Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Risandi

NIM : 1714050078

kelompok 1

EVALUASI DAN EVALUASI PENDIDIKAN

A. Pengertian Evaluasi
kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan
instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpuan.
B. Pengertian Evaluasi Pendidikan
Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan
yang telah ditentukan.

Kelompok 2

Prinsip-prinsip hasil belajar

1. Prinsip Keseluruhan (al-kamal, al-tamam)


Prinsip keseluruhan atu prinsip menyeluruh dikenal juga dengan istilah prinsip
komprehensif (comprehensive). Denagan prinsip komprehensif dimaksudkan disini
bahwa evaluasi hasil belajar dapat di katakatan terlaksana dengan baik apabila evaluasi
tersebut dilaksanakan secara bulat, utuh atau menyeluruh. Dengan melakukan evaluasi
hasil belajar secara bulat, utuh menyeluruh akan diperoleh bahan bahan keterangan
dan informasi yang lengkap mengenai keadaan dan perkembangan subjek didik yang
dijadikan sasaran evaluasi.
2. Prinsip kesinambungan ( istimrar)
Prinsip kesinambungan juga dikenal dengan istilah prinsip kontinuitas
( continuiti). dengan prinsip kesinambungan dimaksud disini bahwa evaluasi hasil
belajar adalah evaluasi hasil beljar yang dilaksanakan secara teratur dab sambung
menyambung dari waktu ke waktu.
Prinsip obyektivitas ( maudluiyyah)
3. Prisnsip obyektivitas mengandung makna, bahwa evaluasi hasil belajar dapat
dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari faktor faktor yang
sifat nya subyektif
Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerjasama dengan semua pihak,
seperti orang tua peserta didik sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta
didik itu sendiri.
4. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri ynag
menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan mengunakan alat tersebut.

Kelompok 3

TES HASIL BELAJAR

Ciri-ciri Hasil Tes Belajar Yang Baik


1. Validitas
Jadi tes hasil belajar dinyatakan valid apabila tes hasil belajar (sebagaialat pengukur
keberhasilan peserta didik) dengan secara tepat, benar, sahih telah dapat mengukur
atau mengungkap hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik, setelah
mereka mempunyai proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
2. Reliabilitas
Suatu ujian dikatakan telah memiliki reabilitas apabila bila skor-skor atau nilai-nilai yang
diperoleh para peserta ujian untuk pekerjaan ujiannya adalah stabil, kapan saja dimana
saja dan oleh siapa saja ujian itu dilaksanakan, diperiksa dan dinilai.
3. Obyektivitas
Tes hasil belajar yang baik apabila memiliki ciri-ciri obyektif. Sebuahtes
dikatakan sebagai tes hasil belajar yang obyektif apabila tersebut disusun dan
dilaksanakan menurut apa adanya..
4. Praktikabilitas
Sebuah tes hasil belajar yang baik apabila memiliki ciri-ciri praktis dan ekonomis.

Kelompok 4
TEKNIK TES DAN NON TES

Teknik Tes
Pengertian Tes
Secara harfiah, kata “tes” berasal dari bahasa Perancis testum yang berarti
pengukur yang mempunyai “piring untuk menyisihkan logam mulia. Dalam
bahasa Inggris tes ditulis test yang berarti ujian atau percobaan. Adapun dari segi
istilah, menurut Anne Anastasi yang dimaksud dengan test adalah alat ukur yang
mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta
dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis
atau tingkah laku individu.
Teknik Non-tes
Teknik non-tes yaitu penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan tanpa
“menguji” peserta didik, melainkan dilakukan dengan melakukan pengamatan secara
sistematis (observasi), interview, questionnaire, dan memerika dokumen.

Kelompok 5

Teknik pengujian Validitas Tes Hasil belajar beserta Itemnya

1. Pengujian Validitas Tes Secara Rasional


Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu
yang diinginkan. Menurut Anastasi dan Urbina, validitas berhubungan dengan apakah tes
mengukur apa yang mesti diukurnya dan seberapa baik dia melakukan. Validitas
merupakan derajat sejauh mana tes mengukur apa yang di ingin mengukur.
2. Pengujian Validitas Tes Secara Empirik
Yang dimaksud dengan tes secara empiris adalah ketetapan mengukur yang
didasarkan pada hasil analisis yang brsifat empiris. Dengan kata lain, validitas empiris
adalah validitas yang bersumber pada atau diperoleh atas dasar pengamatan di lapangan.
Bertitik tolak dari pada itu, maka tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki
validitas empiris apabila berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap data hasil
pengamatan di lapangan, terbukti bahwa tes hasil belajar itu dengan secara tepat telah
dapat mengukur hasil belajar yang seharusnya diungkap atau diukur lewat tes hasil
belajar tersebut.

3. Pengertian Validitas Item


Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar 1986). Suatu skala
atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila
instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai
dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki
validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.

Kelompok 6

Teknik pengujian reliabilitas tes hasil belajar.

1. Teknik Pengujian Reliabilitas Tes Hasil Belajar Untuk Uraian


Dalam rangka menentukan apakah tes hasil belajar bentuk uraian yang disusun oleh seorang staf
pengajar telah memiliki daya keajegan mengukur atau reliabilitas yang tinggi ataukah belum, pada
umumnya orang menggunakan sebuah rumus yang dikenal dengan Rumus Alpha.
2. Teknik Pengujian Reliabilitas Tes Hasil Belajar Bentuk Obyektif

Mengenai pembahasan reliabilitas dalam fungsinya sebagai alat pengukur hasil belajar. Tes
hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan , yaitu tes hasil belajar berbentuk uraian
yang dikenal dengan istilah essay test dan hasil belajar bentuk objektif yang dikenal dengan
istilah objektif test. Kedua bentuk tersebut dapat digunakan oleh staff pengajar untuk
mengukur tingkat reliabilitas hasil belajar siswa.

Kelompok 7.

1. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Hasil Belajar


Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Tertulis
Secara tertulis dapat didbedakan menjadi dua golongan yaitu tes hasil belajar
(tertulis) bentuk uraian (subjective test=essay test) dan tes hasil belajar (tertulis) bentuk
obyektive (objective test).

Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Hasil Belajar Bentuk Uraian


Dalam rangka melakukan evaluasi hasil belajar bentuk uraian adalah bahwa
begitu soal tes uraian selesai disusun hendaknya tester segera membuat kunci jawaban/
pedoman jawaban.

2. Teknik Pemberian Skor Hasil Tes Hasil Belajar


Pemberian skor merupakan langkah pertama dalam proses pengolahan hasil tes, yaitu proses
pengubahan jawaban-jawaban soal tes menjadi angka-angka. Angka-angka hasil penilaian itu
selanjutnya di ubah menjadi nilai-nilai. Penggunaan simbol untuk menyatakan nilai-nilai
hasil tes tertuang dalam bentuk angka dan simbol huruf.

Anda mungkin juga menyukai