OLEH :
1701007
S1-VIA
DOSEN PENGAMPU :
PEKANBARU
2020
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….1
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………...1
BAB II ISI
2.1 Karbohidrat………………………………………………………...2
2.1.1 Definisi Karbohidrat…………………………………2
2.1.2 Identifikasi Karbohidrat……………………………...4
2.2 Protein……………………………………………………………..9
2.3 Lemak……………………………………………………………15
3.1 Kesimpulan………………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..........20
2
i
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam makhluk hidup, sel merupakan unit penyusun terkecil. Di dalam sel
tersebutlah terjadi aktivitas perubahan reaksi-reaksi untuk menghasilkan energy
yang dibutuhkan oleh manusia. Metabolisme adalah suatu proses perubahan reaksi
kimia yang terjadi di dalam tubuh. Metabolisme terdiri dari pembentukan
makanan (anabolisme) dan juga penguraian makanan menjadi senyawa yang lebih
sederhana (katabolisme). Pentingnya proses metabolisme dalam tubuh
berpengaruh penting pada kesehatan. Karena didalamnya menyangkut organ-
organ yang dijadikan tempat mesin untuk membantu menguraikan senyawa-
senyawa kompleks (karbohidrat, lemak, dan protein) seperti lambung, usus halus,
hati, dan pancreas.
Karbohidrat, protein dan lemak adalah senyawa yang sangat penting bagi
tubuh untuk bisa melakukan aktivitas setiap hari. Oleh karena itu, dilakukan uji
identifikasi untuk menentukan apakah sebuah sampel mengandung
karbohidrat,protein dan lemak dan dapat membedakan golongan masing masing
senyawa tersebut.
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari karbohidrat, protein dan lemak.
2. Untuk mengetahui reaksi identifikasi dari karbohidrat, protein dan lemak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karbohidrat
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah karbon yang
mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa
berupa aldehid (disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau berupa keton
(disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian diatas berarti
diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus umum
dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n atau CnH2nOn (Wiratmaja, 2011).
2
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang
terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH 2O.
Karbohidrat sebenarnya adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan
mereka. Salah satu perbedaan utama antara pelbagai tipe tipe karbohidrat ialah
ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang tersederhana, mereka
tidak dapat dihidrolisis enjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil.
Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan
sebagainya dan akhirnya polimer.. Sedangkan monosakarida yang mengandung
gugus aldehid disebut aldosa. Glukosa, galaktosa, ribose, dan deoksiribosa
semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan gugus keton
disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan monosakarida
dirujuk sebagai oligosakarida (Fessenden, 1990).
3
2.1.2 Identifikasi Karbohidrat
4
2. Reaksi glukosa dengan larutan fehling
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
3. Uji Benedict
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
B. Disakarida
1. Reaksi sukrosa dengan larutan perak beramoniak
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
2. Uji Benedict
C. Polisakarida
5
1. Reaksi amilum dengan yodium
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
2. Hidrolisis amilum
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
+ Benedict Merah
Reaksi:
Monosakarida
C H2O C H 2O
O O
H H H H
O H H + Ag 2O O H H + 2 Ag P e ra k
O H O H O H O H
H O H 6
H O H
2. Reaksi glukosa dengan larutan Fehling
C H2O C H 2O
O O
H H H H
O H H + 2C uO O H H + C u 2O M e ra h b a t a
O H O H O H O H
H O H H O H
C H2O C H 2O
O O
H H H H
O H H + 2C uO O H H + C u 2O M e ra h b a t a
O H O H O H O H
H O H H O H
Disakarida
2. Uji Benedict
C H2O H C H 2O H C H 2O H
O O O
H H H H H H H H H
+ 2 C u SO 4 + 2 H2O + H2SO 4 + C uO m e ra h b a t a
O
O H H O H H O H O H O H H H O H
O H H O H H O H H
7
Polisakarida
3. Hidrolisis Amilum
C H2O H C H 2O H C H 2O H
O O O
H H H H H H H H H
+ C u SO 4 N a O H + 2 N a 2SO 4 + C u 2O
O
OH OH H OH H OH OH OH H OH
H OH H OH H OH
8
2.2 Protein
Pada identifikasi protein ini untuk mengetahui klasifikasi dari protein, dan
uji protein dilakukan untuk mengetahui adanya gugus aplha asam amino bebas
pada suatu bahan, untuk mengidentifikasi adanya ikatan peptida suatu larutan,
untuk mengidentifikasi gugus R asam amino yang mengandung sulfur dan
mengidentifikasi titik isoelektrik kasein (Sari, 2011).
9
Uji identifikasi protein dibagi menjadi dua jenis, yaitu analisa kualitatif
dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif dapat dilakukan untuk mengetahui
keberadaan atau jenis protein dalam suatu bahan. Sedangkan uji kuantitatif dapat
dilakukan untuk mengetahui jumlah kandungan protein dalam suatu bahan
(Bintang, 2010).
a. Uji Biuret
Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptide yang terbentuk pada
pemanasan dua molekul urea.
Interpretasi hasil :
10
Interpretasi hasil:
Postif (+) : mengeluarkan bau rambut terbakar
Negatif (-) : tidak mengeluarkan bau rambut terbakar
Interpretasi hasil :
Interpretasi hasil :
11
Negatif (-) : tidak endapan
e. Uji Pengendapan Protein Dengan Logam dan Asam Organic
Interpretasi hasil:
12
Prinsipnya yaitu semua asam amino atau peptida yang mengandung asam
alpa-amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks
berwarna biru. Namun, prolin dan hidoksiprolin menghasilkan senyawa berwarna
kuning.
Interpretasi hasil :
Interpretasi hasil :
Positif (+) : positif bila pada bidang perbatasan antara protein dan NaOH
terbentuk wanrna jingga.
Negatif (-) : tidak ada perbatasan antara protein dan NaOH tidak terbentuk
warna jingga.
i. Uji Penentuan Titik Isoelektrik
13
muatan positif dan negatifnya sama, sehingga tidak bergerak bila diletakkan
dalam medan listrik. Pada pH isoelektrik (pI), daya kelarutan protein minimal,
sehingga menyebabkan protein mengendap.
Interpretasi hasil :
Tujuan dilakukannya uji kromatografi kertas asam amino ini yaitu untuk
mengidentifikasi asam amino dengan metode kromatografi kertas secara kualitatif.
Prinsipnya yaitu asam-asam amino dapat diperoleh dari hidrolisis molekul protein.
Campuran asam amino hasil hidrolisis dapat dipisahkan dengan beberapa metode,
di antaranya dengan gravimetri, mikrobiolgi, elektroforesis, dan kromatografi.
Dalam kromatografi, salah satu cara yang banyak digunakan adalah kromatografi
kertas.
14
2.3 Lemak
Lipida adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut
dalam air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti
kloroform dan eter. Asam lemak adalah komponenunit pembangun pada hampir
semua lipida. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang
mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil
tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang panjang. Hal ini membuat
kebanyakan lipida bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau
berlemak (Lestari,2013).
Analisa lemak dan minyak yang umum dilakukan dapat dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok berdasarkan tujuan analisa, yaitu;
1. Penentuan kuantitatif, yaitu penentuan kadar lemak dan minyak yang
terdapat dalam bahan mkanan atau bahan pertanian.
2. Penentuan kualitas minyak sebagai bahan makanan, yang berkaitan dengan
proses ekstraksinya,atau ada pemurnian lanjutan , misalnya penjernihan
(refining), penghilangan bau (deodorizing), penghilangan warna
(bleaching). Penentuan tingkat kemurnian minyak ini sangat erat kaitannya
dengan daya tahannya selama penyimpanan,sifat gorengnuya, baunya
15
maupun rasanya.tolak ukur kualitas ini adalah angka asam lemak bebasnya
(free fatty acid atau FFA), angka peroksida, tingkat ketengikan dan kadar
air.
3. Penentuan sifat fisika maupun kimia yang khas ataupun mencirikan sifat
minyak tertentu. data ini dapat diperoleh dari angka iodinenya,angka
Reichert Meissel, angka polenske, angka krischner, angka penyabunan,
indeks refraksi titik cair,angka kekentalan, titik percik, komposisi asam-
asam lemak, dan sebagainya.
16
membentuk senyawaan yang jenuh. Banyaknya iodine yang diikat menunjukkan
banyaknya ikatan rangkap yang terdapat dalam asam lemaknya. Angka iodine
dinyatakan sebagai banyaknya iodine dalam gram yang diikat oleh 100 gram
lemak atau minyak.
17
Angka peroksida menunjukkan tingkat kerusakan dari lemak atau minyak.
A-F
Kadar air= ×100%
A
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karbohidrat ialah senyawa organik dengan fungsi utama sebagai sumber
energi bagi kebutuhan sel-sel dan jaringan tubuh. Peran utama karbohidrat di
dalam tubuh ialah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian diubah
menjadi energy. Uji identifikasi karbohidrat ada beberapa yaitu uji benedict,uji
asam musat,uji fehling,dsb
Protein merupakan polimer dari asam amino. Asam amino membentuk
polimer rantai lurus dengan ikatan peptida, sehingga polimer ini disebut dengan
peptid atau polipeptid. Protein berfungsi sebagai katalisator, sebagai pengangkut
dan menyimpan molekul lain seperti oksigen, mendukung secara mekanis sistem
kekbalan (imunitas) tubuh, menghasilkan pergerakkan tubuh. Uji identifikasi
protein dibagi menjadi dua jenis, yaitu analisa kualitatif dan analisa kuantitatif.
Analisa kualitatif dapat dilakukan untuk mengetahui keberadaan atau jenis protein
dalam suatu bahan. Sedangkan uji kuantitatif dapat dilakukan untuk mengetahui
jumlah kandungan protein dalam suatu bahan.
Lipida adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam
air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform
dan eter. Pengujian sifat-sifat lemak dan minyak ini meliputi:
1. Penentuan angka penyabunan
2. Penentuan angka ester
3. Penentuan angka iodine
4. Penentuan angka Reichert-Meissel
19
DAFTAR PUSTAKA
Djakani, H, dkk, 2013. Gambaran kadar Gula Darah Puasa pada laki-laki Usia 40-
59 Tahun. Jurnal e-Biomedik. Vol. 1 (1): 71-75.
Morrison, R,T. 1983. Organic Chemistry Fourth Edit. New York: New York
University.
Nur Annis H dan Henny Helmi. 2014. Pedoman Praktikum Biokimia. Bangka.
UBB Press.
20