Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai risiko inheren untuk utang usaha
Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi
untuk siklus akuisisi dan pembayaran.
Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha untuk memenuhi tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo
Prosedur audit
Ukuran sampel
Penetapan waktu
Pengujian Kewajiban Setelah Periode
Karena menekankan pada kurang saji dalam akun kewajiban, pengujian kewajiban setelah
periode (out-of-period liabilities test) merupakan hal yang penting bagi utang usaha. Luas
pengujian untuk mengungkapkan utang usaha yang belum tercatat, sering disebut pencarian
utang usaha yang belum tercatat, sangat tergantung pada penilaian risiko pengendalian dan
materialitas saldo akun yang potensial. Prosedur audit yang sama digunakan untuk
mengungkapkan utang yang belum tercatat dapat diterpkan pada tujuan keakuratan.
Memeriksa dokumentasi yang mendasari pengeluaran kas selanjutnya, auditor memeriksa
dokumen pendukung menyangkut pengeluaran kas setelah tanggal neraca guna menentukan
apakah pengeluaran kas dilakukan untuk kewajiban periode berjalan. Jika memang untuk
kewajiban periode berjalan, auditor harus menelusurinya ke neraca saldo utang usaha untuk
memastikan bahwa pembayaran tersebut telah dilakukan.
Memeriksa dokumentasi yang mendasari untuk tagihan yang belum dibayar beberapa minggu
setelah akhir tahun, auditor melaksanakan prosedur ini dengan cara yang sama seperti
sebelumnya dan untuk tujuan yang sama.prosedur ini berbeda karena dilakukan untuk kewajiban
yang belum dibayar mendekati akhir pekerjaan lapangan audit bukan untuk kewajiban yang telah
dibayar.
Menelusuri laporan penerimaan yang dikeluarkan sebelum akhir taun ke vaktur vendor terkait,
semua barang dagang yang diterima sebelum akhir taun periode akuntansi harus dicantumkan
sebagai utang usaha.
Menelusuri laporan vendor yang menunjukan saldo yang jatuh tempo ke neraca saldo utang
usaha, jika klien menyimpan file laporan vendor, auditor dapat menelusuri setiap laporan yang
memiliki saldo yang jatuh tempo pada tanggal neraca ke listing untuk memastikan bahwa hal itu
telah dicantumkan sebagai utang usaha.
Mengirim konfirmasi ke vendor dengan siapa klien melakukan bisnis, walaupun penggunaan
konfirmasi untuk utang usaha kurang begitu umum ketimbang untuk piutang usaha, auditor
kadang-kadang menggunakannya untuk menguji vendor yang dihapus dari daftar utang usaha,
transaksi yang dihilangkan dan saldo akun yang salah saji.
Pengujian pisah batas (cutoff tests) utang usaha dilakukan untuk menentukan apakah transaksi
yang dicatat bebrapa hari sebelum dan setelah tanggal neraca dicantumkan pada periode yang
benar. Lima pengujian audit kewajiban setelah periode yang baru saja kita bahas semuanya
,merupakan pengujian pisah batas untuk akuisisi tapi menekankan pada kurang saji.
Hubungan pisah batas dengan observasi fisik persediaan, dalam ,menentukan apakah pisah batas
utang usaha sudah benar, sangatlah penting jika pengujian pisah batas dikoordinasikan dengan
observasi fisik persediaan.
Perbedaa dalam perjalanan, menyangkut utang usaha, auditor harus membedakan antara akuisisi
persediaan atas dasar FOB destination dan atas dasar FOB origin. Untuk FOB destination, hak
akan berpindah ke pembeli ketika persediaan diterima, sehingga hanya persediaan yang diterima
pada atau sebelum tanggal neraca yang harus dimasukan dalam persediaan dan utang usaha pada
akhir tahun. Jika akuisisi dilakukan atas dasar FOB origin,perusahaan harus mencatat persediaan
dan utang yang terkait pada periode berjalan jika pengiriman dilakukan pada atau setelah tanggal
neraca.
Perbedaan antara faktur vendor dan laporan vendor, auditor harus membedakan antara faktur
vendor dengan laporan keuangan ketika memverivikasi jumlah yang terutang kepada vendor.
Auditor akan memperoleh bukti yang sangat handal mengenai setiap transaksi ketika mereka
memeriksa faktur faktur vendor dan dokumen pendukung terkait setiap laporan penerimaan dan
pesanan pembelian.
Perbedaan antara laporan vendor dan konfirmasi perbedaan yang paling penting terletak pada
sumber informasinya. Laporan vendor disiapkan oleh vendor (pihak ketiga yang independen)
tetapi berada ditangan klien pada saat auditor memeriksanya. Hal ini memberikan klien
kesempatan untuk mengubah laporan vendor untuk menyimpan laporan tertentu dari auditor.