Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PROSES PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN

PADA DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KOTA PALU


Rustam
Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
This research is aimed to analyze the process of budget planning and implementation in The
Department of Tourism and Creative Economy, Palu City. It is a descriptive qualitative and
selects 4 (four) financial managers as its main respondents. The result indicates that the process of
budget planning in The Department of Tourism anD, Renja-SKPD, KUA, PPAS, RKA-SKPD, and
APBD, which are compiled into a budget implementation document/DPA. However, budget
allocation for each program is disproportional and disregards the procurement standard analysis.
Moreover, budget implementation has been executed based on the regulation and yet, is not
supported by qualified human resources, who have knowledge of financial management. Fund
disbursement is often delayed because of waiting for the provision of funds letter/SPD and there is
also a delay in money supply process/GU because the financial report is not handed to the treasure
on time.
Keywords: budget planning and implemantation

Perencanaan anggaran merupakan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD


proses yang paling krusial dalam harus betul-betul dapat menyajikan informasi
penyelenggaraan pemerintahan, karena yang jelas tentang tujuan, sasaran, serta
berkaitan dengan tujuan dari pemerintahan korelasi antara besaran anggaran (beban kerja
itu sendiri untuk mensejahterakan rakyatnya. dan harga satuan) dengan manfaat dan hasil
Perencanaan merupakan proses yang yang ingin dicapai atau diperoleh masyarakat
terintegrasi, oleh karenanya output dari dari suatu kegiatan yang dianggarkan.
perencanaan adalah penganggaran. Pelaksanaan anggaran adalah tahap
Perencanaan merupakan bagian terpenting dimana sumber daya digunakan untuk
dalam kegiatan pembangunan oleh melaksanakan kebijakan anggaran. Suatu hal
pemerintah. Dari perencanaan itu yang mungkin terjadi dimana anggaran yang
proses/kegiatan pembangunan berjalan sesuai disusun dengan baik ternyata tidak
dengan arah yang telah ditentukan. Oleh dilaksanakan dengan tepat, tetapi tidak
karena itu, tahap perencanaan menjadi pusat mungkin anggaran yang tidak disusun
perhatian bagi semua pemerintah daerah dengan baik dapat diterapkan secara tepat.
dalam kegiatan pembangunan. Persiapan anggaran yang baik merupakan
Pengaturan pada aspek perencanaan awal baik secara logis maupun kronologis.
diarahkan agar seluruh proses penyusunan walaupun demikian proses pelaksanaanya
APBD semaksimal mungkin dapat tidak menjadi sederhana karena adanya
menunjukan latar belakang pengambilan mekanisme yang menjamin ketaatan pada
keputusan dalam penetapan arah kebijakan program pendahuluan. Bahkan dengan
umum, skala proritas dan penetapan alokasi perkiraan yang baik sekalipun, akan ada
serta distribusi sumber daya dengan perubahan-perubahan yang tidak terduga
melibatkan partisipasi masyarakat. Dokumen dalam tahun yang bersangkutan yang
Pelaksanaan Anggaran yang disampaikan diperlihatkan dalam anggaran. Tentu saja
oleh masing-masing satuan kerja perangkat perubahan-perubahan tersebut harus
daerah (SKPD) yang disusun dalam format disesuaikan dengan cara yang konsisten

209
210 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 5, Mei 2016 hlm 209-216 ISSN: 2302-2019

dengan tujuan kebijakan yang mendasar mempertanggungjawabkan pelaksanaan


untuk menghindari terganggunya aktivitas pengeluaran. Proses Pelaksanaan DPA:
satker dan manajemen program/kegiatan. 1. Anggaran Kas
Pengeluaran anggaran daerah 2. SPD
berdasarkan pada kewajaran ekonomi, efisien 3. SPP
dan efektif maka sistem penganggaran 4. SPM
dirubah menjadi sistem anggaran kinerja. 5. SP2D
Dengan menggunakan anggaran kinerja 6. Pertanggung Jawaban Penggunaan Dana
tersebut maka anggaran daerah akan lebih Namun Kenyataan menunjukkan,
transparan, adil dan dapat bahwa selama berlakunya Peraturan
dipertanggungjawabkan. Untuk menyusun Peraturan Daerah tersebut, setiap Satuan
anggaran daerah dengan pendekatan kinerja Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Palu
diperlukan tolok ukur kinerja setiap unit belum mampu menerapkan sebagaimana
kinerja yang kemudian diterjemahkan mestinya. Hal tersebut antara lain disebabkan
melalui berbagai program dan kegiatan yang oleh karena lambatnya penetapan Rencana
dapat ditentukan satuan ukur dan target Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) setiap
kinerja. tahun, sementara RKPD tersebut menjadi
Menyikapi permasalahan tersebut, salah satu pedoman dalam penyusunan
Pemerintah Daerah Kota Palu Mengeluarkan Rancangan APBD. Selain itu, penyusunan
Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 6 Tahun Kebijakan Umum APBD (KUA) serta
2009 sebagaimana diubah dengan Peraturan Prioritas dan Plafond Anggaran Sementara
Daerah Nomor 15 Tahun 2011 Tentang (PPAS) sebagai kegiatan awal penyusunan
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. RAPBD juga lambat dimulai
Penyusunan Rancangan Anggaran pelaksanaannya.
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Disamping itu, dalam penyusunan
Perencanaan Dokumen Pelaksanaan program dan kegiatan bahkan belanja
Anggaran (DPA) adalah merupakan proses disetiap Satuan Kerja Perangkat Daerah
mempersiapkan secara sistimatis kegiatan (SKPD) tidak menggunakan analisis
yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan kewajaran belanja atau analisis standar
yang hendak dicapai selama periode waktu belanja, masih terdapat penentuan besaran
tertentu yang dinyatakan dalam ukuran anggaran untuk setiap kegiatan tidak
finansial. Proses Perencanaan DPA: disesuaikan dengan kebutuhan belanja,
1. RPJMD biasanya belanja pegawai lebih besar
2. RKPD dibanding belanja kegiatan.
3. Renja-SKPD Untuk menjamin terlaksananya
4. KUA kebijakan dalam pengelolaan keuangan
5. PPAS daerah secara efektif dan efisien maka
6. RKA-SKPD diperlukan adanya pengelola keuangan yang
7. APBD memiliki kinerja yang baik khususnya dalam
8. DPA bidang perencanaan dan pelaksanaan
Pelaksanaann Dokumen Pelaksanaan anggaran yang akurat dan tepat waktu. Oleh
Anggaran (DPA) adalah wewenang untuk karena itu kinerja pengelola keuangan di
mengadakan tindakan-tindakan dalam rangka lingkungan Dinas Pariwisata Dan Ekonomi
penyelenggaraan rumah tangga daerah yang Kreatif Kota Palu sebagai pengelola
membawa akibat pengeluaran-pengeluaran keuangan sangat dibutuhkan tugas, fungsi
yang membebani anggaran dan berkewajiban dan tanggung jawabnya berjalan secara
optimal.
Rustam, Analisis Proses Perencanaan Dan Pelaksanaan Anggaran Pada Dinas Pariwisata………………………...211

METODE pada obyek yang terkait dalam penelitian


ini.
Untuk menganalisis dan
menggambarkan secara mendalam mengenai
proses Perencanaan dan Pelaksanaan HASIL DAN PEMBAHASAN
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) di Perencanaan Anggaran Dinas Pariwisata dan
kantor Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Ekonomi Kreatif Kota Palu
Kreatif Kota Palu. Dari hasil penelitian Mengingat pentingnya perencanaan
tersebut kemudian dapat diukur berdasarkan pembangunan nasional ini maka pemerintah
deskriptif verifikatif berdasarkan hasil dengan persetujuan DPR telah menerbitkan
wawancara yang dilaksanakan di kantor UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kota Perencanaan Pembangunan Nasional
Palu. Dalam memperoleh data baik sekunder diharapkan akan mengintegrasikan dan
maupun data primer, maka rencana penelitian mengsinkronkan sistem perencanaan yang
ini dilaksanakan selama tiga bulan di kantor ada sehingga akan menghasilkan suatu sistem
Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kota perencanaan yang komprehensif. Selain itu
Palu. Guna memperkuat hasil penelitian sistem perencanaan ini juga akan
tersebut berdasarkan data yang didapatkan. menghasilkan perencanaan yang akuntabel
Informan dalam penelitian ini adalah dan terpadu dengan sistem penganggarannya.
para pengelola keuangan di kantor Dinas Sesuai amanat UU Nomor 25 Tahun
Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kota Palu 2004 tentang sistem perencanaan
yakni sebanyak 4 orang. Mengingat jumlah pembangunan nasional dan Peratran Daerah
informani relatif kecil, maka peneliti Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok
memutuskan untuk melakukan penelitian Pengelolaan Keuangan Daerah, Dinas
dengan menjadikan seluruh informan sebagai Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Palu
responden. melakukan proses perencanaan dimulai dari
Dalam memperoleh semua data yang tahapan sebagai berikut :
dibutuhkan dalam penelitian ini, maka teknik 1. Penyusunan Rencana Pembangunan
pengumpulan data yang digunakan oleh Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
peneliti yaitu sebagai berikut: Dalam rangka meningkatkan sinergitas,
1. Dokumentasi yaitu pengumpulan data sinkronisasi dan integrasi pembangunan
yang dilakukan dengan cara daerah diperlukan sebuah rencana
mengumpulkan dokumen-dokumen pembangunan yang dapat menjadi pedoman
laporan keuangan. bagi seluruh pemangku kepentingan dalam
2. Penulis pun melakukan teknik wawancara memberikan kontribusi bagi pembangunan
dengan pengelola keuangan dan daerah di Kota Palu dalam kurun waktu 5
mengungkap fakta yang terjadi dilapangan (lima) tahun ke depan. Rencana
3. Studi Pustaka yaitu pengumpulan data pembangunan tersebut diwujudkan dalam
yang dilakukan dengan cara mempelajari dokumen Rencana Pembangunan Jangka
buku-buku yang berkaitan dengan Menengah Daerah yang kemudian disingkat
keuangan daerah serta literatur lainnya, RPJMD Kota Palu 2010-2015. Kebijakan
membuka web yang berkaitan dengan pada Urusan kepariwisataan diarahkan pada
Perencanaan dan Pelaksanaan Dokumen terwujudnya Palu sebagai Kota Wisata
Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan karya- melalui pengembangan dan pemanfaatan
karya ilmiah yang mendukung penelitian potensi-potensi wisata secara maksimal baik
ini, dan data-data. wisata dagang maupun wisata religius,
4. Wawancara, wawancara dilakukan pada peningkatan manajemen pengelolaan
pengelola keuangan yang terkait selain itu
212 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 5, Mei 2016 hlm 209-216 ISSN: 2302-2019

pariwisata serta peningkatan kualitas sumber daerah, rencana kerja yang terukur dan
daya manusia dibidang kepariwisataan. pendanaanya, baik yangn dilaksanakan
1) Peningkatan promosi dan pemasaran langsung oleh pemerintah, pemerintah daerah
lokasi pariwisata; maupun dilakukan dengan mendorong
2) Peningkatan peran swasta dan masyarakat partisipasi masyarakat.
dalam peningkatan kepariwisataan di 3. Penyusunan Rencana Kerja SKPD
daerah; (Renja-SKPD)
3) Penataan Objek wisata unggulan daerah; Penyusunan Renja-SKPD mengacu
4) Penyelenggaran event wisata tahunan pada RKPD, Renstra- SKPD dan evaluasi
Pameran; pelaksanaan program dan kegiatan periode
5) Penyelenggaraan Event Festival Teluk sebelumnya dan memecahkan masalah yang
Palu setiap tahunnya semakin baik. dihadapi berdasarkan usulan program serta
Program-program pembangunan pada kegiatan yang berasal dari masyarakat.
Urusan Kepariwisataan yang dilaksanakan Pada tahun 2015 di Dinas Pariwisata dn
adalah sebagai berikut : Ekonomi Kreatif Kota Palu terdapat 7 (tujuh)
1) Program Pengembangan Pemasaran program yang terbagi lagi menjadi 28 (dua
Pariwisata; puluh delapan) kegiatan. Evaluasi pencapaian
Tujuan : Mempublikasikan Potensi Obyek kinerja meliputi seluruh program dan
Wisata menjadi Daerah tujuan wisata. kegiatan yang di kelompokkan menurut
Sasaran : Meningkatkan Potensi Obyek urusan wajib/pilihan.
Wisata. 4. Kebijakan Umum APBD (KUA)
2) Program Pengembangan Destinasi Kepala daerah menyusun rancangan
Pariwisata; KUA berdasarkan RKPD dan pedoman
Tujuan: Peningkatan kunjungan penyusunan APBD yang ditetapkan Menteri
wisatawan baik wisatawan nusantara Dalam Negeri setiap tahun. Rancangan KUA
maupun wisatawan mancanegara. memuat target pencapian kinerja yang
Sasaran : Terjalinnya hubungan destinasi terukur dari program-program yang akan
wisata antar daerah maupun antar negara. dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk
3) Program Pengembangan Kemitraan setiap urusan pemerintahan daerah yang
Kepariwisataan; disertai dengan proyeksi pendapatan daerah,
Tujuan:Mendorong peran swasta untuk alokasi belanja daerah, sumber dan
lebih optimal dalam mengembangkan penggunaan pembiayaan yang disertai
pariwisata. dengan asumsi yang mendasarinya.
Sasaran : Meningkatnya peran swasta 5. Prioritas dan Plafon Anggaran
dalam mengembangkan pariwisata. Sementara (PPAS)
2. Penyusunan Rencana kerja Pemerintah Berdasarkan KUA yang telah
Daerah (RKPD) disepakati maka pemreintah daerah
RKPD merupakan penjabaran dari menyusun rancangan Prioritas dan Plafon
RPJMD dimana akan menjadi pedoman Anggaran Sementara (PPAS). Rancangan
dalam penyusunan Rancangan Anggaran PPAS disusun dengan tahapan sebagai
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) berikut :
proses penyusunan RKPD melalui - Menentukan skala proritas untuk urusan
Musrenbang yang mana RKPD sebagai wajib dan urusan pilihan
pedoman penyusunan RAPBD sebagai - Menentukan urusan program untuk
pedoman, RKPD yang dimaksud memuat masing-masing urusan
rancangan kerangka ekonomi daerah, - Menyusun plafon anggaran sementara
prioritas pembangunan dan kewajiban untuk masing-masing program
Rustam, Analisis Proses Perencanaan Dan Pelaksanaan Anggaran Pada Dinas Pariwisata………………………...213

6. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Penyusunan Dokumen Pelaksanaan


SKPD (RKA-SKPD) Anggaran (DPA) di Dinas Pariwisata dan
Proses dan mekanisme penyusunan Ekonomi Kreatif Kota Palu dilakukan oleh
RKA-SKPD Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Masing-masing Bidang yang berada di
Kreatif Kota Palu meliputi : Instansi tersebut dan diberikan waktu paling
1. Dinas menerima Surat Edaran (SE) lambat 4 (empat) hari dari diterimanya surat
Kepala Daerah tentang Pedoman pemberitahuan dari DPPKAD Kota Palu, dan
Penyusunan RKA-SKPD. Berdasarkan SE 2 (dua) hari dilakukan verifikasi oleh Kepala
tersebut Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Dinas serta pembuatan rekapitulasi anggaran
Kreatif Kota Palu menyusun RKA oleh Sub Bagian Program. Hal itu dilakukan
masing-masing kegiatan. karena penyerahan rancangan DPA-SKPD
2. Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif kepada PPKD paling lambat 6 (enam) hari
Kota Palu menyusun rincian anggaran dari diterima Surat Pemberihuan.
belanja tidak langsung untuk DPA-SKPD yang digunakan oleh
menghasilkan RKA-SKPD 2.1 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
3. Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Palu adalah: DPA-SKPD 2.1 belanja tidak
Kota Palu menyusun rincian anggaran langsung, DPA-SKPD 2.2 rekapitulasi
belanja langsung masing-masing kegiatan belanja langsung program/kegiatan dan DPA-
untuk menghasilkan RKA-SKPD 2.2.1 SKPD 2.2.1 rincian DPA belanja langsung
untuk kemudian digabung dalam program/kegiatan SKPD.
rekapitulasi rincian anggaran belanja
langsung untuk menghasilkan RKA- Proses Pelaksanaan Anggaran di Dinas
SKPD 2.2. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Palu
Daerah (APBD) Pelaksanaan anggaran belanja pada
APBD merupakan dasar pengelolaan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
keuangan daerah dalam 1 (satu) tahun Palu dilaksankan setelah Dokumen
anggaran. Penyusunan APBD diawali dengan Pelaksanaan Anggaran (DPA) ditetapkan.
membuat kesepakatan antara pemerintah dan Proses pelaksanaaan Dokumen Pelaksanaan
DPRD tentang kebijakan umum APBD dan Anggaran di Dinas Pariwisata dan Ekonomi
proritas dan plafon anggaran yang akan Kreatif Kota Palu dimulai dengan tahapan :
menjadi pedoman untuk penyusunan APBD. 1. Anggaran Kas
APBD disusun sesuai dengan kebutuhan Kepala SKPD berdasarkan rancangan
penyelenggaraan pemerintahan dan DPA-SKPD menyusun rancangan anggaran
kemampuan pendapatan daerah. Penyusunan kas SKPD. Rancangan anggaran kas SKPD
APBD berpedoman pada RKPD dalam disampaikan kepada PPKD dan BUD
rangka mewujudkan pelayanan kepada bersamaan dengan rancangan DPA-SKPD.
masyarakat untuk tercapinya tujuan Pembahasan rancangan anggaran kas SKPD
bernegara. dilaksanakan bersamaan dengan pembahasan
8. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) DPA-SKPD. Anggaran kas memuat
Setelah APBD ditetapkan semua kepala perkiraan arus kas masuk yang bersumber
SKPD menyusun rancangan DPA-SKPD. dari penerimaan dan perkiraan arus kas
Rancangan DPA-SKPD merinci sasaran yang keluar yang digunakan guna mendanai
hendak dicapai, program, kegiatan, anggaran pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode.
yang disediakan untuk mencapai sasaran Setelah DPA-SKPD dan anggaran kas
tersebut, dan rencana penarikan dana tiap- disahkan , anggaran kas diinput ke dalam
tiap SKPD. sistem operasi keuangan (software) untuk
214 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 5, Mei 2016 hlm 209-216 ISSN: 2302-2019

masing-masing program/kegiatan sesuai Pengajuan dokumen SPP-GU yang


dengan penggunaanya yaitu per tiga bulan dilakukan oleh bendahara pengeluaran
(per triwulan) kecuali belanja gaji per satu untuk memperoleh persetujuan dari
tahun anggaran, karena pada saat mengimput pengguna anggaran/kuasa pengguna
SPP langsung terkoneksitas kedalam data anggaran melalui PPK-SKPD dalam
base software yang digunakan. rangka ganti uang persediaan atas
2. Surat Penyediaan Dana (SPD) pembayaran uang persediaan dan mengisi
Surat Penyediaan Dana (SPD) untuk kembali uang persediaan setelah uang
belanja langsung (kegiatan) dilakukan setiap persediaan distribusikan ke bendahara
tiga bulan (per triwulan) kecuali belanja tidak pembantu sesuai dengan keperluan dari
langsung (gaji) SPDnya dilakukan sekali masing-masing program/kegiatan.
dalam setahun. SPD memberikan informasi 3. Surat Permintaan Pembayaran Tambahan
ketersediaan dana untuk setiap kegiatan Uang Persediaan (SPP-TU)
tetapi tidak harus dibuat SPD per kegiatan. Pengajuan dokumen SPP-TU yang
Langkah-langkah Teknis Penyediaan Dana : dilakukan oleh bendahara pengeluaran
1. Kuasa BUD menyiapkan rancangan SPD untuk memperoleh persetujuan dari
segera setelah menerima Rancangan DPA- pengguna anggaran/kuasa pengguna
SKPD dan Anggaran Kas SKPD. anggaran melalui PPKD-SKPD dalam
2. Kuasa BUD menyiapkan Rancangan SPD rangka tambahan uang persediaan.
berdasarkan DPA-SKPD dan Anggaran 4. Surat Permintaan Pembayaran Langsung
Kas Pemerintah Daerah. Rancangan SPD (SPP-LS)
yang telah dibuat, diserahkan kepada SPP-LS diajukan untuk pembayaran gaji
PPKD untuk diotorisasi. dan tunjangan serta pengadaan barang dan
3. PPKD menyerahkan SPD yang telah jasa. Penerbitan dan pengajuan SPP-LS
diotorisasi kepada Pengguna untuk pembayaran gaji dan tunjangan
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran serta pengahasilan lainnya sesuai dengan
Surat Penyediaan Dana (SPD) pertauran perundang-undangan dilakukan
ditandatangani oleh Pejabat Pengelola oleh bendahara pengeluaran guna
Keuangan Daerah (PPKD) sebagai dasar memperoleh persetujuan pengguna
untuk menerbitkan SPP yang diajukan oleh anggaran/kuasa pengguna anggaran
SKPD. melalui PPK-SKPD.
3. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Berdasarkan Surat Penyediaan Dana 4. Surat Perintah Membayar (SPM)
(SPD) yang telah diterbitkan oleh PPKD Sesuai dengan SPP yang diajukan oleh
bendahara pengeluaran mengajukan SPP bendahara dan diterbitkan SPM oleh
kepada pengguna anggaran/kuasa pengguna pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran melalui PPK-SKPD. SPP terdiri : anggaran diajukan kepada kuasa BUD untuk
1. Surat Permintaan Pembayaran Uang diterbitkan SP2D. Kuasa BUD meneliti
Persediaan (SPP-UP) kelengkapan dokumen SPP dan SPM yang
Pengajuan dokumen SPP-UP yang diajukan oleh pengguna anggaran/kuasa
dilakukan oleh bendahara pengeluaran pengguna anggaran agar pengeluaran yang
untuk memperoleh persetujuan dari diajukan tidak melampaui pagu dan
pengguna anggaran/kuasa pengguna memenuhi persayaratan yang ditetapkan
anggaran melalui PPK-SKPD dalam dalam peraturan perundang-undangan.
rangka pengisian uang persediaan. Kelengkapan dokumen SPM yang diajukan
2. Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna
Persediaan (SPP-GU). anggaran :
Rustam, Analisis Proses Perencanaan Dan Pelaksanaan Anggaran Pada Dinas Pariwisata………………………...215

a. Surat pernyataan tanggung jawab b. Ringkasan pengeluaran per rincian obyek


pengguna anggaran/kuasa pengguna disertai dengan bukti-bukti pengeluaran
anggaran. yang tercantum dalam pengeluaran per
b. Surat pengantar rincian obyek.
c. Ringkasan per rincian obyek yang disertai c. Buku pajak.
dengan bukti-bukti yang lengkap dan sah Dalam rangka pertanggungjawaban
(untuk SPM-GU) pelaksanaan anggaran, Pengelola Keuangan
d. Bukti-bukti pengeluaran yang sah dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota
lengkap sesuai dengan kelengkapan Palu menyusun laporan keuangan yang
persyaratan yang ditetapkan dalam meliputi :
peraturan perundang-undangan (SPP-LS) 1. Laporan Realisasi Anggaran
e. Bukti atas penyetoran PPN/PPH (untuk 2. Neraca
SPM-GU dan LS) 3. Catatan Atas Laporan Keuangan
5. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
Surat perintah pencairan dana KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
merupakan dokumen yang diterbitkan oleh
BUD/kuasa BUD meneliti kelengkapan Kesimpulan
dokumen SPM yang diajukan oleh pengguna Berdasarkan hasil analisis dan
anggaran/kuasa pengguna anggaran dengan penelitian di Dinas Pariwisata dan Ekonomi
tujuan pengeluaran yang dilakukan tidak Kreatif dapat disimpulakan sebagai berikut:
melampaui pagu dan memenuhi persyaratan 1. Proses perencanaan Anggaran pada Dinas
perundangan. Penerbitan SP2D paling lama 2 Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Palu
(dua) hari kerja terhitung sejak diterimanya sudah dilaksanakan sesuai dengan
pengajuan SPM. mekanisme perencanaan dimulai dari
Kuasa BUD menyerahkan SP2D yang RPJMD, RKPD, Renja-SKPD, KUA,
diterbitkan untuk keperluan uang PPAS, RKA-SKPD dan APBD yang
persediaan/ganti uang persediaan/tambahan kemudian menjadi Dokumen Pelaksanaan
uang persediaan dan pembayaran langsung Anggaran (DPA). Hanya saja penentuan
untuk gaji dan tunjangan kepada pengguna alokasi anggaran untuk masing-masing
anggaran/kuasa pengguna anggaran. Kuasa kegiatan belum maksimal dan tidak
BUD menyerahkan SP2D yang diterbitkan proposional serta tidak melakukan analisis
untuk keperluan pembayaran langsung standar belanja.
kepada pihak ketiga. 2. Proses Pelaksanaan Anggaran pada Dinas
6. Pertanggung jawaban Penggunaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah
Dana mengikuti mekanisme sesuai dengan
Bendahara pengeluaran secara regulasi yang ada, akan tetapi kualitas
administratif wajib mempertanggung sumber daya manusia yang belum optimal
jawabkan penggunaan uang persediaan/ganti khususnya tentang pengetahuan
uang persediaan/tambahan uang persediaan pengelolaan keuangan daerah, pencairan
kepada kepala SKPD selaku pengguna dana terlambat karena menunggu Surat
anggaran. Dalam mempertanggung jawabkan Penyediaan Dana (SPD), serta sering juga
pengelolaan uang persediaan/ganti uang terjadi keterlambatan Proses Ganti Uang
persediaan /tambahan uang persediaan Persediaan (GU) yang disebabkan atas
dokumen pertangggung jawaban yang pertanggungjawaban kegiatan yang
disampaikan mencakup : biasanya disebut SPJ tidak diserahkan ke
a. Buku kas umum Bendahara tepat pada waktunya.
216 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 5, Mei 2016 hlm 209-216 ISSN: 2302-2019

Rekomendasi yang bermanfaat, sehingga artikel ini dapat


1) Kepada pengambil keputusan agar diselesaikan dengan baik, penulis ucapkan
melakukan kegiatan pelatihan tentang banyak terima kasih.
pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah
khususnya kepada para pegawai pengelola DAFTAR RUJUKAN
keuangan di Dinas Pariwisata dan
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis.
Ekonomi Kreatif Kota Palu.
2) Dalam mengatasi permasalahan Bandung: Penerbit CV. Alvabeta
pelaksanaan anggaran perlu adanya Departemen Dalam Negeri, 2006, Bagan Alir
koordinasi dalam meningkatkan pelayanan Sisklus Pengelolaan Keuangan Daerah
administrasi berupa kendala-kendala yang Berdasarkan permendagri Nomor 13
dihadapi sehingga dapat mencapai hasil Tahun 2006 tentang Pedoman
yang diharapkan. Pengelolaan Keuangan Daerah.
3) Kepada peneliti berikutnya dapat
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
memperluas penelitian ini seperti meneliti
kepada semua SKPD di Kota Palu tentang Sistem Perencanaan
sehingga dapat memberikan informasi Pembangunan Nasional.
yang komperhensif tentang pengelolaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006
keuangan daerah pada Pemerintah Daerah tentang Pelaporan Keuangan dan
Kota Palu. Kinerja Instansi Pemerintah
Permendagri 13 Tahun 2006 dan
UCAPAN TERIMA KASIH
Perubahannya Permendagri 59 Tahun
Atas bantuan dari berbagai pihak 2008 tentang Pedoman Pengelolaan
khususnya pembimbing yang penulis hormati Keuangan Daerah
Bapak Prof. Dr. Andi Mattulada Amir, SE,
Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 6 Tahun
M.Si. dan Ibu Dr. Vitayanti Fattah, SE, M.Si.
yang telah sudi meluangkan waktu dan 2009 tentang Pokok-Pokok
banyak memberikan masukan serta saran Pengelolaan Keuangan Daerah.

Anda mungkin juga menyukai