Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan Gizi Rumah sakit merupakan suatu penyelenggaraan makanan kepada pasien yang diawali
dari perencanan menu sampai pendistribusian dalam rangka pencapaian status gizi yang optimal
melalui pemberian diet yang tepat. Dalam hal ini termasuk juga pencatatan dan pelaporan.
Instalasi gizi merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim kerja dengan kemampuan
khusus untuk memberikan pelayanan gizi yang bermutu kepada pasien membantu mempercepat
proses penyembuhan pasien dan memperpendek lama hari rawat sehingga dapat menghemat biaya
pengobatan.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Terciptanya sistim pelayanan gizi di rumah sakit dengan memperhatikan berbagai aspek yang
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu
pelayanan gizi di rumah sakit.

2. Tujuan Khusus
1. Memudahkan bagi tenaga gizi untuk membantu terciptanya kelancaran pelayanan makanan
kepada pasien.
2. Setiap tenaga gizi dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Instalasi Gizi.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

RSU Martha Friska Multatuli berdiri sejak tanggal 27 Juli 2010 yang dikategorikan sebagai Rumah
Sakit Umum Swasta Utama Non Pendidikan, yang berada di Jl. Multatuli Komplek Taman Multatuli Indah
No. 1, Kelurahan Medan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kotamadya Medan, Propinsi Sumatera Utara.
RSU Martha Friska Multatuli merupakan Rumah Sakit swasta yang melayani masyarakat umum dan
karyawan-karyawan perusahaan serta keluarganya di daerah Sumatera Utara dan dari luar Sumatera Utara.
Perusahaan yang dilayani dari berbagai BUMN antara lain : PTPN, PLN, Telkom, Pertamina, Bank
Mandiri, Pelindo I, Pelni, Jasa Marga, Socfindo, Inalum, Pupuk Iskandar Muda, Firs Mujur Plantation,
Ukindo, Coca-Cola dan lain-lain, selain itu Martha Friska Multatuli juga melayani peserta Asuransi-
asuransi swasta lainnya.
Ditinjau dari letak geografi Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli mempunyai lokasi yang
dapat dijangkau oleh masyarakat dengan mudah. Lokasi Rumah Sakit Martha Friska Multatuli dapat
diakses dari dua arah yaitu dari Jalan Brigjend Katamso Gang Meriam dan Jalan Multatuli melalui
jembatan Sungai Deli. Rumah Sakit Martha Friska Multatuli mudah diketahui dengan plank yang jelas dan
mencolok
Tersedianya infrastruktur fasilitas, tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan di sekitarnya, hal ini
telah dilakukan studi dampak lingkungan dalam bentuk DPPL (Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Pemantauan Lingkungan Hidup) yang disahkan oleh Surat Keputusan Walikota Medan Nomor
660.1./654.K tanggal 14 Oktober 2009. RSU Martha Friska Multatuli tidak tercemar oleh lingkungan luar
rumah sakit, Tersedianya luas tanah 2.327,52 m2, cukup untuk perkembangan selanjutnya, Memenuhi
persyaratan peraturan daerah setempat (tata kota yang berlaku)
Tata letak unit pelayanan mempunyai hubungan fungsional antar unit yang efisien
Instalasi Gawat Darurat medis mudah dicapai dari luar Karena terletak di bagian depan. Instalasi Rawat
Jalan mudah dicapai dari luar karena terletak di Lantai I dan dapat langsung berhubungan secara efisien
dengan unit-unit lain yang terkait seperti radiologi, farmasi, kasir, rehabilitasi medik dan unit diagnostic
khusus lainnya (endoskopi, treadmill, spirometri, audiometrik, dan lain-lain)
Instalasi Rawat Inap berlokasi di daerah yang tenang yaitu akses public terbatas dengan tingkat
kebisingan sesuai standart, Ada pemisahan antara pasien rawat jalan dan rawat inap dengan jelas.
Pelayanan penunjang medis dapat langsung berhubungan dengan instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap,
instalasi gawat darurat, dan ICU. Pelayanan penunjang non medis seperti laundry, workshop, dapur
mempunyai pintu keluar tersendiri tidak dapat diakses public.Unit atau instalasi yang sering digunakan dan
berhubungan sangat erat diletakkan pada tempat yang berdekatan, misalnya ICU/ICCU, laboratorium,
ruang operasi, Haemodialisa dan ruang bersalin. Adanya ketegasan sistem sirkulasi yang ada untuk
pengguna di rumah sakit yaitu dalam bentuk prosedur tetap dan petunjuk yang jelas bagi semua
pengunjung Rumah Sakit. Analisa lingkungan dan ruang sebagai pembagian zona dan ruang di rumah
sakit.
Pada tahun 2010 kapasitas tempat tidur RSU Martha Friska Multatuli adalah sebanyak : 193 tempat
tidur, dengan perincian 17 bed Super VIP, 8 bed VIP, 69 bed Kelas I, 38 bed Kelas II, 49 bed Kelas III, 12
bed ICU (Intensive Care Unit) dan 3 bed HDU (High Dependency Unit).
Jenis pelayanan yang ada di RSU Martha Friska Multatuli terbagi atas pelayanan medis dan
pelayanan penunjang medis.
1. Pelayanan medis terbagi atas :
a. Instalasi Rawat Jalan
b. Instalasi Rawat Inap
c. Instalasi Gawat Darurat
d. Instalasi Bedah Sentral dan CSSD
e. Instalasi Perawatan Intensif (ICU dan HDU)
f. Instalasi Pelayanan Perinatologi (NICU)
g. Instalasi Hemodialisa
h. Instalasi Rehabilitasi
i. Instalasi Kardiovaskuler (Cathlab)
j. Instalasi obstetric & Ginekologi/ Kamar Bersalin (VK)
2. Pelayanan penunjang medis terbagi atas :
a. Instalasi Radiologi & Imaging
b. Instalasi Patologi Klinik
2
c. Instalasi Farmasi
d. Instalasi Gizi
Adapun penggunaan bangunan terdiri dari :
Lantai I :
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan terdiri dari :
a. Poli Penyakit Dalam
b. Poli THT
c. Poli Mulut
d. Poli Mata
e. Poli Kelamin
f. Poli Kebidanan / Obgyn
g. Poli Bedan Anak
h. Poli Paru
i. Poli Urologi
j. Poli Kardiologi / Treadmill
3. Instalasi Rehabilitasi Medik
4. Instalasi Farmasi
5. Bagian Recepsionist ( Pendaftaran )
6. Bagian Keuangan / Kasir Rawat jalan dan Rawat Inap
7. Bagian Customer Service
8. Bagian Marketing
9. Bagian Administrasi : Askes
10. Radiologi, CT Scan, USG, Mamografi, Audiometri , EEG dan Kedokteran Nuklir
11. Bagian Rekam Medik
12. Bagian Personalia
13. Instalasi Gas Medis Sentral
14. Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAl )
Lantai II:
1. Kamar Bedah Sentral dengan empat ruang bedah + CSSD
2. Ruang HD ( Hemodialisa ) kapasitas sepuluh mesin
3. ICU ( Ruang Perawatan Intensif ) kapasitas 6 bed
4. HDU ( High Dependency Unit ) kapasitas 6 bed
5. NICU (Neonatal Intensife Care Unit ) Kapasitas 2 bed
6. Kamar Bersalin kapasitas 4 bed
7. Kamar Baby box kapasitas 20 bed
8. Instalasi Laboratoriun (VK dan PA)
Lantai III :
1. Ruang Rawat Inap VIP : 4 bed
2. Ruang Rawat Inap Kelas I : 30 bed
3. Ruang Rawat Inap Kelas II : 19 bed
4. Ruang Rawat Inap Kelas III : 25 bed
5. Ruang Khemoterapi : 1 bed
Lantai IV :
1. Ruang Rawat Inap VIP : 4 bed
2. Ruang Rawat Inap Kelas I : 30 bed
3. Ruang Rawat Inap Kelas II : 19 bed
4. Ruang RAwat Inap Kelas III : 30 Bed
Lantai V :
1. Ruang Rawat Inap Super VIP : 17 bed
2. Ruang Rawat Inap Kelas I : 9 bed
3. Ruang House Keeping
4. Ruang Diklat
5. Ruang Tekhnisi
6. Ruang IT
7. Intalasi Gizi
3
8. Ruang Logistik
Lantai VI :
1. Ruang Administrasi
2. Ruang Acounting
Lantai VII:
1. Ruang Aula

4
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT UMUM MARTHA FRISKA MULTATULI

Visi Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli adalah :


‘ Menjadi Rumah Sakit unggulan di Sumatera dengan jaminan pelayanan yang bermutu, profesional, dan
modern pada tahun 2020”
Misi Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli adalah :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berfokus pada keselamatan pasien
2. Menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkompeten melalui pendidikan dan pelatihan
3. Menyediakan peralatan, fasilitas, dan sarana prasarana yang lengkap
Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna kepada segala lapisan masyarakat tanpa
membedakan suku, bangsa, agama, ras dan golongan.
2. Memberikan pelayanan dengan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien
3. Ikut serta berperan membantu pemerintah di dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
sektor swasta.
4. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai perusahaan dan instansi dalam meningkatkan derajat
kesehatan pekerja dan pegawainya.
5. Secara terus menerus dan konsekuen meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat sesuai standar kesehatan sehingga mampu memberikan keuntungan bagi pelanggan
maupun rumah sakit.
6. Meningkatkan serta mengembangkan kualitas sumber daya manusia di rumah sakit sehingga mampu
melayani setiap pelanggan dengan penuh komitmen dan manusiawi.
Nilai-nilai dasar yang digali dari budaya organisasi di Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli
adalah :
1. Kebersamaan
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Integritas
5. Tanggung Jawab
6. Rajin
7. Melayani
8. Fokus pada mutu dan keselamatan pasien

Motto Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli : “ Kami Melayani Anda Lebih Baik”
(We Serve You Better)

5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM
MARTHA FRISKA MULTATULI

Struktur organisasi RSU Martha Friska Multatuli efektif berlaku sejak 27 Juli 2010 organisasi RSU Martha
Friska Multatuli dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari Direktur pelayanan, Direktur umum dan
Keuangan. Para manajer dapat dibantu oleh asisten manajer. Sedangkan unsur ini adalah unit, yang
dipimpin oleh Kepala unit.
Direksi wajib membuat rencana jangka panjang berupa rencana strategis 5 tahun yang membuat sasaran
dan tujuan yang hendak dicapai dalam 5 tahun. Renstra sekurang-kurangnyamemuat :
1. Evaluasi kinerja 5 tahun sebelumnya
2. Posisi rumah sakit saat ini
3. Asumsi yang digunakan dalam menyusun renstra.
4. Penetapan sasaran, strategi dan program kerja 5 tahunan.
Renstra disahkan oleh Ketua Divisi. RSU Martha Friska Multatuli dipimpin oleh seorang direktur utama
rumah sakit yang dibantu oleh direktur pelayanan dan direktur bagian umum dan keuangan.
Struktur organisasi RSU Martha Friska Multatuli digambarkan sebagai berikut : (Terlampir)

6
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GIZI
DI RUMAH SAKIT UMUM MARTHA FRISKA MULTATULI

Instalasi Gizi Di Rumah Sakit Umum Martha friska Multatuli dipimpin oleh Kepala Seksi (Ka.Gizi) dan
membawahi 17 karyawan di Instalasi Gizi yang terbagi menjadi 2 pelayanan yaitu pelayanan makanan
pasien dan pelayanan konsultasi gizi.

STRUKTUR ORGANISASI DI INSTALASI GIZI

dr. OLIVIA
DIREKTUR PENUNJANG MEDIS

KA. INSTALASI GIZI


Novalina E.Simbolon

KOORDINATOR PELAYANAN
Nadya Hanum

PETUGAS RAWAT PETUGAS RUANGAN & JURU MASAK PONIDI


INAP DAN KEBERSIHAN Ponidi
PENANGGUNG JAWAB
KONSELING Putri Iin SukarniKOKI
Layla Tussyifa Dwi Aulia Melva Panjaitan
Elisa Erlina Sitepu
Devi tamba Farida SUKARNI
Santi Simanjuntak MELVA EVI
Christian Nainggolan
Yessi ginting
Wahyu Suci
Masrani
Masrani

7
BAB VI
URAIAN JABATAN

1. KEPALA GIZI
a. Nama Unit Kerja : Instalasi Gizi
b. Nama Jabatan : Kepala Gizi
c. Pengertian
Seseorang yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur dan mengendalikan semua
kegiatan pelayanan di Instalasi Gizi RSU. Martha Friska Multatuli.
d. Hasil Kerja
Melaksanakan tugas dan instruksi khusus lainnya atas permintaan atasan.
e. Hubungan Jabatan
1. Bertanggung jawab kepada : Direktur Penunjang Medik
2. Sub Ordinasi : Penanggungjawab dapur
3. Hubungan Koordinasi : Seluruh Instalasi Gizi
f. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan Formal : D3 Gizi atau setingkat
2. Umur : Minimal 23 tahun. Maximal 55 tahun dan dapat diperpanjang
3. Pengalaman Kerja : Minimal dengan pengalaman 2 tahun
g. Uraian Tugas
1. Melaksanakan fungsi perencanaan yang meliputi :
 Merencanakan, menyusun, menetapkan kebijakan dan tata tertib pelayanan di instalasi gizi
sesuai dengan kebijakan direktur
 Merencakanakan pengadaan/penyediaan makanan, pelayanan gizi rawat inap
 Merencanakan jumlah dan kualifikasi tenaga instalasi gizi
 Menyusun rencana kerja dan anggaran belanja instalasi gizi
 Merencanakan jumlah dan jenis peralatan instalasi gizi
2. Melaksanakan fungsi organisasi dan koordinasi :
 Memberikan kepada staff agar terlaksananya pelayanan instalasi gizi yang bermutu
 Melaksanakan program orientasi pegawai baru di instalasi gizi
 Merencanakan/ menggusahakan kebutuhan sarana dan prasarana instalasi gizi sesuai dengan
kebutuhan dan kebijaksanaan yang berlaku
 Membuat data, uraian tugas dan ketenagaan instalasi gizi
 Mengumpulkan, mengolah serta menganalisa data bagi pengembangan instalasi gizi
 Berperan serta dalam penawaran dan pemilihan bahan makanan serta peralatan di instalasi gizi
 Menyiapkan, mengelola dan menyalurkan makanan kepada pasien dan pegawai dinas khusus
sesuai kebutuhan
 Melaksanakan kegiatan pelayanan gizi/asuhan gizi kepada pasien rawat inap
 Memelihara serta mengembangkan system pencatatan dan pelaporan yang tetap sehingga dapat
tercipta system informasi instalasi gizi rumah sakit yang dapat dipercaya.
 Menyusun dan membuat laporan secara berkala, bulanan dan tahunan mengenai kegiatan yang
berhubungan dengan instalasi gizi dan disampaikan kepada direktur penunjang medic.
 Mengadakan kerjasama yang baik dengan semua pejabat structural dan fungsional rumah sakit
serta sector pelayanan yang baru.
 Memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan institusi pendidikan untuk menunjang
kelancaran program instalasi gizi.
 Memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan pelanggan instalasi gizi.
 Berperan serta dalam kegiatan lain yang diselenggarakan rumah sakit.
 Memperhatikan tenaga instalasi gizi untuk meningkatkan semangat kerja yang baik.
 Mengikuti rapat direktorat penunjang medic, instalasi dan bidang lainnya.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian.
 Mengendalikan peraturan tata tertib pelayanan instalasi gizi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
 Mengawasi pendayagunaan tenaga di instalasi gizi secara efektif dan efisien.
 Menampung dan menanggulangi usul-usul dan keluhan tentang pelayanan di instalasi gizi
8
 Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan di instalasi
gizi.
 Melaksanakan evaluasi kegiatan-kegiatan instalasi gizi.
h. Tanggung Jawab
 Bertanggung jawab untuk merealisasikan tujuan unit kerjanya dengan jalan memimpin dan
mengelola bagiannya sesuai dengan tugasnya dan peraturan yang berlaku.
 Terselenggaranya pengelolaan pelayanan gizi rumah sakit yang berkualitas
i. Wewenang
 Menilai kinerja staff di instalasi gizi
 Mengusulkan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana

2. KOORDINATOR PELAYANAN
a. Nama Unit Kerja : Instalasi Gizi
b. Nama Jabatan : Koordinator Pelayanan
c. Pengertian
Koordinator bertugas membantu Kepala Instalasi Gizi dan Unit Produksi Makanan
mengkoordinasikan :
a. Perencanaan dan evaluasi pelayanan gizi
b. Pengawasan dan Pengendalian dalam penyelenggaraan pelayanan gizi
c. Pemantauan proses pelayanan
d. Pengkajian data kasus
e. Penelitian dan pengembangan
d. Posisi dalam organisasi :
- Berada dibawah Kepala Instalasi Gizi
e. Wewenang :
 Mengkoordinir Pelaksanaan pelayanan unit Instalasi Gizi sesuai etika profesi.
 Mengawasi dan mengendalikan proses pelayanan gizi mulai dari perencanaan sampai
pendistribusian mencakup aspek dietetik dan non dietetik
 Mengupayakan pelayanan yang baik dan bermutu.

3. PETUGAS RAWAT INAP


a. Nama Unit Kerja : Instalasi Gizi
b. Nama Jabatan : Petugas Rawat Inap
c. Pengertian
Ahli gizi yang berperan dalam melakukan pengkajian gizi terhadap pasien .
d. Uraian Tugas
1. Bertanggungjawab terhadap konsultasi pasien
2. Mengunjungi pasien baru dan melakukan screening gizi terhadap pasien baru
3. Mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai gizi dan tata boga.
4. Melaksanakan intruksi khusus lainnya atas permintaan atasan.
5. Memberitahukan kepada petugas distribusi dan juru masak jika ada perubahan diet atau
pantangan dari pasien.

4. JURU MASAK
a. Nama Unit Kerja : Instalasi Gizi
b. Nama Jabatan : Juru Masak
c. Pengertian
Seseorang yang diberi tugas sebagai pelaksana pemasakan makanan
d. Uraian Tugas
1. Membaca serta memahami menu hari itu.
2. Mempersiapkan alat-alat untuk memasak.
3. Meracik bahan lauk yang sudak ada.
4. Memasak menu sesuai dengan tanggal yang tersedia.
5. Membersihkan kompor dan areal kerja.
6. Meracik bahan lauk untuk persiapan masak sore.
9
7. Menyapu dan membersihkan areal dapur.

5. PETUGAS PASTRY
a. Nama Unit Kerja : Instalasi Gizi
b. Nama Jabatan : Juru Masak Pastry
c. Pengertian
Seseorang yang diberi tugas sebagai pelaksana pemasakan snack pasien.
d. Uraian Tugas
 Membaca menu hari itu.
 Membaca laporan serta permintaan khusus snack.
 Membersihkan dan merapihkan areal kerja.
 Membersihkan tempat penyimpanan bahan makanan.
 Membaca menu esok hari dan order bahan makanan untuk persiapan esok
hari.
 Membersihkan lemari es tempat penyimpanan.

6. Distribusi/Penyaji Pasien
a. Nama Unit Kerja : Instalasi Gizi
b. Nama Jabatan : Penyaji Pasien
c. Pengertian
Seseorang yang diberi tugas sebagai pelaksana untuk menyiapkan makanan pasien sesuai dengan
pesanan dan dietnya serta sebagai pelaksana pengantaran makanan ke pasien.
d. Uraian Tugas
1. Membaca laporan.
2. Mempersiapkan sarapan pagi, snack, makan siang, snack sore, dan makan sore.
3. Mengontrol peralatan pasien serta memasukkan makanan yang sudah disiapkan ke dalam trolly
makanan
4. Mengantar makanan kepada setiap pasien sesuai nama, kelas, diet dan pesanannya.
5. Membagi snack serta mengangkat peralatan makan pasien
6. Mengambil peralatan kotor dari tiap-tiap kamar perawatan.
7. Membuat sonde (formula RS) untuk pasien dengan NGT.
8. Membuat laporan kerja dan hambatan-hambatannya.
9. Operan kerja.

10
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI GIZI

Hubungan kerja di Instalasi Gizi bersifat garis komunikasi, koordinasi dan informasi dalam pelaksaanan
kegiatannya dan dilakukan melaluui pertemuan atau surat dinas. Hubungan kerja di Instalaasi Gizi terbagi
menjadi 2 hubungan kerja yaitu : Hubungan Intern dan Hubungan Extern.
1. HUBUNGAN INTERN
1. LOGISTIK
Kebutuhan alat-alat rumah tangga, alat tulis kantor, kebutuhan bahan makanan yang telah
ditetapkan di instalasi gizi diperoleh dari logistic dengan prosedur permintaan yang sesuai
dengan SPO.
2. KEUANGAN
Kebutuhan keuangan untuk dana belanja harian dan pembayaran supplier di Instalasi Gizi,
diperoleh dari bagian keuangan dengan cara mencairkan bon sesuai prosedur permintaan yaitu
SPO
3. INSTALASI KAMAR OPERASI
Melayani permintaan makan dokter yang melakukan tindakan operasi dengan cara memesan
terlebih dahulu sesuai dengan permintaan dokter.
4. TEKNISI
Kerusakan peralatan dapur maupun fasilitas yang ada di Instalasi Gizi akan dilaporkan dan
diajukan perbaikan ke bagian teknisi dengan prosedur permintaan perbaikan.
5. PERAWAT INSTALASI RAWAT INAP
 Melaukan kerjasama dalam memberikan pelayanan gizi kepada pasien
 Membantu pasien pada waktu makan dan menerima keluhan pasien yang berhubungan
dengan makanannya
 Bersama-sama memantau masalah-masalah yang berkaitan dengan gizi pasien
 Melakukan pemantauan dan melaporkan asupan makanan dan respon terhadap
diet/makanan yang diberikan
 Perawat melaporkan mengenai pasien baru ke instalasi gizi dengan prosedur sesuai
SPO.
 Perawat melaporkan permintaan makan pasien ke instalasi gizi dengan prosedur sesuai
SPO
 Perawat melaporkan perubahan diet pasien ke instalasi gizi dengan prosedur sesuai SPO
 Perawat melaporkan permintaan konsultasi gizi pasien rawat inap ke ahli gizi dengan
prosedur sesuai SPO
6. DOKTER
 Bekrjasama dalam membantu memantau masalah-masalah yang berkaitan dengan gizi
pasien, asupan makanan serta respon pasien terhadap diet/makanan yang diberikan
 Menentukan rencana diet sementara bilamana belum ada penentuan diet dari dokter
yang bertanggungjawab
 Merujuk pasien konsultasi gizi dengan ahli gizi
7. MEDICAL CHECK-UP
Bagian gizi melayani permintaan makan pasien Medical Check-Up sesuai permintaan pasien
tersebut
8. SEKRETARIAT
Bagian gizi melayani permintaan makanan untuk acara/rapat dari bagian secretariat
9. INSTALASI GAWAT DARURAT
Bagian gizi melayani permintaan makan dokter Instalasi Gawat Darurat
10. OPERATOR
Melakukan kerjasama dalam menghubungkan dengan pihak ekstern (pihak luar)

2. HUBUNGAN EKSTERN
1. REKANAN/SUPLIER

11
Kebutuhan bahan makanan dipesan melalui sms di tiap hari senin, rabu, dan jumat. Barang
yang datang di tiap hari selasa, kamis, dan sabtu. Saat barang datang di cek jumlahnya apakah
sudah sesuai dengan pesanan dan juga kwalitas barang yang diperoleh dari pihak rekanan
dengan prosedur sesuai SPO
2. DEPARTEMEN KESEHATAN
Instalasi gizi RSU. Martha Friska Multatuli berkewajiban memberikan sampel makanan kepada
Pihak Depkes bilamana bagian departemen kesehatan datang berkunjung

TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI GIZI


RSU. MARTHA FRISKA MULTATULI

INSTALASI GIZI

INTERN EKSTERN

REKANAN/SUPLIER
LOGISTIK UMUM

DEPKES
KEUANGAN

INSTALASI KAMAR
OPERASI

TEKNISI

PERAWAT INAP

DOKTER

MEDICAL CHECK-UP

SEKRETARIAT

IGD

OPERATOR

12
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI SDM GIZI
RSU.MARTHA FRISKA MULTATULI
2016

1. KUALIFIKASI SDM GIZI

Nama Jabatan Kulaifikasi Formal dan Informal Tenaga yang


dibutuhkan
Ka. Gizi D3 – S1 Gizi 1
Pengalaman minimal 2 tahun
Ahli Gizi D3 8
Pengalaman di RS
Juru Masak SMK/SLTA 5
Pengalaman minimal 2 tahun
Pastry SMK 3
Pengalaman minimal 2 tahun
Distribusi SLTA 10
Pengalaman minimal 2 tahun
2. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI SDM GIZI

Nama Pendidikan Masa Kerja Di Pengalaman Tenaga


Jabatan RS.Martha Friska Kerja Yang Ada
Multatuli

Ka. Gizi D3 Gizi 9 bulan ± 6 tahun 1


Ahli Gizi D3 Gizi 3 tahun ± 3 tahun 7
Juru Masak SMA 3 tahun 4 – 16 thun 2
Pastry SMK 5 bln – 3 thun 1 – 9 thun 2
Distribusi SMA 10 bln – 3 thun ± 4 thun 4
Pembersih SMA 11 bulan ± 2 thun 2
Dapur

3. PENGATURAN TENAGA KERJA


Dalam upaya mempersiapkan tenaga gizi yang handal, maka perlu kiranya melakukan kegiatan
penyediaan dan mempertahankan sumber daya manusia yang tepat di instalasi gizi. Atas dasar tersebut
maka diperlukan adanya perencanaan sumber daya manusia yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan
perputaran tenaga gzii sehingga bisa mendayagunakan tenaga tersebut.
Atas dasar tersebut maka diperlukan adanya perencanaan sumber daya manusia yaitu proses
mengantisipasi dan menyiapkan perputaran tenaga gizi sehingga bisa mendayagunakan tenaga tersebut
seefektif mungkin dan pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah tenaga yang sesuai dengan
kebutuhan.
Perencanaan sumber daya manusia ini bertujuan untuk memperthankan dan meningkatkan
kemampuan dalam mencapai sasaran yang di inginkan. Pengaturan tenaga kerja di instalasi Gizi
berdasarkan shift dan non shift. Tenaga shift terdiri dari Juru masak, Distribusi serta pembersih dapur
terbagi menjadi 2 shift : pagi dan siang. Sedangkan tenaga non shift terdiri dari ka.Gizi, Petugas Rawat
Inap dan Konsultasi.

13
BAB IX
PENILAIAN KINERJA SDM GIZI
RSU.MARTHA FRISKA MULTATULI

A. PENILAIAN KINERJA SDM


Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kwalitas kerja menjadi tuntutan dunia bisnis
dan industry yang tidak bisa di tunda lagi bila ingin memiliki daya saing yang memadai untuk mengetahui
persaingan pasar baik di tingkat nasional, regional, maupun global. Gabungan dari kinerja (Hasil kerja)
setiap karyawan akan menghasilkan kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Untuk menilai kinerja karyawan dibutuhkan instrument penilaian kerja yang selanjutnya disebut
Form Penilaian Kerja karyawan yang terdapat standart penilaian prestasi kerja yang harus dicapai oleh
setiap karyawan. Penilai membuat penilaian atas dasar skala dengan skor 1-5.

B. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan pedoman penilaian prestasi kerja karyawan adalah :
Agar setiap karyawan mengerti standart prestasi kerja yang harus dicapai dan bagaimana
mencapainya, yang keseluruhannya mengacu pada pelayanan sehingga dapat memuaskan konsumen
Sasaran :
Meningkatkan produktiftas dan kualitas kerja karyawan serta efisiensi perusahaan.

C. Kriteria Penilaian Prestasi Kerja


Kriteria penilaian prestasi kerja terdiri dari 6 penilaian yaitu dari segi aspek sbb:
KETERAMPILAN
1. Kecepatan penyelesaian pekerjaan dibandingkan standart waktu penyelesaian rata-rata
orang dalam industrinya
2. Menyelesaikan pekerjaan tanpa kesalahan yang berarti.
3. Kualitas kerja

KERAJINAN
1. Bersedia kerja lebih panjang dari standart waktu perusahaan baik atas kehendak sendiri atau
bukan
2. Bersedia membantu pekerjaan orang lain (ringan tangan) tanpa mengabaikan pekerjaannya
sendiri
3. Menyelesaikan jumlah pekerjaan lebih banyak disbanding rata-rata orang dalam unit
kerjanya

KERJASAMA
1. Kesamaan Tujuan
Mengerti dan menyadari visi, misi Rumah Sakit Martha Friska Multatuli dan sasaran unit
kerjanya
2. Komunikasi
Kemampuajn menjadi pendengar dan pembicara yang baik
3. Kepercayaan
Tingkat kepercayaan terhadap mereka yang bekerjasama dengannya.
4. Kebanggaan
Menghasilkan pekerjaan yang pantas dibanggakan oleh mereka yang bekerjasama
dengannya
5. Keadilan
Mudah mengukur kesalahnnya (bila ada) dan mudah mengakui hasil kerja mereka yang
bekerja sama dengannya
6. Keterbukaan
7. Menerima kritikan dengan lapang dada dan memberikan penjelasan segala hal menurut apa
adanya.
KERAPIAN
14
1. Pergantian baju jika baju dalam keadaan kotor dan lebih mengutamakan dalam pemakaian
baju seragam
2. Kebersihan badan secara individual
KETAATAN
1. Lebih memperhatikan jam masuk kerja yang telah ditetapkan
2. Mengikuti printah atasan
3. Melakukan tugas rutin lebih sunguh-sungguh
4. Pemakaian baju seragam sesuai dengan jadwal
5. Penggunaan APD

TANGGUNGJAWAB
1. Bersedia bertanggungjawab dengan pekerjaan yang tlah ditetapkan
2. Bertanggungjawab terhadap atas kesalahan yang telah ditentukan

D. Kebijakan Penilaian
Produktifitas kerja karyawan dinilai setiap bulan

15
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI INSTALASI GIZI

1. PENERIMAAN DAN SELEKSI


1.1. Penerimaan Calon Karyawan Gizi
Penerimaan calon karyawan adalah aktifitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para
pelamar sebanyak mungkin sehingga bagian gizi memiliki kesempatan yang luasa untuk menetukan calon
yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang di inginkan.
Penerimaan calon karyawan gizi dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan tenaga kebutuhan dimana
ditentukan dari jumlah pasien dan kegiatan rumah sakit yang ada.
Dilihat dari sumbernya penerimaan calon karyawan dibagi menjadi dua yaitu :
1. Dari dalam sendiri (Internal Resources)
Menerima calon diri dalam sendiri memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan
proses dapat dilakukan dengan lebih cepat disbanding dengan mengambil calon dari luar rumah
sakit. Calon karyawan nantinya akan masuk ke instalasi gizi akibat promosi. Untuk mendapatkan
calon pelamar dapat melalui :
 Informasi dai mulut ke mulut
 Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri
 Pengiriman surat pemberitahuan keseluruh unit kerja adanya kebutuhan tenaga di
instalasi gizi.
2. Dari luar rumah sakit (eksternal resources)
Proses penerimaan calon dari luar rumah sakit ini dapt dilakukan dengan cara :
 Dari mulut ke mulut
 Media social

I.2 Seleksi (penyaringan) Calon karyawan Gizi


Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga bagian gizi dapat memperoleh karyawan yang
paling sesuai dengan yang diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
 Umum
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh pihak rumah
sakit.
 Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum makan para pelamar diseleksi secara khusus
oleh bagian gizi. Proses seleksi yang dilakukan oleh bagian gizi ini menyangkut pengetahuan dan
kemampuan dalam menjalankan tugas gizi dan selanjutnya di seleksi oleh dokter penunjang medic.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh calon karyawan gizi adalah :
Sedangkan bentuk tes yang dilakukan bagi calon karyawan gizi, terdiri dari :
1. Tes Tulis
Tes tulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda dengan materi yang meliputi : Pengetahuan,
Keterampilan, Sikap dan wawasan yang harus dimiliki oleh calon karyawan. Batas keseluruhan
benar adalah 70% benar
2. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui permintaan terhadap karyawan yang akan bekerja di bagian
unit gizi sesuai tenaga yang dibutuhkan di unit gizi.
3. Tes Kesehatan
Standart kesehatan yang harus dimiliki yaitu :
 Sehat jasmani maupun rohani
 Berpenampilan bersih da menarik

II. PENINGKATAN KOMPETENSI SDM GIZI

16
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di instalasi gizi RSU Martha Friska Multatuli maka diperlukan
pembinaan dan pengembangan kompetensi tenaga gizi. Pembinaan dan pengembangan kompetensi tenaga
gizi dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat meningkatkan efektifitas
dan efisiensi kerja.
a. Pendidikan
Jenjang pendidikan secara formal untuk instalasi gizi sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan
b. Pelatihan
Pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga gizi yang dilaksanakan melalui :
Eksternal tainning yaitu program pelatihan di luar rumah sakit yang diikuti sesuai dengan
kebutuhan, dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan mutu pelayanan rumah sakit khususnya
instalasi gizi.

17
BAB XI
RAPAT INSTALASI GIZI
RSU. MARTHA FRISKA MULTATULI

1. PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepentingan dan
tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu

2. TUJUAN
 Dapat membantu terselenggaranya pelayanan makanan yang optimal di instalasi gizi
 Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan pelayanan gizi rumah sakit

3. KEGIATAN RAPAT INSTALASI GIZI


Rapat dilakukan dan diadakan oleh instalasi gizi yang dipimpin oleh kepala dan diikuti oleh
stafnya. Rapat berkala yang diadakan ada 2 macam yaitu :
 Rapat terjadwal
 Rapat insidentil/tidak terjadwal

3.1 Rapat Terjadwal


Rapat rutin atau rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh kepala gizi di instalasi
gizi dengan perencanaan yang telah dibuat
Rapat secara rutin diselenggarakan di instalasi gizi, yaitu pada :
Waktu : setiap minggu ke dua setiap hari senin
Jam : 13.00 s/d selesai
Peserta : seluruh karyawan instalasi gizi
Tempat : Ruang instalasi gizi
Materi : pelayanan gizi di rumah sakit
Kelengkapan rapat :
Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan kepada atasan
(Bentuk Undangan Terlampir)

3.2 Rapat insidentil/tidak terjadwal


Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh kepala seksi
gizi untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di instalasi gizi dikarenakan adanya
permasalahan yang perlu segera dibahas.

18
BAB XII
PELAPORAN INSTALASI GIZI
RSU.MARTHA FRISKA MULTATULI

1. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk kegiatan di instalasi
gizi yang terkait dengan pemberian pelayanan makanan kepada pasien.

2. JENIS PELAPORAN
Yang terdiri dari :
 Laporan harian
 Laporan bulanan
 Laporan tahunan

2.1 LAPORAN HARIAN


Laporan harian dibuat oleh penanggungjawab shift dalam bentuk tertulis setiap hari. Adapaun
hal yang dilaporkan yaitu adalah :
1. Jumlah pasien yang makan
2. Laporan mengenai pemakaian bahan makanan
3. Laporan mengenai barang masuk

2.2 LAPORAN BULANAN


Laporan bulanan dibuat oleh kepala ruang instalasi gizi dalam bentuk tertulis setiap bulannya
dan sirahkan kepada atasan. Adapun yang dilaporkan yaitu :
a. SDM Gizi
 Kuantitas SDM Gizi
 Analisa SDM Gizi
 Situasi dan Kondisi SDM Gizi
b. Alat dan fasilitas Gizi
 Kelengkapan peralatan gizi
 Masalah yang berhubungan dengan fasilitas yang belum teratasi
c. Kinerja instalasi gizi
 Produktivitas
o Jumlah porsi makanan pasien
o Jumlah porsi makanan internal karyawan RS (dokter OK, Jaga, dan direktur)
o Angka Kunjungan Gizi
o Angka Pengeluaran belanjaan makan pasien
 Indikator Mutu
o Sisa makanan pasien
o Angka kesalahn jenis diet pasien
 Pasient safety (Insiden keselamatan Pasien)

2.3 LAPORAN TAHUNAN


Laporan tahunan dibuat oleh kepala ruang instalasi gizi dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada atasan. Adapun hal hal yang dilaporkan yaitu ;
a. SDM Gizi dalam 1 tahun
 Kuantitas SDM Gizi
 Analisa SDM Gizi
 Situasi dan kondisi SDM Gizi
b. Alat dan fasilitas Gizi
19
 Kelengkapan peralatan gizi
 Masalag yang berhubungan dengan fasilitas yang belum teratasi
c. Kinerja Instalasi Gizi
 Produktifitas
 Jumlah porsi makanan pasien dalam 1 tahun\
 Jumlah porsi makanan internal karyawan dalam 1 tahun yang terdiri dari : jumlah
porsi makan dokter OK, jaga, dan direktur
 Angka Kunjungan Gizi Pasien dalam 1 tahun
 Angka pengeluaran makan pasien dalam 1 tahuun
 Indikator mutu dalam 1 tahun
 Sisa makanan pasien
 Angka kesalahan jenis diet pasien

20

Anda mungkin juga menyukai