Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI GULMA

“TEKNOLOGI PERLINDUNGAN TANAMAN”

Kelompok 1

Kelas E

Ayu Astri 150510190007

Jenis gulma (pada tanaman cabe)

1 Topical Girdlepod/wedusan

2 Ciplukan

3 Rumput teki

4 Alang-alang

5 Rumput pangola

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2020
GULMA 1

Nama Ilmiah : Mitracarpus hirtus (L.) DC.

Nama Umum : Tropical Girdlepod

Nama Daerah : Wedusan

Golongan : Daun Lebar

Klasifikasi :

 Family : Rubiaceae – madders, rubiacées


 Genus : Mitracarpus Zucc. – girdlepod
 Species : Mitracarpus hirtus (L.) DC. – tropical girdlepod

DESKRIPSI SINGKAT GULMA 1

Akar : Serabut

Batang : Batang Rumput, karena memiliki ruas-ruas yang nyata,dan berongga,serta umumnya pendek

Daun : Menyirip

Bunga : Corolla putih

Buah : Bulat seperti telur atau elips-lonjong

Biji : Biji kuning kecoklatan

Habitat : Gulma semi akuatik, gulma yang dapat hidup didarat (tempat-tempat kering)dan di air (tempat-tempat basah)

Perbanyakan : Reproduksi vegetatif, karena batang beserta daunnya yang terdapat didalam tanah bercabang-cabang dan tumbuh
mendatar dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang mucul di atas tanah dan dapat merupakan tumbuhan baru.

Pengendalian : Pengendaliannya dengan herbisida yaitu Teknik ini dilakukan dengan memotong rimpang ilalang lalu biomasa-nya
dikeringkan di atas tanah atau ditimbun di lubang yang cukup dalam. Adapun peralatan yang digunakan meliputi cangkul, sekop, dan
garpu.
Gulma 2

Nama Ilmiah : Physalis angulata L.

Nama Umum : Morel berry, ciplukan

Nama Daerah : Cecendet (Jawa Barat), ceplukan (Jawa Tengah, Jawa Timur), yor-yoran (Madura), lapinonat (Seram), angket, kapok-
kepokan, keceplokan (Bali), dedes (Sasak), leletokan (Minahasa).

Golongan : Daun lebar (Broad leaves)

Klasifikasi
 Famili : Solanaceae
 Genus : Physalis
 Species : Physalis angulata L.

Deskripsi Singkat Gulma 2

Akar : Akar tunggang berbentuk serabut di samping.


Batang : Batang bersudut lancip pada saat muda dan tumpul hingga silindris setelah dewasa warna hijau atau hijau keunguan
atau ungu permukaan berambut tipis saat muda dan tidak berambut pada saat dewasa.
Daun : Daun tipe menyirip-menjari, berbentuk bundar telur, ujungnya yang meruncing, tepi daun terkadang rata terkadang
tidak.
Bunga : Bunga tunggal, terletak di ujung atau ketiak daun, simetri banyak, tangkai bunga tegak dengan ujung yang mengangguk,
lembayung, 8-23 mm, kemudian tumbuh sampai 3 cm. Kelopak berbentuk genta, 5 cuping runcing, berbagi, hijau dengan rusuk yang
lembayung. Mahkota berbentuk lonceng lebar, tinggi 6-10 mm, kuning terang dengan noda-noda coklat atau kuning coklat, di bawah
tiap noda terdapat kelompokan rambut-rambut pendek yang berbentuk V.
Buah : Buah semu yang dilindungi kelopak berbentuk bulat dan berwarna hijau.
Biji : Bulat barwarna putih sampai kekuningan.
Habitat : Di Jawa tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan, kebun, semak, hutan ringan, tepi hutan. Ciplukan biasa tumbuh
di daerah dengan ketinggian antara 1-1550 mdpl.
Perbanyakan : Generatif melalui biji dan vegetatif melalui stek runduk.

Pengendalian : Secara mekanik dengan dicabut atau dibakar dan menggunakan herbisida phexony.
Gulma 3

Nama Ilmiah : Cyperus rotundus L.

Nama Umum : Nut grass, rumput teki

Nama Daerah : Jukut teki (Jawa Barat)

Golongan : Teki (Sedges)

Klasifikasi
 Famili : Cyperaceae
 Genus : Cyperus
 Species : Cyperus rotundus L.

Deskripsi Singkat Gulma 3

Akar : Serabut yang memiliki banyak percabangan akar, tumbuh memanjang dan menyebar.
Batang : Batang berbentuk segitiga (triangularis) dan tajam, berongga kecil dan agak lunak, tingginya sekitar 10-30 cm.
Daun : Daun sejajar, berjumlah 4-10 helai yang terkumpul pada pangkal batang, warna permukaan atas daun hijau tua, ujungnya
agak runcing.
Bunga : Memiliki bulir longgar terbentuk di ujung batang, satu bulir berbunga sepuluh sampi empat puluh.
Buah : Berbentuk bulat telur berisi tiga, panjangnya kurang lebih 1,5 mm, buah rumput teki memiliki warna coklat kehitam-
hitaman. Buah rumput teki tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-tindih dan merapat ke sumbu, buah rumput teki berbentuk
bulat telur dan lepes.
Biji : Terdiri dari 10-40 buliran yang tersusun secara selang seling sedikit bertumpang tindih,warna coklat kemerahan.
Habitat : Daerah dengan kelembaban sedang.
Perbanyakan : Generatif melalui biji dan vegetatif melalui umbi.
Pengendalian : Dengan cara dicabut dan menggunakan herbisida, karena rumput ini
sangat sulit untuk memusnakan. Contoh herbisida yaitu ekstrak daun
bambu dengan kandungan senyawa fenolik.
GULMA 4 (Imperata Cylindrica (L.) Raeusch.

Nama Ilmiah : Imperata Cylindrica (L.) Raeusch.

Nama Umum : Tropical Girdlepod

Nama Daerah : Ilalang

Golongan : Rumput teki

Klasifikasi :

 Famili : Poaceae
 Genus : Imperata Cirillo
 Spesies : Imperata Cylindrica (L.) Raeusch.
DESKRIPSI SINGKAT GULMA 4

Akar : Rimpang yang menjalar dan berbuku – buku.

Batang : Batang ilalang berukuran pendek dan menjulang lain, Batang tanaman ilalang berbentuk silinder dengan
diameter 2 sampai 3 mm dan beruas – ruas. Pada bagian ujung batang akan tumbuh tunas baru.

Daun : Daun dari tanaman ilalang yang memiliki banyak manfaat ini termasuk ke dalam kategori daun tidak
lengkap. Helain daun yang ada berbentuk garis memanjang, seperti pita, lanset dan berujung runcing.

Bunga : Bunga majemuk, berbentuk dalam malai yang panjangnya sekitar 6 sampai 28 cm dengan anak bulir berambut panjang.

Buah : Bulat seperti telur atau elips-lonjong

Biji : Berjenis bulir yang memiliki ukuran kecil dan bertangkai pendek serta berpasang – pasangan pada ujung sumbu malai.

Habitat : Perbukitan pasir kering di lepas pantai dan gurun, juga rawa dan tepi sungai di lembah.

Perbanyakan : Reproduksi vegetatif, karena Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tertanam dan tumbuh di dalam
tanah. Batang tersebut tumbuh secara mendatar dan tampak seperti akar.

Pengendalian : Pengendaliannya dengan herbisida,teknik ini dilakukan dengan memotong rimpang ilalang lalu biomasa-nya
dikeringkan di atas tanah atau ditimbun di lubang yang cukup dalam. Adapun peralatan yang digunakan meliputi cangkul, sekop, dan
garpu.
Gulma no 5

Nama ilmiah : Digitaria sanguinalis

Nama umum : Hairy crabgrass / rumput pangola / rumput putihan/rumput jari

Nama Daerah : rumput putihan / Sunduk jangkrik

Golongan : Teki (Sedges)

Klasifikasi

 Famili : Poaceae
 Genus : Digtaria
 Species : Digitaria sanguinalis
DESKRIPSI GULMA
Akar : Serabut yang memiliki banyak percabangan akar, tumbuh memanjang dan menyebar. Akar berada di ruas dan batang
menghasilkan pelari yang memungkinkan tanaman tumbuh dengan cepat membentuk tambalan yang tampak berantakan sekitar 1 m dan
setinggi setengah meter.
Batang : Batangnya besar dan pipih semakin ke bawah rongganya semakin besar
Daun :. helaian daun berbentuk garis lanset atau garis, bertepih kasa
Bunga : Bunga bulis terbentuk di ujung batang, Anak bulir berselang seling kiri dan kanan dari porosnya
Buah : Rambut tepi dari sekam pada masaknya buah saling menjauh
Biji :.semusim dapat menghasilkan ribuan biji,dapat bertahan lama dalam tanah
Habitat : Banyak dijumpai dipinggir jalan, pematang sawah, sepanjang aliran sungai atau parit dan hutan sekunder
Perbanyakan : Generatif melalui biji
Pengendalian : perlu dipangkas dengan cara dipotong atau di cabut dan menggunakan herbisida
Daftar Pustaka

Afriastin. Daftar Nama Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya, 1994.


Ana, N. H. (2014). Gulma. Retrieved from : https://www.academia.edu/8779281/Gulma
Andriani, L., Perawati, S., & Zaitun, Z. (2020). Pengaruh Perbedaan Kondisi Tanah Tumbuhan Ciplukan pada Morfologi, Anatomi dan
Metabolit Sekunder. Jurnal Farmasetis, 9(1), 15-22.
Bayuga, A. 2016. Uji resistensi Gulma Praxelis clematidea, Digitaria ciliaris, dan Cyperus kyllingia yang Terpapar Herbisida dari Lahan
PT GGP Lampung Tengah Terhadap Herbisida Diuron, Bandar Lampung. 50 hlm.
Hairullah, Ahmad . 2011. Biologi Penyakit Bercak Pada Gulma Digitaria ciliaris (Retz.) Koel. http://repository.unej.ac.id/
handle/123456789/2605 . Diakses pada tanggal 7 Februari 2015
Hasan, Syamsuddin. ilmu Tanaman Makanan Ternak. Makassar: Alauddin Press, 2006
Hidayatullah, N. (2017). Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun Bambu (Dendrocalamus sasper L.) Sebagai Bioherbisida terhadap Gulma
Rumput Teki. Skripsi. https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/82033/Nur%20Hidayatullah%20-
%20121510501172_1.pdf?sequence=1
Ihsan, M. (2013). Ciplukan. Retrieved from : https://blog.ub.ac.id/ihsankoto/2013/06/07/ceplukan/

Latifah, N., dkk. (2008). Ciplukan (Physalis angulata L.). Retrieved from : https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=193

Miska, M. E. E., Arti, I. M. (2020). KARAKTERISASI MORFOLOGI PADA BEBERAPA GOLONGAN GULMA DARAT DI
LAHAN TERBUKA.
Moenandir, J. 1993. Ilmu Gulma Dalam sistem Pertanian Dalam Sistem Pertanian. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Mutias, E. (2013). Cyperus rotundus L. Retrieved from : https://desmutsi612.wordpress.com/2013/01/15/cyperus-rotundus-l/

Anda mungkin juga menyukai