Makalah Kel.2 Sbud
Makalah Kel.2 Sbud
SENI BUDAYA
OLEH :
KELOMPOK 2
ANGGOTA :
ANGGA A. PURBA
MAWARDYAH M. SIDAURUK
REYNALDI HUTABARAT
SYIFA A. DAMANIK
ZEVANYA PURBA
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME karena anugerah dan rahmat-Nya
jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah
berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak
ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu
dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun
bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang
bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan
makalah ini.
(i)
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….….1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan ...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………....2
A. Pengertian Seni Rupa .........................................................................................2
B. Cabang – Cabang Seni Rupa ..........................................................................2-7
C. Pengelompokan Seni Rupa.................................................................................7
D. Unsur – Unsur Seni Rupa...............................................................................8-11
BAB III KESIMPULAN………………………………………………………...12
(ii)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya
terdiri atas unsur-unsur rupa, yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-unsur
rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni
rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau
komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi
bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna
bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang
membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas keseluruhan
sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.
Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua, yaitu: karya seni rupa dua dimensi dan karya seni
rupa tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki
dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Contoh: seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya. Karya seni rupa tiga
dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang
memiliki volume dan menempati ruang. Contoh: seni patung, seni kriya, seni keramik, seni
arsitektur dan berbagai desain produk.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Desain interior adalah merupakan sebuah profesi di bidang kreatif dengan solusi teknik yang
diterapkan kedalam struktur yang dibangun, untuk mencapai lingkungan interiornya. Solusi ini
fungsional, diantaranya untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan budaya penghuni serta
memunculkan kesan estetika dalam rumah yang menarik.
3. Kriya
Kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses
pengerjaannya. Kriya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
Kriya tekstil adalah barang-barang yang dihasilkan dari proses menenun barang-barang tekstil
meliputi segala hal yang dibuat dengan cara ditenun dan dirajut seperti kain, pakaian,
perlengkapan rumah tangga dan lain-lain
Kriya kayu yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk
menggunakan tatah ukir kayu yang biasanya digunakan adalah kayu jati, mahoni, waru, sawo,
nangka dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-lain.
Kriya keramik adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui
proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan
barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya gerabah, piring dan lain-lain.
1. Titik
Titik adalah unsur yang paling dasar. Titik dibutuhkan untuk membentuk sebuah garis, bentuk,
ataupun bidang.
Terdapat sebuah teknik lukis yang menggunakan kombinasi warna titik dan ukuran yang biasa
dikenal dengan sebutan pointilisme.
Unsur yang satu ini juga hanya berada pada satu dimensi saja. Dengan adanya titik ini, ide dari
berbagai macam karya seni dimulai dari sebuah titik kecil.
2. Garis
Garis merupakan unsur utama dalam karya seni rupa. Dalam ilmu matematika, garis
didefinisikan sebagai kumpulan titik yang berangkai. Bentuk garis ini bermacam-macam, ada
garis lurus, garis lengkung, garis patah-patah, garis terputus-putus.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
perlambangan. Kesan watak dari garis ini misalnya:
Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan.
Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak.
Garis tegak, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan.
Garis halus,melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.
3.. Bidang
Bidang terbentuk dari satu atau sekumpulan garis yang membentuk bidang tertutup.
Bidang terbentuk pula karena adanya perpotongan beberapa garis pada pangkalnya. Garis-garis
ini akan membentuk garis keliling yang saling berhubungan dan bersambungan satu sama lain
sehingga membentuk bidang.
Bidang dapat pula dibentuk oleh goresan sesuatu yang berukuran besar seperti goresan
kuas cat pada permukaan kanvas atau dinding.
4. Bentuk
Bentuk merupakan wujud yang dibentuk oleh sekumpulan garis dan bidang. Bentuk ini
terdiri atas dua kelompok besar, yakni bentuk geometris dan bentuk organis.
Bentuk geometris yaitu bentuk-bentuk tertentu yang terukur dan dapat didefinisikan, seperti
lingkaran, bola, bujur sangkar, tabung, limas, dan sebagainya. Sering juga dikatakan sebagai
bentuk mutlak atau murni.
Bentuk organis yaitu bentuk alamiah yang sudah mengalami perkembangan, tidak lagi terukur
dan sukar didefinisikan, misalnya bentuk pohon, orang atau kuda.
5. Warna
Warna merupakan unsur penting dalam seni rupa karena selain dapat menimbulkan kesan
keindahan dan menyenangkan, warna juga dapat memberi kesan bermacam-macam pada diri
sipemandang. Warna dapat memberikan kesan jauh dan dekat (perspektif), dapat menimbulkan
rasa sejuk, hangat dan yang lainnya. Selain itu, warna juga dapat dijadikan perlambangan.
Secara teoritis, warna-warna yang ada di alam ini dibangun oleh tiga warna pokok yang
dinamakan sebagai warna primer. Warna-warna primer ini terdiri atas warna magenta (merah),
cyan (biru), dan yellow (kuning). Percampuran antara warna-warna primer akan menghasilkan
warna-warna sekunder, warna tersier, dan seterusnya.
6 Ruang
Ruang adalah luas sekumpulan bidang dan dimensi yang meliputi panjang, lebar dan tinggi.
Dalam suatu ruang, ilusi dapat dibuat dengan garis dan bidang, kemudian dikombinasikan
dengan warna yang dapat menciptakan ilusi sinar seperti perspektif dan kontras gelap terang.
Ruang merupakan unsur seni rupa yang memiliki dua sifat yaitu semu dan nyata.
Dalam karya 2 dimensi, ruang bersifat semu karena hanya berupa penggambaran saja.
Sementara dalam karya 3 dimensi, ruang bersifat nyata dan dapat dirasakan secara
langsung.
7.. Tekstur
Tekstur adalah kesan halus atau kasarnya sesuatu permukaan benda. Pada sebuah gambar,
tekstur ini ditampilkan melalui teknik goresan alat gambar pada bidang gambar secara khas.
Benda yang terbuat dari kayu, logam, kaca atau gerabah, memiliki rasa permukaan (tekstur) yang
berbeda. Bagaimana menggambarkan kasarnya pot bunga dari gerabah, halusnya poci keramik,
dengan alat pensil misalnya, perlu dilatih dan dipelajari.
Secara teoritis, terdapat dua macam tekstur, yakni tekstur taktil dan tekstur visual. Tekstur
taktil adalah tekstur nyata yang dapat dirasakan dengan menyentuhnya. Misalnya: tekstur kulit
jeruk, cetakan embose, dan sebagainya. Tekstur visual adalah tekstur pura-pura atau tekstur
simulasi yang timbul akibat ilusi rangkaian gambar.
8. Gelap Terang
Cahaya berpengaruh terhadap gelap terang suatu objek, di suatu karya seni gelap terang
juga dibutuhkan untuk memperdalam kesan seni itu sendiri. Misalnya pada lukisan kamar, gelap
terang akan berpengaruh terhadap kesan yang ditimbulkan. Sehingga unsur seni rupa ini bisa
dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendapat karya yang lebih menarik
BAB III
KESIMPULAN