Anda di halaman 1dari 34

Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNyalah

penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Endokrin” tepat pada waktunya.

Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas Pendidikan Sains, selain itu untuk mengetahui dan
memahami Sistem Endokrin Manusia.

Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu

menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu setiap pihakdiharapkan
dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.

Makassar, 26 Maret 2015

Penulis            

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1      LATAR BELAKANG

1.2      TUJUAN PENULISAN

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin

2.1.1 Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan

2.2 Fungsi Sistem Endokrin

2.3 Karakteristik Sistem Endokrin

2.4 Patofisiologi Sistem Endokrin

2.5 Klasifikasi Hormon

2.6 Hormon Utama

2.7 Patofisiologi Hormon

BAB 3 PENUTUP

3.1      Kesimpulan

3.2      Saran

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Sistem endokrin merupakan system kelenjar yang memproduksi substans untuk digunakan di dalam
tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang tetap beredar dan bekerja didalam tubuh.

Hormon merupakan bahan kimia yang disintesa  oleh kelenjar dibawah kontrol genetic dan
kemudian disekresikan menuju darah. Sistem endokrin mempunyai sel-sel target spesifik di dalam
tubuh dan mengontrol bermacam-macam fungsi fisiologis. Perubahan pada fungsi kelenjar endokrin,
hormon-hormon, atau aktifitas sel target, biasanya mempunyai pengaruh yang cukup lama. Banyak
penyakit endokrin yang prosesnya lambat dan tidak ketahuan gejala-gejalanya, banyak fungsi tubuh
yang dikontrol oleh sistem endokrin  merupakan sistem yang vital, disfungsi sistem ini akan
menimbulkan keadaan yang serius dan fatal.       

1.2  TUJUAN PENULISAN

1.      Mengetahui anatomi fisiologi sistem endokrin.

2.      Mengetahui fungsi sistem endokrin.

3.      Mengetahui karakteristik sistem endokrin.

4.      Mengetahui Patofisiologi Sistem Endokrin

5.      Mengetahui klasifikasi Hormon

6.      Mengetahui patofisiologi Hormon


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin

            Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan sekret internal
( hormon) yang dilepaskan secara langsung ke dalam sistem sirkulasi, mempengaruhi metabolisme
dan proses tubuh lainnya.

            Kelenjar endokrin biasa di sebut kelenjar buntu. Kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran
dan hasil sekresinya di sebut hormon. Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan satu
macam hormon (hormon tunggal). Di samping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam
hormon atau hormon ganda, misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.

Kelenjar utama dari sistem endokrin adalah hipotalamus, hipofisis, tiroid , paratiroid, adrenal, pineal
body, dan organ reproduksi (ovarium dan testis).Pankreas juga merupakan bagian dari sistem
ini; memiliki peran dalam produksi hormon serta dalam pencernaan.

            Berasal dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah pengikat  sel epitel yang telah
berploriferasi dan membentuk sebuah kelenjar endokrin, tumbuh dan berkembang dalam pembuluh
kapiler. Zat yang dihasilkannya di sebut hormon, dialirkan langsung ke dalam darah. Dalam keadaan
fisiologis hormon mempunyai pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu dalam keadaan optimum
untuk menjaga keseimbangan dalam organ yang berada di bawah pengaruhnnya, mekanisme
pengaturan ini di sebut sistem umpan balik negatif.

Sistem endokrin diatur oleh umpan balik dalam banyak cara yang sama bahwa termostat mengatur
suhu di kamar. Untuk hormon yang diatur oleh kelenjar hipofisis, sinyal yang dikirimkan dari
hipotalamus ke kelenjar pituitari dalam bentuk "releasing hormone," yang merangsang hipofisis
untuk mengeluarkan sebuah "stimulating hormone" ke dalam sirkulasi.Hormon merangsang
kemudian sinyal kelenjar target untuk mengeluarkan hormon tersebut. Sebagai tingkat hormon ini
meningkat dalam sirkulasi, hipotalamus dan kelenjar hipofisis menutup sekresi hormon melepaskan
dan hormon merangsang, yang pada gilirannya memperlambat sekresi oleh kelenjar sasaran. Sistem
ini menghasilkan konsentrasi darah yang stabil dari hormon yang diatur oleh kelenjar hipofisis.
2.1.1 Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan

                Gambar Organ sistem endokrin

1.       Hipotalamus.

Hipotalamus terletak di bagian tengah bawah otak. Ini bagian dari otak yang penting dalam regulasi
kenyang, metabolisme, dan suhu tubuh. Selain itu, ia mengeluarkan hormon yang merangsang atau
menekan pelepasan hormon di kelenjar pituitari. Banyak dari hormon ini melepaskan hormon yang
disekresikan ke dalam arteri (sistem portal hypophyseal) yang membawa mereka langsung ke
kelenjar pituitari. Dalam kelenjar hipofisis, hormon-hormon melepaskan sinyal sekresi hormon-
hormon. Hipotalamus juga mengeluarkan hormon yang disebut somatostatin, yang menyebabkan
kelenjar pituitari untuk menghentikan pelepasan hormon pertumbuhan.

Fungsi utama hipotalamus 'adalah homeostasis,  yaitu bermanfaat untuk menjaga tubuh agar tetap
stabil dan dalam kondisi konstan.

Karena berapa hipotalamus juga terhubung ke beberapa daerah dari sistem saraf pusat dan otak
depan limbik, maka harus menyesuaikan sesuai dengan sinyal yang berbeda baik internal maupun
yang eksternal. Rangsangan yang berasal dari penciuman sering mempengaruhi hormon endokrin.
Sementara glucorticoids dan steroid mempengaruhi tanggapan seperti nafsu makan atau rasa haus.
Paparan sinar matahari merupakan sebuah sinyal yang jelas dan hal ini akan membantu mengatur
siklus tidur dan bangun tidur.

Daerah anterior hipotalamus berada di depan dan memiliki tanggung jawab untuk beberapa fungsi.
Hal ini merupakan bagian penting dari termoregulasi yang bertugas mengatur suhu tubuh.
Termoregulasi dikendalikan melalui proses berkeringat dan saat Anda terengah-engah, selain itu
tidur serta siklus sirkadian juga diatur oleh daerah anterior.
Di tengah hipotalamus bertanggung jawab pada rasa haus dan lapar. Wilayah tuberal juga memiliki
tugas mengontrol tekanan darah dan denyut jantung. Pada bagian belakang hipotalamus merupakan
daerah posterior. Bagian ini juga akan mengontrol peningkatan tekanan darah, rasa menggigil, serta
pelebaran pupil. Fungsi memori juga akan dipengaruhi juga oleh daerah ini.

Hormon Hipotalamus

·         Crticotropibn Releasing Hormon (CRH)

·         Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH)

·         Thyrotrpin Releasing Hormon (TRH)

·         Grrowth Hormon Inhibiliting Hormon (GHIH)

·         Plolachtin  Releasing Fachtor (PRF)

·         Prolactin Inhibitory Factor (PIF)

·         Vasopresin (ADH)

·        
Oxitosin

Gambar : Hipotalamus

Hipotalamus dan kelenjer hipofise/ pituitary membentuk satu kesatuan unit yang mengatur fungsi
dari bebeerapa kelenjar endokrin : kelenjar tiroid , adrenal, gonad dan berbagai aktivitas fisiologis
lainnya.

2.      Kelenjar Hipofise

Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali karena
menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar
hipofisis merupakan kelenjar yanga seukuran kacang polong dan berat 0,5 gram (0.018 oz) pada
manusia. Ini adalah penonjolan dari bagian bawah hipotalamus di dasar otak, terletak di dasar
tengkorak yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua semua organ-organ
endokrin. Dapat di katakan sebagai kelenjar pemimpin, sebab hormon-hormon yang dihasilkannya
dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya.

                        
            Gambar : Hipopisis

a)      Hipofisis Anterior

Hormon yang  dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dapat dilihat pada gambar:

Gambar : Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus anterior beserta organ targetnya
Macam-macam fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dan gangguannya.

Hormon yang dihasilkan Fungsi dan gangguannya

Merangsang sintesis protein dan


metabolisme lemak, serta
merangsang pertumbuhan tulang
(terutama tulang pipa) dan otot.
Hormon Somatotropin (STH), Hormon kekurangan hormon ini pada anak-
anak-anak menyebabkan
pertumbuhan (Growth Hormone /
GH) pertumbuhannya terhambat /kerdil
(kretinisme), jika kelebihan akan
menyebabkan pertumbuhan raksasa
(gigantisme). Jika kelebihan terjadi
pada saat dewasa, akan
menyebabkan pertumbuhan tidak
seimbang pada tulang jari tangan,
kaki, rahang, ataupun tulang hidung
yang disebut akromegali.

Hormon tirotropin atau Thyroid Mengontrol pertumbuhan dan


Stimulating Hormone (TSH) perkembangan kelenjar gondok atau
tiroid serta merangsang sekresi
tiroksin

Adrenocorticotropic hormone Mengontrol pertumbuhan dan


perkembangan aktivitas kulit ginjal
(ACTH)   
dan merangsang kelenjar adrenal
                     untuk mensekresikan glukokortikoid
(hormon yang dihasilkan untuk
metabolisme karbohidrat)

Membantu kelahiran dan memelihara


Prolaktin (PRL) atau Lactogenic sekresi susu oleh kelenjar susu
hormone (LTH) 

Hormon gonadotropin pada wanita :

1.     Follicle Stimulating Hormone Merangsang pematangan folikel dalam


(FSH) ovarium dan menghasilkan estrogen

Mempengaruhi pematangan folikel


dalam ovarium dan menghasilkan
2.     Luteinizing Hormone (LH)  
progestron

Hormone gonadotropin pada pria :

Merangsang terjadinya
spermatogenesis (proses pematangan
1.     FSH sperma)

Merangsang sel-sel interstitial testis


untuk memproduksi testosteron dan
androgen

2.     Interstitial Cell Stimulating


Hormone (ICSH)

b)      Hipofisis Pars Media

Jenis Hormon serta fungsi Hipofisis pars media

Hormon Fungsi

Mempengaruhi warna kulit individu,


dengan cara menyebarkan butir
MSH (Melanosit Stimulating Hormon melanin, apabila hormon ini banyak
dihasilkan maka menyebabkan kulit
menjadi hitam.

c)      Hipofisis Posterior

Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya dapat dilihat pada
gambar :
Gambar :  Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya

Jenis hormon serta fungsi dari hipofisis posterior      

Hormon Fungsi

Menstimulasi kontraksi otot polos pada


Oksitosin
rahim wanita selama proses melahirkan

Menurunkan volume urine dan


Hormon ADH meningkatkan tekanan darah dengan cara
menyempitkan pembuluh darah

Banyak sedikitnya cairan yang masuk dalam sel akan di deteksi oleh hipotalamus. Jika cairan
(plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis akan mensekresikan ADH  untuk melakukan reabsorpsi
(penyerapan kembali) sehingga darah mendapatkan asupan cairan dari hasil reabsorpsi
tersebut. Dengan demikian kadar cairan (plasma) dalam darah dapat kembali seimbang. Selain itu,
karena cairan pada ginjal sudah diserap, maka urinenya kini bersifat pekat.

3.      Kelenjar Tiroid

Kelenjar Tiroid terdiri atas  dua lobus yang terletak di sebelah kanan trakea, diikat bersama oleh
jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang
terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring. Atas pengaruh hormon
yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar toroid ini dapat memproduksi hormon
tiroksin. Adapun fungsi dari hormon tiroksin adalah mengatur pertukaran zat/ metabolisme dalam
tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.

Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh epitelium
silinder, disatukan oleh jaaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu
koloid tiroid yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin. Sekret ini
mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limfe.

Hipofungsi kelenjar ini menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit miksedema. Hiperfungsi
menyebabkan penyakit eksoftamalik goiter. Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus
anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.

Fungsi kelenjar tiroid sangat erat dengan kegiatan metabolik, adapun fungsi kelenjar tiroid yaitu
sebagai berikut :

1)      Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi

2)      Mengatur penggunan oksidasi

3)      Mengatur pengeluaran karbon dioksida

4)      Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan

5)      Pada anak memengaruhi perkembangan fisik dan mental

Kelenjer tiroid  mempunyai keunikan dibandingkan kelenjer endokrin lain karena :

1.      Kelenjer tiroid mempunyai kemampuan untuk menyimpan hormon tiroid dalam jumlah besar
sekitar 23 minggu.

2.      Untuk sintesa horon tiroid dibutuhkan iodium. Hormon tiroid T3 dan T4 memegang peranan
penting dalam proses  pertumbuhan serta proses  meetabolisme hampir semua jaringan dan organ
didalam tubuh

                                                         

Hormon yang dihasilkan dari kelenjar Tiroid beserta fungsinya :

Hormon Fungsi

Tiroksin (T4) Mengatur metabolisme, pertumbuhan,


perkembangan, dan kegiatan

system saraf

Triiodontironin (T3) Mengatur metabolisme, pertumbuhan,


perkembangan dan kegiatan

sistem saraf
Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah
dengan cara mempercepat

absorpsi kalsium oleh tulang

Efek Fisiologis  Hormon Tiroid

·         Metabolisme

·         Pertumbuhan dan perkembangan

·         Efek kordiofaskuler                            mematikan

·         Hemopoetik

·         Pernapasan 

·         Aktivitas saluran cerna

·         SSP

·         Suhu tubuh

Jenis penyakit tiroid yang utama:

Ø  Hipertiroidisme / Tirotoksikosis

Ø  Hipotiroidisme
Gambar : kelenjar tiroid

4.      Kelenjar Paratiroid

 Berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid

 Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion
kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi
kalsium  oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang.

 Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium di
ginjal dan dengan cara penginduksian sel–sel tulang osteoklas untuk merombak matriks bermineral
pada osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke
dalam darah

 Jika kelebihan hormon ini akan berakibat berakibat kadar kalsium dalam darah meningkat, hal ini
akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada ginjal.

 Jika kekurangan hormon menyebabkan kekejangan disebut tetanus.

 Kalsitonin mempunyai fungsi yang berlawanan dengan PTH, sehingga fungsinya menurunkan
kalsium darah.

Fungsi kelenjar Pratiroid :

a.       Memelihara  konsentrasi ion kalsium yang teteap dalam plasma.

b.      Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal.

c.       Mempercepat absorbsi kalsium di intestin.


d.      Kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi resorpsi tulang sehingga menambah
kalsium dalam darah.

e.       Menstimulasi dan mentraspor kalsium dan fosfat melalui membran sel.

5.      Kelenjar Timus

Terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya dijumpai pada anak-
anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di dalam thorax kira-kira setinggi bifurkasi trakea,
warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya
kira-kira 10 gram atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah besar pada masa remaja dari 30-40 gram
kemudian berkerut lagi.

Suatu sumber dari sel yang mempunyai kemampuan imunologis. Sumber hormon timus
mempersiapkan poliferasi dan maturasi sel-sel yang memepunyai kemampuan potensial
imunologisdalam jaringan lain sehingga pertumbuhan meningkat masa bayi  sampai remaja. Setelah
dewasa pertumbuhan akan kurang sehingga mengurangi aktivitas kelamin.

Fungsi hormon kelenjar timus :

a.       Mengaktifkan pertumbuhan badan.

b.      Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.


6.      Kelenjar Adrenal

Pada manusia, kelenjar anak ginjal, kelenjar adrenal (atau kelenjar suprarenalis) adalah kelenjar


endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal (ad, "dekat" atau "di" + renes, "ginjal").

Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi anteriosuperior (depan-atas) ginjal.
Padamanusia, kelenjar adrenal terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke-12 dan
mendapatkan suplai darah dariarteri adrenalis. Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram.

Kelenjar ini berpasangan, masing-masing menempel di atas ginjal sebagai topi.

Secara histologis, terbagi atas dua bagian yaitu medula dan korteks. Bagian korteks berbobot sekitar
90% massa kelenjar

Kelenjar adrenal yang sehat merupakan alat kecantikan yang paling baik di dunia. Warna dan mutu
kulit merupakan suatu tanda dari cara bekerja adrenal itu. Fungsi adrenal yang normal memberikan
warna kemerah-merahan dan terang kepada kulit biarpun kulit itu berwarna gelap; kulit kelihatan
segar. Bila kulit nampak pucat, kisut, maka itu menandakan kurangnya aktivitas adrenal.

Kelenjar adrenal merupakan bagian dari suatu sistem yang rumit yang menghasilkan hormon yang
saling berkaitan.

Hipotalamus menghasilkan CRH (Corticotrophin Releasing Hormone), yang merangsang kelenjar


hipofisa untuk melepaskan kortikotropin, yang mengatur pembentukan kortikosteroid oleh kelenjar
adrenal.

Fungsi kelenjar adrenal bisa berhenti jika hipofisa maupun hipotalamus gagal membentuk hormon
yang dibutuhkan dalam jumlah yang sesuai. Kekurangan atau kelebihan setiap hormon kelenjar
adrenal bisa menyebabkan penyakit yang serius yaitu Penyakit Addison.

Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :

Hormon Fungsi

Bagian korteks adrenal

a.       Mineralokortikoid Mengontol metabolisme ion


anorganik

Mengontrol metabolisme glukosa


b.      Glukokortikoid

Bagian Medula Adrenal Kedua hormon tersebut bekerja


sama dalam hal

berikut :

a. dilatasi bronkiolus
Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin b. vasokonstriksi pada arteri

c. vasodilatasi pembuluh darah otak


dan otot

d. mengubah glikogen menjadi


glukosa dalam hati

e. gerak peristaltik

f. bersama insulin mengatur kadar


gula darah

Gambar :  kelenjar Adrenal

7.      Kelenjar Pankreas

·         Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal
dengan pulau – pulau langerhans.

·         Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan
glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel.

·         Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan.

·         Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan
pembentukan lemak (lipogenesis).

·         Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin.
Sebagai contoh, insulin akan meningkat setelah kita makan. Setelah makan, maka kadar glukosa
dalam darah akan naik karena tubuh mendapatkan glukosa dari pemecahan makanan tersebut.
Tubuh mengambil kelebihan glukosa dengan cara mensekresikan insulin untuk menyeimbangkannya
pada kadar normal. Sebaliknya glukagon bekerja secara berlawanan terhadap insulin.  Glukagon
berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga kadar glukosa naik. Contohnya pada saat
kita berpuasa. Karena tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa ketika berpuasa, maka tubuh
mensekresikan glukagon untuk menyeimbangkan kekurangan glukosa tersebut.

·         Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus (kencing manis).
Kenapa hal tersebut bisa terjadi?

·        
Insulin berperan mengubah glukosa menjadi glikogen agar dapat menurunkan kadar gula darah. Jika 
seseorang tidak dapat memproduksi insulin, maka glukosa dalam darah terus bertambah karena
glukosanya tidak bisa dirubah menjadi glikogen. Akibatnya urine yang dikeluarkannyapun
mengandung glukosa.

Gambar : Kelenjar Pankreas

Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang
pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel –sel targetnya untuk mengambil kelebihan
glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun
dibawah titik pasang, maka pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang
mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.
Gambar : Pengaturan Kadar Gula

8.      Kelenjar Pienalis

Kelenjar pineal  (juga disebut badan pineal, epiphysis cerebri, epiphysis, conarium atau "Mata


ketiga") adalah sebuah kelenjar endokrin pada otak vertebrata. Ia memproduksi serotonin turunan
dari melatonin, sebuah hormon yang mempengaruhi modulasi pola bangun/tidur dan fungsi
musiman. Bentuknya mirip dengan sebuah buah pohon cemara mungil (namanya karenanya), dan
dia terletak dekat dengan pusat otak, di antara dua belahan, terselip di sebuah alur di mana dua
badan thalamus bulat bergabung.

Kelenjar pineal berwarna abu-abu kemerahan dan sekitar ukuran sebutir beras (5–8 mm)
pada manusia, berlokasi hanya di rostro-dorsal dengansuperior colliculus dan dibelakang dan
dibawah stria medullaris, di antara berposisi lateral badan thalamus. Dia adalah bagian
dari epithalamus.

Kelenjar pineal adalah struktur berbentuk garis tengah seperti buah pohon cemara  , dan sering
terlihat di tengkorak X-ray, seperti yang sering klasifikasi.  Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna
dalm membantu pankreas dan kelenjar kelamin.
Gambar : Kelenjar Pienalis

9.      Kelenjar  Kelamin

OVARIUM

·         Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen
dan hormone progesterone.

·         Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH

·         Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda –tanda kelamin sekunder pada
wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.

·         Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH

·      
Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah
dibuahi.
Gambar : Regulasi hormon di ovarium

·         Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:

a.       FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan FSH.

b.      LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan LH.

c.       PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin.

Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan
folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur).Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang
namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi
folikel de graaf yang membuat estrogen.Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis
mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah
pengaruh releasing hormonesyang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi
oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus.Produksi hormon gonadotropin (FSH
dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen.
Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium.Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf
menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang
akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu
hormon gonadotropik).Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi
dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini
menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid
atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum  tersebut
dipertahankan.
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:

a.   Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim)
dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling
rendah.

b.  Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir,
dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk
mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin.

c.   Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron
dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap
untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim).

Gambar : Regulasi Hormon Wanita

Testis Essentials

·         Testis mensekresi testosteron, yang diperlukan untuk pembangunan fisik yang tepat dalam
anak laki-laki.

·         Pada usia dewasa, testosteron mempertahankan libido, kekuatan otot, dan kepadatan tulang.

·         Gangguan testis disebabkan oleh terlalu sedikit produksi testosteron.

Testis (buah zakar atau) adalah sepasang organ yang memproduksi sperma yang menjaga kesehatan
sistem reproduksi laki-laki. Testis dikenal sebagai gonad. Rekan perempuan mereka adalah ovarium .
Selain peran mereka dalam sistem reproduksi laki-laki, testis juga memiliki perbedaan menjadi
kelenjar endokrin karena mereka mengeluarkan testosteron-hormon yang sangat penting untuk
perkembangan normal karakteristik fisik laki-laki.

Anatomi Testis

Testis yang kembar organ berbentuk oval seukuran anggur besar. Mereka berada di dalam skrotum,
yang merupakan kantong longgar kulit yang menggantung di luar tubuh belakang penis. Sementara
lokasi ini membuat testis rentan terhadap cedera (mereka tidak memiliki otot atau tulang untuk
melindungi mereka), ia menyediakan suhu pendingin untuk organ.Lingkungan pendingin diperlukan
untuk produksi sperma yang sehat.

Gambar : Kelenjar testis

Testosteron: Hormone dari Testis

Testosteron diperlukan untuk pembangunan fisik yang tepat dalam anak laki-laki. Ini adalah
androgen utama, yang merupakan istilah untuk zat yang merangsang dan / atau mempertahankan
pengembangan maskulin. Selama pubertas, testosteron terlibat dalam banyak proses transisi
seorang anak ke kedewasaan, termasuk:

·         Perkembangan yang sehat dari organ seks pria

 Pertumbuhan rambut wajah dan tubuh

 Menurunkan suara

 Peningkatan tinggi

 Peningkatan massa otot

 Pertumbuhan jakun
Pentingnya testosteron tidak terbatas pada pubertas. Sepanjang masa dewasa, hormon merupakan
bagian integral dalam berbagai fungsi, seperti:

 Menjaga libido

 Produksi sperma

 Mempertahankan kekuatan otot dan massa

 Mempromosikan kepadatan tulang yang sehat

Produksi testosteron

The hipotalamus dan kelenjar hipofisis bagaimana banyak kontrol testosteron testis memproduksi


dan mengeluarkan.

Hipotalamus mengirim sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepaskan zat gonadotrophic (folikel
merangsang hormon dan luteinizing hormone). Luteinizing hormone (LH) merangsang produksi
testosteron. Jika terlalu banyak testosteron diproduksi, hipotalamus memberitahu kelenjar pituitari
untuk membuat sedikit LH, yang memberitahu testis untuk mengurangi kadar testosteron.

Gangguan dari Testis: Hipogonadisme

Hipogonadisme adalah gangguan testis terkait dengan testosteron rendah . Memiliki kadar


testosteron yang terlalu rendah menyebabkan berbagai masalah, termasuk:

 Penurunan gairah seks

 Massa otot berkurang

 Jumlah sperma rendah (mengurangi kesuburan)

 Hilangnya rambut tubuh

Ada dua jenis hipogonadisme primer dan sekunder. Primer mengacu cacat dengan testis, dan
sekunder melibatkan masalah pada kelenjar pituitari yang secara tidak langsung mempengaruhi
produksi testosteron.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal dan ini paling sering hasil dari:

 Penuaan

 Cacat pada hipofisis dan / atau hipotalamus, seperti tumor hipofisis (yang negatif
mempengaruhi kemampuan hipofisis untuk berfungsi normal) dan kadar prolaktin yang
tinggi (terlalu banyak hormon menyebabkan penurunan kadar testosteron)
 Pengobatan

 Kondisi testis berbasis, seperti cedera parah, dan radiasi atau kemoterapi, semua bisa
menguras kadar testosteron

Testis memainkan peran penting tidak hanya dalam sistem reproduksi laki-laki, tetapi dalam sistem
endokrin juga. Pelepasan hormon testosteron merupakan bagian integral dari perkembangan yang
sehat dari karakteristik fisik laki-laki.

2.2 Fungsi Sistem Endokrin

Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :

1.      Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang

2.      Menstimulasi urutan perkembangan

3.      Mengkoordinasi sistem reproduktif

4.      Memelihara lingkungan internal optimal

5.      Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat

2.3 Karakteristik Sistem Endokrin

Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun semua
hormon mempunyai karakteristik berikut.Hormon disekresi dalam  salah satu dari tiga pola berikut:

a.       Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortisol adalah contoh
hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan menurun pada malam hari.

b.      Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan.
Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi.

c.       Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya.
Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium serum.Hormon bekerja dalam
sistem umpan balik, yang memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan
optimal. Hormon mengontrol laju aktivitas selular.

Hormon tidak mengawali perubahan biokimia, hormon hanya mempengaruhi sel-sel yang
mengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan fungsi spesifik.

Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar
sering merangsang pelepasan hormon dari kelenjar lainnya. Hormon secara konstan di reactivated
oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.

2.4 Patofisiologi Sistem Endokrin

Ada berbagai jenis gangguan sistem endokrin. Diabetes adalah gangguan endokrin yang paling
umum didiagnosis di Amerika Serikat. Gangguan endokrin lainnya meliputi:
1.    Dwarfisme

Gejala  hiporsekresi (kekurangan) hormon pertumbuhan pada masa anak-anak yang


menyebabkan cebol.

2.    Gigantisme (acromegaly) 

Gangguan endokrin yang terjadi karena kelebihan growth hormonesebelum pubertas.

Pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan pada masa anak-anak
dan remaja (sebelum pubertas).

Jika kelenjar pituitary memproduksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang anak dan bagian
tubuh dapat tumbuh tidak normal cepat. Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu rendah, seorang
anak bisa berhenti tumbuh di ketinggian.

3.    Penyakit Cushing (Sindrom Cushing)

Sindrom yang disebabkan oleh berbagai penyakit seperti obesitas,impaired glucose tolerance,
hipertensi, diabetes mellitus dan disfungsi gonadal yang berakibat pada berlebihnya rasio serum
hormon kortisol.

Kelebihan produksi hormon korteks adrenal (khususnya kortisol) dan hormon androgen serta
aldosteron. Kondisi serupa disebut sindrom cushing bisa terjadi pada orang, terutama anak-anak,
yang mengambil dosis tinggi obat kortikosteroid. Penyakit Chusing yang ditandai dg kelebihan
kortikotropin yg diproduksi oleh kelejar hipofisis (80% kasus).

4.    Goiter (gondok)

Kelenjar tiroid yang membesar disertai hipofungsi maupun hiperfungsi tiroid.

5.    Hiperparatiroidisme

Terjadi karena produksi (sekresi) berlebih hormon paratiroid (PTH), hormon asam amino polipeptida.
Perubahan patologis yang terjadi akibat hiperparatiroidisme adalah: tulang mudah patah.

 6.    Hypothyroidisme

Suatu efek hormon tiroid berkurang dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang
cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan depresi. Kelenjar kurang aktif dapat
menyebabkan perkembangan melambat pada anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme yang hadir
pada saat lahir. Kelainan akibat hipotiroidisme adalah Kretinisme

7.    Hipertiroidisme (tirotoksikosis)

Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak seimbang pada metabolisme.

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak, menyebabkan penurunan berat badan,
denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gugup. Penyebab paling umum untuk tiroid yang terlalu
aktif adalah suatu gangguan autoimun yang disebut penyakit Grave.
8.      Hiperpituitarisme

Merupakan suatu sekresi yang berlebihan hormon hipifisis anterior yang terjadi akibat adanya
tumor.

9.      Hypopituitarisme

Adalah hilangnya fungsi lobus anterior kelenjar hiposfisa terutama pada bagian anterior.

Kelenjar pituitari melepaskan hormon sedikit atau tidak ada. Ini mungkin disebabkan oleh sejumlah
penyakit yang berbeda. Wanita dengan kondisi ini mungkin berhenti mendapatkan menstruasi.

Beberapa neoplasia endokrin I dan II (MEN I dan II MEN). Ini, kondisi genetik langka yang diturunkan
melalui keluarga. Mereka menyebabkan tumor paratiroid, adrenal, dan kelenjar tiroid, menyebabkan
kelebihan produksi hormon.

10.   Adrenal insufisiensi

Kelenjar adrenal melepaskan terlalu sedikit hormon kortisol dan kadang-kadang, aldosteron.

Gejala termasuk kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan kulit. Penyakit Addison adalah jenis
insufisiensi adrenal.

11.   Tiroiditis

Adalah sutu peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan infeksi viral seperti HFV dan virus
beguk pada tiroiditis subakut.

12.   Tumor tiroid

Adalah neoplasma unik pada kelenjar tiroid yang sangat kerap disertai dengan metastasispada organ
yang jauh dari lokasi primer.

12.   Tiroidektomi

Adalah sebuah operasi yang melibatkan operasi pemindahan semua atau sebagian dari kelenjar
tiroid.

13.    Hipoparatiroid

Adalah penurunan produksi hormon oleh kelenjar paratiroid menyebabkan kadar kalsium dalam
darah rendah.

14.   Addison

Adalah kerusakan kelenjar adrenal yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hormon korteks
adrenal.

15.  Aldosteronisme primer

Adalah merupakan keadaan klinis yang sebabkan oleh produksi aldosteron “suatu hormon steroid
mineralokortikoid korteks adrenal “ secara berlebih.
16.   Tumor hipofisis

Adalah sesorang yang menderita tumor pada selaput kecil pada otak.

17.   Hipofisektomi

Merupakan suatu  tindakan pengangkatan adenoma hipofise melalui pembedahan.

18.   Pangkreatitis

Adalah peradangan pada pangkreas yang dapat mengeluarkan enzim pencernaan dalam saluran
pencernaan sekaligus mensintesis dan mensekresi insulin dan glukagon.

19.   Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). 

Kelebihan produksi androgen mengganggu perkembangan telur dan pembebasan mereka dari
indung telur perempuan. PCOS adalah penyebab utama infertilitas. Dewasa sebelum waktunya
pubertas.

Abnormal pubertas dini yang terjadi ketika kelenjar memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan
hormon seks terlalu cepat dalam hidup.

20.   Diabetes Insipidus

Adalah suatu keadaan yang di tandai rasa haus di akibatkan karena kurangnya hormon antidiuretik
(hormon vasopresin).

21.   Diabetes Militus (DM)

Gangguan metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia (meningkatnya kadar gula dalam darah) akibat
kurangnya hormon insulin, menurunnya efek insulin atau keduanya.

Ada 3 (tiga) jenis DM yang dikenal, yaitu :

1.      DM Tipe I        :  Bergantung insulin.

Biasanya terjadi sebelum usia 30 tahun, meskipun bisa pada umur berapun.

2.  DM Tipe II       :  Tidak bergantung insulin. Terjadi pada usia 40 tahun.

Resistensi insulin yang disertai defek sekresi insulin dengan derajat bervariasi. Terjadi penurunan
sensitivitas terhadap insulin.

3.   DM Gestasional (DM Kehamilan)      : Muncul saat kehamilan

Penyebab :

2.      Hereditas (faktor keturunan)

3. Lingkungan (infeksi, makanan, toksin, stres)

4. Perubahan gaya hidup pada orang yang secara genetik rentan.


5. Kehamilan

2.5 Klasifikasi Hormon

a.       Hormon perkembangan: hormon yang memegang peranan di dalam  perkembangan dan
pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.

b.      Hormon metabolisme : proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh bermacam-macam
hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.

c.       Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin yakni
kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan proses
spermatogenesis (LH).

d.      Hormonpengatur metabolisme air dan mineral : kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk
mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.

2.6 Hormon Utama

Yang
Hormon Fungsi
menghasilkan

Aldosteron Kelenjar adrenal Membantu keseimbangan


garam & air dengan cara

menahan garam & air serta


membuang kalium

Antidiuretik(vasopresin) Kelenjar Hipofisa Menyebabkan ginjal menahan


air Bersama dengan aldosteron,
membantu mengendalikan
tekanan

Darah

Kartikosteroid Kelenjar adrenal Anti peradangan

memiliki efek yang Mempertahankan kadar gula

luas darah,tekanan darah &


kekuatan otot
diseluruh tubuh
3.

Membantu mengendalikan
tekanan

darah

Kartikotropin Kelenjar Hipofisa Mengendalikan pembentukan


&

pelepasan hormon oleh korteks

adrenal

Eritropoietin Ginjal Merangsang pembentukan sel


darah merah

Estrogen Indung telur Mengendalikan perkembangan


ciri seksual & sistem reproduksi
wanita

Glukagon Pankreas Meningkatkan adar gula darah

Hormon pertumbuhan Kelnjar hipofisa Mengendalikan pertumbuhan


& perkembangan

Meningkatkan pembentukan
protein

Insulin Pankreas Menurunkan kadar gula darah

Mempengaruhi metabolisme

glukosa,protein & lemak di


seluruh tubuh

LH (Luteinizing Hormone) Kelenjar hipofisa Mengendalikan fungsi


reproduksi (pembentukan
sperma &
FSH (Follicle Stimulating smentum,pematangan sel
Hormone) telur,siklus menstruasi)

Mengendalikan ciri seksual pria


& wanita (penyebaran rambut,
pembentukan otot, tekstur &
ketebalan kulit, suara & bahkan
mungkin sifat kepribadian

Oksitosin Kelenjar hipofisa Menyebabkan kontraksi otot


rahim

& saluran susu di payudara

Hormon Paratiroid Kelenjar paratiroid Mengendalikan pembentukan

tulang

Mengendalikan pelepasan
kalsium & fosfat progesteron
indung telur

Mempersiapkan lapisan rahim


untuk penanaman sel telur
yang telah dibuahi

Mempersiapkan kelenjar susu

untuk menghasilkan susu

Polaktin Kelenjar Hiposa Memulai & mempertahankan

pembentukan susu di kelenjar


susu

Renin & angiotensin Ginjal Mengenalikan tekanan darah

Hormon Tiroid Kelenjar Tiroid Mengatur pertumbuhan,


pematangan & kecepatan
metabolisme

TSH (Tyroid-Stimulating Kelenjar Hipofisa Merangsang pembentukan &


Hormone)
pelepasan kelenjar tiroid
Aktivasi Sel-Sel Target :

Manakala hormon mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara sel berfungsi

dengan satu atau dua metoda : Pertama melalui penggunaan mediator intraselular dan, kedua

yaitu mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah cyclic adenosine
monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan dalam dari membran

sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akanmengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika
hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan
pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel dengan

berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya

protein (misalnya enzim, steroid). Substansi inimempengaruhi reaksi dan proses selular.

2.7 Patofisiologi Hormon

Hormon berperan mengatur dan mengontrol fungsi organ. Pelepasannya bergantung pada
perangsangan atau penghambatan melalui faktor yang spesifik. Hormon dapat bekerja di dalam sel
yang menghasilkan hormone itu sendiri (autokrin), mempengaruhi sel sekirtar (parakrin), atau
mencapai sel target di organ lain melalui darah (endokrin). Di sel target, hormon berikatan dengan
reseptor dan memperlihatkan pengaruhnya melalui berbagai mekanisme transduksi sinyal
selular.Hal ini biasanya melalui penurunan faktor perangsangan dan pengaruhnya menyebabkan
berkurangnya pelepasan hormon tertentu, berarti terdapat siklus pengaturan dengan umpan balik
negatif. Pada beberapa kasus, terdapat umpan balik positif (jangka yang terbatas), berarti hormon
menyebabkan peningkatan aktifitas perangsangan sehingga meningkatkan pelepasannya. Istilah
pengontrolan digunakan bila pelepasan hormon dipengaruhi secara bebas dari efek hormonalnya.
Beberapa rangsangan pengontrolan dan pengaturan yang bebas dapat bekerja pada kelenjar
penghasil hormon. Berkurangnya pengaruh hormon dapat disebabkan oleh gangguan sintesis dan
penyimpanan hormon. Penyebab lain adalah gangguan transport di dalam sel yang mensintesis atau
gangguan pelepasan. Defisiensi hormon dapat juga terjadi jika kelenjar hormon tidak cukup
dirangsang untuk memenuhi kebutuhan tubuh, atau jika sel penghasil hormon tidak cukup sensitive
dalam bereaksi terhadap rangsangan, atau jika sel panghasil hormon jumlahnya tidak cukup
(hipoplasia, aplasia).

Berbagai penyebab yang mungkin adalah penginaktifan hormon yang terlalu cepat atau kecepatan
pemecahannya meningkat. Pada hormon yang berikatan dengan protein plasma, lama kerja hormon
bergantung pada perbandingan hormon yang berikatan. Dalam bentuk terikat, hormon tidak dapat
menunjukkan efeknya, pada sisi lain, hormon akan keluar dengan dipecah atau dieksresi melalui
ginjal.

Beberapa hormon mula-mula harus diubah menjadi bentuk efektif di tempat kerjanya. Namun, jika
pengubahan ini tidak mungkin dilakukan, misalnya defek enzim, hormon tidak akan berpengaruh.
Kerja hormon dapat juga tidak terjadi karena target organ tidak berespons (misal, akibat kerusakan
pada reseptor hormone atau kegagalan transmisi intra sel) atau ketidakmampuan fungsional dari sel
atau organ target .

Penyebab meningkatnya pengaruh hormon meliputi, yang pertama peningkatan pelepasan hormon.
Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh rangsangan tunggal yang berlebihan. Peningkatan
sensitivitas, atau terlau banyak jumlah sel penghasil hormon (hyperplasia, adenoma). Kelebihan
hormon dapat juga disebabkan oleh pembentukan hormon pada sel tumor yang tidak berdiferensiasi
diluar kelenjar hormonnya (pembentukan hormon ektopoik).

Peningkatan kerja hormon juga diduga terjadi jika hormone dipecah atau diinaktifkan terlalu lambat,
missal pada gangguan inaktivasi organ (ginjal atau hati). Pemecahan dapat diperlambat dengan
meningkatnya hormon ke protein plasma, tetapi bagian yang terikat dengan protein.

BAB 3
PENUTUP

3.1            Kesimpulan

Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan sekret internal
( hormon) yang dilepaskan secara langsung ke dalam sistem sirkulasi, mempengaruhi metabolisme
dan proses tubuh lainnya.

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh.
Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka
satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu.Sistem
endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, membantu mensekresikan hormon-
hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan
kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.

Ada berbagai jenis gangguan sistem endokrin seperti Dwarfisme, Gigantisme (acromegaly) , Penyakit
Cushing (Sindrom Cushing), Goiter (gondok), Diabetes Insipidus, .   Tumor tiroid, dan lain-lain.
3.2            Saran

Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena bawaan
maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah
kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Pengertian dan Fungsi Hipotalamus. http://macamx.com/ : 26 Maret 15

Anonim. 2014. Kelenjar Pineal. http://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_pineal : 26 Maret 15

Anonim. 2015. Pituatari Gland. http://en.wikipedia.org/wiki/Pituitary_gland : 26 Maret 15

Anonim.2010. Kelenjar Kelamin  http://humanhormone.blogspot.com/p/kelenjar-kelamin.html : 26


Maret 2015

Anonim.2014. Patologi Sistem Endokrin. https://kabelankunia.wordpress.com/2014/02/15/patologi-


sistem-endokrin/ : 26 Maret 15

Anonim. 2012. http://www.pustakasekolah.com/wp-content/uploads/2012/08/kelenjar-tiroid.png :


26 Maret 15

Anonim. 2014 https://ameliarahmawati3.files.wordpress.com/2014/06/parathyroid_glands.jpg  : 26


Maret 15

Anonim. 2008 .https://anatomytopics.files.wordpress.com/2008/12/inside-of-testis.jpg : 26 Maret


15

Anonim.2010. Kelenjar Pankreas. http://biodewi.webs.com/kelenjarpankreas.htm : 26 Maret 15

Anonim. 2010. Kelenjar Hipofisis. http://humanhormone.blogspot.com/p/kelenjar-hipofisis.html : 26


Maret 15

Anonim. 2015. Pituitari Gland. http://en.wikipedia.org/wiki/Pituitary_gland : 26 Maret 15

Anonim.2011. http://tgskepmedikalbedah3.blogspot.com/2011_05_01_archive.html : 26 Maret 15

Arifin, Herlyana Putri. 2013. Makalah Anatomi Fisiologi Manusia “Sistem Endokrin”.
https://mulyanipharmaco.files.wordpress.com/2013/04/makalah-sistem-endokrin.pdf : 26 Maret 15
Baskoro Bintang . 2013. Kelenjar Adrenelar. http://binbask.blogspot.com/2013/04/makalah-
kelenjar-adrenal.html : 26 Maret 15

Kemp, Stephen .2015. Anatomi sistem Endokrin.


http://www.emedicinehealth.com/anatomy_of_the_endocrine_system/page2_em.htm#hypothalam
us : 26 Maret 15

Sargis , Robert M.  2015. An Overview of the Testes.


http://www.endocrineweb.com/endocrinology/overview-testes : 26 Maret 15

Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan.Jakarta : EGC

Kamus Saku Kedokteran Dorland. 1998. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai