Anda di halaman 1dari 4

Volume 8 Nomor 2 November 2018

PENGARUH PEMENUHAN NUTRISI DAN TINGKAT KECEMASAN TERHADAP


PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM PRIMIPARA

Arfiah

STIKes Widya Nusantara Palu


Email korespondensi: arfiahbidan@yahoo.com

Abstrak
ASI mengandung nutrisi yang lengkap yang dibutuhkan oleh bayi hingga 6 bulan pertama
kelahirannya. Perubahan psikologis pada ibu post partum umumnya terjadi pada 3 hari
postpartum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kecemasan terhadap
kemampuan pemenuhan kebutuhan bayi baru lahir pada ibu post partum primipara. Penelitian ini
merupakan penelitian observasional dengan pendekatan retrospektif di lakukaan di RSU
Anutapura Palu pada bulan September 2016 hingga Februari 2017 dengan sampel sebanyak 42
ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan 35,7% responden selama masa
nifas pemenuhan nutrisi terpenuhi dan sebanyak 64,3% responden selama masa nifas
pemenuhan nutrisi tidak terpenuhi, 33% responden mengalami kecemasan ringan, 67%
responden mengalami kecemasan sedang, 38% responden ASI lancar, 62% responden ASI tidak
lancar. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan pemenuhan nutrisi (p=0,004) dan tingkat
kecemasan (p=0,002) dengan pengeluaran ASI. Manajemen kecemasan pada ibu post parum
perlu pendampingan yang komprehenseif serta peran keluarga dan tenaga dalam meningkatan
pemenuhan nutrisi harus dipenuhi selama masa nifas.

Kata Kunci : Kecemasan, Bayi Baru Lahir, Post Partum

Pendahuluan akan asupan gizi yang terkandung didalam


ASI mengandung nutrisi yang lengkap setiap makanan yang dikonsumsinya dengan
yang dibutuhkan oleh bayi hingga 6 bulan memperhatikan kebutuhan yang diperlukan
pertama kelahirannya. ASI pertama yang oleh tubuhnya (Novianti, 2009).
diberikan kepada bayi disebut kolostrum, Gangguan psikologi pada ibu
banyak mengandung zat kekebalan yang menyebabkan berkurangnya pengeluaran
berfungsi melindungi bayi dari berbagai ASI. Karena akan menghambat letdownreflek.
penyakit infeksi (Proverawati, 2009). Perubahan psikologis pada ibu post partum
Menyusui merupakan cara yang umumnya terjadi pada 3 hari post partum.
optimal dalam memberikan nutrisi dan Dua hari post partum ibu cenderung bersifat
mengasuh bayi, dengan penambahan negatif terhadap perawatan bayinya dan
makanan pendamping setelah 6 bulan, sangat tergantung lain karena energy
kebutuhan nutrisi, imunologi, dan difokuskan untuk dirinya sendiri
psikososial dan terpenuhi hingga tahun (Soetjiningsih, 2005).
kedua dan tahun-tahun berikutnya (Varney, Cakupan pemberian ASI eksklusif di
2007). Kota Palu tergolong masih sangat rendah
Nutrisi ibu menyusui adalah makanan yaitu hanya 6,41% dibandingkan dengan
sehat selain obat yang mengadung protein, pemberian ASI ekslusif di Kabupaten Sigi
lemak, mineral, air dan karbohidrat yang yaitu 77,55% dan hanya 6 kabupaten saja
dibutuhkan oleh ibu menyusui dalam jumlah yang telah mencapai pemberian ASI eksklusif
tertentu selama menyusui. Masa postpartum diatas 60%yaitu Kabupaten Parigi Moutong,
merupakan masa pemulihan karena Kabupaten Donggala, Kabupaten Poso,
merupakan faktor penunjang yang utama Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten
produksi ASI sehingga apabila gizi tidak Toli-toli (Dinkes Sulawesi Tengah, 2015).
terpenuhi akan menghambat produksi ASI Hasil penelitian Siti Yulikah (2010),
dan dapat mempengaruhi komposisi serta didapatkan sebagian besar (56,7%)
asupan nutrisi untuk bayi baru lahir. Ibu responden melakukan perawatan payudara
menyusui memiliki kebutuhan yang banyak responden dengan baik dan ada hubungan

Jurnal Kebidanan, pISSN 2252-8121, eISSN 2620-4894 134


Volume 8 Nomor 2 November 2018

perawatan payudara ibu nifas dengan kali sehari dengan porsi banyak satu piring
kelancaran pengeluaran ASI di Desa pati jenis makanan yang dikonsumsi: nasi,
Kecamatan Pati Kabupaten Pati tahun 2010. tempe,tahu, kerupuk, telur, ikan laut, ikan
Berdasarkan wawancara terhadap 10 bandeng, setiap hari ibu mengkonsumsi
responden diketahui ada 7 responden yang sayuran hijau seperti bayam, kangkung dan
mengatakan pengeluaran ASI nya tidak daun ketala, kadang-kadang ibu juga
lancar, dari 7 responden ada 4 responden mengkonsumsi susu setiap pagi, minum air
yang pengeluaran ASI nya tidak lancar putih7-8 gelas perhari dengan tambahan
dikarenakan pemenuhan nutrisi ibu yang selingan buah-buahan: pepaya, mangga dan
tidak terpenuhi, ibu makan 3 kali sehari apel, kadang-kadang ibu juga membuat kolak
dengan porsi setengah piring, jenis makanan pisang.
yang dikonsumsi: nasi, tempe, ikan Dari bidan di RSU Anutapura Palu
bandeng, tahu dan krupuk saja, ibu tidak menyatakan sudah memberikan penyuluhan
mengkonsumi telur dan ikan laut, ibu juga tentang pemenuhan nutrisi setiap saat
jarang mengkonsumsi sayur-sayuran, daging, kunjungan nifas. Berdasarkan hasil survei
maupun buah–buahan, ibu minum air putih yang telah dilakukan, pemenuhan nutrsi ibu
kira-kira 5 gelas perhari dan minum teh nifas masih belum seimbang banyak ibu nifas
hangat 1 gelas perhari. yang masih melakukan susu formula dan
Sedangkan 3 responden (30%) yang selama masa nifas ibu masih mengalami
pengeluaran ASI nya tidak lancar permasalahan terhadap pengeluaran ASI nya
mengatakan merasakan cemas saat ASI nya sehingga ibu sering mengalami perasaan
tidak keluar dengan lancar, ibu mengatakan cemas, khawatir, dan gelisah.
ada perasaan khawatir bayinya kekurangan
nutrisi, ibu merasa gelisah setelah menyusui Metode
bayinya, ibu terkadang merasa sedih dan Penelitian ini merupakan penelitian
takut akan pikirannya sendiri tidak dapat observasional dengan pendekatan
memberikan cukup nutrisi atau ASI untuk retrospektif. Penelitian dilaksanakan pada
bayinya. bulan September 2016 hingga Februari 2017
Sedangkan 3 responden yang di RSU Anutapura Palu. Populasi penelitian
pengeluaran ASI nya lancar pemenuhan yaitu ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan
nutrisi terpenuhi dan ibu juga tidak sebanyak 42 orang. Sampel dalam penelitian
merasakan cemas, khawatir, gelisah, atau menggunakan total sampling sebanyak 42
takut akan pikirannya sendiri yang dapat ibu. Pengumpulan data menggunakan data
mengganggu pengeluaran ASI nya, 3 retrospektif kemudian diolah dan dianalisis
responden mengatakan tidak pantang menggunakan analisis univariat serta
makanan tertentu ibu mengatakan makan 3 analisis bivariat menggunakan uji chi square.

Hasil dan Pembahasan


Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakteristik n %
Pemenuhan Nutrisi
Terpenuhi 15 35,7
Tidak Terpenuhi 27 64,3
Tingkat Kecemasan
Ringan 14 33,0
Sedang 28 67,0
Pengeluaran ASI
Lancar 16 38,0
Tidak Lancar 26 62,0
Sumber: Data Sekunder, 2017

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat nutrisi responden tidak terpenuhi dan


disimpulkan bahwa sebagian besar (64,3%) sebagian besar (67,0%) responden

Jurnal Kebidanan, pISSN 2252-8121, eISSN 2620-4894 135


Volume 8 Nomor 2 November 2018

mengalami tingkat kecemasan sedang serta resonden tidak lancar.


sebagian besar (62,0%) pengeluaran ASI

Tabel 2. Analisis Bivariat


Pengeluaran ASI
Total
Variabel Lancar Tidak Lancar P Value
n % n % n %
Pemenuhan Nutrisi
Terpenuhi 10 66,7 5 33,3 15 100
Tidak Terpenuhi 7 25,9 20 74,1 27 100
Tingkat Kecemasan
Ringan 11 78,6 3 31,4 14 100
Sedang 4 14,3 24 85,7 28 100
Sumber: Data Sekunder, 2017

Berdasarkan hasil uji statistik pada banyak dari responden setiap hari ibu
tabel 2 diperoleh nilai p=0,000, hal ini hanya makan dengan tahu dan tempe dan
berarti terdapat hubungan pemenuhan ikan bandeng untuk menu setiap harinya.
nutrisi dengan pengeluaran ASI. Hasil penelitian Yuliani (2011)
Nutrisi atau gizi merupakan zat yang menerangkan bahwa perilaku pantang
diperlukan oleh tubuh untuk keperluan makan pada ibu nifas dapat mengurangi
metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa produksi ASI. Hal ini disebabkan karena
nifas terutama bila menyusui akan kuatnya tradisi masyarakat yang telah
meningkat 25% karena berguna untuk berakar kuat secara turun temurun.
proses kesembuhan karena sehabis Hal ini sejalan dengan penelitiannya
melahirkan dan untuk produksi air susu Nurhayati dkk (2013), bahwa ada hubungan
yang cukup untuk menyehatkan bayi yang signifikan (sesuai) antara pola nutrisi
(Ambarwati, 2009). Soetjiningsih (2005) ibu nifas dengan kecukupan ASI pada bayi,
menyatakan bahwa makanan yang dimakan yaitu semakin baik pola nutrisi ibu nifas
oleh seorang ibu yang sedang dalam masa semakin baik kecukupan ASI pada bayinya.
menyusui tidak secara langsung Berdasarkan hasil uji statistik pada
mempengaruhi masa maupun jumlah air tabel 2 diperoleh nilai p=0,000, hal ini
susu yang dihasilkan. Dalam tubuh terdapat berarti terdapat hubungan tingkat
cadangan berbagai zat gizi yang dapat kecemasan dengan pengeluaran ASI.
digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Soetjiningsih (2005), gangguan
Akan tetapi jika makanan ibu terus menerus psikologi pada ibu menyebabkan
tidak mengandung cukup zat gizi yang berkurangnya pengeluaran ASI Karena akan
diperlukan tentu Pada akhir kelenjar- menghambat let down reflek. Perubahan
kelenjar pembuat air susu dalam buah dada psikologis pada ibu post partum umumnya
ibu tidak akan dapat bekerja dengan terjadi pada 3 hari postpartum. Dua hari
sempurna dan akhirnya akan berpengaruh post partum ibu cenderung bersifat
terhadap produksi ASI. negative terhadap perawatan bayinya dan
Hasil penelitian menunjukkan rata- sangat tergantung lain karena energy
rata ibu yang selama masa nifas yang difokuskan untuk dirinya sendiri.
pemenuhan nutrisi tidak terpenuhi Banyaknya responden yang
dikarenakan melakukan pantang makanan mengalami kecemasan sedang ditandai
tertentu seperti membatasi porsi makan dengan ibu selalu gelisah, merasa takut,
setiap harinya,tidak mengkonsumsi sayur- perasaan was-was, merasa tidak tenang dan
sayuran hijau setiap hari, selama masa nifas selalu mempunyai firasat buruk apabila
ibu tidak mengkonsumsi ikan laut seperti: ASInya tidak keluar dengan lancer akan
ikan tongkol, dan pindang, tidak menyebabkan bayi kekurangan nutrisi dan
mengkonsumsi susu setiap harinya, tidak akan menyebabkan bayi menjadi sakit dan
mengkonsumsi telur,dan jawaban paling juga rewel.

Jurnal Kebidanan, pISSN 2252-8121, eISSN 2620-4894 136


Volume 8 Nomor 2 November 2018

Adanya hubungan yang signifikan Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, 2012.


secara statistik ini menunjukkan bahwa Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi
semakin ibu terus menerus merasa gelisah, Tengah.
merasa takut, perasaan was-was, merasa Kementerian Kesehatan, RI. 2011. Cakupan
tidak tenang dan selalu mempunyai firasat ASI Eksklusif. Jakarta.
buruk akan membuat pengeluaran ASI ibu Dinas Kesesehatan, Kab. Rembang. 2011.
semakin tidak lancar. Cakupan ASI Eksklusif Kabupaten
Sejalan dengan penelitan Amalia Rembang. Rembang.
menyatakan bahwa ada hubungan antara Depkes, RI. 2007. Manajemen Laktasi.
Stress (kecemasan) dengan kelancaran ASI Jakarta.
pada ibu menyusui pasca persalinan Kusuma, P. 2015. Hubungan Tingkat
disebabkan oleh beberapa faktor kelelahan Kecemasan dengan Onset Laktasi pada
dan ketidaknyamanan pasca melahirkan Ibu Post Partum di RS. PKU
baik secio casarea maupun spontan Muhammadiyah Yogyakarta. Skripsi
pervaginam. (Naskah Publikasi) Program Studi
Sejalan dengan penelitiannya Kusuma Bidan Pendidikan Jenjang DIV STIKes
(2015) bahwa terdapat hubungan yang Aisyiyah Yogyakarta .
signifikan antara tingkat kecemasan dan Novianti, Ratih. 2009. Menyusui Gutu Indah.
onset laktasi pada ibu postpartum hal Yogyakarta: Octopus.
tersebut dikarenakan beberapa factor yaitu Nurhayati, dkk. 2013. Hubungan Pola Nutrisi
paritas, usia, berat badan lahir bayi, inisiasi pada Ibu Nifas dengan Kecukupan ASI
menyusui dini, pijat oksitosin, dan status pada Bayi di Desa Majesem Timur
gizi ibu. Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal.
(Skripsi). Program Studi DIII
Kesimpulan Kebidanan Politeknik Harapan
Berdasarkan hasil penelitian yang Bersama Tegal.
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan Proverawati, Atikah. 2009. Gizi untuk
bahwa adanya hubungan pemenuhan Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
nutrisi dan tingkat kecemasan dengan Rochman, Kholilur. 2010. Kesehatan Mental.
pengeluaran ASI pada ibu post partum. Yogyakarta: Fajar Media Pres.
Sujiyatini, dkk. 2010. Asuhan Ibu Nifas.
Daftar Pustaka Yogyakarta: Nuha Medika.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan
Amalia, R. 2016. Hubungan Stress Dengan pada Ibu Nifas. Yogyakata: Andi Offset
Kelancaran ASI PadaIbu Menyusui Varney, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan
PascaPersalinan di RS A. Yani Kebidanan. Jakarta: EGC.
Surabaya. JurnalIlmiah Kesehatan; 9 StuartG. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa.
(1); 12-16. Edisi Februari 2016. Jakarta: EGC.
Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Saleha, Sitti. 2009. AsuhanKebidanan Pada
Masa Nifas. Jakarta: Pustaka Rihama. Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Ambarwati, Eny Retna. 2010. Asuhan Yogyakarta: Andi Offset.
Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Soetjiningsih. 2005. ASI Petunjuk Untuk
Cendikia Press. Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
Ari, Istiani. 2013. Gizi Terapan. Bandung: PT Suyanto. 2009. Riset Kebidanan. Yogyakarta:
Remaja Rosdakarya. Mitra Cendekia Pres.
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Yuliani, F. 2011. Perilaku Pantang Makan
Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: Pada Ibu Nifas Di BPM “A”Balongtani
Buku Kedokteran EGC. Jabon Sidoarjo. Jurnal Hospital
Majapahit; 3(1) edisi Februari 2011.

Jurnal Kebidanan, pISSN 2252-8121, eISSN 2620-4894 137

Anda mungkin juga menyukai