Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
BAHASA INDONESIA
Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras
lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh
kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi
ataupun proses fonologis lainnya.
Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan di
akhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
Sementara itu, di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma
(,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi.
Unsur Kalimat
1. Subjek
Ciri-ciri subjek menurut Widjono (2011: 148) dan Mulyono (2012: 47) yaitu sebagai berikut .
Tidak didahului preposisi:di , dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan,dll
05 a. Dalam rapat itu terjadi perdebatan sengit antaranggota.
(kata yang dicetak miring bukan merupakan subjek karena didahului kata dalam)
Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dengan kata bukan
06 a. Bukan Rita yang menanam bunga itu. (benar)
b. Tidak Rita yang menanam bunga itu. (salah)
Diikuti salah satu kata kerja gabung ialah, adalah, merupakan atau menjadi
08
a. Pantun ialah bentuk puisi yang berpola akhir a-b-a-b.
b. Beliau menjadi presiden sejak tahun 2004.
Berpartikel- nya
09 a. Membacanya cukup cepat.
b. Dinginnya menusuk tulang.
2. Predikat
Jawaban atas pertanyaan mengapa (melakukan apa), bagaimana, dan sang subjek itu
a. Burung itu berkicau indah sekali. (“Apa yang dilakukan burung itu? Jawabannya berkicau indah sekali”)
01 b. Peserta rapatnya 20 orang. (“Berapa jumlah peserta rapat? Jawabannya 20 orang”)
Dapat didahului keterangan akan aspek : akan, sudah, sedang, selalu hampir
03 a. Kami akan berangkat ke Bandung bulan depan.
b. Paman sudah pulang dari Bali.
Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat atau bilangan
07 a. Saya mahasiswa. (predikat kata benda)
b. Kami menanam seribu pohon di hutan. (predikat kata kerja)
3. Objek
5. Keterangan
Bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan,
01 pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap
a. Kakek datang bersama nenek. (tanpa keterangan)
b. Kakek datang dari Yogyakarta bersama nenek. (ada keterangan asal)
Tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah atau akhir kalimat
02 a. Kemarin saya mengerjakan skripsi di kampus.
b. Saya kemarin mengerjakan skripsi di kampus.
c. Saya mengerjakan skripsi di kampus kemarin.
5. S+P+O+k KB1 + KK + KB2 + (KD + KB) Mereka mengadakan penelitian di luar kota
b. Perluasan Unsur Kalimat Dasar
Perluasan Kata Benda
Perluasan unsur kalimat dengan kata atau frase tanpa konjungtor yang :
Kalimat Mahasiswa berdiskusi dapat diperluas menjadi kalimat
Mahasiswa semester III berdiskusi.
Perluasan kalimat itu adalah hasil perluasan unsur subjek mahasiswa dengan semester III.
Perluasan kata benda dengan konjungtor yang terdapat pada kalimat-kalimat berikut
a. Mahasiswa yang pandai mendapat beasiswa
b. Perusahaan yang lemah sekali akan mendapat subsidi
c. Anak yang berbakat melukis itu mendapat bantuan berupa alat-alat lukis.
Kedua kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu dapat dihubungkan oleh kalimat
tetapi,sedangkan, dan melainkan jika kalimat itu menunjukkan pertentangan dan hasilnya
disebut kalimat majemuk setara pertentangan
• Amerika dan Jepang tergolong negara maju
• Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang
• Amerika dan Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia dan Brunei Darussalam tergolong negara berkembang
Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian jika
kejadian yang dikemukakannya berurutan
• Mula-mula disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat remaja, kemudian disebutkan
nama-nama juara MTQ tingkat dewasa.
• Upacara serah terima pengurus koperasi sudah selesai, lalu Pak Ustaz membacakan doa selamat.
Dapat pula dua kalimat tunggal atau lebih dihubungkan oleh kata atau jika kalimat itu
menunjukkan pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara peilihan.
Para pemilik televisi membayar iuran televisinya di kantor pos yang terdekat, atau para petugas menagihnya
ke rumah pemilik televisi langsung.
Pekerjaan itu telah selesai ketika kakak datang dan ibu selesai memasak.
Klausa utama : pekerjaan itu telah selesai
Klausa bawahan : a) kakak datang
b) ibu selesai memasak.
Orang tua yang dudu-duduk di pinggir kolam dan membuka-buka koran itu, adalah tetangga kami.
Klausa utama : orang tua itu adalah tetangga kami
Klausa bawahan : a) orang tua yang dudu-duduk di pinggir kolam
b) orang tua membuka-buka koran
Jenis Kalimat Menurut Fungsinya
Kalimat Seruan
Kalimat seruan dipakai jika penutur ingin mengungkapkan perasaan “yang kuat” atau yang
mendadak. (Biasanya, ditandai oleh menaiknya suara pada kalimat lisan dan dipakainya
tanda seru atau tanda titik pada kalimat tulis).
Positif
Nah, ini dia yang kita tunggu.
Negatif
Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya melakukan suatu pekerjaan. Kata kerja aktif umumnya
ditandai oleh awalan me-, seperti menulis, membaca, membawa, mencatat, menyeberangi, dan melintasi.
Namun tidak sedikit kalimat aktif yang predikatnya tidak disertai kedua imbuhan tersebut,
misalnya, makan dan minum.
Kalimat aktif transitif, yakni kalimat aktif yang predikatnya memerlukan objek.
Contoh:
Pemerintah sedang mengembangkanindustri mobil nasional.
S P O
Mantan napi itumencurisapi milik pak Dikson kemarin malam.
S P O K
Kalimat aktif intransitif, yakni kalimat yang predikatnya tidak memerlukan objek maupun pelengkap.
Contoh:
Dewi memasakdi dapur.
S P Ket.
Sari bernyanyi.
S P
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Kalimat pasif, antara lain,
ditandai oleh predikatnya yang berawalan di-, atau ter-, kata berimuhanke-an. Dan kata kena.
Contoh:
Pameran produk peternakan di buka oleh rektor.
Soal-soal itusedang di kerjakan.
Kaki saya terinjak orang.
Mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif
Kaidah I
•Pertukarkanlah pengisi subjek (S) dengan pengisi objek (O).
• Gantikanlah awalan me(N)- dengan di- pada predikat.
• Tambahkanlah kata oleh di belakang predikat (manasuka).
Contoh:
Orang itu sudah mencuria yam milik Pak Dikson dua kali (aktif).
S P O Ket.
Ayam milik Pak Dikson sudah dicuri (oleh) orang itu dua kali (pasif).
S P Ket.1 Ket.2 b.
Kaidah II
Jika subjek pada kalimat aktif itu berupa kata ganti aku, saya, kami, kita, engkau, kamu, Anda, dia,
beliau, atau mereka, maka berlaku kaidah berikut.
• Ubahlah letak S P O menjadi O S P
• Hapuskan awalan me(N)- dari P.
• Rapatkan S dengan P tanpa kata pemisah apa pun. Jika semula predikatnya
mempunyai kata bantu seperti akan, dapat atau kata ingkattidak, maka kata-kata itu
diletakkan sebelum S.
• Gantikan aku dengan ku- dan engkau dengan kau (manasuka)
Contoh:
Saya sedang membaca buku baru pembelian ayah.
S P O
Buku baru pembelian ayah sedang saya baca.
S P
Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan sesuatu yang diujarkan orang. Bagian
kutipan dalam kalimat langsung ada berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau pun kalimat kalimat perintah.
Contoh:
• “Apakah gurumu baik?” tanya Cecep.
• Kata orang tua zaman dulu, “Malu bertanya, sesat di jalan.”
• Jangan mendekat,” bentak penjahat itu.
• “Ayo, lari!” teriak penjahat itu pada teman-temannya.