Anda di halaman 1dari 14

RINGKASAN

Masyarakat Indonesia memilik tingkat ketergantungan terhadap sungai yang


cukup tinggi akan tetapi selama ini permasalahan tentang sungai belum dianggap
sebagai sebuah hal yang penting. Keberadaan sungai masih dianggap sebagai
sebuah bagian dari kontur alam. Sungai hanya dianggap sebagai tempat air untuk
mengalir menuju ketempat yang lebih rendah. Padahal, sungai memiliki peran
yang sangat vital dalam menjaga keseimbangan lingkungan, khususunya terhadap
pengelolaan air.

Seiring perkembangan zaman, peran sungai mulai bergeser, manusia saat ini telah
menemukan sebuah teknologi yang memudahkan mereka untuk mendapatkan air
tanpa harus bergantung lagi pada sungai. Pada akhirnya saat ini , manusia tidak
bergantung pada sungai untuk memenuhi kebutuhan air sebagai sumber
kehidupan, bahkan saat ini sungai telah beralih fungsi sebagai tempat pembuangan
limbah organik maupun non organik.

Karena semakin meningkatnya limbah yang ada di sungai sehingga kami


berinisiatif untuk menciptakan sebuah alat yang dapat membantu manusia untuk
memantau dan melakukan pembersihan sungai sehingga dapat berfungsi kembali
seperti semula sebagai sumber air bersih dan penyeimbang ekosistem.

Metode yang kami gunakan untuk melakukan pemantauan dan pembersihan


sungai tersebut yaitu dengan cara menciptakan sebuah Remote Control Boat yang
dilengkapi komponen elektrik yang menunjang untuk melakukan pemantauan dan
pembersihan sungai. Dengan mengusung model katamaran boat yang memiliki
tingkat keseimbangan lebih tinggi dibandingkan boat model lainnya.
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembuangan limbah rumah tangga maupun limbah industri yang


sembarangan tanpa adanya pemisah dapat mencemari lingkungan. Umumnya
limbah – limbah tersebut dibuang ke wilayah perairan, salah satunya yakni
sungai. Limbah yang dibuang kesungai tanpa proses penyaringan dapat
merusak keseimbangan ekosistem sungai dan merupakan sumber penyakit.

Kurangnya pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah disediakan dan pola
hidup yang kurang baik, membuat pihak – pihak tertentu membuang sampah
secara sembarangan. Pembuangan limbah yang sembarang ini dilakukan oleh
pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab dengan alasan lebih praktis dan
lebih ekonomis, tanpa memikirkan akibat yang akan timbul dari hal tersebut.

Hal ini juga dibarengi dengan meningkatnya sifat konsumtif manusia yang
mendorong timbulnya industri – industri baru baik industri rumah tangga
maupun industri skala besar, namun hal tersebut tidak dibarengi dengan
pengolahan dan pemanfaatan limbah yang dihasilkan dari proses produksi
tersebut.

Sungai merupakan salah satu daerah favorit pembuangan limbah. Hal ini
terbukti saat ini banyak sungai – sungai di Indonesia yang tercemar baik
limbah cair maupun limbah padat yang selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Hal inilah yang menjadi sumber masalah minimnya sumber air bersih,
mengurangnya populasi tumbuhan dan hewan yang ada diwilayah perairan
khususnya sungai, dan yang sangat mengkhawatirkan yakni timbulnya
sumber penyakit.

Ditambah lagi dengan minimnya pengetauan masyarakat mengenai air bersih


yang layak digunakan dan dikonsumsi sehari hari. Tidak sedikit masyarakat
umumnya tidak memperdulikan apakah air tersebut layak konsumsi atau
tidak. Tidak jarang air sungai yang telah tercemar digunakan untuk mencuci
pakaian, mandi, dan memasak sehari – hari. Kebiasaan itu sering kita lihat
dikehidupan masyarakat yang tinggal didaerah pinggiran sungai.

Untuk menyikapi masalah tersebut muncul sebuah ide untuk menciptakan


sebuah alat yang dapat memantau dan membersihkan limbah perairan
tersebut. Oleh karena itu kami akan membuat sebuah MONSTROLIBO yang
2

dapat melakukan pemantauan dan pembersihan perairan khususnya sungai


yang akan dikendalikan dengan remote control.
1.2. Perumusan Masalah

Permasalahan yang dibahas dalam program kreatifitas mahasiswa bidang


karsacipta ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat sistem proyeksi keadaan kondisi sungai ?


2. Bagaimana membuat alat yang memudahkan mahasiswa dalam melakukan
pengukuran temperatur, kecepatan aliran sungai di beberapa titik yang
tidak dapat dijangkau manusia?
3. Bagaimana membuat sebuah alat yang dapat melakukan pembersihan
sampah dan material ringan yang ada disungai?

1.3. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini adalah
sebagai berikut:

1. Membuat alat ukur yang dapat melakukan pengukuran dan pemantauan


perairan secara praktis.
2. Menghasilkan inovasi alat ukur yang menawarkan kemudahan untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan suhu dan laju aliran sungai.
3. Menghasilkan sebuah piranti yang dapat membantu manusia dalam
melakukan pembersihan sungai dalam skala sederhana

1.4. Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah dihasilkannya sebuah alat
yang dapat melakukan pengukuran suhu dan laju aliran sungai serta dapat
melakukan pembersihan sungai secara sederhana, sehingga tercipta kembali
kelestarian sungai dan ekosistem sungai yang baik.

1.5. Kegunaan

Adapun manfaat dari program ini adalah :

1. Mengurangi kerusakan ekosistem di sungai karena manusia tidak harus


turun langsung ke sungainya.
2. Memudahkan proses monitoring keadaan sungai.
3. Memudahkan manusia dalam melakukan pembersihan sungai tanpa harus
turun langsung kesungai.
3

4. Memicu mahasiswa untuk mengembangkan wawasannya yang berkaitan


dengan sungai.
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Provinsi Lampung memiliki luas 35.376,50 km² dan terletak di antara 105°45'-


103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS. Daerah ini di sebelah barat berbatasan
dengan Selat Sunda dan di sebelah timur dengan Laut Jawa. Beberapa pulau
termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian besar terletak di Teluk
Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku,
Pulau Ketagian, Pulau Sebesi, Pulau Pahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus dan
Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke
wilayah Kabupaten Lampung Barat.

Provinsi lampung memiliki banyak sungai yang cukup banyak. Berikut ini sungai
– sungai yang mengalir didaerah lampung menurut panjang nya.

➢ Way Sekampung, panjang 265 km, c.a. 4.795,52 km2


➢ Way Semaka, panjang 90 km, c.a. 985 km2
➢ Way Seputih, panjang 190 km, c.a. 7.149,26 km2
➢ Way Jepara, panjang 50 km, c.a. 1.285 km2
➢ Way Tulangbawang, panjang 136 km, c.a. 1.285 km2
➢ Way Mesuji, panjang 220 km, c.a. 2.053 km2

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa provinsi Lampung memiliki daerah
perairan khususnya sungai yang cukup panjang dan luas dengan berbagai populasi
makhluk hidup yang ada didalamnya.

Teknologi yang diciptakan diharapkan mampu merawat dan menjaga kelestarian


ekosistem sungai yang ada didalamnya dari limbah – limbah yang dapat merusak
ekosistem serta kelestarian alam khususnya sungai. Karena, sungai merupakan
wilayah yang sangat vital bagi kehidupan manusia . Alat ini juga diharapkan dapat
membantu masyarakat dalam memantau dan menjaga kualitas air yang ada
disungai apakah tercemar atau tidak.
5

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu : Januari – Mei 2015


Tempat : Laboratorium Elektronika Universitas Lampung

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan roboboat ini adalah
sebagai berikut :

1. Triplek dengan tebal 5mm dan 3mm


2. Mesin pemotong triplek
3. Mesin bor
4. Lem Epoxy
5. Dempul
6. Resin + Pengeras
7. Arduino
8. Motor Brushless
9. Motor Servo
10. Remote Control
11. ESC ( Electric Speed Control )
12. Sensor Suhu ( LM 35 DZ )
13. Sensor Aliran Air
14. Kabel
15. Propeller
16. Telemetri
17. Webcam
18. Sensor Ultrasonik
19. Kompas Digital
20. GPS
21. Baterai

3.3. Prosedur Pelaksanaan

a. Pembuatan Rangka Kapal


Dimensi Kapal
Tipe perahu yang digunakan yaitu Catamaran dengan bahan dasar triplek.
Dengan spesifikasi :
● Panjang = 100 cm
6

● Lebar = 60 cm
● Tinggi = 15 cm

Gambar 3.1 Tampak Atas

b. Pengecekan dan Pengujian Sistem

Pemeriksaan seluruh komponen yang digunakan sangatlah penting


demi kelancaran seluruh sistem yang akan digunakan. Web
Camera, Sensor sensor, Kompas dan GPS akan diperiksa fungsi
nya apakah sesuai atau tidak. Kemudian Processor akan diperintah
untuk mencoba menggerakkan motor DC dan servo yang nantinya
akan digunakan untuk komponen penggerak.
Diagram alir pemeriksaan komponen dapat dilihat seperti gambar
berikut ini :

Gambar 3.2 Diagram Pemeriksaan Komponen

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


7

4.1. Anggaran Biaya

Berikut biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan ini.

No. Jenis Pengeluaran Jumlah (Rp)


1 Peralatan Penunjang 1.750.000
2 Bahan Habis Pakai 4.160.000
3 Biaya Perjalanan 7.170.000
4 Biaya Pengeluaran lain-lain 600.000
Total 7.227.000

4.2. Jadwal Kegiatan

Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu          :  Januari – Mei 2015


Tempat         :  Laboratorium Teknik Elektronika

4.3. Tahapan Pelaksanaan

Bulan ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Pembelian Bahan dan Perancangan X X
2. Pembuatan Alat dan Percobaan X X X
3. Evaluasi X X X X
4. Perbaikan Alat X X X
5. Penyusunan Laporan X X X

Tabel 1. Jadwal dan Tahapan Pelaksanaan

Jadwal kegiatan
120%
80%
40%
0% Jadwal kegiatan
LAMPIRAN
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Lem Perekat Bahan 10 10.000 100.000
Kertas Gosok Penghalus Bahan 10 5.000 50.000
Lambung Kapal
Modul Kompas Sebagai unit 1 500.000 500.000
Navigasi
Modul GPS Sebagai alat 1 650.000 650.000
navigasi
Web Camera Sebagai Unit 1 450.000 450.000
Sensor
SUBTOTAL (Rp) `1.750.000

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Triplek 240 x 122 Bahan Pembuat 2 Lbr 75.000 150.000
cm Rangka Kapal
Resin + Katalis Bahan Lambung 5 Ltr 50.000 250.000
Kapal
Epoxy + Katalis Bahan Lambung 2 Klg 50.000 100.000
Kapal
Dempul + Katalis Bahan Lambung 2 Klg 30.000 60.000
Kapal
Arduino UNO R3 Sebagai Mikro 1 200.000 200.000
kontroler
Motor Servo Penggerak 1 200.000 200.000
Rudder
Baterai Lippo Sebagai Power 1 500.000 500.000
Supply
ESC 120A Sebagai Unit 1 1.300.000 1.300.000
Penggerak
Motor Brushless Sebagai Unit 1 750.000 750.000
Penggerak
Sensor LM35 DZ Sebagai Unit 1 75.000 75.000
Pendeteksi
Jaring Pengangkut 3 Meter 25.000 75.000
sampah
Sensor Aliran Sebagai Unit 1 500.000 500.000
Pendeteksi
SUBTOTAL (Rp) 4.160.000

3. Perjalanan

Harga
Justifikasi
Material Kuantitas Satuan Jumlah (Rp)
Perjalanan
(Rp)
Transportasi 3 200.000 600.000
Lampung - Metro
Transpotasi Lokal Pembelian Alat 1 117.000 117.000
dan Bahan
SUBTOTAL (Rp) 717.000

4. Administrasi dan Lain – lain

Justifikasi Harga Satuan


Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Alat Tulis Mencetak + 1 kegiatan 200.000 200.000
Kantor Survey
Print, Fotokopi, 1 kegiatan 200.000 200.000
dan Penjilidan
Laporan dan
surat menyurat
Dokumentasi 1 kegiatan 200.000 200.000
SUBTOTAL (Rp) 600.000
Total (Keseluruhan) Rp 7.227.000
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan

Gambar 5.1 Tampak Atas


DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Lampung. Diunggah pada tanggal 20


September 2014

Sulistiyanti, S.R., dkk. 2006. Dasar Sistem Kendali. Universitas Lampung.


Bandarlampung.

Kadir, A. 2013. Pendidikan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan


Pemrogramannya Menggunakan Arduino. Andi Offset. Yogyakarta.

Laboratorium Penelitian Konversi Energi Elektrik. (2009). Sekilas Rotary


Encoder. Bandung: ITB press.

Anda mungkin juga menyukai