Anda di halaman 1dari 71

TEKNIK PERKERASAN JALAN

Dosen:Nafilah El Hafizah, ST.,MT.


Kuliah: 14 kali pertemuan (100 menit).

Penilaian:
Kontrak Tugas makalah (individu), Quiz dan
Belajar Homeworks : 40%
Ujian : 60% → UTS 30%, UAS 30%
Keterlambatan maksimal: 30 menit
UTS dan UAS opened book
Tugas individu
Tugas kelompok kecil: maksimal 2 orang
Kontrak per kelompok
Belajar Tugas kelompok besar: maksimal 5 orang
per kelompok
Materi Pembelajaran
1. Konsep Perkerasan Jalan
1 Mengidentifikasikan jenis – jenis perkerasan jalan raya 2. Pengertian Perkerasan Jalan
3. Jenis-Jenis Perkerasan Jalan
Pemilihan umur rencana jalan dan memilih jenis 1. Umur Rencana Perkerasan Jalan
2
perkerasan jalan dengan tepat 2. Pemilihan Jenis Perkerasan Jalan
1. Jenis Kendaraan dan Data Lalu Lintas
2. Lalu lintas pada lajur rencana
Memperhitungkan Beban Jalan Raya Pada Perkerasan
3 3. Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas
Lentur
4. Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Damage Factor)
5. Beban Sumbu Standar Kumulatif
1. Menghitung CBR Karakteristik Tanah Dasar
Merencanakan Pondasi Jalan Berdasarkan Umur 2. CBR Rencana untuk stabilisasi tanah dasar
4
Rencana 3. Pondasi Jalan Menggunakan Agregat
4. Pondasi Jalan Menggunakan CTB
Merencanakan
Tebal Perkerasan
Lentur Jalan Raya
1. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan
5 Berdasarkan
Berdasarkan Manual Perkerasan Jalan 04/SE/Db/2017
Manual Perkerasan
Jalan
04/SE/Db/2017
Merencanakan
1. Desain Struktur Jalan Raya dengan Analisa Komponen
Tebal Perkerasan
Perkerasan
6-7 Lentur Jalan Raya
2. Desain Struktur Jalan Raya dengan Metode Konstruksi
dengan Metode
Bertahap
Analisa Komponen
8 UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
9-10

1. Prosedur Perencanaan Tebal Lapis Tambah


(Overlay) perkerasan lentur dengan metoda
lendutan Berdasarkan Pd T-05-2005-B
Merencanakan Tebal Lapis Tambah (Overlay)
2. Prosedur Perencanaan Tebal Lapis Tambah
perkerasan lentur dengan metoda lendutan
(Overlay) perkerasan lentur dengan metoda
lendutan Berdasarkan
Manual Perkerasan Jalan 04/SE/Db/2017

11-12
1. Prosedur Perencanaan Perkerasan Jalan
Merencanakan perkerasan jalan beton
Beton Semen (Perkerasan Kaku)/Rigid
semen (Perkerasan Kaku)
Pavement
13 1. Pengujian Penetrasi Bahan Bitumen
2. Pengujian Daktilitas
3. Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar
Mendemonstrasikan Pengujian
4. Pengujian Kehilangan Berat Aspal
Bahan Jalan
5. Pengujian Berat Jenis Aspal Keras
6. Pengujian Campuran Aspal dengan
Parameter Marshall

14
Mengidentifikasikan visulisasi 1. Visualisasi Kerusakan Jalan yang tampak
kerusakan jalan raya dan Kondisi Jalan secara Keseluruhan
15
Menentukan tebal perkerasan
1. Perkerasan Lentur non struktural
lentur non struktural
Referensi
1. AASTHO, Interim Guide for Design of Pavement
Sturcture, 1972
2. Silvia Sukirman, Perkerasan Lentur Jalan Raya
3. Mochtar, Teknik Perkerasan Jalan II, Buku Ajar
4. Pedoman Perkerasan jalan lain
Apa yang dimaksud dengan Jalan?

Apa itu Perkerasan Jalan?


Pengertian
Kriteria Desain Perkerasan Jalan
MODEL-MODEL
LAPISAN
FULL DEPTH ASPHALT PAVEMENT
PERKERASAN
LENTUR

ASPHALT PAVEMENT WITH UNTREATED BASE (AND SUBASE)

ASPHALT PAVEMENT WITH PORTLAND CEMENT CONCRETE OR


COMBINED PORTLAND CEMENT CONCRETE AND ASPHALT BASE
Cement – Treated Base (CTB)
TREATED & Treated
UNTREATED Base
BASE Asphalt – Treated Base (ATB)
(dicampur dengan aspal)
BASE untuk pada full depth asphalt

Untreated
Base
IMPROVED SUBGRADE

SUBGRADE

UNIMPROVED SUBGRADE
Jenis Struktur Perkerasan Jalan,
berdasarkan Manual Perkerasan Jalan 04/SE/Db/2017
Perbedaan Rigid Pav dan Flexible Pav ?????
PERBANDINGAN
PERKERASAN BETON ASPAL & BETON SEMEN

a. PERKERASAN BETON ASPAL


• Bila dibebani melentur ; beban hilang, lenturan kembali.
• Fungsi perkerasan terutama sebagai penyebar tegangan
dari roda kendaraan langsung ke tanah dasar.
• Biaya perkerasan relatif lebih murah.
• Pemeliharaan harus teratur dan kontinyu berkala ; biaya
pemeliharaan relatif lebih mahal.
• Bahan aspal dan material lapis pondasi akan mudah rusak
bila jalan tergenang air (banjir).
• Lapisan perkerasan dapat menerima perbedaan penurunan
(differential settlement) yang agak besar dari tanah dasar.
b. PERKERASAN BETON SEMEN

• Bila dibebani, praktis tidak melentur (lenturan kecil)


• Fungsi perkerasan terutama untuk mendukung sebagian besar beban
roda kendaraan.
• Biaya perkerasan relatif mahal.
• Pemeliharaan minimal dan biaya pemeliharaan relatif murah.
• Bahan beton perkerasan tidak begitu terpengaruh oleh adanya
genangan air (banjir).
• Lapisan perkerasan tidak dapat menerima perbedaan penurunan yang
agak besar dari tanah dasar. Sebaiknya, problema penurunan tanah
dasar harus telah diselesaikan dahulu.
JENIS-JENIS PERKERASAN JALAN

1. PERKERASAN LENTUR (Flexible pavement)

a. Perkerasan JAPAT/AWCAS
b. Perkerasan Tellford
c. Perkerasan Macadam (Makadam)
d. Perkerasan Beton Aspal
e. Perkerasan Paving Block

2. PERKERASAN KAKU (Rigid pavement)


a. Perkerasan Beton Semen
b. Perkerasan Komposit (perkerasan beton
semen dan permukaan aspal)
Photo courtesy of Joe Block

Why do we need pavements and why do we make


them out of HMA and PCC?

38
Dirt Road
Olympic Peninsula (ca. 1924)

Washington Localities Collection, UW Digital Collections


Greenwood Ave. N & 85th St. N.
Seattle (1904)

44
Last of the mail wagons
Seattle (1913)
45
From Clay McShane’s Down the Asphalt Path, The Automobile and the American City (1994)

46
Block Boys and Horse
Manure
Pitt St., Sydney, Australia (n.d.)

47
From the City of Sydney's Sydney Streets exhibition (www.cityofsydney.nsw.gov.au/history/SydneyStreets)
Muddy Dirt Road
County Road near Index, WA (1911)

UW Digital Collections
DC to Richmond Road in 1919 – from the Asphalt Institute
Cobblestone Road
E Republican St., Seattle

50
Plank Road
Front St., Port Angeles
(1914)

Asahel Curtis Photo Company Collection, UW Digital Collections


Woodblock
Paving
Macquarie St.,
Sydney, Australia
(1925)

From the City of Sydney's Sydney Streets exhibition (www.cityofsydney.nsw.gov.au/history/SydneyStreets)


Brick Road
James St. from 4th Ave.,
Seattle (ca. 1922)

Seattle Photograph Collection, UW Digital Collections


Woodblock Paving Overlaid with Hot Mix Asphalt
Park St., Sydney, Australia (1929)

From the City of Sydney's Sydney Streets exhibition


(www.cityofsydney.nsw.gov.au/history/SydneyStreets)
Independent Asphalt
Paving Co.
Seattle (ca. 1907)

Seattle Photograph Collection, UW Digital Collections


Warrenite
Pavement
Bothell Rd. (1912)

Industries and Occupations Photographs, UW Digital Collections


Warrenite
Pavement
Bothell Rd. (1912)

Industries and Occupations Photographs, UW Digital Collections


Kondisi Perkerasan Jalan
Perkerasan Lentur

 Structure
➢ Surface course
➢ Base course
➢ Subbase course
➢ Subgrade
Tipe-Tipe Perkerasan Lentur

Dense-graded

Gap-graded
Open-graded
Structure
Surface course
Perkerasan Kaku Base course
Subbase course
Subgrade
SUSUNAN PERKERASAN JALAN BETON SEMEN

1. TANPA LAPISAN PERANTARA

t = tebal
perkerasan
tanah subgrade
Concrete langsung dicor diatas tanah subgrade

Kapan tidak diperlukan lapisan perantara (subbase) ?

Bila salah satu atau kombinasi dari hal dibawah ini terjadi :
• Tanah dasar berupa tanah yang teguh, atau tanah dari jenis berbutir (kepasiran)
• Tanah dasar mudah diresapi dan mengalirkan air hujan (tanah granular atau
berpori-pori)
SUSUNAN PERKERASAN JALAN BETON SEMEN
2. DENGAN LAPISAN PERANTARA
t = tebal
Lapisan perantara :
perkerasan
• Sebetulnya disebut sebagai lapisan
lapisan
base perantara
(base course = lapis pondasi atas)
• Tetapi sebagian besar orang menyebut tanah subgrade
sebagai lapisan subbase (=lapis
pondasi bawah), karena material yang
dipakai menyerupai material subbase
pada perkerasan lentur.
Tipe Perkerasan Kaku
Jointed Plain Concrete Pavement (JPCP)
Tipe Perkerasan Kaku
Continuously Reinforced Concrete Pavement
(CRCP)

Photo from the Concrete Reinforcing Steel Institute

Anda mungkin juga menyukai