Puji syukur kami hanturkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penyusun mengakui masih banyak terdapat
kejanggalan- kejanggalan dan kekurangan dalam makalah ini. Hal ini disebabkan kurangnya
ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penyusun miliki, oleh karena itu, kritik dan saran
yang konsruktif sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang
akan datang.
Penyusun juga berharap makalah ini mudah-mudahan berguna dan bermanfaat bagi kita
semua. Amin Ya Rabbal ‘Alami
Penulis
1
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Ekonomi Syariah........................................................................................................3
2.2 Tujuan Ekonomi Syariah.............................................................................................................4
2.3 Prinsip Dasar Ekonomi Syariah...................................................................................................5
2.4 Penerapan Ekonomi Syariah........................................................................................................6
2.5 Manfaat Ekonomi Syariah...........................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................9
3.2 Kritik...........................................................................................................................................9
3.2 Saran......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
seluruh umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat
memenuhi kebutuhan hidup secara melimpah ruah di dunia, tetapi juga dapat
memenuhi ketentraman jiwa sebagai bekal di akhirat nanti. Jadi harus ada
1
keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup di dunia dengan kebutuhan untuk
akhirat. Makalah ini akan menjelaskan Ekonomi Syariah
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Ekonomi Syariah
2. Mengetahui tujuan dari Ekonomi Syariah
3. Mengetahui prinsip dasar Ekonomi Syariah
4. Menegetahui tentang penerapan Ekonomi Syariah
5. Mengetahui tentang manfaat Ekonomi Syariah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ekonomi syariah memiliki dua hal pokok yang menjadi landasan hukum sistem ekonomi
syariah yaitu Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah, hukum-hukum yang diambil dari kedua
landasan pokok tersebut secara konsep dan prinsip adalah tetap (tidak dapat berubah
kapanpun dan dimana saja).
1. Menurut Monzer Kahf dalam bukunya The Islamic Economy menjelaskan bahwa
ekonomi Islam adalah bagian dari ilmu ekonomi yang bersifat interdisipliner dalam
arti kajian ekonomi syariah tidak dapat berdiri sendiri, tetapi perlu penguasaan yang
baik dan mendalam terhadap ilmu-ilmu syariah dan ilmu-ilmu pendukungnya juga
terhadap ilmu-ilmu yang berfungsi sebagai tool of analysis seperti matematika,
statistik, logika dan ushul fiqih (Rianto dan Amalia, 2010:7).
2. M.A. Mannan mendefinisikan ilmu ekonomi syariah sebagai suatu ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-
nilai islam (Mannan, 1992:15).
3. Definisi ekonomi syariah berdasarkan pendapat Muhammad Abdullah Al-Arabi
(1980:11), Ekonomi Syariah merupakan sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi
yang kita simpulkan dari Al Qur'an dan As-sunnah, dan merupakan bangunan
perekonomian yang kita dirikan di atas landasan dasar-dasar tersebut sesuai dengan
tiap lingkungan dan masa.
Ekonomi Syariah mempunyai ciri khas yang tidak banyak yang dikemukakan dalam
Al Qur'an, dan hanya prinsip-prinsip yang mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat
tepat, Al Qur'an dan Sunnah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya kaum
Muslim berprilaku sebagai produsen, konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit
tentang sistem ekonomi. Sebagaimana diungkapkan dalam pembahasan diatas, ekonomi
dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap
pelaku usaha. Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:
1. Mewujudkan kesejahteraan hakiki bagi manusia yang merupakan tujuan utama dari
syariat islam (mashlahah al ibad).
2. Ekonomi islam tidak hanya berorientasi untuk pembangunan fisik material dari
individu, masyarakat dan negara saja, tetapi juga memperhatikan pembangunan
aspek-aspek lain yang juga merupakan elemen penting bagi kehidupan yang sejahtera
dan bahagia.
3. Mewujudkan keseimbangan dunia dan akhirat akan menjamin terciptanya
kesejahteraan yang kekal dan abadi.
4. Untuk meningkatkan kesejahteraan material sekaligus meningkatkan kesejahteraan
spiritual
Ada pula tujuan falah yang ingin dicapai oleh Ekonomi Syariah meliputi aspek
mikro ataupun makro, mencakup horizon waktu dunia atau pun akhirat (P3EI,
2012:54). Seorang fuqaha asal Mesir bernama Prof. Muhammad Abu Zahrah
mengatakan ada tiga sasaran hukum Islam yang menunjukkan bahwa Islam
diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia, yaitu (Rahman, 1995:84):
1. Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi masyarakat
dan lingkungannya.
2. Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud mencakup aspek
kehidupan di bidang hukum dan muamalah.
3. Tercapainya maslahah (merupakan puncaknya). Para ulama menyepakati bahwa
maslahah yang menjad puncak sasaran di atas mencakup lima jaminan dasar, yaitu:
keselamatan keyakinan agama (al din), kesalamatan jiwa (al nafs), keselamatan akal
(al aql), keselamatan keluarga dan keturunan (al nasl) dan keselamatan harta benda (al
mal).
1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt
kepada manusia.
2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama Ekonomi Syariah adalah kerja sama.
4. Ekonomi Syariah menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh
segelintir orang saja.
5. Ekonomi Syariah menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan
untuk kepentingan banyak orang.
6. Seorang muslim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab).
8. Islam melarang riba dalam segala bentuk.
5
2.4 Penerapan Ekonomi Syariah
Perkembangan sistem finansial syariah yang pesat boleh jadi mendapat tambahan
dorongan sebagai alternatif atas kapitalisme, dengan berlangsungnya krisis perbankan dan
kehancuran pasar kredit saat ini, demikian menurut pendapat para akademisi Islam dan
ulama. Dengan nilai 300 miliar dolar dan pertumbuhan sebesar 15 persen per tahun, sistem
ekonomi Islam itu melarang penarikan atau pemberian bunga yang disebut riba. Sebagai
gantinya, sistem finansial syariah menerapkan pembagian keuntungan dan pemilikan
bersama.
1. Islam telah menjadikan standar mata uang berbasis pada sistem dua logam,
yaitu emas dan perak. Sejak masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik ibn Marwan, mata
uang Islam telah dicetak dan diterbitkan (tahun 77 H). Artinya, nilai nominal yang
tercantum pada mata uang benar-benar dijamin secara real dengan zat uang tersebut.
6
minum khamr, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah
adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan” (QS Al maidah 90).
5. Islam melarang Al- Ghasy, yaitu transaksi yang mengandung penipuan,
pengkhianatan, rekayasa, dan manipulasi.
Seluruh jenis transaksi yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya ini tergolong
ke dalam transaksi-transaksi non real atau dzalim yang dapat mengakibatkan
dharar/bahaya bagi masyarakat dan negara, memunculkan high cost dalam ekonomi, serta
bermuara pada bencana dan kesengasaraan pada umat manusia. Sifat-sifat tersebut melekat
dalam sistem ekonomi kapitalis dengan berbagai jenis transaksinya. Konsekuensi bagi
negara dan masyarakat yang menganut atau tunduk dan membebek pada sistem ekonomi
kapitalis yang dipaksakan oleh negara-negara Barat adalah kehancuran ekonomi dan
kesengsaraan hidup.
Apabila mengamalkan ekonomi syariah akan mendatangkan manfaat yang besar bagi
umat muslim dengan sendirinya, yaitu:
1. Mewujudkan integritas seorang muslim yang kaffah, sehingga islam-nya tidak lagi
setengah-setengah. Apabila ditemukan ada umat muslim yang masih bergelut dan
mengamalkan ekonomi konvensional, menunjukkan bahwa keislamannya belum
kaffah.
2. Menerapkan dan mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga keuangan islam,
baik berupa bank, asuransi, pegadaian, maupun BMT (Baitul Maal wat Tamwil) akan
mendapatkan keuntungan dunia dan akhirat. Keuntungan di dunia diperoleh melalui
bagi hasil yang diperoleh, sedangkan keuntungan di akhirat adalah terbebas dari unsur
riba yang diharamkan oleh Allah.
3. Praktik ekonomi berdasarkan syariat islam mengandung nilai ibadah, karena telah
mengamalkan syariat Allah.
4. Mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga keuangan syariah, berarti
mendukung kemajuan lembaga ekonomi umat Islam.
5. Mengamalkan ekonomi syariah dengan membuka tabungan, deposito atau menjadi
nasabah asuransi syariah berarti mendukung upaya pemberdayaan ekonomi umat.
7
Sebab dana yang terkumpul akan dihimpun dan disalurkan melalui sektor
perdagangan riil.
6. Mengamalkan ekonomi syariah berarti ikut mendukung gerakan amar ma'ruf nahi
munkar. Sebab dana yang terkumpul pada lembaga keuangan syariah hanya boleh
disalurkan kepada usaha-usaha dan proyek yang halal.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu yang penting harus diperhatikan pemerintahan dalam merecovery
ekonomi Indonesia adalah penerapan ekonomi syari’ah. Ekonomi syari’ah memiliki
komitmen yang kuat pada pengentasan kemiskinan, penegakan keadilan pertumbuhan
ekonomi, penghapusan riba, dan pelarangan spekulasi mata uang sehingga
menciptakan stabilitas perekonomian.
Ekonomi syari’ah yang menekankan keadilan, mengajarkan konsep yang
unggul dalam menghadapi gejolak moneter dibanding sistem konvensional. Fakta ini
telah diakui oleh banyak pakar ekonomi global, seperti Rodney Shakespeare (United
Kingdom), Volker Nienhaus (Jerman), dsb.
Dengan mengetahuinya pengertian, tujuan, manfaat, prinsip, dan penerapan
Ekonomi Syariah kita membantu pemerintah untuk dapat mengembangkan lagi
Ekonomi Syariah yang lebih luas.
3.2 Kritik
Jenis transaksi yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya ini tergolong ke
dalam transaksi-transaksi non real atau dzalim yang dapat mengakibatkan
dharar/bahaya bagi masyarakat dan negara, memunculkan high cost dalam ekonomi,
serta bermuara pada bencana dan kesengasaraan pada umat manusia. Sifat-sifat
tersebut melekat dalam sistem ekonomi kapitalis dengan berbagai jenis transaksinya
3.2 Saran
Akhir-akhir ini Ekonomi Syariah ramai diperbincangkan, kini sudah beberapa Bank
ternama dinegeri kita menerapkan sistem syariah. Tentu saja membuat orang bertanya-tanya
apa kelebihan jika kita menerapkan Ekonomi Syariah. Oleh karena itu, pemerintah
hendaknya bisa untuk melirik dan menerapkan ekonomi syariah sebagai solusi
perekonomian Indonesia. Pemerintah harus melihat ekonomi syari’ah dalam konteks
penyelamatan ekonomi Nasional.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://lintangramadani.blogspot.co.id/2012/04/contoh-makalah-ekonomi-syariah.html
http://www.kajianpustaka.com/2016/09/pengertian-tujuan-prinsip-dan-manfaat-ekonomi-
syariah.html
http://www.kumpulanmakalah.com/2016/11/penerapan-ekonomi-syariah-di-indonesia.html
10