Anda di halaman 1dari 7

MATERI UKOM 2020

1. Askep. System pernapasan


2. Kardio
3. Perkemihan
4. Endokrin
5. Cairan
IWL : 10-15 cc x BB kg
Bila ada peningkatan suhu : IWL + 200 ( Suhu Tinggi - 36,8 °C)
6. Unit Insulin
7. Tindakan Mandiri
8. Pre dan Post Operasi
9. Etik

SOAL
A. Pernafasan
1. Seorang perawat melakukan pengkajian pada pasien dengan keluhan sesak, keluhan sesak
dirasakan berat pada dada kanan dan batuk tidak beradahak. Perawat melakukan pemeriksaan
fisik sistem pernafasan. Dicurigai efusi pleura kanan. Apakah data yang ditemukan oleh
perawat?
A. Ekspansi paru simetris
B. Hantaran melemah pada dada kiri
C. Hantaran kuat pada dada kanan
D. Suara nafas hilang di dada kanan saat auskultasi
E. Terdapat jarak bergeser sama kedua ibu jari di dada

2. Seorang laki-laki 20 tahun mengatakan sudah tidak sesak, sudah lebih nyaman, keluhan saat ini
mual, tidak nafsu makan dan lemas. Hasil pengkajian IMT 15. BTA positif, thoraks photo
infiltrat, proses TB aktif. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
A. Tidak efektif bersihan jalan nafas
B. Tidak efektif pola nafas
C. Defisit nutrisi
D. Intolerans aktivitas
E. Kesiapan nutrisi

3. Seorang perawat melakukan Suction pada pasien yang mengalami penumpukan secret di pangkal
lidah. Setelah melakukan aspirasi sekret, kemudian perawat membilas kateter suction. Apakah
jenis cairan yang diperlukan oleh perawat berdasarkan kasus tersebut?
A. NaCl 0,9%
B. NaCl 3%
C. Dextrose 5%
D. Dextrose 10%
E. Asering

4. Seorang perawat wanita 30 tahun akan mengambil sample BTA terhadap pasien laki-laki
usia46 tahun, dirawat di Rumah Sakit dengan keluhan sesak dan batuk produktif, batuk
dirasakan lebih dari 3 minggu, sering berkeringat di malam hari. Mempunyai riwayat
merokok, dari hasil pemeriksaan suara napas ronkhi, suhu malam hari 40 C, TTV
menunjukkan TD 90/60 mmHg, frekuensi napas 23x/menit. Kapan waktu yang tepat
untuk pengambilan sedian tindakan tersebut?
A. Pagi Siang Sore dalam jangka waktu 1 hari
B. Pagi Siang Pagi dalam jangka waktu 2 hari
C. Pagi Pagi Sore dalam jangka waktu 1 hari
D. Pagi Sewaktu Pagi dalam jangka waktu 2 hari
E. Sewaktu Pagi Sewaktu dalam jangka 2 hari

5. Seorang perawat sedang merawat pasien dengan pneumothoraks dan dipasang chest tube. Secara
tidak sengaja chest tube terlepas dari botolnya. Pasien mengeluh sesak masih terasa, botol berisi
cairan berwarna kemerahan.
Apakah prioritas tindakan berdasarkan kasus diatas?
a. lipat tube
b. atur posisi pasien
c. ganti tube secepatnya
d. masukan tube ke dalam air
e. tempakan asa steril pada tube

6. Seorang laki 43 tahun telah dilakukan rapi tes acak di perkantoran. Kondisi laki-laki tersebut
tidak ada keluhan demam, nyeri otot, nyeri menelan pada akhir-akhir waktu ini, riwayat olah raga
bersama dengan temannya. Hasil Rapid test reaktif Ig M dan PCR tidak ditemukan reaktif.
Apakah penkes yang diberikan pada kasus tersebut?
A. Segera ke rumah sakit untuk rawat inap
B. Anjurkan untuk minum vitamin
C. Anjurkan untuk PCR ke-2 esok hari
D. Mengunakan masker pada saat aktivitas diluar
E. Isolasi mandiri 14 hari tanpa test PCR ulang
7. Seorang mahasiswa perawat di rawat inap melihat kondisi pasien dengan penurunan kesadaran,
sesak berat dan gelisah yang terpasang masker NRBM. Cairan humidifier yang terpasang
kosong. Mahassiwa perawat pura-pura tidak melihat karena takut menhadapi pasien tersbut.
Apa aspek etik apa yang dilanggar oleh perawat tersebut?
a. Justice
b. Fidelity
c. Autonomy
d. Beneficence
e. Non Maleficience

8. Seorang pasien usia 50 tahun dirawat di RS dengan PPOK, mengeluh sesak, batuk berdahak,
bibir dan kuku sianosis, frekuensi nafas 32×/menit dan dangkal, menggunakan otot bantu
pernafasan, nafas pursed lip breathing. Apakah posisi yang paling tepat untuk pasien tsb?
A. Sim’s
B. Supine
C. lateral
D. Semi Fowler
E. Trendelenberg
9. Seorang perawat melakukan pengkajian pasien dengan keluhan sesak, keluhan sesak yang
dirasakan disertai edema pada kaki. Hasil foto thoraks terdapat kardiomegali.Apakah proses
oksigenasi yang terganggu pada kasus tersebut?
A. Ventilasi
B. Difusi
C. Oksigenasi
D. Transportasi
E. Oksidasi

10.Seorang laki – laki berusia 48 tahun dirawat di RS, di ruang penyakit dalam, dengan sesak nafas
dari hasil pengkajian didapat batuk produktif (-), ronkhi (-), TTV : TD 100/70 mmHg, frekuensi
napas 26 x/menit, mendapat terapi O2 1 – 6 liter/menit
Apakah alat yang di gunakan untuk pemberian O2 pada pasien tersebut?
a. Face Mask
b. Nasal Kanul
c. Ventury Mask
d. Rebreatihing Mask
e. Non Rebreathing Mask

11.Seorang laki-laki usia 30 tahun, datang ke poli rumah sakit dengan keluhan batuk berdahak lebih
dari 2 minggu, untuk menegakkan diagnose penyakit, pasien tersebut menjalani beberapa
pemeriksaan, salah satunya tes tuberculin.
Berapa waktu yang diperlukan dalam evaluasi hasil pemeriksaan tes tuberculin pada kasus diatas?
a. 1 hari
b. 3 hari
c. 5 hari
d. 1 minggu
e. 2 minggu

B. Kardio
1. Seorang laki- laki usia 65 Tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri dada sejak 1
jam sebelum masuk Rumah Sakit. Hasil pengkajian pasien mengatakan dadanya terasa panas ,
sulit bernapas, nyeri tidak membaik dengan istirahat , tapi dirasa berkurang dengan obat. Skala
nyeri 7 (0-10), napas pendek dan sesak, pasien tampak memegang dadanya dengan wajah
berkeringat, akral dingin, lemah, dan cemas. TD 140/80 mmHg, frekwensi nadi 95 x/ menit,
frkekwensi napas 28 x/ menit, Sa02 93%, Hasil EKG menunjukan adanya ST Elevasi pada
lead II,III, AVF.
Apakah masalah keperawatan pada seorang laki-laki 65 tahun tersebut?
A. Nyeri akut
B. Nyeri kronik
C. Resiko cedera
D. Intolerans aktivitas
E. Penurunan cardiac output

2. Seorang pria 45 tahun dirawat karena mengeluh nyeri dada saat melakukan marathon bersama
teman kantornya. Pada saat pengkajian diperoleh data: TD 150/90 mmHg, nadi 100x/mt, RR 24
x/mt, skala nyeri 4-5. Apakah tindakan mandiri perawat paling tepat pada kasus seorang pria 45
tahun tersebut?
a. Kolaborasi antipiretik
b. Anjurkan pasien bedrest
c. Kolaborasi antidiuretic
d. Batasi pengunjung pasien
e. Kolaborasi diet rendah lemak

3. Seorang perawat 23 tahun memberikan terapi fibrolitik injeksi terhadap seorang laki- laki usia 65
tahun. Hasil pengkajian pasien mengatakan dadanya terasa panas , sulit bernapas, nyeri tidak
membaik dengan istirahat , tapi dirasa berkurang dengan obat. Skala nyeri 7 (0-10), napas pendek
dan sesak, pasien tampak memegang dadanya dengan wajah berkeringat, akral dingin, lemah,
dan cemas. TD 140/80 mmHg, frekwensi nadi 95 x/ menit, frkekwensi napas 28 x/ menit, Sa02
93%, Hasil EKG menunjukan adanya ST Elevasi pada lead II,III, AVF.
Bagaiaman rute pemebrian obat tersebut?
A. Intracutan
B. Subcutan
C. Intravena
D. Intramuskular
E. Drip NaCl 0,9% 100cc

C. Perkemihan
1. Seorang pasien laki-laki 50 tahun baru menjalani hemodialisis dikarenakan gagal ginjal kronik
tahap akhir. Hasil pengkajian tekanna darah 160/100 mmHg, nadi 98 x/mt, nadi 100 x/mt. Lab:
Hb 8 gr%, ureum 120 mg/dl, kreatinin 5 mg/dl, kalium 5 mg/dl. Perawat sedang memberikan
penkes diet membatasi asupan sayuran dan buah segar. Apakah tujuan penkes tersebut?
a. Mencegah terjadiya hyperkalemia
b. Mencegah terjadinya uremic
c. Mencegah terjadinya edema
d. Mencegah terjadinya haus
e. Mencegah terjadinya hypernatremia
2. Seorang pria (45 tahun) mengalami BAK dengan jumlah urin banyak dan frekuensi sering , hasil
tampung urin 3500 cc/24 jam. Hasil BNO ditemukan adanya batu di uretero pelvic junction
dengan ukuran 1,43 x 1,09 cm. Dokter meminta perawat mengambil sampel darah untuk
mengetahui fungsi ginjal pasien tersebut.
Dimana insersi jarum untuk pengambilan sampel darah tersebut?
a. Arteri femoral c. vena femoralis e. vena cava
b. Arteri radialis d. vena branchialis

3. Seorang anak 12 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan bengkak pada perut
dan keldua kaki serta mata terasa berat. Hasil observasi urin diperoleh data urin berbuih
berwarna cola. Apa data penunjang laboratoriun yang mungkin ditemukan pada kasus
tersebut?
a. natrium darah 136 mEq/L d. Albumin < 3 mg/dl
b. Natrium darah > 135 mEq/L. e. Ureum > 20 mg/dl
c. Albumin 5.6 mg/dl

D. Endokrin
1. Seorang laki-laki 45 tahun ke poli penyakit dalam dengan keluhan sering BAK di malam hari,
selalu merasa haus dan lapar tetapi ada penurunan berat badan sertai badan lemas yang sudah
dirasakan 3 bulan. Pasien direncanakan untuk pemeriksaan penujang untuk menegtahui
penyebab masalah pasien etrsebut. Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Gula darah sewaktu
b. Gula darah puasa
c. Gula darah tes toleransi glukosa oral 2 jam
d. HbA1C
e. Hb, Ht, Leuko, trombosit

2. Seorang laki-laki 45 tahun ke poli penyakit dalam dengan keluhan sering BAK di
malam hari, selalu merasa haus dan lapar tetapi ada penurunan berat badan sertai
badan lemas yang sudah dirasakan 3 bulan. Apakah data penunjang yang
kemungkinan ditemukan bila pasien tersebut mengalami gangguan metabolik glukosa?
a. GDS lebih dari sama dengan 200 mg/dl
b. GD 2 Jam PP lebih dari sama dengan 120 mg/dl
c. GD puasa kurang sama dengan dari 126 mg/dl
d. HBA1C kurang sama dengan 5
e. Hb kurang dari 10 mg/dl

3. Seorang perawat akan melakukan sedian darah untuk pememeriksaan gula darah tes
toleransi glukosa oral 2 jam. Apakah hal yang harus dipersiapkan perawat terhadap
pasien tersebut?
a. Pasien tidak perlu puasa
b. Pasien berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum
pemeriksaan,
c. minum air putih tanpa glukosa tetap diperbolehkan .
d. Pasien puasa 2 jam setelah makan dan sebelumnya pasien puasa minimal 8 jam.
e. Pasien puasa rutin selama 3 hari

4. Seorang pasien 58 tahun mengalami penurunan kesadaran. Menurut keluarga pasien


riwayat DM. Hasil pemeriksaan fisik GCS 9 E2V3M4. RR 28x/mt, Td 90/70 mmHg,
nafas bau keton, turgor kulit menurun. Pemeriksaan GDS High. Apakah tindakan yang
tepat pada kasus tersebut?
a. Rehidrasi cairan NaCl 0,9%
b. Rehidrasi Dextrose 5%
c. Rehidrasi martos
d. Pemberian insulin SC
e. Koreksi kalium

5. Seorang pasien datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan kaki terasa kebas dan
kesemutan dan keluhan tidak berkurang walupun dengan kompres air hangat. Riwayat
DM 1 tahun denganberobat rutin dan diet tidak teratur . Tampak kaki kering, kuku
panjang dan beralas sandal jepit. Apakah penkes yang tepat pada kasus tersebut?
a. Edukasi perawatan kaki
b. Edukasi minum obat DM teratur
c. Diet tinggi serat
d. Diet rendah lemak
e. Diet tinggi kalium

E. CAIRAN
1. Seorang wanita 20 tahun dirawat denan febris sejak 2 hari yang lalu sebelum masuk
rumah sakit. Hasil pengkajian bibir kering, suhu 38,80C, RR 20 x/mt, nadi 100 x/mt,
Td 120/80 mmHG, BB 50 kg, terpasang IUVD RL 20 tpm. Berapa IWL pada kasus
tersebut?
a. 900 cc b. 800 cc c. 700 cc d. 600 cc e. 500 cc

2. Seorang pasien laki-laki 57 tahun dirawat dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan
sejak 3 hari yang lalu, pasien merasakan kaki terasa berat. Hasil inspeksi ditemukan
kedua kaki pasien edema. Perawat kemuadian akan melakukan pemeriksaan fisik JVP.
Apa tujuan pemeriksaan fisik tersebut?
a. Menentukan keadaan hypervolemia
b. Menentukan kedaan hiperuremi
c. Menentukan keadaan hipovolemia
d. Menentukan keadaan hyperkalemia
e. Menentukan kedaan hypokalemia

F. Pemberian Unit Insulin


Seorang perawat akan memberikan terapi injeksi insulin sebelum makan sesuai gula darah
sewaktu pasien. Apa yang harus diperhatikan perawata pada saat insersi pemberian obat
tersebut?
a. penyuntikan pada daerah lengan di tempat yang sama setiap waktu
b. penyuntikan lebih baik pada otot gluteal
c. penyuntikan bersamaan pada saat pasien makan
d. penyuntikan diberikan 1 jam sebelum pasien makan
e. Obat insulin diberikan dalam keadaan dingin

G. Pre dan Post Operasi


1. Seorang laki-laki berumur 45 tahun, post kecelakaan lalu lintas dengan penurunan kesadaran
akibat jatuh dengan kepala sebelah kanan menyentuh aspal terlebih dahulu. Hasil pemeriksaan
fisik: GCS E3M4V3, terdapat hematom di kepala sisi kanan sebesar telur, TTV: TD:130/80mmhg,
N: 88x/mt, R: 28x/mt, Temp:370c. Hasil CT scan : EDH sisistra. Hasil kolaborasi dengan dokter
spesialis bedah syaraf, pasien rencana cito operasi. Surat ijin operasi dan surat ijin anestesi belum
ada.
Apa diagnosis keperawatan prioritas kedua dari kasus ini?
a. Defisit pengetahuan tentang prosedur tindakan
b. ketidak efektifan perfusi jaringan cerebral
c. hambatan komunikasi verbal
d. kerusakana mobilitas fisik
e. hambatan mobilitas fisik

2. Seorang laki-laki berumur 45 tahun, post kecelakaan lalu lintas dengan penurunan kesadaran
akibat jatuh dengan kepala sebelah kanan menyentuh aspal terlebih dahulu. Hasil pemeriksaan
fisik: GCS E3M4V3, terdapat hematom di kepala sisi kanan sebesar telur, TTV: TD:130/80mmhg,
N: 88x/mt, R: 28x/mt, Temp:370c. Hasil CT scan : EDH sisistra. Hasil kolaborasi dengan dokter
spesialis bedah syaraf, pasien rencana cito operasi. Surat ijin operasi dan surat ijin anestesi belum
ada.
Apakah tindakan / intervensi edukasi yang tepat pada kasus tersebut?
a. Edukasi preoperatif
b. berikan penkes tentang operasi
c. berikan oksigen
d. berikan penkes tentang anestesi
e. berikan informed consent bedah dan anestesi.

Anda mungkin juga menyukai