Anda di halaman 1dari 1

Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi perusahaan

dimana pengukuran tersebut dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta
sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan. Selama ini, pengukuran kinerja secara
tradisional hanya menitikberatkan pada sisi keuangan. Melalui balanced scorecard ,
perusahaan tidak hanya mengukur kinerja organiasasi (perusahaan) dari satu perspektif
keuangan saja, tetapi kinerja perusahaan diukur melalui empat persfektif yaitu perspektif
finansial, perspektif customer, perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran.

Pendekatan manajemen dengan menggunakan metode Balanced Scorecard lahir


sebagai upaya untuk mendapatkan alat pengukuran kinerja yang komprehensif, koheren, dan
teratur, karena metode Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja pada sebuah
organisasi tidak hanya mendasarkan pada perspektif keuangan, tetapi juga pada perspektif
non keuangan seperti perspektif pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan
pertumbuhan. Balanced Scorecard memberikan kerangka yang jelas dan masuk akal bagi
seluruh personel untuk menghasilkan kinerja keuangan melalui perwujudan berbagai kinerja
non keuangan tersebut. Perkembangannya Balanced Scorecard tidak hanya sekedar alat
pengukur kinerja, tetapi sebagai sistem manajemen strategis yang komprehensif, koheren,
dan terukur.

Organisasi harus mengembangkan Balanced Scorecard sesuai dengan kebutuhan


mereka. Tantangan besar terjadi ketika mengembangkan alat ukur, menyederhanakan proses,
penanganan resistensi terhadap perubahan, kelemahan berkomunikasi organisasi,
mengumpulkan data, mengadaptasi teknologi untuk proses dan benchmarking.

Anda mungkin juga menyukai