net/publication/307859882
CITATIONS READS
2 11,873
2 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Minuman Keras sebagai Necessary Evil di Surabaya 1900—1942 (Alcoholic Drink as a Necessary Evil in Surabaya 1900—1942) View project
All content following this page was uploaded by Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari on 07 September 2016.
Abstract
This article reveals how the economic system of the Majapahit Kingdom
since its establishment until its collapse . The key problem discussed is how
the economic system of the Majapahit? The method used is the method of
historical research covers four main activities, heuristic, criticism ,
interpretation, and historiography . The results showed that the effort to
develop life Majapahit economy heavily depend on commodities produced ,
shipping and commercial activities . In a smaller scale , the industry also has
an important role in the economy .
104
Sistem Perekonomian Kerajaan Majapahit
Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari
105
VERLEDEN : Jurnal Kesejarahan, Vol. 3, No.2 Juni 2015 hlm. 104–115
106
Sistem Perekonomian Kerajaan Majapahit
Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari
107
VERLEDEN : Jurnal Kesejarahan, Vol. 3, No.2 Juni 2015 hlm. 104–115
Terdapat pula istilah renek atau rawa yang digunakan untuk menumbuk gabah. Alat
berarti pertanian yang di kembangkan di yang digunakan untuk menumbuk padi
lahan yang berupa rawa-rawa. Pertanian disebut alu atau antan. Alu biasanya
sawah ini menjadi penopang berbentuk seperti tongkat kayu dengan
perekonomian di majapahit karena selain ukuran panjang bervariasi, bagian tengah
untuk konsumsi masyarakat Jawa pada dibuat lebih kecil dengan maksud
umumnya, hasil pertanian sawah ini juga digunakan untuk pegangan tangan.
menjadi komoditas eksport dan menjadi Alat lain yang digunakan dalam
sumber pemasukan kerajaan karena pajak pengolahan hasil panen adalah tampah.
yang diterimanya. Usaha pertanian di Alat ini berupa wadah berbentuk bundar
Majapahit ini dapat berkembang dengan terbuat dari anyaman bambu berbingkai
baik tentu tidak hanya secara faktor melingkar. Tampah memiliki anyaman
geografis yang berada pada dataran rendah yang halus. Fungsi pokoknya untuk
yang luas, terdapat sungai, dan terdapat menampi kulit gabah yang sudah
beberapa gunung berapi yang akitif terkelupas dari beras akibat penumbukan.
sehingga menjadikan kandungan tanah di Jenis pekerjaan yang dilakukan
sekitar Majapahit menjadi subur. Faktor dalam pertanian yakni pertama ,
lain yang ikut berperan untuk pekerjaan amabaki yakni membersihkan
perkembangan pertanian adalah dukungan tanah garapan dari rumput atau sisa
dari pihak penguasa kerajaan berupa tanaman lama. Kedua, amaluku yakni
pembuatan tanggul sungai, pembuatan membajak atau mencangkul. Mencangkul
waduk, dan pembuatan dam. Pembuatan merupakan alternative pekerjaan lain pada
fasilitas pertanian tersebut dapat lahan sawah yang tidak terlalu luas. Tahap
digunakan sebagai sarana irigasi dan juga kedua ini, baik membajak maupun
sebagai sarana untuk menanggulangi mencangkul memiliki fungsi sama yakni
bahaya banjir. untuk menggemburkan tanah. Ketiga,
Menurut prasasti Kembangarung pekerjaan manggaru yakni membuat
(902 M), teknologi pertanian yang tanah yang sudah dibajak atau dicangkul
digunakan yakni cangkul, bajak, dan garu. menjadi lebih halus dengan digaru. Dan
Selain itu juga disebutkan sejumlah alat tahap terakhir pengolahan tanah sebelum
yang digunakan untuk upacara penetapan ditanami adalah angler atau mengairi
sima yaitu wadung, kapak, petel, alat sawah sampai penuh dengan air. Baru
penusuk, linggis, cangkul, trisula, dan tahapan berikutnya adalah menanam atau
pisau (Subroto, 1993: 159). Cangkul tandur. Pada umumnya sebelum tanah
terdiri dari dua bagian yakni cangkul digarap, petani sudah meyiapkan sepetak
(pacul) dan tangkai (doran). Pacul terdiri tanah persemaian untuk menebar benih
dari satu lempengan dengan bagian depan padi, setelah penanaman benih, pekerjaan
merupakan yang runcing. Sedangkan yang dilakukan kemudian adalah
bagian belakang dibuat lubang untuk memantun atau menyiangi . pekerjaan ini
memasang doran. Bagian pacul terbuta dilakukan dengan tujuan untuk mencabuti
dari logam, sementara doran dibuat dari rumput sambil menggaruk-garuk tanah
kayu. Selain itu dikenal pula ani-ani yang dengan menggunakan tangan dengan
digunakan untuk memanen padi. Terbuat tujuan agar tanaman padi tidak terganggu
dari bambu sebagai tangkai, papan bilah kesuburannya. Setelah proses ini
dari kayu, dan bilah tipis besi. dilakukan biasanya petani tinggal
Jenis alat-alat lain yang juga menunggu sampai panen tiba. Namun jeda
diperlukan untuk kegiatan pertanian sambil menunggu panen biasanya petani
adalah alat-alat yang digunakan untuk menjaga agar tanaman tidak terserang
mengolah hasil panenan. Alat-alat yang hama seperti tikus, wereng atau sejenis
biasa digunakan yakni lesung, lumping, belalang, dan lain-lain. Pada proses
alu, dan tampah. Lesung adalah wadah pemanenan biasanya menggunakan ani-
untuk menumbuk padi, berbentuk seperti ani (Subroto, 1993: 164-168).
perahu dan diberi palungan memanjang Selain tahapan-tahpan yang
megukuti bentuk lesungnya. Terbuat dari dilakukan di atas, ada hal yang perlu
kayu dan batu. Palungan lesung digunakan diperhatikan oleh petani ketika proses
untuk menumbuk padi yang masih penanaman padi pada umumnya adalah
bertangkai, sedangkan lobang bundar adanya musim tanam (pranata mangsa).
108
Sistem Perekonomian Kerajaan Majapahit
Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari
Para petani memiliki pengetahuan yang melimpah. Produksi padi yang melimpah
berhubungan dengan pengaturan musim tersebut digunakan untuk konsumsi
tanam berdasarkan perhitungan tahun kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa
Surya yang terbagi menjadi 12 mangsa kuno dan kelebihan beras tersebut
atau musim digunakan untuk perdagangan di
Secara geografis, sektor pertanian Nusantara, sehingga dapat diambil pajak
padi sangat cocok untuk dikembangkan di dari kerajaan Majapahit untuk dijadikan
kerajaan Majapahit. Dan dari pertanian pendapatan. Perkembangan pertanian
inilah Majapahit menjadikan keunggulan tersebut juga menyebabkan diangkatnya
dalam komoditi dagang untuk pejabat-pejabat khusus yang bertugas
perdagangan antar wilayah. Dan yang mengurusi pertanian di Majapahit.
lebih utama bagi penguasa local, pertanian Pada struktur masyarakat tersebut
ini merupakan pemasukan penting dalam terdapat istilah wanua atau thani yang
sektor pajak berupa hasil panen maupun mengacu pada suatu wilayah yang
dari luas tanah. Dengan adanya ditinggali oleh para petani dan penduduk
kepentingan inilag penguasa sangat desa. Sebutan yang digunakan untuk
memperhatikan perkembangan dan masyarakat atau petani setempat tersebut
kemajuan sektor pertanian. adalah anak wanua atau anak thani. Anak
Perhatian pemerintah dapat dilihat thani juga sering disebut dengan thani,
dari usaha-usaha yang berhubungan thani bala, dan tanayan thani. Sebutan
dengan pembuatan dan perbaikan sarana tersebut sama saja dengan anak wanua.
irigasi. Beberapa prasasti yang ada pada Tanah yang sering digunakan petani
masa Majapahit menunjukan tentang adalah sawah, gaga (ladang), kbuan
usaha ini. Beberapa diantaranya prasasti (kebun), dan renek (rawa). Sawah
H a r i n j i n g , K a m a l a g y a n , Wu l i g , menempati kedudukan tertinggi.
Kandangan, dan Trailokyapuri . Isi Kedudukan sosial di masyarakat
beberapa prasasti menyebutkan dalam dapat dilihat dengan perbedaan pemilikan
usaha mengendalikan sungai Brantas tanah. Sumber prasasti menyebutkan
terutama pada saat musim hujan agar tidak bahwa yang menyumbang tanahnya untuk
terjadi banjir dengan maksud menjauhkan digunakan sebagai daerah sima adalah
gangguan kerusakan pada pertanian. para pemimpin di tingkat wanua, ditingkat
Disamping usaha preventif berupa watak misalnya dewan para rama, atau
pencegahan, juga dilakukan upaya-upaya para samget, atau para rakai. Hal tersebut
lain yakni berupa pembuatan bendungan dapat menjadi gambaran bahwa status
untuk keperluan irigasi. Mengingat sosial seseorang di masyarakat dapat
peranan penting sektor pertanian sebagai ditunjukkan dengan luas tanah yang
penunjang keberadaan kerajaan, maka dimiliki. Pada masalah transaksi tanah
dalam struktur kerajaan kemudian juga melibatkan orang-orang yang
diangkat pejabat-pejabat khusus yang mempunyai sebutan dang, mpu atau
mengurusi pertanian. Kehidupan mpungku, rakryan, samget, dan mapanji.
pertanian juga berpengaruh terhadap Hal tersebut menunjukkan gambaran
sistem kepercayaan masyarakat. Upacara- golongan masyarakat yang berbeda.
upacara ritual terkait pertanian banyak Petani juga dapat dibedakan berdasarkan
dilakukan sebagai bagian prosesi spiritual. status keturunan dalam desa tertentu,
Mereka mengenal kepercayaan adanya kelompok pertama adalah anak wanua
Dewi Sri sebagai penjaga pertanian. Sejak atau anak thani adalah kelompok elit desa
masa persiapan tanam sampai masa panen yang merupakan keturunan langsung dari
akan dilakukan upacara selamatan dengan pendiri desa. Kelompok kedua adalah
tujuan memperoleh hasil panen yang baik. keturunan dari pendatang baru, pada
Perkembangan pertanian di dasarnya hanya kelompok pertama yang
Majapahit yang berada di daerah berpengaruh dalam pengambilan
pedalaman memang sangat membantu keputusan dalam dewan pimpinan desa
sektor pertanian di Majapahit karena dan memiliki sawah.
secara geografis wilayah Majapahit yang Komunitas petani tersebut juga
terdapat di wilayah tropis dan berada pada memiliki sistem pemerintahan yang
tanah subur menyebabkan produksi padi dikendalikan oleh rama (karaman), atau
yang dihasilkan petani Majapahit cukup tuha wanua , atau tuha tuha. Pada
109
VERLEDEN : Jurnal Kesejarahan, Vol. 3, No.2 Juni 2015 hlm. 104–115
kelompok lain terdapat pula kelompok India, Burma, Sailan, Kamboja, Campa.
yang mempunyai fungsi-fungsi khusus Dalam kitab Nagarakertagama disebutkan
yaitu matamwak berfungsi sebagai bahwa kekuasaan Majapahit tidak terbatas
petugas pengawas bendungan, hulu di Jawa saja akan tetapi meliputi
wuattan sebagai petugas pengawas Sumatera, Kalimantan, Semenanjung
jembatan dan jalan, hulu wras sebagai Melayu, dan pulau-pulau di sebelah Timur
petugas pengatur distribusi air, hulu air Jawa. Dengan demikian untuk melindungi
atau huler atau penghulu banyu adalah dan menjaga kesatuan wilayah tersebut
petugas pemimpin irigasi, dan wariga diperlukan suatu armada laut yang
sebagai petugas ahli perhitungan musim. tangguh dan kuat.
Pada sistem tersebut terdapat juga Komoditi dari Negara asing yang
petugas yang mengurusi urusan pertanian. dibawa ke Majapahit diantaranya adalah
Pekerjaan petugas tersebut mencakup sutera dan keramik dari Cina, kain dari
urusan pertanian saja, petugas tersebut India, dan dupa dari Arab. Barang-barang
yaitu ambekal tuwuh sebagai petugas tersebut ditukar dengan rempah-rempah
pengurus hasil bumi, asedahan thani dan hasil pertanian lainnya. Selain
adalah petugas yang mengurusi tanah dan keramik yang diimpor dari Cina, juga
pajak pertanian, angucap gawe thani keramik dari Vietnam , Khmer, dan
sebagai kepala kegiatan wilayah, terdapat Thailand berupa piring, mangkuk, cepuk,
juga kelompok manggilala drawya haji dan gelas besar. Dalam perdagangan
atau wilang wanua atau wilang thani internasioal telah dipergunakan mata uang
bertugas sebagai petugas pencacah atau Cina berupa logam. Hal ini ditunjukan
melakukan sensus terhadap penduduk, dengan penemuan uang logam Cina di
dan tuha alas sebagai pengawas kegiatan Trowulan yang digunakan pada masa
perburuan di hutan. dinasti Song (960-1279M). Hal ini
disebabkan Cina banyak mengimpor
Perdagangan Masa Majapahit merica dari Majapahit. Akibatnya banyak
Jawa dan Nusantara pada umumnya uang logam Cina mengalir ke Majapahit.
terletak di jalur pelayaran dan Factor penting perdagangan dan pelayaran
perdagangan yang strategis. Nusantara karena pada factor sungai Brantas dan
menjadi bagian tak terpisahkan dari jalur Bengawan Solo yang telah berperan sejak
perdagangan yang dikenal dengan jalur sebelum munculnya Majapahit.
sutera. Sehingga tidak dapat dipungkiri Perdagangan kuno mencapai
wilayah-wilayah Nusantara sudah puncak kejayaan pada masa Majapahit.
memiliki hubungan dengan daerah luar Keberadaan kedua sungai tersebut
Nusantara terutama India dan Cina. memegang peranan penting dalam
Berdasarkan data temuan arkeologis, menyebarluaskan komoditi, sarana
hubungan dagang antara Nusantara pengangkutan dari pedalaman ke
dengan Cina baru berlangsung sekitar pelabuhan dan dijadikan sebagai
abad IX-X Masehi. Data tersbut berupa pendukung bagi pelayaran untuk luar
temuan keramik Cina yang berasal dari pulau dan Negara asing. Komoditas
dinasti Tang (618-906) yang tersebar di barang yang diperdagangkan dalam
daerah Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. perniagaan antar pulau dan Negara terdiri
Pelabuhan Hujung Galuh menjadi dari barang kebutuhan sehari-hari,hasil
pelabuhan perniagaan antar pulau. produksi industry atau kerajinan, dan
Letaknya diperkirakan di Surabaya, barang-barang internasional.
namun menurut Casparis pelabuhan Barang-barang kebutuhan sehari-
Hujung Galuh tidak jauh dari Mojokerto hari mneliputi bahan makanan, hasil bumi,
(J.G. de. Casparis, 1958: 20). Kalau ternak, dan bahan pakaian. Makanan
Hujung Galuh sebagai pelabuhan antar pokok masyarakat Jawa adalah beras.
pulau maka pelabuhan antar Negara Dalam prasasti Taji (901M) menyebutkan
terdapat di Kambang Putih yaitu di atau dalam rangka upacara penetapan sima
dekat Tuban sekarang. Pada masa untuk konsumsi diperlukan 57 kadut
pemerintahan Airlangga untuk beras, 6 kerbau, 100 ekor ayam. Oleh
memajukan perdagangan dengan karena itu beras merupakan bahan
penghapusan berbagai jenis pajak. Orang- perdagangan yang sangat maju sejak
orang asing yang berdagang berasal dari dahulu. Para pedagang Jawa abad X M
110
Sistem Perekonomian Kerajaan Majapahit
Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari
membawa beras dan hasil bumi lainnya ke ukuran tanah dan harga yang tersebut
Maluku dan Nusa Tenggara. Dalam dalam prasasti-prasasti yang ada.
prasasti Panggumulan A (902 M) sedangkan komoditi untuk
diketahui adanya pedagang beras. Mereka perdagangan antar pulau dan luar negeri
diminta untuj mengikuti upacara antara lain beras, merica, garam dihasilkan
penetapan sima saat mereka lewat desa di daerh pantai Utara Jawa, rempah-
Panggumulan menuju pasar Sindinan. rempah, mutiara, kulit penyu, gula tebu,
Selain beras, komoditi makanan pisang, kayu cendana, emas, perak,
yang diperjualbelikan adalah buah- kelapa, kapuk, tekstil katun, sutera,
buahan. Berdasarkan relief yang terdapat belerang, dan juga budak. Beras sebagai
di Candi Penataran, buah-buahan yang komoditi utama Majapahit dieksport ke
diperjualbelikan diantaranya seperti bagian Timur untuk ditukarkan dengan
nanas, pisang, papaya, kelapa, dan tebu. rempah-rempah yang kemudian diekspor
Namun demikian masih perlu diteliti lebih lagi ke Cina. Beras juga dibawa ke
jauh apakah buah-buahan tersebut Sumbawa untuk ditukar dengan tekstil,
diperdagangkan pada tingkat local dan tektil ini ditukarkan dengan rempah-
ataukah juga sudah menjadi komoditi rempah. Sebagai pelabuhan utama
internasional. Majapahit untuk keperluan ekspor dan
Barang kebutuhan hidup sehari-hari impor merupakan pelabuhan Tuban.
laninnya adalah garam. Garam dihasilkan Perdagangan internasional barang
dengan mengeringan air laut. Garam komoditinya adalah seperti beras yang
merupakan komoditi penting bagi berasal dari sebagian ebsar wilayah
masyarakat pedalaman. Dalam prasasti kerajaanMajapahit, memanfaatkan
Biluluk (1366 M) disebutkan adanya hak pelabuhan Gresik yang kemudian pada
yang diberikan pada masyarakat Biluluk abad XVI diambil alih pelabuhan Jepara
untuk membuat garam. seiring majunya teknologi perkapalan dan
Barang kebutuhan lainnya berupa hutan jati di daerah Jepara. Tempat
binatang ternak, unggas, dan ikan. Ternak penghasil merica dari daerah Majapahit
yang lazim diperdagangkan adalah adalah Paciran (Slamet Pinardi dan
kerbau, sapi, kambing, itik, dan ayam. Hal Winston SD Mambo, 1993: 185).
ini dapat diketahui dalam prasasti-prasasti Sedangkan barang-barang yang
yang memuat tentang ketentuan pajak diimpor dari Cina antara lain sutera,
yang dikenakan bagi para penjual ternak di barang-barang dari besi, uang kepeng.
daerah yang ditetapkan sebagai sima Selain itu barang impor yang penting
(Slamet Pinardi dan Winston SD Mambo, lainnya adalah keramik yang diimpor
1993: 183-184). selain itu, komoditi yang sejak dinasti Song sampai dinasti Ming.
diperdagangkan untuk kebutuhan hidup Dalam berita dinasti Ming disebutkan,
sehari-hari adalah kelapa, kesumba bahwa orang-orang Majapahit sangat
(pewarna batik), buah mengkudu, kacang- gemar terhadap piring berbunga hijau.
kacangan, lada, dan tebu (Groeneveldt, Selain dari Cina, keramik juga diimpor
1960: 16). dari Khmer dan Thailand. Selain CIna, di
Komoditi kerajinan yang Majapahit juga sudah terdapat pedagang
diperdagangkan meliputi hasil kerajinan dari Persia yang membawa gelas Persia.
periuk dari tembaga, keranjang dari daun Sistem pertukaran paling klasik dan
kelapa, paying, barang anyam-anyaman, sederhana adalah degan sistem tukar
dan kapur. Selain itu, berdasarkan menukar barang atau barter. Sistem ini
informasi dari prasasti-prasasti yang ada hanya berlaku bagi masyarakat yang
dapat diketahui barang dagangan yang memiliki kebutuhan terbatas. Sehingga
dipikul berupa kapas, garam, beras, ikan, tukar menukar barang tidak terikat oleh
minyak, besi, barang terbuat dari tembaga, harga atau uang. Dalam pertumbuhan dan
barang dari perunggu, kain, dan perkembangan ekonomi, lama kelamaan
sebagainya. Selain itu juga sistem barter ini terdesak karena
diperdagangkan berupa dupa yang meningkatnya kebutuhan. Oleh karena itu
digunakan sebagai upacara pemujaan. munculah sistem uang sebagai alat tukar.
Selain barang-barang tersebut ada juga Pada mulanya uang hanya sebagai alat
yang diperjualbelikan yakni berupa tanah, tukar saja (ditukarkan dengan mata uang
sawah, dan kebun dengan disebutkan lainnya seperti digunaka untuk kenang-
111
VERLEDEN : Jurnal Kesejarahan, Vol. 3, No.2 Juni 2015 hlm. 104–115
kenangan dan mengobati rasa ingin tahu terjadinya transaksi jual beli. Sebagai
saja). Namun lama kelamaan jumlah uang satuan dalam perdagangan, uang harus
yang beredar semakin banyak sehingga memenuhi syarat-syarat, seperti nilanya
berkembang penggunaannya sebagai alat tidak berubah, mudah disimpan, tahan
tukar utama sekaligus dasar pembayaran. lama, dan mempunyai mutu yang sama.
Bentuk mata uang kuno pada Dari syarat-syarat tadi, benda yang
dasarnya terdiri dari 3 macam yakni dianggap memenuhi syarat sebagai uang
bernbentuk setengah bulat, berbentuk adalah logam. Dikarenakan oleh
bulat, dan berbentuk kotak dengan bahan kemampuan atau sifat logam yang lebih
dasarnya terbuat dari emas, perak, tahan lama, mutu yang yang sama dan
tembaga, dan timah (Slamet Pinardi dan nilainya tidak mengalami perubahan dari
Winston SD Mambo, 1993: 185). Dengan masa ke masa.
dikenalnya sistem uang ini juga dikenal Material logam yang ideal untuk
pula dengan menabung. Berdasarkan uang adalah emas dan perak. Jenis logam
temuan arkeologis, banyak ditemukan ini sudah dipakai sebagai bahan untuk
celengan yang digunakan untuk pembuatan uang oleh banyak negara,
menyimpan uang logam. diantaranya Cina. Cina sebagai negara
Mata uang logam dikenal juga yang memiliki sumber daya alam yang
sebagai benda tunggal yang dapat berdiri cukup banyak, tidak saja memanfaatkan
sendiri dan bersifat spesifik karena dapat jenis emas dan perak sebagai bahan untuk
memberikan informasi mengenai dimensi pembuatan uang, namun juga
waktu, dimensi tempat asal pembuatan menggunakan perunggu, tembaga, dan
dan tempat penemuan, dan dimensi bentuk besi.
yang terdiri dari atribut bentuk, ukuran, Dalam setiap penelitian di situs
gaya, dan teknologi dari mata uang logam Trowulan, para peneliti sering kali
pada masa itu. Sebenarnya, secara menemukan mata uang Cina atau sering
konstektual informasi waktu yang disebut dengan kepeng. Inventaris dari
diperoleh dari temuan mata uang logam Museum Trowulan memberikan data
bermamfaat bagi pertarikhan (dating) sebanyak 1.356 keping. Terdiri dari 1.171
termuan serta hubungan antar temuan, keping utuh, 185 pecahan. Mata uang
situs atau bagian-bagian situs secara logam Cina atau kepeng banyak sekali
kronologi horizontal yang dapat ditemukan di situs arkeologi, tepatnya di
menjelaskan arah perluasan kota, dan situs Trowulan yang pada ahli menduga
pertarikhan lapisan budayanya atas dasar sebagai bekas Ibu Kota Kerajaan
stratigrafi atau vertikal kronologi. Majapahit. Trowulan terletak 59 km di
Keberadaan uang tidak terlepas dari sebelah barat daya Surabaya, Jawa Timur.
dari kegiatan perdagangan. Dalam sejarah Secara geografis, Trowulan terletak pada
kepurbakalaan Indonesia, perdagangan kawasan strategsi, yaitu sebelah Utara
yang pertama kali dilakukan oleh manusia berbatasan dengan Kali Brantas, sebelah
adalah dalam bentuk perdagangan barter. Barat berbatasan dengan Kali Gunting,
Perdagangan barter merupakan bentuk sebelah Selatan berbatasan dengan
perdagangan tukar menukar barang. gunung Anjasmoro, gunung Welirang dan
Dalam perkembangannya, perdagangan Gunung Arjuna, dan di sebelah Timur
berter memiliki kendalam yaitu berbatasan dengan Kali Brangkal.
pertukaran barang hanya akan terjadi Kehadiran mata uang logam Cina di
apabila kedua belah pihak memiliki situs Trowulan adalah hal yang sangat
barang yang sama-sama mereka inginkan penting dan dapat dijadikan sebagai
dan juga kesulitan dalam memberikan indikator yang tepat mengenai keadaan
nilai harga pada suatu barang. perekonomian kerajaan Majapahit pada
Kesulitan-kesulitan di atas, masa lalu. Mata uang logam juga dapat di
kemudian ditanggulangi oleh manusia anggap sebagai artefak bertanggal mutlak
dengan cara membuat suatu alat perantara karena memuat nama raja atau penguasa
dalam kegiatan tukar menukar, yang dan angka tahun terbitnya .
kemudian memunculkan apa yang kita Trowulan yang diindikasikan
sebut dengan uang . Uang diciptakan sebagai bekas Ibu Kota Kerajaan
sebagai alat untuk mempermudah Majapahit sudah banyak diteliti oleh ahli-
112
Sistem Perekonomian Kerajaan Majapahit
Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari
113
VERLEDEN : Jurnal Kesejarahan, Vol. 3, No.2 Juni 2015 hlm. 104–115
Industri Masa Majapahit palu, paron, dan tatah atau kikir. Sapit
Selain dari sektor pertanian, digunakan untuk mencapit alat-alat yang
industry juga merupakan aspek penting akan ditempa, baik dalam perapian
lain dalam menggerakan ekonomi maupun saat sedang ditempa. Palu
masyarakat setempat. berbagai digunakan untuk memukul bahan tempaan
kebutuhan baik untuk konsumsi agar dapat terbentuk sesuai keinginan
keseharian maupun kebutuhan untuk tukang pande. Paron adalah landasan
upacara dihasilkan dari produksi tempat benda tempaan. Selain kerajinan
masyarakat setempat. di samping besi yang umum dilakukan adalah adanya
masyarakat penggarap sawah (tanah), juga industry gerabah atau tembikar. Tahapan
terdapat golongan masyarakat penggarap yang dilakukan dalam pembuatan
industry. Pengertian industry dalam tembikar adalah penyiapan bahan, proses
konteks ini dimaknai sebagai usaha untuk pembuatan, proses pembentukan,
membuat atau menghasilkan barang- penggarapan permukaan, penghalusan,
barang.dalam berbagai sumber yang pemberian hiasan, pengeringan, dan
muncul sejaman sering dijumpai sebutan pembakaran(Subroto dan Slamet Pinardi,
berbagai jenis kelompok kerja kerajinan 1993: 214). Bahan yang digunakan berasal
dan ketrampilan. Kelompok ini sangat dari tanah liat. Keberadaan kedua
dibutuhkan dalam menunjang kebutuhan kerajinan tersebut sangat penting bagi
kehidupan masyarakat(Subroto dan kelangsungan hidup suatu kerajaan
Slamet Pinardi, 1993: 207). Para pengrajin terlebih lagi sektor industry memberikan
atau penggarap industry bekerja untuk sumbangan pemasukan keuangan
memenuhi kebutuhan raja dan rakyat kerajaan dari pajak-pajak hasil industry
kebanyakan. Oleh karena itu mereka yang ditentukan.
tinggal di dalam atau pusat kekuasaan juga
di luar keraton. Berbagai kebutuhan Simpulan
pernak pernik raja dan bangsawan Usaha mengembangkan kehidupan
dihasilkan dari kerajinan seperti batik, perekonomian Majapahit sangat
penjahit, pande logam, senjata, dan lain- tergantung oleh komoditi yang dihasilkan
lain. dan keikutsertaan dalam aktifitas
Beberapa hasil industry lainnya pelayaran dan perniagaan. Kedua aspek
adalah penghasil kapur (manghapu), tersebut menjadi penopang utama
pembuat payung bulat (magawai payun kejayaan Majapahit dalam bidang
wlu ), penghasil kajang ( makajang ), ekonomi selain stabilitas politik tentu saja.
penghasil keranjang dari daun palem Kehidupan agraris masyarakat Majapahit
(magawai kisi) , menghasilkan anyam- didukung oleh sumber daya alam yakni
anyaman (manganamanam), penghasil tanah yang subur, sistem pengairan,
periuk tembaga (amndyun), penghasil keterlibatan penguasa dalam usaha
perekat atau lem (manlakha), penghasil mengembangkan sistem pertanian, serta
jerat burung (makala manuk), dan lain- adanya hubungan kehidupan pertanian
lain. Selai itu juga disebutkan dalam terkait dengan kehidupan keyakinan dan
prasasti Medhawapura, beberapa jenis kepercayan masyarakat. Selain itu aspek
pekerjaan kerajinan yaitu abhasana teknologi yang digunakan juga sebagai
sebagai penghasil pakaian, acaraki faktor penting pengembangan sistem
menghasilkan jamu, tundan menghasilkan pertanian ini. Bukti-bukti arkeologis
perahu, lurungan menghasilkan minyak mengungkapkan penggunaan teknologi
jarak, kletik menghasilkan minyak kelapa, pertanian yang sudah baik.
acadar menghasilkan cadar, amaranggi Secara geografis, Kerajaan
menghasilkan pewarna pakaian, dam Majapahit berada di jalur strategis
beberapa barang hasil dari pande pelayaran dan perniagaan internasional.
(Subroto dan Slamet Pinardi, 1993: 212). Letak yang strategis inilah menjadikan
Khusus untuk industry logam yang Majapahit meskipun basis ekonominya
dilakukan oleh pande besi telah merupakan agraris akan tetapi dapat
menggunakan sistem pembagian kerja. memanfaatkan peluang untuk menguasai
Pengerjaan pande dilakukan minimal oleh kemaritiman. Faktor penting tampilnya
dua orang yakni satu orang sebagai Majapahit dalam perdagangan antar pulau
pengubub dan satu orang pande. Alat-alat dan internasional dipengaruhi oleh
yang dipergunakan berupa ububan, supit, kondisi bahwa Majapahit sebagai
114
Sistem Perekonomian Kerajaan Majapahit
Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari
penghasil beras dan hasil bumi lain yang Mubyarto, , 1987. Pengantar Ekonomi
dengan mudah dipasarkan dan diedarkan Pertanian, Jakarta, LP3ES.
sejalan dengan jalur pelayaran dan
perniagaan. Para pedagang Majapahit Muljana. Slamet, 1983, Pemugaran
tidka hanya memperjualbelikan komoditi Persada Sejarah Leluhur
beras saja akan tetapi juga berbagai Majapahit, (Jakarta: Inti Idayu
komoditi yang laku dalam perniagaan Press.
terutama rempah-rempah dari dunia -----------------, 1976, Story of Majapahit,
Timur. Hubungan antara Majapahit dan Singapore: Singapore University
Cina menjadi penanda penting bagi Press.
keberhasilan perdagangan internasional
Majapahit. Serta keterlibatan penguasa Nugroho. Irawan Djoko,2001, Majapahit
dalam mengatur masalah pengelolaan Peradaban Maritim: Ketika
perdagangan, pertanian dan aktifitas Nusantara Menjadi Pengendali
ekonomi lainnya. Pelabuhan Dunia, Jakarta, Suluh
Nuswantara Bakti.
Djafar, Hasan, 2009, Masa Akhir Subroto dan Slamet Pinardi, 1993. “Sektor
Majapahit: Girindrawardhana dan Industri pada Masa Majapahit”,
Masalahnya, Jakarta: Komunitas dalam Sartono Kartodirdjo dkk
Bambu. (ed), 700 Tahun Majapahit (1293-
1993): Suatu Bunga Rampai,
Groeneveldt, 1960, Historical notes on Surabaya, Dinas Pariwisata Daerah
Indonesia and Malaya: Compiled Jawa Timur.
from Chinese Sources, Jakarta:
Bhratara. Tanudirjo, Daud Aris, 1993. “Pertanian
Majapahit sebagai Puncak Evolusi
Kartodirdjo Sartono dkk (ed), 1993. 700 Budaya”, dalam Sartono
Tahun Majapahit (1293-1993): Kartodirdjo dkk (ed), 700 Tahun
Suatu Bunga Rampai, Surabaya, Majapahit (1293-1993): Suatu
Dinas Pariwisata Daerah Jawa Bunga Rampai, Surabaya, Dinas
Timur. Pariwisata Daerah Jawa Timur.
115