Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“ANALOG-DIGITAL CONVERTER DAN DIGITAL-ANALOG


CONVERTER”
Disusun untuk melengkapi Tugas Elektronika kelas A
Jurusan Teknik Fisika - Fakultas Teknologi Industri - ITS

Disusun oleh :
1. Dionisius A. K. 2412 100 106

Jurusan Teknik Fisika


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2014

i
ABSTRAK

ADC dan DAC memegang peranan penting dalam pemprosesan sinyal. ADC
adalah suatu perangkat yang mengubah suatu data kontinu terhadap waktu (analog)
menjadi suatu data diskrit terhadap waktu (digital). Sedangkan DAC sebaliknya. Prinsip
kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog kedalam bentuk besaran yang
merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Ada 3 proses dalam
ADC yaitu: pencuplikan, pengkuantisasian, dan pengkodean. DAC pada dasarnya
mengkonversi masukan (berupa bilangan biner) ke dalam suatu besaran fisik, biasanya
berupa tegangan suatu tegangan listrik . Ada 2 jenis rangkaian dasar DAC yaitu: Jenis
Binary Weight Resistor dan DAC Jenis R-2R LADDER.

Kata Kunci : ADC, DAC, analog, digital, biner

ii
ABSTRAK

ADC and DAC have an important function in signal processing. ADC is a


device that convert a continuous data of time (analog) into a discrete data of time
(digital). While the DAC instead. The working principle is the ADC converts the analog
signal into a form which is the ratio of the amount of input signal and reference voltage.
There are 3 processes in the ADC are: sampling, quantization, and encoding. DAC
basically converts the input (in the form of a binary number) into a physical quantity,
usually in the form of volta ge is an electrical voltage. There are 2 basic types of DAC
circuit are: Type Binary Weight Resistor and DAC Type R-2R LADDER.

Kata Kunci : ADC, DAC, analog, digital, binary

iii
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya
kepada kita semua, dan tak lupa sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, terimakasih atas segala partisipasi dari
bapak/ibu dosen dan teman yang telah mendukung tim penulis untuk menyelesaikan
makalah kami yang berjudul
“Analog-Digital Converter dan Digital-Analog Converter”, semoga dengan adanya
makalah ini dapat membantu dalam pengembangan pengetahuan pembaca akan
berbagai informasi yang terkait hubungannya dengan pengertian, prinsip kerja dan
jenis-jenisnya dari ADC dan DAC.
Hormat
Kami,

Tim
Penulis

iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 1
1.4 Sistematika Laporan ....................................................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI ........................................................................................................... 3
2.1 Analog-Digital Converter (ADC) ................................................................................. 3
2.2 Digital-Analog Converter (DAC) ................................................................................. 5
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses ADC berupa


pencuplikan……………………………………………........4
Gambar 2.2 Proses ADC berupa pengkuantisasian ................................................................... 4
Gambar 2.3 Proses ADC berupa
pengkodean…………………………………………………5
Gambar 2.4 Binary Weight D/A Converter ............................................................................... 6
Gambar 2.5 DAC R-2R LADDER ............................................................................................ 7

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel kebenaran jenis Binary Weight Resistor ......................................................... 6


Tabel 2.2 Tabel kebenaran jenis R-2R
LADDER……………………………………………..7

vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ADC/DAC memegang peranan penting dalam pemprosesan sinyal. Tanpa
ADC/DAC, tidak akan ada sistem telekomunikasi atau sistem kontrol pada pengukuran.
Hal ini disebabkan karena ketiadaan ADC/DAC berarti tidak akan ada sinyal
analog(seperti suara, gambar, suhu, tekanan, intensitas cahaya atau gelombang
radio) yang bisa diolah oleh komputer atau mikroprosesor karena sinyal tidak
terdigitasi, sehingga sinyal tersebut tidak dapat diproses, dikontrol apalagi
ditransmisikan.
Teknologi berkembang pesat karena proses digitalisasi yang semakin cepat pada mesin
prosesor (misalnya komputer). Kecepatan mesin prosesor yang terus meningkat tidak
berbanding lurus dengan kecepatan rangkaian penghubungnya dengan lingkungan
sekita (antarmuka atau interface) sehingga riset terhadap rangkaian antarmuka
yangmempunyai kecepatan dan ketelitian tinggi (high-speed precision circuit) terus
dilakukan. ADC sebagai komponen penting dari proses antarmuka telah memotivasi
para peneliti untuk terus mengembangkan teknik dana arsitektur ADC terbaru yang
memiliki kemampuan terbaik.

1.2 Rumusan Masalah


Pada makalah ADC dan DAC berikut akan mengambil masalah mengenai :
1. Apa itu ADC dan DAC?
2. Bagaimana prinsip kerja dari ADC?
3. Apa saja jenis-jenis ADC dan DAC?

1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari ADC dan DAC.
2. Mengetahui prinsip kerja dari ADC.
3. Mengetahui jenis-jenis dari ADC.

1
1.4 Sistematika Laporan
Laporan ini tersusun atas 4 Bab. Bab I Pendahuluan berisi Latar Belakang,
Rumusan Masalah, Tujuan dan Sistematika Laporan. Bab II Dasar Teori. Bab III
berisi Soal dan Pembahasan. Bab IV Penutup berisi kesimpulan.

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Analog-Digital Converter (ADC)


ADC adalah suatu perangkat yang mengubah suatu data kontinu terhadap
waktu
(analog) menjadi suatu data diskrit terhadap waktu (digital). ADC banyak
digunakan sebagai pengatur proses industry, komunikasi digital dan rangkaian
pengukuran/pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor
yang kebanyakan analog dengan sistim computer seperti sensor suhu, cahaya,
tekanan/berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim
digital (komputer). ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip,
yaitu kecepatan sampling dan resolusi.
1. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog
dikonversikan kebentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan
sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS).
2. Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC. Sebagai contoh:
ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat
dinyatakan dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data
digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari
contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh
lebih baik daripada ADC 8 bit.
Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog kedalam bentuk besaran
yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai
contoh, bila tegangan referensi (Vref) 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input
terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala
maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk
decimal) atau 10011001 (bentukbiner).

2.1.1 Proses di dalam ADC


Ada 3 proses yang terjadi di dalam ADC, yaitu
: 1. Pencuplikan
Adalah proses mengambil suatu nilai pasti (diskrit) dalam suatu data
3
kontinu dalam satu titik waktu tertentu dengan periode yang tetap. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi gambar berikut :

Gambar 2.1 Proses ADC berupa pencuplikan


Semakin besar frekuensi pencuplikan, berarti semakin banyak data
diskrit yang didapatkan, maka semakin cepat ADC tersebut memproes suatu
data analog menjadi data digital

2. Pengkuantisasian
Adalah proses pengelompokan diskrit yang didapatkan pada proses
pertama kedalam kelompok-kelompok data. Kuantisasi, dalam
matematika dan pemrosesan sinyal digital, adalah proses pemetaan nilai
input seperti nilai pembulatan.

Gambar 2.2 Proses ADC berupa pengkuantisasian


Semakin banyak kelompok-kelompok dalam proses kuantisasi, berarti
semakin kecil selisih data diskrit yang didapatkan dari data analog, maka

4
semakin teliti ADC tersebut memproses suatu data analog
menjadi data digital.

3. Pengkodean
Adalah mengkodekan data hasil kuantisasi kedalam
bentuk digital (0/1) atau dalam suatu nilai biner.

Gambar 2.3 Proses ADC berupa


pengkodean Dengan: X1 = 11, X2 = 11, X3 = 10,
X4 = 01, X5 = 01, X6 = 10.
Secara matematis, proses ADC dapat dinyatakan dalam
persamaan:

Data ADC = (Vin/Vref) x Maksimal Data


Digital
Dengan Vref adalah jenjang tiap kelompok dalam proses
kuantisasi,kemudian maksimal data digital berkaitan
proses ke-3 (peng-kode-an). Sedangkan proses ke-1 adalah
seberapa cepat data ADC dihasilkan dalam satu kali
proses.

2.2 Digital-Analog Converter (DAC)


Dalam bidang Elektronika, DAC adalah sebuah piranti untuk
mengubah sebuah
masukan digital (umumnya adalah biner) menjadi sebuah sinyal analog
(arus, tegangan atau muatan elektrik). DAC adalah penghubung antara
rangkaian digital dengan rangkaian analog. DAC pada dasarnya

5
mengkonversi masukan (berupa bilangan biner) ke dalam suatu besaran
fisik, biasanya berupa tegangan suatu tegangan listrik. Pada umumnya
tegangan keluaran adalah suatu fungsi linear dari sejumlah masukan.
Kebanyakan sistem menerima suatu kata digital sebagai sinyal masuk
dan menterjemahkan atau mengubahnya menjadi tegangan atau arus
analog. Kata digital biasanya dinyatakan dalam berbagai kode, yang
paling umum adalah biner murni.

2.1.1 Rangkaian Dasar DAC


Rangkaian dasar DAC ada 2 jenis :
1. DAC Jenis Binary Weight Resistor

Gambar 2.4 Binary Weight D/A Converter


Pada DAC jenis ini, pemasangan nilai resistor pada input-
input D0, D1, D2,… adalah sebagai berikut :
Nilai R yang ada di D1 adalah ⁄2 dari nilai yang ada di D0, nilai R yang
ada di D2 adalah ⁄2 dari nilai yang ada di D1 (atau ⁄ dari R yang ada di
D0) dan seterusnya.

Pemasangan nilai R yang seperti itu adalah untuk


mendapatkan Vout yang linier (kenaikan per stepnya tetap)
Rin dicari dengan memparallel nilai-nilai resistor yang ada
pada masing-masing input (D) bila input yang masuk lebih
dari satu.
Tabel 2.1 Tabel kebenaran jenis Binary Weight
Resistor

D3 D1 D2 D0 Vout

0 0 0 0 0

0 0 0 1 1

6
0 0 1 0 2

0 0 1 1 3

0 1 0 0 4

0 1 0 1 5
0 1 1 0 6

0 1 1 1 7

1 0 0 0 8

1 0 0 1 9
1 0 1 0 10

1 0 1 1 11

1 1 0 0 12

1 1 0 1 13

1 1 1 0 14

1 1 1 1 15

2. DAC Jenis R-2R LADDER

Gambar 2.5 DAC R-2R LADDER


Pada DAC jenis R-2R Ladder pemasangan nilai Resistor pada input-
inputnya adalah R-2R, jadi kalau nilai R = 10 k, maka 2Rnya dipasang
20 k. pemasangan nilai resistor yang seperti itu adalah untuk

7
mendapatkan Vout yang linier (kenaikan per stepnya tetap)
Tabel 2.2 Tabel kebenaran jenis R-2R LADDER

D3 D1 D2 D0 Vout
0 0 0 0 0.000
0 0 0 1 -0.625
0 0 1 0 -1.250
0 0 1 1 -1.875
0 1 0 0 -2.500
0 1 0 1 -3.125
0 1 1 0 -3.750
0 1 1 1 -4.375
1 0 0 0 -5.000
1 1 0 1 -5.625
1 1 1 0 -6.250
1 1 1 1 -6.875
1 1 0 0 -7.500
1 1 0 1 -8.125
1 1 1 0 -8.750
1 1 1 1 -9.375

8
BAB III
SOAL DAN PEMBAHASAN

3.1 SOAL 
1. Diketahui sinyal waktu diskrit: x(n)  6,35 cos( )n
10
Tentukan jumlah bit yang diperlukan oleh A/D converter agar resolusinya:

a.  = 0,1

b.  = 0,02

2. Diketahui sinyal seismik analog dengan dynamic range sebesar 1 Volt.


Bila sinyal analog ini dicuplik dengan frekuensi sebesar 20 sample/s
menggunakan 8-bit A/D converter,

Tentukan:

a. Bit rate (bps)

b. Resolusi

c. Frekuensi sinyal maksimum yang ada pada digital seismic signal

3. Suatu jaringan komunikasi digital akan digunakan untuk mentransmisikan


sinyal analog: xa (t )  3 cos(600t )  2 cos(1800t )

Jaringan ini beroperasi pada 10000 bit/s dan setiap sampel dikuantisasi
menjadi 1024 level tegangan yang berbeda.

a. Tentukan frekuensi pencuplikan dan frekuensi folding

b. Tentukan frekuensi Nyquist dari sinyal analog xa(t)

c. Tentukan frekuensi-frekuensi pada sinyal waktu diskrit x(n)

d. Hitung resolusinya

3.2 PEMBAHASAN

1. a. x(n) maksimum pada saat: cos(  )n  1  n  0


10

x(n) minimum pada saat: cos( )n  1  n  10
10
xmaks  xmin xmaks  xmin
  L 1
L 1 
[6,35(1)  6,35(1)]
  0,1  L   1  128
0,1
9
2b  128  b  7 bit

[6,35(1)  6,35(1)]
b.   0,02  L   1  636
0,02
2b  636  b  10 bit

8 bit 20 sample
2. a. bps   160 bit / s
sample s
Dynamic range = xmaks - xmin

dynamic range 1000 mV


b.    7,875 mV
L 1 28  1

FS 20
c. Fmaks    10 Hz
2 2

3. a. 1024  2b  b  10 bit
bps 10000
FS    1000Hz
b 10
F
FD  S  500Hz
2

b. xa (t )  3 cos(2 300t )  2 cos(2 900t )


F1  300Hz F2  900Hz
FN  2 Fmaks  2 F2  2(900)  1800 Hz

300 900
c. x(n)  3 cos(2 n)  2 cos(2 n)
1000 1000
 3 cos[2 (0,3)n]  2 cos[2 (0,9)n]
 3 cos[2 (0,3)n]  2 cos[2 (1  0,1)n)]
 3 cos[2 (0,3)n]  2 cos[2 (0,1)n)]

f1  0,3  F1  f1FS  0,3(1000)  300Hz


f 2  0,1  F2  f 2 FS  0,1(1000)  100Hz

10
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penyusunan makalah ini antara lain :

1. ADC adalah suatu perangkat yan mengubah suatu data kontinu terhadap
waktu (analog) menjadi suatu data diskrit terhadap waktu (digital).
Sedangkan DAC sebaliknya.
2. Ada 3 proses dalam ADC yaitu: pencuplikan, pengkuantisasian, dan
pengkodean.
3. Ada 2 jenis rangkaian dasar DAC yaitu: Jenis Binary Weight Resistor dan
DAC Jenis R-2R LADDER.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. http://edhaa-elkaa010.blogspot.com/2012/04/makalah-sensor-adcdac-
dan-aplikasi.html. Diakses pada 20 April 2013
Mulyadi, Deni.Digital to Analog Converter and Analog to Digital Converter.
Roverdy, Reinhard.Tugas Mata Kuliah Interfacing.BSI:2007-2008

12

Anda mungkin juga menyukai