Anda di halaman 1dari 7

Paper :

PENDIDIKAN KARAKTER SAN ANTI KORUPSI


“Peranan Penting Pendidikan Bagi Pembangunan Bangsa”

OLEH :

NUR ALMI A 241 18 009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020

A. TUJUAN
1. Memahami pengertian pendidikan karakter.
2. Memahami peran penting pendidikan karakter bagi pembangunan bangsa.
B. PEMBAHASAN
1. Memahami pengertian pendidikan karakter
Karakter dimaknai sebagai cara berfikir dan berperilaku yang khas tiap
individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa, dan negara. Karakter dapat dianggap sebagai nilai- ilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha esa, diri, sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan,
dan perbuatan berdasarkan norma- norma agama, hukum, tata karma , budaya , adat
istiadat, dan estetika. Karakter dalah perilaku yang tampak dalam kehidupan sehari –
hari baik dalam bersikap maupun dalam bertindak. Warsono dkk. (2010) mengutip
Jack Corley dan Thomas Philip (2000) menyatakan : “ Karakter merupakan sikap dan
kebiasaan seseorang yang memungkinkan dan mempermudah tindakan moral.”
Menurut KBBI (2009) Karakter merupakan sifat- sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan sesorang denan yang lain. Sementara Scerenko
(1997) mendefinikan karakter sebagai artibrut atau ciri- ciri yang membentuk dan
membedakan cir- pribadi , ciri etis, dan kompleksitas mental dari seseorag, suatu
kelompok atau bangsa. Dengan demikian karakter adalah nilai- nilai yang unuk – baik
yang terpati dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku (Kementrian Pendidikan
Nasional, 2010).
2. Memahami peran penting pendidikan karakter bagi pembangunan bangsa

Modal orang untuk menjadi sukses tak lepas dari peran penting suatu
karakter yang luar biasa. Karakter menjadi suatu hal yang berpengaruh pula dimana
sesorang tersebut berada. Pembentukan karakter dapat dibangun pula melalui sarana
Pendidikan.
Negara Indonesia pun sejak masa kemerdekaan sudah memikirkan mengenai
Pendidikan Karakter. Para pendiri bangsa menyadari paling tidak ada tiga tantangan
besar yang harus dihadapi. Pertama, adalah mendirikan bangsa yang bersatu dan
berdaulat, kedua, adalah membangun bangsa, dan ketiga adalah membangun karakter.

Menurut bapak pendiri bangsa Presiden pertama Republik Indonesia


menegaskan : “Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan
karakter, karena pemanguna karakter inilah yang akan membuat Indonesia menjadi
bangsa yang besar, maju dan jaya serta bermartabat.

Di Indonesia Pelaksanaan Pendidikan karakter dirasakan mendesak dan amat


perlu pengembangannya bila mengingat makin meningkatnya tawuran antar pelajar,
serta bentuk – bentuk kenakalan remaja lainya terutama di kota – kota besar,
pemerasan/kekrasan, kecenderungan dominasi senior terhadap yunior, penggunaan
narkoba dan lain – lain.

Bangsa ini serasa kehilangan jati dirinya, bangsa yang dikenal dengan bangsa
yang santun kini kesantunannya pun sudah jarang ditemukan. Keadaan ini telah
menjadi keprihatinan nasional. Pada perayaan hari nyepi di Jakarta tahun 2010 yang
lalu, Presiden Republik Indonesia menyampaikan pesannya: “ pembangunan watak
amat penting. Kita ingin membangun manusia Indonesia yang berakhlak, berbudi
pekerti, dan berperilaku baik. Bangsa kita ingin pula memiliki peradaban yang unggul
dan mulia. Peradaban demikian dapat kita capai apabila masyarakat kita juga
merupakan masyarakat yang baik (good society).

Sebagai tindak lanjut dari pidato Presiden tersebut maka salah satu program
100 hari Kementrian Nasional adalah pendidikan karakter. Salah satu dampak dari
kegiatan tersebut, sejak digalakannya kembali pembelajaran di Indonesia. Sebenarnya
sejak orde lama pendidikan karakter sudah ada namun dikenal dengan nama
pendidikan budi pekerti, yang mana landasan pengembangan kebudayaan, pendidikan
budi pekerti lebih banyak ditekankan pada hubungan antar-manusia, antar-siswa dan
guru, antara siswa dan orang tua dan antar-siswa. Disamping mengembangkan
hubungan yang berada antar-sesama manusia, pendidikan karakter juga
mengembangkan bagaimana hubungan yang pantas dan layak antara manusia kepada
sang Pencipta, Al-Khalik, serta dengan alam lingkungannya.

Berkaitan dengan dirasakan semakin mendesaknya implementasi pendidikan


karakter di Indonesia tersebut, Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementrian Pendidikan Nasional dalam publikasinya berjudul Pedoman Pelaksanaan
Pendidikan Karakter. Dalam publikasi Pusat Kurikulum dinyatakan bahwa
pendidikan karakter berfungsi untuk :

1. Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan


berperilaku baik,
2. Memperkuat dan membangun perilaku baik yang multikultur,
3. Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.

Dalam kaitan itu telah diidentifikasi sejumlah nilai pembentuk karakter yang
merupakan hasil kajian empiric Pusat Kurikulum, nilai – nilai bersumber dari Agama,
Pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional tersebut adalah :

- Religius, - jujur, - Toleransi,


- Disiplin, - Kerja Keras, - Kreatif,
- Mandiri, - Demokratis - Rasa ingin tahu,
- Semangat Kebangsaan - Cinta tanah air - Menghargai Prestasi,
- bersahabat/komunikatif - Cinta damai - Gemar membaca
- Peduli lingkungan - Peduli Sosial, - tanggung jawab.

Negara yang mengembangkan pendidikan karakter bukan hanya Negara


Indonesia melainkan Negara Amerika Serikat, pengembangan dan penggalakan
pendidikan karakter di Amerika Serikat sejalan dengan pendidikan kecakapan hidup.
Sementara itu di Kanada ada berbagai istilah untuk Pendidikan Karakter yaitu
pendidikan nilai, pendidikan moral, pendidikan kewarganegaraan, pembelajaran
social-emosional dan lain – lain, yang mana semua itu menjadi suatu proses bagi
pengembangan atribut – atribut tersebut dalam diri pembelajar.
Di samping Amerika Serikat dan Kanada Negara- Negara lain yang juga
mempraktekkan pendidikan karakter sejak dasar adalah Inggris, Spanyol, Jepang,
Cina, dan Korea Selatan. Sejumlah Negara tersebut begitu antusias terhadap
pelaksanaan pendidikan karakter karena sejumlah penelitian membuktikan bahwa
pendidikan karakter berdampak positif, baik terhadap pembelajaran, persekolahan
maupun kehidupan anak – anak pada masa mendatang.

Sebagian Negara mengembangkan pendidikan karakter bagi warga negaranya


dengan berbagai cara pula. Semuanya itu dilakukan untuk dapat menyelamatkan
generasi yang sudah mulai hanyut oleh arus negative maka dari itulah pendidikan
karakter amatlah diperlukan agar pengembangnnya merata pendidikan karakter ini
diberikan melalui lembaga pendidikan yang mana semua warga Negara paling tidak
dapat mendapatkannya di tingkat pendidikan yang paling dasar.

Implementasi pendidikan karakter di Indonesia menurut Kementrian


Pendidikan Nasional, Pendidikan karakter harus meliputi dan berlangsung pada,

1. Pendidikan Formal

Pendidikan karakter pada pendidikan formal berlangsung pada lembaga


pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMA/MAK dan perguruan Tinggi
melalui pembelajaran, kegiatan kokulikuler dan atau ekstra-kulikuler, penciptaan
budaya satuan pendidikan, dan pembiasaan. Sasaran pada pendidikan formal adalah
peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.

2. Pendidikan Non Formal

Dalam pendidikan non formal pendidikan karakter berlangsung pada lembaga


kursus. Pendidikan kesetaraan, pendidikan keaksaraan. Dalam lembaga pendidikan
nonformal lain melalui pembelajaran, kegiatan kokirikulker dan atau ekstra-kurikuler,
penciptaan budaya lembaga, dan pembiasaan.

3. Pendidikan Informal
Dalam pendidikan informal pendidikan karakter berlangsung dalam keluarga
yang dilakukan oleh orang tua dan orang dewasa didalam keluarga terhadap anak –
anak yang menjadi tanggung jawabnya.

C. KESIMPULAN

Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang sangat penting untuk


membina kepribadian peserta didik. Karakter sangat berpengaruh terhadap kelakuan
seseorang dimanapun dia berada. Oleh sebab itu, kesuksesan seseorang tak lepas dari
modal pendidikan karakter yang dimilikinya. Sepertinya yang diungkapkan oleh
Presiden Soekarno yang intinya adalah pembangunan karakter harus diutamakan
karena memiliki manfaat untuk bangsa menjadi besar, maju dan jaya serta
bermartabat.

Pendiri negara telah memberikan penekanan pada pembangunan karakter


bangsa, dengan arah dan landasan yang jelas, yakni Pancasila. Hal ini sesuai dengan
fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Oleh sebab itu, pemerintah
berupaya memfokuskan pembangunan karakter bangsa kepada para peserta didik,
sebagai generasi penerus bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

Arifah, Ukti. 2013. Pendidikan karakter sebagai kunci. [online]. Tersedia:


http://uktibintiarifah.blogspot.com/2016/01/pendidikan-karakter-sebagai-
kunci.html (20 September 2020)

Parameswara, Ananta . (2016). Makalah Gerbang Logika. [online]. Tersedia:


https://www.academia.edu/16149596/MAKALAH_GERBANG_LOGIKA ((31
Maret 2020)

Anda mungkin juga menyukai