Tipe Orang Tua Bayar adalah tipe yang orang tua memiliki motivasi kuat untuk
kebaikan buah hati dengan cara mengeluarkan biaya berapapun demi anaknya berhasil
dan sukses. Kalu perlu mendapatkan sekolah terbaik, guru privat terbaik, atau fasilitas
terbaik, namun dia hanya berperan sebagai donator bagi kesuksesan buah hati dan tidak
terlibat secara aktif bersama perkembangan buah hati. Semua bisa diselesaikan dengan
UANG. Buah hati sangat minus sentuhan cinta, sentuhan emosi dan sentuhan fisik.
Bauh hati bisa lebih dekat dengan pembantu, lebih akrab dengan guru atau sering
curhat dengan teman. Orang Tua Bayar sebenarnya adalah orang tua Nyasar yang
punya uang untuk mewakili tugas utamanya sebagai orang tua. Imbasnya buah hati
tidak memiliki kenangan bahagia kepada orang tua. Tipe ini adalah tipe yang suka
berhitung untung dan rugi. Orang tua tipe bayar senantiasa mengaitkan semua bisa
selesai dengan uang dan bisa diganti dengan uang. Kalaupun suatu saat buah hatinya
sukses maka sesungguhnya kesuksesa buah hatinya adalah sentuhan pihak ketiga,
mungkin gurunya atau keluarga yang lainnya. Sebagaimana hukum tabur tuai maka
masa tua orang tua tipe bayar bisa tercukupi keuangan dari anaknya namun tidak untuk
kasih sayang dan cinta. Dari buah hatinya. Doa anak adalah Kamaa Robbayaani
Shoghiiraa (sebagaimana orang tuaku mendidikku / memperlakukanku ketika kecil)
Tipe Sadar adalah tipe orang tua yang menyadari bahwa anak adalah anugrah,
dialah masa depan dunia dan akherat kelak. Orang tua tipe ini terlibat secara proaktif
dengan perkembangan karekter dan juga emosi anak. Tipe ini adalah tipe orang tua
yang mendidik dengan sentuhan cinta, memiliki loyalitas tinggi untuk menghantarkan
buah hati menuju cita cita terbaik. Ciri sederhana orang tua tipe ini adalah kesabaran
dan kebahagiaan semangat sepanjang hari tanpa dipengaruhi tanggal tua atau muda.
Tipe sadar adalah tipe yang dirindukan dan dikenang oleh anak didik. Tipe yang
menginspirasi dan memberi energi prestasi.
Disamping tiga tipe diatas, menurut sahabat saya Abah Ihsan Baihaki yang saat
ini menjadi master trainer parenting international auladi, dari segi modal mengasuh ada
tiga tipe orang tua. Yaitu tipe WARISAN, COBA COBA dan BELAJAR.
Menurut Abah Ihsan Baihaqi (Master Trainer dan Pendiri Program Sekolah
Pengasuhan Anak Auladi), Ada tiga tipe bagaimana orang tua mendapatkan ilmu
pengasuhan anak;
1. Tipe WARISAN (bagaimana orang tuanya mendidiknya begitupula dia ingin
mengajar anaknya, dengan alasan terbukti dengan hasil dirinya yang sukses dan
tidak susah dalam menghadapi hidup. Tipe warisan adalah tipe yang cukup
dominan pada sebagian besar kita. Alasannya sederhana, pola orang tua kitalah
yang mampu menghantarkan kesuksesan kita saat ini, dengan demikian pola
tersebut sudah terbukti dan teruji hasilnya. Terkadang kita lupa bahwa pola
orang tua kita ternyata juga belum mampu menghantarkan kesuksesan kakak
atau adik kandung kita. Artinya bisa jadi kesuksesan kita bukanlah sepenuhnya
sentuhan pola ayah dan ibu kita, namun lebih banyak karena kedewasaan emosi
kita yang tertempa dari berbagai masalah yang harus diselesaikan.
2. Tipe COBA COBA. Apa yang dia dengar dan tahu dari lingkungannya langsung
diuji cobakan pada anaknya, bisa berhasil bisa juga gagal. Namanya juga coba
coba....
3. Tipe BELAJAR, yaitu mau belajar dengan sungguh sungguh tentang bagaimana
menjadi orang tua yang baik dan benar. Sehingga cara mendidik disesuaikan
dengan kebutuhan, sesuai zaman dan sesuai kondisi karakter anak.
Nah sekarang kita boleh menilai diri secara jujur, posisi kita dimana…
Pada awal pertama memiiki buah hati, saya merasakan sebagai orang tua nyasar atau
maksimalnya orang tua bayar dengan ilmu warisan dan coba coba. Jauh panggang dari
api (orang tua sadar yang mau tetap mau belajar untuk pengelolaan emosi buah hati)
Alhamdulillah setelah belajar baru sadar bahwa dahulu masa kita diajar belum ada
tantangan internet, game online, maupun acara TV yang sangat variatif. Sehingga
kemandirian dan focus kita lebih bagus daripada anak kita. Tantangan saat ini tentu
lebih besar dan perlu energi yang lebih kuat. Untuk itulah kita wajib belajar.
Sadarilah ayah bunda, sesungguhnya teman sejati kita bukanlah sahabat kita, tetangga,
guru ngaji, atau bahkan kaka dan adik kandung sekalipun. Sadari sepenuhnya bahwa
buah hati kitalah teman sejati kita. Merekalah yang dengan tulus mengangkat kedua
tangannya berdoa terus menerus manakala kita tiada. Buah hati kitalah yang dengan
ikhlas mengurus kematian dan kepergian kita untuk selamanya. Sahabat , tetangga,
guru ngaji dan ] kakak - adik kandung mungkin juga sedih, namun hal itu segera berlalu
dan mereka asyik pada dunia masing masing. Namun tidak demikian dengan uah hati
kita. Merekalah teman sejati Anda, putra putri tercinta Anda.
Dengan demikian, sudah saatnya kita belajar menjadi orang tua BETULAN yang SADAR
dengan cara BELAJAR, sehingga terlahirlah generasi dengan dominan WATAK baik, yang
didukung OTAK cerdas dan OTOT yang kuat.
Semoga buah hati kita mampu hidup lebih bahagia, lebih sukses dan lebih mulia
dibandingkan kehidupan kita sebagai ayah bundanya. Aminkan ayah bunda…… Aamiiiin.
Semoga Bermanfaat….