Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-
idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu,
kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Dalam teori dan praktek, Administrasi telah mengalami perubahan yang sangat signifikan.
Perkembangan itu dimulai pada masa sebelum lahirnya konsep Negara Bangsa hingga lahirnya ilmu
modern dan Administrasi yang hingga saat ini telah mengalami beberapa kali pergeseran paradigma,
mulai dari model klasik yang berkembang daam kurun waktu 1855/1887 hingga akhir 1980an; New
Public Management (NPM) yang berkembang dälam kurun waktu akhir 1980an hingga pertengahan
1990an; sampai kepada Good Governance yang berkembang sejak pertengahan 1990an hingga saat
ini.
Pergeseran paradigma Administrasi tersebut, telah membawa implikasi terhadap penyelenggaraan
peran Administrasi khususnya terkait dengan pendekatan yang digunakan dalam pembuatan dan
pelaksanaan strategi; pengelolaan organisasi secara internal; serta interaksi antara Administrasi Publik
dengan politisi, masyarakat dan aktor Lainnya. Implikasi yang demikian tentu saja pada akhirnya
akan sangat menentukan corak dan ragam dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan sebuah Negara,
termasuk Indonesia. Corak dan ragam tersebut akan sangat ditentukan oleh kondisi lokal yang ada di
Negara tersebut, dalam artian sejauh mana Administrasi di Negara tersebut telah menyesuaikan diri
dengan perkembangan paradigma yang ada; serta sejauh mana penyesuaian tersebut dilakukan dengan
memperhatikan konteks lokal dan permasalahan yang ada di Negara tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang pemakalah akan paparkan sebagai bahan diskusi,antara lain :
1. Apa saja ruang lingkup administrasi?
2. Bagaimana perkembangan ilmu administrasi?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Memahami ruang lingkup administrasi
2. Memahami perkembangan ilmu administrasi
BAB II
A. PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN ADMINISTRASI
Administrasi sebagai seni pada hakekatnya timbul bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia.
Jelasnya semenjak manusia telah berbudaya, yaitu dengan mengembangkan ciptanya/akal pikirannya,
rasanya/seninya, karsanya/kehendaknya dan adanya kerja sama antara 2 orang atau lebih telah merupakan
unsur-unsur administrasi dalam kehidupan bersama/barmasyarakat. Oleh karena itu administrasi sebagai
suatu seni sesungguhnya bukan merupakan hal yang baru, karena dengan adanya 2 manusia yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan tertentu, disana sudah terdapat administrasi, yaitu administrasi dalam
praktek. Herbert A.Simon, misalnya, pernah mengatakan bahwa apabila ada 2 orang yang bekerjasama
untuk menggulingkan sebuah batu yang tidak dapat digulingkan hanya oleh satu orang di antara mereka,
di sana telah terdapat administrasi.
Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa sejak periode prasejarah dan periode sejarah, manusia
telah menjalankan sebagian prinsip-prinsip administrasi yang sekarang kita kenal, dan telah menerapkan
dalam bidang pemerintahan, perdagangan, perhubungan, pengangkutan dan sebagainya, misalnya terlihat
pada zaman Pemerintahan Kerajaan Mataram I, Majapahit dan Sriwijaya (di Indonesia), zaman
Pemerintahan Kerajaan Mesir kuno, zaman Perintahan Kerajaan Tiongkok kuno dan sebagainya.
Bukti-bukti peningalan pada zaman tersebut berupa hasil kebudayaan yang sekarang masih dikagumi
orang, yaitu candi borobudur, candi kalasan (indonesia). Piramid dari mesir dan pagar tembok raksasa
dari tiongkok dll.
Berakhirnya perkembangan administrasi sebagai seni di tandai oleh lahirnya “gerakan manajemen
ilmiah’’yang di pelopori oleh frederick w.taylor dari amerika serikat dan henry fayol dari perancis, pada
akhir abad XIX dan di sini terdapat dua hal yang perlu di catat,yaitu:
1. Berakhirnya setatus administrasi sebagai seni semata-mata dan lahirnya administrasi dan
manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan (disiplin baru) .
2. Berahirnya periode prasejarah dan periode sejarah manusia dalam perkembangan administrasi
dan manajemen dan tibanya periode “zaman modern” yang dimulai sejak berahirnya abad yang lalu dan
terus berkembang sampai sekarang dalam abad XX ini.
Perlu di tambahkan di sini bahwa setiap perkembangan ilmu administrasi yang telah dikemukakan di atas,
maka pada waktu yang bersamaan timbul perkembangan-perkembangan mengenai substansi-substansi
yang mengenai obyek penelitian dalam ilmu administrasi, misalnya : ilmu manajemen, ilmu aorganisasi,
ilmu administrasi negara/ niaga, ilmu administrasi keuangan, kepegawaian, material dan lain-lain
Ilmu pengetahuan timbul dan berkembang oleh karna adanya kebutuhan yang nyata yang dirasakan oleh
masyarakat terhadap sesuatu ilmu tertentu. Bagi negara-negara yang pada waktu sekarang ini digolongkan
kepada ”negara yang sedang berkembang” (developing countries) dirasakan bahwa teori-teori dan
prinsip-prinsip dari pada ilmu administrasi negara yang tradisional yang terutama dikembangkan di dunia
barat, khususnya amerika srerikat, sudah tidak memadai terhadap kebutuhan bagi negara-negara yang
sedang giat melakukan pembangunan. Oleh karena itu para ahli mulai mengalihkan pikiran, perhatiannya
serta waktunya terhadap satu cabang ilmu administrasi yang relevan dengan negara-negara yang sedang
berkembang, yaitu ilmu administrasi pembangunan.
Kenyataan menunjukkan bahwa sebenarnya ilmu administrasi dan manajemen baru di kembangkan pada
akhir abad ke-19, yaitu oleh henry fayol dari perancis dan frederick w.taylor dari amerika serikat. Oleh
karena kedua orang tersebut telah mengembangkan ilmu administrasi/manajemen yang di angap moderen
pada waktu itu, maka mereka di angap sebagai pelopor atau bapak ilmu administrasi/manajemen.
Adapun perbedaan dari pada analisanya ialah kalau H.fayol pendekatanya mendasarkan diri atas
administrative manajement (manajemen administratif), sedangkan f.w.taylor karena pengalamannya
mendasarkan analisanya atas operative manajemen (manajemen operatif) yang dimaksud dengan
administrative manajement ialah suatu pendekatan dari pimpinan atas sampai ketingkat pimpinan yang
terbawah sekalipun, termasuk para pekerjanya. Sedangkan yang di maksud dengan operative manajement
ialah pendekatan dari bawah ketingkat yang lebih atas. Titik beratnya ialah efisiensi dan produktivitas
para pelaksananya yang terdapat di tingkat bawah.
Henry fayol adalah seorang insinyur bangsa perancis yang bekerja pada industri pertambangan.
Berdasarkan analisanya ia menarik kesimpulan bahwa perinsip-prinsip pokok dari poada administarasi
dapat diterapkan/dijalankan pada semua bentuk dari pada organisasi.
Menurut fayol administrasi merupakan bagian kegiatan dalam badan usaha. Badan usaha adalah yang
melaksanakan ke arah suatu sasaran atau tujuan (obyektif) dengan usaha mendapatkan keuntungan yang
oftimum dari semua sumber-sumber yang tersedia. Untuk mulaksanakan maksud tersebut diperlukan
pekerjaan yang lancar dengan menerapkan ke-6 (enam) fungsi utama, dimana administrasi hanyalah salah
satu fungsi kegiatan.
Taylor sebagai seorang Sarjana Teknik yang bekerja pada suatu perusahaan baja di philadelpia mulai
mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka usahanya menungkatkan efisiensi perusahaan dan
meningkatkan produktivitas para pekerja. Taylor memperhatikan bahwa efisiensi perusahaan tidak terlalu
tinggi dan produktivitas buruh rendah karena terlalu banyak waktu dan gerak-gerik kaum buruh yang
tidak produktif.
Pada tahun 1898 Taylor diminta oleh perusahaan pabrik baja bethlemen untuk memajukan perusahaan
tersebut yang mengalami kemunduran. Taylor mempelajari pekerja-pekerja yang mengangkat besi batang
yang harus di bawa dan diletakkan pada gerbong kereta api tiap besi batangan itu beratnya 92 pon (42 kg)
setiap pekerja dapat mengangkut 12 ton (125 kwintal) sehari. Berdasarkan atas percobaan dan analisanya,
ya sampai pada kesimpulan bahwa:
1. Tidak semua pekerja melakukan pekerjaannya sesuai dengan bakatnya, maka perlu diadakan
pemilihan pekerja yang baik.
2. Setiap pekerja harus melakukan pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya, maka perlu diadakan
latihan daripada pekerja agar dapat diperbaiki metode pekerjaannya
3. Untuk menjaga produktivitas kerja yang baik maka perlu diadakan pembagian waktu bekerja dan
waktu beristirahat.
4. Produktivitas kerja akan terjamin, apabila diadakan sistem standar dari pada hasil kerja dan sistem
insentif
KESIMPULAN
Ruang lingkup ilmu administrasi sebenarnya sangat luas sekali, yaitu menyangkut hal-hal apa
saja yang termasuk dalam bahasa atau bagian daripada administrasi tersebut. Ruang lingkup ini sangat
perlu diberi kepastian sehingga memudahkan kita membahas tentang administrasi itu sendiri. Diantaranya
adalah organisasi, manajemen, kepemimpinan, dan hubungan antar manusia
DAFTAR PUSTAKA
http://liyanaputriafifah.blogspot.com/2014/09/administrasi-dan-ruang-lingkupnya.html?m=1
http://www.sarjanaku.com/2010/01/makalah-perkembangan-ilmu-administrasi.html