujuan baru laboratoium fisika yang sudah ditetapkan yaitu :
1. Seni bereksperimen
2. Keterampilan eksperimental dan analitis
3. Pembelajaran Konseptual
4. Memahami pengetahuan dasar dalam fisika
5. Mengembangkan keterampilan belajar kolaboratif
B. Model Pembelajaran Konstruktivis
Berbeda dengan model pendekatan konstruktivisme, dengan menggunakan metode ini setiap
siswa diberi kesempatan untuk secara aktif membangun dan merekontruksi pemahamannya
dalam konteks sosial, dari pada menerimanya dari guru, buku teks, atau manual laboratorium.
Dalam hal ini guru hanya berperan untuk menengahi atau membantu membangun pemahaman
peserta didik.
D. Laboratorium Berbasis Komputer Mikro
Perkembangan teknologi yang pesat tentunya memicu munculnya media atau alat yang
berbasis digilal untuk pembelajaran fisika . salah satunya adalah “Simulasi Eksperimen”.
Simulasi eksperimen merupakan salah satu bentuk dari laboratorium yang berbasis mikro.
Diyakini, penerapan laboratorium berbasis mikro mendukung prinsip-prinsip dari
konstruktivisme. Dibandingkan dengan laboratorium manual, laboratorium berbaiss
komputer mikro memiliki cukup banyak keunggulan yang tentunya keunggulan tersebut
membantu siswa dalam pembelajaran fisika. Karena laboratorium yang berbasis komputer
mikro ini mampu menampilkan atau mengolah dari data hasil pengamatan yang real.
Sehingga hampir tidak ada bedanya dengan laboartorium manual, bahkan penggunaan
laboaratorium jenis lebih tentunya lebih memudahkan siswa. Tidak hanya itu, laboaratorium
jenis ini juga mampu meningkatkan pemahman siswa mengenai keterampilan grafik. Karena
laboratorium berbasis komputer mikro mendukung prinsisp-prinsip konstruktivisme, hal ini
tentunya akan membuat siswa mempunyai keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran.
Pada intinys, penggunaan laboratorium berbasis komputer dalam pembelajaran dinilai bagus
dalam mencapai tujuan-tujuan dari laboratorium fisika itu sendiri yang sudah di jabarkan
pada point A sebelumnya.