Anda di halaman 1dari 2

RINDUKU PADAMU

(DJARUM SUPER 1)

Kalau tidak karena engkau


Aku tidak bisa menghayal tentang elok wajahmu
Wajah yang setiap kali HSN tiba kadang sumeringah……..kadang cemberut

Bagaimana tidak sumeringah


Setiap diskusi kepulan asap “Djarum Super” seperti taburan cahaya pelangi
Sambil menikmati pekatnya kopi gratisan

Oh alaaah……ini yang kutakutkan


mengapa wajah elokmu ikut-ikutan cemberut
Apakah terbayang anggaran melambung,
yang mengalahkan anggaran sebungkus “Djarum Super” ?

Sementara…………….
“entog –entog” masih berkeliaran tak kunjung menjadi pedesan
Jangan buruk sangka dulu ….. tolong jangan!
makmurnya tubuhku dan tubuh kang Mas Munir
bukan patokan bergelimang macam pedesan

Jadi bagaimana ?
Masih setia pada jarum super atau pedesan ?

Anda mungkin juga menyukai