Anda di halaman 1dari 3

1.

DEFINISI FRAKSINASI  proses pemisahan komponen senyawa dari dalam ekstrak


YANG sebelumnya sudah dilakukan ekstraksi yang sudah dipekatkan .
2. PRINSIP FRAKSINASI  pemisahan komponen dalam ekstrak berdasarkan tingkat
kepolarannya
3. TUJUAN FRAKSINASI  memisahkan komponen-komponen senyawa aktif dari
ekstrak dari ekstrak yang telah dihasilkan
4. - Pelarut polar : etanol, aquadest
- non polar : n-heksan
- semi polar : etil asetat
5. METODE FRAKSINASI MENGGUNAKAN 2 METODE  ECC dan Kromatografi
Cair Vakum atau Kromatografi Kolom
- ECC menggunakan corong pisah, ekstrak yang sebelumnya telah dipekatkan dilarutkan
terlebih dahulu mengunakan dengan metanol dan air (80:20) lalu dimasukan ke corong pisah
dan tambahkan pelarut yang sesuai, di kocok 3x, dibuang gas, dan diambil fraksi yang
dinginkan
- Syarat ECC : Syarat harus terbentuknya lapisan; hasil ECC yaitu bentuk cair
6. PROSEDUR ECC
1.siapkan alat ecc
2masikkan ekstrak yang akan di pisahkan di tambah n-hexan dalam corong pisah
3. Kocok 3x atau hingga tidak ada bunyi gas saat di buka kerannya.
4. Diamkan hingga terbentuk 2 fase
5. Pilih fase yang mana yg akan di ambil. Jika fraksi terdapat di yang polar ambil bagian itu
jika tidak ambil bagian yang lain. Dan liat dulu nilai Bjnya

7. MENGAPA MENGGUNAKAN PELARUT YANG POLAR, SEMI POLAR


KEMUDIAN NON POLAR  Karena pelarut non polar itu lebih selektif dia hanya bisa
melarutkan senyawa yang non polar kemudian semi polar dia melarutkan senyawa yang semi
polar dan sebagian kecil senyawa yang non polar dan pelarut yang polar dia melarutkan
sebagian besar senyawa yang polar dan sedikit yang semi polar .
8. METODE FRAKSINASI 2  setelah diketahui senyawa yang kita inginkan di faksi
mana misal di semi polar mka fraksi semi polar dilanjutkan
9. PERBEDAAN KCV DAN KK
- KCV : pemisahan secara kasar, kcv dilakukan apabila kita membutuhkan pemisahan
secara cepat, penurunan senyawa dibantu oleh vacum sehingga dengan kata lain senyawa ini
dpaksa untuk keluar
- KK : pemisahan komponen berdasarkan gravitasi senyawa ditunggu turun dengan
sendirinya sesuai gaya gravitasi. KK disini digunakan juga untuk pemurnian
10. KCV elusinya Gradien  menggunakan pelarut bertingkat
KK elusinya Isokratik  menggunakan 1 gradien / yang sama
11. SILICA KK  SILICA GEL 60
SILICA KCV  SILICA GEL 60 H
MENGAPA TIDAK MENGGUNAKAN SILIKA YANG MENGGUNAKAN
PENGIKAT SEPERTI GYPSUM ?
AKAN ADA SENYAWA YANG TERIKAT DAN TIDAK AKAN TURUN
12.KELEBIHAN KCV  Waktunya cepat, pelarutnya alebih sedikit dibanding KK
KEKURANGAN KCV  Alat lebih ribet dibanding KK, pemisahan tidak sempurna

KELEBIHAN KK  Hasil lebih baik dibanding KCV (lebih terpisah), alat lebih sederhana
KEKURANGAN KK  Waktu lama, eluen lebih banyak

PADA MELAKUKAN KK TERDAPAT GELEMBUNG, APA YANG DILAKUKAN


AGAR GELEMBUNG ITU HILANG ? Tisu dibasahi oleh aseton kemudia ditutup pada
gelembung tsb
13. PEMURNIAN  Proses untuk memurnikan senyawa atau disebut isolasi
UJI KEMURNIAN  Metode untuk memastikan kemurnian dari senyawa tersebut.
14. METODE PEMURNIAN  Kristalisai, Pengendapan, KLT/KKT preparatif, Sublimasi,
Kolom kromatografi, KCKT preparatif
15. TUJUAN KLT PREPARATIF  Untuk Isolasi, memurnikan bukan hanya untuk
memantau.
16. SILICA YANG DIGUNAKAN PADA KLT PREPARATIF  Silica gel GF 254 atau
PF 254+366
Mengapa tidak menggunakan silica gel 60 H seperti pada KCV ? Karena tidak
mengandung pengikat yang memungkinkan semua senyawa akan terus ikut eluen keatas dan
tidak terjadi pemisahan
17. UV 254 nm  bercaknya gelap, plat nya berflouresensi
UV 366 nm  Bercaknya berwarna, plat nya gelap
18. APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA TIDAK TERLIHAT BERCAK ? Pinggir
kiri kanan disemprot dengan penampak bercak universal (H2SO4)

Anda mungkin juga menyukai