Tugas Kep Keluarga (Trend Dan Issue)
Tugas Kep Keluarga (Trend Dan Issue)
Sandi menjelaskan sedekah putih adalah program pembagian susu bagi anak-anak
yang mengalami kekurangan asupan gizi.
Sementara Ma'ruf Amin beranggapan bahwa program 'Sedekah Putih' tidak tepat
untuk anak yang mengalami stunting. Keduanya sempat berdebat terkait definisi
stunting atau kondisi kekerdilan pada bayi di bawah lima tahun tersebut.
"Isu sedekah putih itu ditangkap oleh banyak pihak memberikan sedekah susu
setelah anak itu selesai disusukan oleh ibunya. Padahal stunting itu adalah
(terkait) 1000 hari pertama sejak dia (dalam) kehamilan sampai disusui oleh
ibunya," kata Ma'ruf di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Minggu (17/3).
"Maka itu menurut saya istilah sedekah putih menimbulkan pemahaman yang
mengacaukan masyarakaat," lanjut Ma'ruf.
"Jadi kalau ada anak sehat tapi tidak tinggi, jangan disebut stunting," kata
Aman seperti yang dikutip dari Antara, Senin (23/7) silam.
Sementara itu, Pakar nutrisi dan metabolik anak dokter Damayanti Rusli
Sjarif pada Agustus 2018 menjelaskan gagal tumbuh adalah kondisi tubuh
anak yang tidak dapat menerima, mempertahankan atau memanfaatkan
kalori untuk menambah berat badan.
Dengan kata lain, kondisi ini membuat pertumbuhan bayi yang dilihat dari
berat atau tinggi badannya jauh dari kondisi normal yang
direkomendasikan WHO. Istilah kedokteran mengenal kondisi ini dengan
nama failure to thrive atau weight faltering.
Pada tahap awal, Damayanti menyebut ciri-ciri gagal tumbuh hanya
ditandai dengan grafik berat badan bayi yang tidak mengalami kenaikan,
cenderung stagnan bahkan menurun.
"Ciri-ciri gagal tumbuh itu cuma bisa dilihat dari grafik berat badannya
saja. Kalau berat badannya tidak sesuai dengan grafik maka disebut weight
faltering atau gagal tumbuh," kata Damayanti dalam diskusi Nutrisi
Penyebab dan dampak gagal tumbuh pada balita di Jakarta, Senin (13/8).
Dokter dari RSCM ini menyebut pertumbuhan itu hanya dapat diketahui
melalui grafik KIA (Kartu Kesehatan Ibu dan Anak) atau KMS (Kartu
Menuju Sehat) yang tersedia di rumah sakit dan posyandu. Grafik itu
mengukur menimbang pertumbuhan bayi berdasarkan jenis kelamin,
umur, lingkar badan, kepala dan sebagainya.
"Kuncinya begitu berat badannya turun, cepat cari pertolongan untuk tahu
kenapa berat badannya turun dan segera diambil tindakan seperti diberi
makanan pendamping ASI," tuturnya.
Pada kondisi akut, dia menyebut gagal tumbuh dapat mengakibatkan gizi
buruk. Sedangkan dalam kondisi kronis, gagal tumbuh menyebabkan
stunting.
"Gagal tumbuh dulu, lalu bisa kena gizi buruk jangka waktunya beragam.
Atau bisa menjadi stunting yang baru diketahui saat usia 18 bulan. Kondisi
ini yang parah karena otak tidak bisa terbentuk maksimal dan
menyebabkan kebodohan," ucapnya
Jika kondisi gagal tumbuh tidak ditangani, maka bakal berdampak pada
stunting dan membuat pertumbuhan otak tidak maksimal. Kondisi ini
berbahaya karena setelah melewati usia dua tahun sebab otak tak lagi bisa
dikoreksi atau diperbaiki dengan cara apapun. "Tidak bisa kembali normal,
IQ-nya otomatis berkurang," ujarnya.
Pada tahun 2015, tercatat sebanyak 4.999 kematian ibu terjadi. Angka itu
sedikit menurun pada 2016 dengan 4.912 kematian ibu. Selanjutnya, angka
kematian ibu terus menurun hingga 2017 menjadi 4.295 dan 2.355 hingga
September 2018.
Judul Jurnal : Jurnal Kesehatan Andalas.
Tahun : 2018
ANALISA PICOT
PROBLEM (MASALAH)
Stunting merupakan keadaan indeks tinggi badan menurut umur di bawah minus
dua standar deviasi berdasarkan standar WHO.. Stunting merupakan manifestasi
jangka panjang faktor konsumsi diet berkualitas rendah, penyakit infeksi
berulang, dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor
yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan. Jenis
penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan desain cross-sectional.
Sebanyak 74 sampel dipilih secara simple random sampling. Penelitian dilakukan
dari Maret sampai April 2018. Jenis penelitian ini adalah studi analitik
observasional dengan desain cross-sectional. Sebanyak 74 sampel dipilih secara
simple random sampling
kebiasaan buruk seperti rokok dan alkohol, sehingga memiliki status kesehatan
yang lebih baik. Tingkat pendidikan juga berhubungan dengan pendapatan,
dimana tingkat pendapatan cenderung meningkat seiring peningkatan tingkat
pendidikan. Pendapatan yang cukup memungkinkan untuk hidup dengan kualitas
yang lebih baik.
INTERVETION (INTERVENSI)
COMPARE
Latar Belakang : Stunting merupakan keadaan indeks tinggi badan menurut umur
di bawah minus dua standar deviasi berdasarkan standar WHO.. Stunting
merupakan manifestasi jangka panjang faktor konsumsi diet berkualitas rendah,
penyakit infeksi berulang, dan lingkungan.
Masalah kurang gizi dan stunting merupakan dua masalah yang saling
berhubungan. Stunting pada anak merupakan dampak dari defisiensi nutrien
selama seribu hari pertama kehidupan. Hal ini menimbulkan gangguan
perkembangan fisik anak yang irreversible, sehingga menyebabkan penurunan
kemampuan kognitif dan motorik serta penurunan performa kerja. Anak stunting
memiliki rerata skor Intelligence Quotient (IQ) sebelas poin lebih rendah
dibandingkan rerata skor IQ pada anak normal. Gangguan tumbuh kembang pada
anak akibat kekurangan gizi bila tidak mendapatkan intervensi sejak dini akan
berlanjut hingga dewasa
Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian
stunting. Hasil yang sama diperoleh penelitian yang dilakukan di wilayah
Puskesmas Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat
pendidikan ibu dengan kejadian stunting pada anak.7 Berdasarkan analisis
multivariat, faktor pendidikan ibu merupakan faktor yang memiliki hubungan
paling dominan dengan kejadian stunting pada anak.
Hubungan antara tingkat asupan energi dengan kejadian stunting secara statistik
bermakna
Masa awal anak anak ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (growth spurt).
Mencukupi kebutuhan asupan energi yang adekuat merupakan hal yang sangat
penting bagi anak. Energi tersebut bersumber dari makronutrien seperti:
karbohidrat, lemak, dan protein. Karbohidrat merupakan sumber energi yang
secara kuantitas paling penting bagi tubuh. Karbohidrat menyediakan energi untuk
seluruh jaringan di dalam tubuh, terutama di otak yang normalnya menggunakan
glukosa sebagai sumber energi aktivitas sel. Protein merupakan zat yang esensial
bagi sel-sel tubuh. Lemak yang dikonsumsi dalam makanan dijadikan sebagai
sumber energi dan asam lemak esensial. Asam lemak struktural merupakan bagian
penting dari membran sel, serabut saraf, dan struktur sel secara umum. Cadangan
lemak terutama pada jaringan adiposa sebagai sumber energi jangka panjang bagi
tubuh
OUTCOME (HASIL / KELUARAN)
Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat asupan energi, rerata durasi
sakit, berat badan lahir, tingkat pendidikan ibu, dan tingkat pendapatan keluarga
dengan kejadian stunting pada anak usia 2459 bulan di wilayah kerja Puskesmas
Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang. Faktor tingkat pendidikan ibu
memiliki hubungan paling dominan. Tingkat asupan protein, rerata frekuensi
sakit, status pemberian ASI eksklusif, status kelengkapan imunisasi dasar, tingkat
pengetahuan ibu tentang gizi, dan jumlah anggota rumah tangga tidak
menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting
Lebih dari separuh (71,6 persen) ibu memiliki tingkat pendidikan rendah.
Umumnya (91,0 persen) ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang gizi.
Sebagian besar (85,1 persen) keluarga berada pada tingkat pendapatan di atas
garis kemiskinan Kota Padang. Mayoritas (67,1 persen) keluarga tergolong
keluarga kecil.
Kelompok usia anak hampir merata. Kelompok usia 24-35 bulan memiliki
frekuensi yang paling banyak (35,8 persen). Frekuensi jenis kelamin laki-laki
sedikit lebih tinggi (52,2 persen) dibandingkan jenis kelamin perempuan. Lebih
dari separuh anak memiliki riwayat durasi sakit ≤ 3 hari per episode sakit, riwayat
frekuensi sakit ≤ 6 episode sakit per tahun, BBL normal, ASI eksklusif dan
imunisasi lengkap.
TIME
KEPERAWATAN KELUARGA
DIBUAT OLEH
NPM : 12114201180005
KELAS : C
SEMESTER : IV
ANGKATAN 2018
FAKULTAS KESEHATAN
2020