Anda di halaman 1dari 5

Teknik Pengkodean

A. Bipolar Alternate Mark Inversion (AMI)


Bipolar Alternate Mark Inversion (AMI) adalah jenis pengkodean bipolar yang paling
sederhana, sesuai dengan namanya yaitu alternate mark inversion, kata mark berasal dari
istilah dalam telegrafi yang artinya 1. Jadi artinya AMI adalah alternate 1 inversion atau
pembalikan 1 yang berganti-ganti. Dengan kata lain, tegangan nol direpresentasikan sebagai
bit 0. Bit 1 adalah representasi oleh tegangan positif dan tegangan negatif yang berganti-
ganti, misalnya 1 pertama tegangannya positif, lalu 1 kedua tegangannya negatif berikutnya 1
ketiga positif lagi dan 1 keempat negatif dan seterusnya.

Pengkodean bipolar AMI

Pengkodean Bipolar menggunakan tiga level tegangan yaitu positif,negatif dan nol. bit logika
0 akan bernilai level tegangan nol. Dan bit logika.1 direpresentasikan terjadi pembalikan baik
positif kenegatif maupun dari negatif kepositif.

a).  tiga level dapat direpresentasikan log2^3=1,58 bit


b).  Receiver diperlukan untuk membedakan sinyal yang memiliki level lebih tinggi,
membutuhkan daya sinyal 3 dB lebih untuk 3 nilai sinyal yang dibandingkan
dengprobabilitas eror yang sama.
c). Grafik kepadatan spektral menunjukkan bahwabandwidth lebih kecil daripada NRZ.

Jenis-jenis pengkodean Bipolar

Ada variasi lain dari bipolar AMI yaitu yang disebut Pseudoternary, dimana bit 0 yang
berganti-ganti antara tegangan positif dan negatif. Dengan cara seperti diatas maka AMI
pertama, mempunyai komponen DC nol, kedua urutan bit 1 nya yang panjang masih sinkron.
Pada bipolar AMI tidak memiliki
mekanisme sikronisasi untuk bit 0 yang panjang.
B. Pseudoternary
Pseudoternary merupakan variasi dari Bipolar AMI dengan suatu kode dimana binary
“1”diwakili oleh ketiadaan line sinyal dan binary “0” oleh pergantian pulsa-pulsa negatif dan
postif
Ada dua variasi bipolar AMI yang telah dikembangkan untuk memecahkan masalah
sinkronisasi urutan 0, khususnya untuk transmisi yang jaraknya jauh. Pertama yang
digunakan di Amerika Utara, yaitu yang disebut Bipolar 8 Zero Subtitution (B8ZS).
                                                  
Kedua yaitu yang digunakan di Eropah dan Jepang, yang disebut dengan High Density
Bipolar 3 atau (HDB3). Kedua-duanya merupakan adaptasi dari bipolar AMI yang
dimodifikasi dari bentuk aslinya dalam rangka mengatasi permasalahan urutan bit 0 yang
panjang.

Contoh Dari Bipolar AMI :

•       Setiap 1 memperkenalkan transisi yang dapat digunakan untuk sinkronisasi


•       Kesalahan deteksi mungkin untuk pulsa ditambahkan atau hilang tunggal.
•       Sejak 1 sinyal alternatif dalam tegangan, tidak ada komponen dc.
•       Bandwidth cukup kecil bahwa dalam pengkodean NRZ.
•       Berjalan panjang ini 0 tidak memungkinkan sinkronisasi.

1.       Tiap bilangan 1 memulai transisi yang bisa dipakai sebagai sinkronisasi


2.       Memungkinkan deteksi kesalahan untuk suatu pulsa naik atau turun
3.       Setelah sinyal 1 berkebalikan pada tegangan, di sini tidak ada komponen dc
4.       Bandwidth yang cukup kecil daripada encoding dengan NRZ
5.       bilangan 0 yang panjang tidak memperbolehkan sinkronisasi

C. kode Manchester  
kode manchester adalah kode baris pengkodean di mana setiap data bit setidaknya
memiliki satu transisi dan menempati waktu yang sama.  Dalam pengkodean Manchester
yang ditampilkan, logika 0 ditunjukkan oleh 0-1 transisi di tengah-tengah bit dan logika 1
adalah ditunjukkan oleh 1-0 transisi di tengah bit .Salah satu keuntungan utama
menggunakan kode Manchester pendekatan transmisi data adalah komponen clocking diri.
This process of synchronizing and timing the rate and direction of the transmission can
help to reduce the chances for several types of data failure. Proses sinkronisasi dan waktu
kecepatan dan arah transmisi dapat membantu untuk mengurangi kemungkinan untuk
beberapa jenis data kegagalan.
Contoh :

Pola bit “0 1 1 1 1 0 0 1” diencode menjadi “01 10 10 10 10 01 01 10”.

Gambar Teknik Pengkodean


Daftar pustaka

https://manadokampungkodo.blogspot.com/2014/12/bipolar-ami.html

https://jarkom2five.wordpress.com/2015/09/08/metode-encoding-nrz-nrzi-manchester-clock-
4b5b/

https://frandstino.blogspot.com/2010/12/pengkodean-data.html

Anda mungkin juga menyukai