Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Terdapat dua perhatian utama analis keuangan sehubungan terdahap piutang, yakni :
Apakah piutang dan jatuh tempo dapat diberlakukan?
Apakah pengumpulan telah dinilai dengan benar?
Dalam laporan keuangan mengenai piutang tidak memberikan informasi yang rinci
mengenai apakah itu piutang asli, jatuh tempo dan diberlakukannya. Oleh karena itu
pengetahuan mengenai praktik industri dan sumber informasi tambahan harus
digunakan kuntuk jaminan tambahan, contohnya :
Harus ada penyisihan dalam hal pengembalian barang dagang yang substansial
Penyisihan terhadap piutang tak tertagih didasarkan atas kejadian lampau. Seorang
analis harus menggunakan pengetahuan industri untuk mengestimasi nilai piutang
tak tertagih
Beberapa informasi harus dicari secara langsung dari perusahaan, contoh : (1) apa
konsentrasi pelanggan? akankah kegagalan berdampak pada kondisi kuangan
perusahaan? (2) Bagaimana pola umur piutang?
Dalam menilai posisi keuangan dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya sekarang, seorang analisi harus mengakui dampak dari konvensi
akuntansi yang berkitan dengan piutang “lancar”.
4-4 a. Apa yang dimaksud dengan anjak piutang atau sekuritisasi piutang?
Sekuritisasi piutang merupakan sebuah praktik dimana sebagian atau semua piutang
milik perusahaan dijual kepada pihak ketiga
b. Apa yang dimaksud dengan menjual piutang dengan jaminan? Apa artinya
menjualnya tanpa jaminan?
Saat piutang dijual dengan jaminan artinya jika piutang tersebut tidak tertagih maka
pihak ketiga memiliki hak untuk menagih dari perusahaan yang menjual piutang
tersebut. Sedangkan ketika piutang tersebut dijual tanpa jaminan, pihak ketiga akan
menanggung risiko penagihan.
c. Bagaimana penjualan piutang (terutama dengan jaminan) berpotensi merusak
neraca?
Saat piutang dijual dengan jaminan, neraca akan mencatat kas yang masuk dari
penjualan piutang dan mungkin atau tidak mungkin akan melaporkan kewajiban
kontijensi tersebut kepada pihak ketiga untuk piutang tidak tertagih yang dibeli
dengan jaminan.
Ada berbagai metode yang digunakan dalam proses persediaan seperti FIFO, LIFO,
dan metode average, yang bertujuan untuk mengetahui harga pokok penjualan, laba
rugi, dan penilaian persediaan. Namun, tentunya metode ini memiliki konsekuensi
FIFO, merupakan salah satu metode yang bertujuan memberikan asumsi arus
biaya dalam penentuan harga pokok penjualan. Metode ini mengasumsikan
bahwa barang yang pertama dibeli, barang tersebut yang pertama dijual
Untuk tujuan perpajakan, diasumsikan bahwa aset FIFO dengan biaya paling
lama dimasukkan ke dalam laporan laba rugi. Selama kenaikan harga dengan
FIFO, laba bersih lebih banyak yang mengakibatkan kewajiban pajak bagi
perusahaan
Dengan metode FIFO, biaya pendapatan disesuaikan dengan persediaan
barang dengan biaya yang tertinggi dan terendah, maka dari itu meningkatkan
laba bersih perusahaan. Selama inflasi, metode FIFO memiliki potensi
meningkatkan nilai sisa persediaan dan menghasilkan laba bersih yang tinggi.
Penggunaan FIFO dalam penilaian persediaan akan menghasilkan persediaan
lebih tinggi di neraca dan harga pokok penjualan yang lebih rendah
Average method, yang dikenal sebagai metode rata-rata tertimbang, yang
menetapkan biaya ke item persediaan yang didasarkan pada total harga pokok
pembelian dalam periode tertentu dengan jumlah barang yang dibeli.
Metode rata-rata tertimbang apabila digunakan ketika harga stabil maka
metode ini lebih mudah digunakan karena dapat membandingkan dengan
metode lain, juga metode ini dapat digunakan untuk menentukan jumlah rata-
rata yang diinvestasikan pada tiap kelompok sekuritas.
LIFO, yang bertujuan untuk membebankan harga pokok penjualan pada harga
pokok yang terakhir terjadi. Selama inflasi, biaya dan pendapatan lebih cocok
dicatat dengan metode ini. Metode ini juga memprioritaskan laporan laba rugi
di atas neraca, dan keuntungan menggunakan metode ini adalah keuntugan
pajak. Karena kenaikan biaya mengindikasikan pendapatan bersih lebih
rendah mengakibatkan kewajiban pajak lebih kecil. Selama inflasi, LIFO juga
menghasilkan peningkatan biaya dan saldo lebih rendah dalam persediaan,
sehingga menurunkan rasio lancar dan meningktkan rasio perputaran
persediaan.
Namun, metode LIFO kurang baik karena mengecilkan nilai persediaan,
karena harga pokok penjualan lebih tinggi, sehingga menyebabkan pendapatan
lebih sedikit dan pajak berkurang. Metode LIFO juga menyebabkan unit lama
tersisa di periode akuntansi. Metode ini juga memberikan kesempatan pada
manjemen untuk memanipulasi laba dengan membiarkan persediaan habis di
tahun yang buruk, sehingga memanfaatkan biaya rendah untuk meningkatkan
pendapatan
b. Berikan komentar keragaman praktik yang terkait dengan biaya yang dicakup
dalam persediaan. Berikan paling tidak dua contoh penyebab keragaman tersebut
Beberapa biaya diperlakukan sebagai aset seperti persediaan dan lain diakui
sebagai beban. Beberapa beban tidak termasuk beban yang diperlakukan
sebagai beban sejenis, seperti limbah material diakui sebagai beban abnormal,
biaya penjualan, administrasi, dan penyimpanan yang diperlakukan sebagai
beban dan diakui dalam laporan laba rugi. Dalam praktik yang berbeda terkait
dengan pengcualian maupn penyertaan dari berbagai biaya overhead,biaya
pengangkutan, biaya umum dan administrasi, menyebabkan terjadinya
pengaruh signifikan pada komparabilitas dalam seluruh perusahaan
4-9 Perusahaan biasanya menerapkan metode lower of cost market (LCM) untuk valuasi
persediaan
- Metode penyusutan : melihat besarnya penyusutan dari aktiva setiap tahun akan
menurun
- Metode beban menurun : penyusutan dipercepat, penyusutan lebih tinggi pada awal
tahun dan akan menjadi lebih rendah pada periode selnajutnya
- Metode depresiasi khusus : untuk mengetahui penyusutan manfaat aset sebuah
perusahaan, dapat digunakan pada (aktiva yang homongen/memiliki fungsi sama dan
metode campuran sesuai dengan keinginan akuntan)
- Metode hasil produksi : menghitung beban depresiasi dari banyak nya produk yang
dihasilkan, jadi beban depresiasi tiap periode akan berubah
Alat analisis depresiasi berguna agar kita mengetahui aset dari perusahaan apakah
masih berumur Panjang, apakah perusahaan dapat meneruskan produksi perusahaan,
bila beban penyusutan tidak dialokasikan dengan benar, maka akan mempengaruhi
perhitungan beban pokok produksi di perusahaan,
4-19 Dari sudut pandang pengguna laporan keuangan, jelaskan keberatan atas
penggunaan biaya historis sebagai dasar untuk menilai aset berwujud
Dengan menggunaan biaya historis sebagai pengukuran aset biaya historis memiliki
kelebihan dari segi objektivitas yaitu kelebihan dalam segi verifiabilitas tersebut dengan
menggunakan biaya historis lebih mempunyai bukti-bukti yang kuat dalam penentuan nilai
atau value aset tersebut. Bukti-bukti tersebut terutama adalah bukti yang didapat pada waktu
perolehan aset yang dimaksud, namun dari sudut pandang pengguna laporan keuangan
penggunaan biaya hisotris itu tidak dapat di evaluasi setelah periode berakhir, jadi nilainya
sudah tidak tepat, sehingga pengguna laporan keuangan tidak dapat membuat keputusan atau
mengevaluasi laporan keuangan tersebut dengan benar, laporan dengan biaya historis juga
tidak relevan dengan pertanyaan tentang biaya penggantian saat ini atau kebutuhan masa
depan. mereka tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan data serupa di laporan
perusahaan lain.
4.22 Identifikasi lima jenis tagihan yang ditangguhkan dan jelaskan alasan
penangguhan untuk masing-masing.
Beban tangguhan yaitu jenis biaya yang terdiri dari biaya awal, biaya pembiayaan hutang
jangka panjang, dan biaya iklan yang akan dicatat di neraca sebagai aset tidak lancar.
Aset yang tidak dicatat merupakan aset yang sepenuhnya dihapuskan tapi mempunyai
keberadaan fisik dalam bisnis. Jadi, aset yang tidak ditunjukkan di dalam pembukuan
dikatakan bahwa bisnis tidak memiliki kewajiban tersebut sampai aset tersebut dijual. Off
balance sheet mengacu pada aset dan kewajiban yang tidak ada di neraca perusahaan. Aset ini
bisa berguna untuk melindungi laporan keuangan dari kepemilikan aset maupun hutang.
1. Goodwill yang dihasilkan secara internal: goodwill ini dihasilkan secara internal,
bukan dibeli dari pihak luar. Maka dari itu, biaya tidak dapat dikapitalisasi dan setiap
biaya yang muncul ditampilkan sebagai biaya.
2. Aset Kontinjensi: Hak dan klaim kontinjensi seperti ini yang tidak diakui karena
ketidakpastiannya yang terjadi untuk tujuan bisnis.
4.23 b. Jelaskan bagaimana seorang analis mengevaluasi aset yang tidak tercatat.
Analis diharuskan mengevaluasi pada aset yang tidak tercatat dalam bisnis misalnya
cadangan inventaris LIFO, modal manusia, citra merek, pelanggan setia, dll.
Karena hal ini tidak dapat diukur dalam penilaian moneter sehingga tidak dapat dimasukkan
pada neraca. Tetapi, ini memiliki kendali atas profitabilitas jangka panjang yang digunakan
untuk tujuan penilaian karena jika aset yang tidak tercatat memiliki nilai moneter, maka aset
tersebut akan menghasilkan pendapatan abnormal yang lebih tinggi untuk bisnis. Aset yang
tidak tercatat ini berpotensi menurunkan total aset dan pendapatan dari bisnis.