Anda di halaman 1dari 4

CERDAS MENGEOLALA GADGET DALAM PERGAULAN ANAK DIMASA PUBERTAS

Aris Ahmad Jaya

Gadget adalah sebuah istilah dala m bahasa Inggris yang berarti perangkat elektronik kecil yang
memiliki fungsi khusus. Tetapi dari penjelasan diatas akan membuat kita lebih bertanya, “Apa perbedaan
gadget dengan perangkat elektronik lainnya?”. Yang paling mencolok dari perbedaan tersebut adalah unsur
“pembaharuan”. Simple-nya. gadget adalah alat elektronik yang memiliki pembaharuan dari hari ke hari
sehingga membuat hidup manusia lebih praktis.

Bagi kebanyakan orang, ponsel, laptop, mp3 player, atau komputer tablet kini bukan lagi
kebutuhan sekunder. Gadget-gadget tersebut nampaknya menjadi barang yang wajib dimiliki untuk
menunjang aktivitas sehari-hari.

Bagi Remaja, khususnya yang memasuki masa pubertas gadget khususnya Handphone berInternet
berdasarkan pengamatan dan pengalaman kami memilki dus sisi mata pisau yang punya nilai kemanfaatan
namun juga bisa membahayakan penggunanya, manakala kurang cerdas mengelola dan memanfaatkannya
dengan benar.

Beberapa alasan remaja menggunakan Hp Android dari berbagai sumber yang kami peroleh;

1. Alasan pergaulan, tidak ada hp tidak gaul.


2. Alasan Pengerjaan Tugas Sekolah karena sebagian harus dicari di internet.
3. Alasan Jenuh dan Kurang Hiburan
4. Alasan gengsi

Kita memaklumi bahwa kehadiran gadget memiliki dampak positip, namun juga memiliki dampak
negatif. Diantara dampak positif yang harus kita akui adalah ;
1. Memudahkan siswa untuk berkomunikasi antar teman maupun dengan keluarga.
2. Mempermudah siswa untuk mengerjakan tugas-tugas,
3. Siswa mudah mendapatkan informasi dan bahan bahan referensi
4. Mampu mendapatkan informasi dengan cepat tanpa harus melalui Koran ataupun TV
5. Mampu meminimalisir kejenuhan dengan adanya hiburan dan berbagai informasi sesuai kebutuhan.

Namun diantara dampak positip diatas, banyak dampak negative yang saat ini menjalar ke remaja
kita, diantaranya
1. Kecanduan game online hingga Berani Berbohong bahkan mencuri.
2. Kecanduan pornografi dan bahkan sampai mempraktekkannya.
3. Kecanduan WA, Youtube, Instagram dkk sehingga tidak tahu waktu.
4. Menggangu kesehatan tubuh terutama mata karena kurang tidur dan radiasi
5. Malas Belajar dan Kurang Tanggung Jawab pada Tugas dan kewajiban
6. Kurang Empati dan Kurang Peka Terhadap Lingkungan
7. Berani mempraktekkan kekerasan sebagai dampak dari tontonan yang tidak mendidik.
8. BLAST

Ayah dan bunda, pernahkah anda mendengar istilah BLAST.


BLAST adalah singkatan dari Bored, Lonely, Angry/Afraid/Anxious, Stressed, dan Tired. MAkananya
Bosan, Kesepian, Marah/takut/cemas, Tertekan, dan Kelelahan.
Anak-anak / remaja yang mengalami “BLAST” biasanya krena kurangnya perhatian, waktu dan
komunikasi dengan lingkungan terytama dengan orang tua.

Kondisi BLAST ini akan memicu anak memanfaatkan dadget secara tidak seimbang bahkan kearah
negatife.
Bagaimanakah cara mengelola dan mengatasi BLAST di atas.
Berikutnya, saya akan berbagi Lima Langkah Hebat mengelola dan mengatasi Gadged
Remaja dimasa Pubertas.
1. Jempol (mendidik dengan cara menghargai buah hati sepenuh hati).
2. Telunjuk (mendidik dengan konsisten dan penuh keteladanan).
3. Jari Tengah (mendidik dengan menemukan sisi unggul buah hati).
4. Jari Manis yaitu (Mendidik Buah Hati Tentang Kecerdasan Interpersonal)
5. Jari kelingking (mendidik dengan cara mengajarkan agar anak tidak meremehkan hal –
hal yang kecil).

Mari kita urai satu persatu 5 langkah dahsyat di atas.

1. JEMPOL (Mendidik dengan cara menghargai buah hati dengan sepenuh hati)
Ayah bunda pembelajar, ketahuilah bahwa buah hati Anda memiliki dua pintu dalam pikiran
mereka. Pintu pertama bernama pintu mengizinkan sedangkan pintu kedua adalah pintu tidak
mengizinkan. Ketika pintu mengizinkan terbuka maka buah hati Anda akan lebih mudah menerima
nasehat Anda bahkan dengan senang hati mengikuti saran yang Anda berikan. Sebaliknya manakala
pintu tidak mengizinkan yang dominan, maka buah hati Anda akan bosan dan cuek dengan nasehat
dan saran Anda, karena dia menutup rapat akses masuknya nasehat yang Anda berikan.
Survei sederhana yang kami lakukan terhadap putera puteri guru yang kami temui, ternyata
para guru jauh lebih mudah menasehati murid-muridnya dibandingkan menasehati anak kandung
sendiri. Begitupun terjadi pada para ustadz-ustadzah termasuk juga para motivator yang
didengarkan oleh ribuan pendengar. Kenapa hal itu bisa terjadi, ternyata jawabannya adalah karena
buah hati mereka terlanjur mengetahui kelemahan orang tuanya sehingga dominasi pintu tidak
mengizinkan lebih berperan. Atau terkadang merasa resisten karena terlalu banyak nasehat yang
diberikan dengan cara yang kurang tepat.
Bagaimanakah Anda mampu membuka pintu mengizinkan buah hati Anda, agar nasehat
lebih efektif untuk didengarkan dan diperhatikan.
Berikut langkah sederhana yang kami simbolkan dengan jari JEMPOL .
Langkah yang semestinya Anda lakukan sebagai berikut :
Tangkap Basah Kebaikan dan Tempa Besi Selagi Panas.
Maknanya adalah temukan kebaikan - kebaikan buah hati Anda dan berikan apresiasi sesegera
mungkin, jangan menunggu besok. Penghargaan atau apresiasi yang kita berikan kepada buah hati
dengan memanfaatkan momentum kebaikan yang dilakukan oleh buah hati kita sesegera mungkin
akan menjadikan buah hati tahu bahwa dia sedang melakukan kebaikan yang membuat kita sebagai
orang tua suka dan ini akan membangkitkan rasa nyaman dan senang. Pemanfaatan momentum ini
dapat membuka pintu mengizinkan pikiran buah hati untuk menerima nasehat yang kita berikan.
Rasa nyaman dan bahagia adalah sebagian kunci pembuka pintu mengizinkan. Sebagian dari kita
sering melewatkan momentum kebaikan dan lebih suka melihat ketidaksempurnaan yang dilakukan
buah hati, sehingga terjadi kita miskin apresiasi pada diri anak, dan berimbas pada karakter anak
yang juga akan susah memberikan penghargaan.

2. TELUNJUK

Mendidik Buah Hati Dengan Konsisten dan Penuh KeteladananKonsisten adalah keselarasan antara
ucapan dengan tindakan, dan Keteladanan adalah kemampuan orang tua untuk menyelaraskan
antara nesehat yang diberikan kepada buah hati dengan pola laku keseharian.

Saat ini banyak buah hati yang dididik dengan pola TAKUT dan bukan pola TAAT. Takut adalah pola
tindak buah hati yang bisa jadi terlihat baik karena adanya pengawasan, namun manakala
pengawasannya lengah maka sifat asli buah hati akan muncul kembali. Kekuatan metode
pembelajaran karakter dengan pola TAKUT hanya sejauh mata memandang. Selama mata tidak lagi
mampu mengawasi maka terlanggarlah peraturan yang telah disepakati.

Beda halnya dengan pola TAAT. Taat didasri atas komitmen melakukan kebaikan dimanapun,
kapanpun dan dalam kondisi apapun dengan atau tanpa adanya pengawasan. Taat biasanya berasal
dari kemauan untuk berkomitmen untuk konsisten dengan pengawasan Allah SWT. Sehingga tugas
orang tua yang sesungguhnya bukanlah menakut nakuti buah hati dengan adanya sanksi yang akan
dirasakan ketika terjadi pelanggaran, namun tugas orang tua yang sebenarnya adalah mengajarkan
konsistensi dengan keteladanan yang nyata.

3. JARI TENGAH (MENDIDIK DENGAN MENEMUKAN SISI UNGGUL BUAH HATI)


Allah SWT tidak pernah menciptakan produk setengah jadi, tidak pernah menciptakan produk gagal
apalagi rijeck. Bahkan tidak ada anak berkebutuhan khus, yang ada adalah anak berkemampuan
khusus. Allah adalah zat yang sempurna dalam menciptakan makhluknya. Saya yakinkan pada Ayah
Bunda, bahwa setiap anak dilahirkan bersama kelebihan kemampuan khususnya.
Tugas orang tua adalah menemukan sisi keunggulan buah hati sehingga kehidupannya menjadikan
nilai manfaat bagi manusia yang lainnya.

4. JARI MANIS Yaitu Mendidik Buah Hati Tentang Kecerdasan Interpersonal


Kecerdasan interpersonal adalah istilah lain dari kecerdasan sosial, yakni kemampuan dan
keterampilan buah hati Anda untuk mampu mengerti orang lain sebelum ingin dimengerti. Hal inilah
yang membuat terbangunnya hubungan baik antara buah hati Anda dengan orang-orang
disekitarnya.
5. JARI KELINGKING Yaitu Mendidik Buah Hati Tanpa Meremehkan Hal Hal Kecil
Seringkali ayah dan bunda melewatkan hal hal yang dianggap remeh temeh, padahal dapat
berdampak besar bagi kehidupan buah hati kedepan. Tentu saja bisa berdampak positif ketika kita
melakukannya berdampak kurang baik ketika kita mengabaikannya.

Saya coba berikan 5 contoh hal kecil yang sering terlewatkan namun berdampak besar bagi
kehidupan buah hati Anda diantaranya adalah
a. Ucapan terima kasih secara spontan
b. Melibatkan buah hati dalam keputusan sederhana yang tidak terlalu beresiko besar.
c. Mengabadikan setiap momentum baik dalam bentuk foto maupun video baik dia ketahui
atau bahkan tidak diketahui olehnya.
d. Mendengarkan Efektif.

Sesungguhnya teknologi selalu berdampak positip maupun negative. Namun dnegan kedekatan yang
harmonis antara orang tua dan anak, serta timbulnya ketaatan spiritual pada anak karena adanya
keteladanan, maka insyaAllah dampak negative dapat terminimalisir terutama dampak psikologis
anak yang mempengaruhi karakter dan kebiasaan anak.

Selamat mencoba dan terus belajar untuk mejadi orang tua pembelajar yang penuh keteladanan.

Aris Ahmad Jaya


ABCo Motivatindo

081210461034

Anda mungkin juga menyukai