Anda di halaman 1dari 2

 Penentuan konsentrasi (Normalitas) Asam Oksalat (Mr = 126)

mol
M =
volume
massa
mol = = 0,63 gr/ 126 = 0,005
mr
gr
M = = 0,005/0,01 = 0,5 M
volume as . oksalat 10 ml liter (0,1 L)
gr 0,63 gr
0.63
N = 126 gr = 126 gr = = 0,025 N
x 0,1 L x 0,1 25,2
mol 0,5

 Pembakuan Larutan NaoH


Vas. oks X Nas. oks = VNaoH X NNaoH
0,01 L X 0,025 M = 0,05 L X NNaoH
0,000025
= NNaoH
0,05
0,005 N = NNaoH

 Penentuan kadar sampel


Vas. asetat X Nas. asetat = VNaoH X NNaoH
0,01 L X Nas. asetat = 0,05 L X 0,005 N
0,00025
Nas. asetat = M
0,01
Nas. asetat = 0,025 M
 Rata-rata volumetitrasi NaOH
(39,60 + 39.50 +39,50) / 3 = 39,53 ml

 Kadar Asam asetat = X ml x N. NaOH x P x BE


={39,53 ml x 0,1 N x (100 x 1000) x 60} : {25 x 10)
= 39,53 x 0,1 x 400 x 60
= 94.872 mg/l = 94.872 g/l

I. PEMBAHASAN
Dari praktikum yang sudah dilakukan, dengan data dan hasil yang telah
ditemukan dapat ditentukan konsentrasi (Normalitas) Asam Oksalat (Mr = 126)
Molaritasnya 0,5 M dan Normalitasnya 0,025 N, menentukan pembakuan larutan
NaOH 0,005 N, dan menentukkan kadar sampel 0,025 M
Bila persentase kadar asam asetat (CH3COOH) jika BJ CH3COOH dianggap
1 (satu) maka presentase kadar asam asetat
Kadar Asam asetat = X ml x N. NaOH x P x BE
={39,53 ml x 0,1 N x (100 x 1000) x 60} : {25 x 10)
= 39,53 x 0,1 x 400 x 60
= 94.872 mg/l = 94.872 g/l
% CH3COOH = kadar asam asetat (g/l) x 100% : 1000 x Bj (dianggap 1)
= 94.872 g/l x 100% : 1000 x 1
= 9.487,2%
Agar kadar asam asetat tetap atau tidak berubah, Dalam mengencerkan
larutan baku harus tepat dihimpitkan digaris (skala) nol. Kemudian larutan harus
dikocok minimal 12x agar larutan homogen dan hasil akhir tepat. Dalam percobaan
ini, indikator yang digunakan adalah penolftalin (PP) dengan trayek pH antara 8,2 –
10, karena penitarnya ialah NaOH yang bersifat basa kuat. Dalam melakukan praktek,
sebaiknya dilakukan 2 kali percobaan agar hasil lebih akurat dalam menentukan
kadarnya, Selisih antara 2 percobaan tersebut maksimal 0,1 ml. Dalam melakukan
titrasi harus berhati-hati karena jika lebih sedikit saja akan mempengaruhi hasil akhir.
Hasil penitaran titik akhir harus berwarna merah muda karena pada saat itu larutan
dalam keadaan netral. Hal yang mempengaruhi praktikum titrasi asam baasa supaya
hasil tepat, untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih
sedekat mungkin dengan titik ekivalen, hal ini dapat dilakukan dengan memilih
indikator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan di lakukan.

Anda mungkin juga menyukai